Tiba tiba ada yang mengambil buku itu dan memberikannya pada dani "kebiasaan lo kalau doni terus yang ngerjain tugas lo kapan lo pinter nya" kata cewe itu dan pergi ke tempat duduknya
dani yang melihat kedatangan tania langsung menghampiri tania
"ya ampun tania tenang aja lagian si doni gak bakalan capek mikirin tugas" kata dani sambil mengikuti tania duduk d sampingnya.
Tania adalah salah satu cewe populer di sekolah dia cantik dan juga pintar dalam segala hal
"ya walaupun gitu gak baik kalau terus di kerjakan sama doni yang ada dia bakal makin pinter ,makin susah nanti kita ngeluarin dia dari sekolah" kata tania sambil menatap ke arah rangga
yang di lihat cuek tanpa ada reaksi sama sekali rangga sama sekali tidak peduli walaupun dirinya sedang jadi bahan obrolan
"iya juga sih lagian dia ada di kelas kita cuma merusak pemandangan aja lebih cepat di keluarin lebih baik" kata reva teman dari tania sambil menertawakan rangga,
rangga hanya diam memperhatikan buku pelajaran nya.
setelah seharian di sekolah rangga beranjak dari kursi duduk nya untuk pulang namun saat tiba di gerbang sekolah rangga di kejutan oleh kedatangan damar yang sudah menunggu nya,
"lo ngapain ke sini kalau kelihatan teman sekelas gue gimana" kata rangga begitu panik karena damar tidak memberi taunya terlebih dahulu
"tenang aja lagian kalau kelihatan paling nanyain gue gak bakal nanya ke lo percaya deh" damar begitu percaya diri dengan perkataannya karena selama ini kalau rangga sedang menjadi doni pasti sosok doni tidak pernah di anggap di mata perempuan
dan benar saja belum juga selesai mereka ngobrol tiba tiba ada yang menghampiri damar
"maaf kayanya kamu bukan anak sekolah sini ya" kata reva sambil memberikan senyum manis nya pada damar
"iya gue teman nya doni kebetulan lewat ke sekolahnya sekalian aja gue jemput" kata damar sambil melihat ke arah reva
ternyata pesona damar benar benar kuat reva langsung memperkenalkan diri nya pada damar dengan memperhatikan damar dari dekat
"doni seharusnya lo sering aja minta di jemput oleh damar jadi gue juga bisa lebih kenal sama damar" kata reva sedikit bercanda kepada doni padahal mencari perhatian dari damar
"Maaf gue gak bisa lama lama di sini soalnya masih ada urusan maaf ya" kata damar sambil tersenyum kepada reva damar pun masuk ke dalam mobil dan di ikuti oleh rangga yang juga ikut masuk.
reva yang melihat kepergian damar terus memberikan senyumnya takut kalau damar masih melihatnya di balik spion mobil setelah tidak terlihat
"sialan si kutu buku ternyata punya teman yang ganteng tajir pula wah harus baik baik sama dia" reva berbicara sendiri sambil mencari tania yang juga belum juga kelihatan.
sementara di dalam mobil rangga dan damar sedang asik membicarakan reva yang tiba tiba baik pada rangga
"lo tau gak selama gue di sekolah reva gak pernah mau ngomong baik sama gue bawaan nya tuh sebel tapi melihat lo temen gue dia langsung berubah" kata rangga membeberkan keburukan reva
"makannya gue bilang juga apa gak bakalan ada yang curiga sama identitas lo paling paling besok lo di bilang anak yang beruntung karena punya teman kaya gue" kata damar sambil tertawa mendengarkan curhatan rangga,
saat melihat jalanan dan melihat anak SMA yang nongkrong di pinggir jalan damar tiba tiba mendapat sebuah ide cemerlang
"rangga bagaimana kalau lo buka usaha kafe di dekat sekolah kaya nya bakalan rame apalagi kalau ada kerja kelompok pasti bakalan lebih rame lagi" kata damar yang antusias dengan idenya yang mendadak muncul itu
"boleh juga tuh tapi kenapa lo tiba tiba punya ide kaya gini wah jangan jangan lo punya maksud tertentu" rangga menaruh curiga pada ide yang di berikan damar karena tidak biasanya damar memiliki ide cemerlang seperti itu
"ya enggak lah kan lumayan tuh buat usaha kecil-kecilan ,lagian kalau bosen di rumah bisa main ke kafe sendiri lebih irit juga iya kan"
damar sebenarnya akan membawa pacarnya ke sini dan akan menggunakan kafe rangga untuk kencan agar tidak terlalu menguras dompetnya
"boleh juga tuh entar gue bilang sama bokap soal rencana ini"
mereka pun setuju menjalankan usaha itu sama sama beberapa saat kemudian mereka akhir nya tiba juga di rumah
"bibi nanti bilang sama bu halimah gak usah masak makan malam soalnya saya mau ngajak mamah papah makan di luar"kata rangga sambil masuk kedalam kamarnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments