Seorang gadis tengah duduk di bangku depan rumahnya, dia mulai menyantap bakso miliknya yang masih mengepulkan asapnya, di depan rumahnya ada gerobak bakso yang lewat membuat gadis yang tak mengenal kata kenyang itu langsung memanggil sang tukang bakso dan memesan 1 mangkok bakso untuknya.
Seorang gadis kecil datang menghampiri gadis yang tengah sibuk memakan baksonya dan duduk disampingnya, gadis itu menghentikan acara makannya untuk melirik orang yang duduk disampingnya itu, dia kembali melanjutkan acara makannya saat mengenali siapa gadis disampingnya.
“Ada berita apa?” Tanyanya pada si gadis cilik tanpa menoleh, dia menyendok sambal untuk dia tambahkan ke dalam kuah baksonya.
“Ada berita terbaru,
Bang Awan pergi sama ceweknya!” Ucap Si gadis kecil penuh misteri.
Nungky langsung menaruh mangkok baksonya yang sudah habis ke dalam ember yang disediakan si tukang bakso, Nungky menoleh ke arah Chika yang tersenyum padanya, seolah mengerti maksud dari tatapan bocah kecil disampingnya itu dia mendengus sebal.
“Bang baksonya 2 lagi ya!” Ucap Nungky kepada si tukang bakso.
“Siap Neng!” Jawab si tukang bakso sambil mengacungkan jempolnya dan mulai menyiapkan pesanan gadis muda tersebut.
“Kok 2 kak, 1 aja cukup kok buat aku mah” Ucap Chika.
“Buat aku 1 lagi masih lapar hehe!” Jawab Nungky sambil tersenyum.
Chika hanya tersenyum kecut mendengarnya.”Dasar si perut gentong” Gumamnya pelan.
“Apa Chik kamu ngomong apa?” Tanya Nungky.
Chika menggeleng.”Gak ada kak aku gak ngomong apa-apa” Jawabnya.
Nungky mengangguk mengerti dia memang terlalu pintar untuk berpikir jika Chika berbohong padanya, padahal sudah jelas gadis kecil itu baru saja mengatainya tapi Nungky malah mempercayainya.
“Yasudah bang Awan mojok dimana kasih tau!” Ucap Nungky kemudian.
Dadanya terasa panas membayangkan Awan berduaan bersama Kartika model cantik yang duduk di kelas 2 SMA itu, dia menghembuskan nafasnya kasar untuk mendapatkan Awan tidak semudah yang dia bayangkan.
“Pelicinnya mana dulu, gak ada yang gratis loh ini” Ucap Chika sambil tersenyum licik.
“Lah itu bakso udah!” Ucap Nungky.
“Bakso doang mah buat info yang tadi aja kak, kalau aku gak ngomong kak Nunung gak bakal tahukan Bang Awan hari ini jalan sama Kak Kartik!” Ucap Chika panjang lebar.
Nungky mendengus mendengar perkataan adik dari lelaki pujaannya itu berbicara, gadis cilik yang kini menjadi sekutu Nungky untuk menjadi informannya tentang segala sesuatu tentang Awan, tapi semuanya tidak gratis, gadis kecil itu ternyata mata duitan membuat Nungky harus membayarnya hanya untuk secuil informasi.
“Jangan panggil aku Nunung kalau tidak kulakban mulutmu itu!” Ancam Nungky membuat Chika tersenyum sambil mengangguk.
Nungky menatap Chika yang masih menyunggingkan senyum liciknya itu, gadis kecil disampingnya itu memang pintar soal tawar menawar dalam berbisnis, dia sendiri tidak mengerti bagaimana gadis itu bisa begitu pintar soal berbisnis ilegal.
Dia pernah menanyakan hal itu pada Chika, namun gadis itu menjawab jika dia punya guru yang lebih hebat dan pintar dari Nungky.
Nungky merogoh saku celana jeansnya dan melihat uangnya yang hanya tinggal 50 ribu, dia berpikir 30 ribu untuk membayar bakso mereka sisanya tinggal 20 ribu lagi, jika dia memberikan sisanya untuk gadis licik disampingnya itu maka uangnya akan habis.
“Woh banyak tuh kak bagilah aku!” Ucap Chika menatap uang yang di pegang Nungky penuh minat.
“Nih neng baksonya!” Ucap si tukang bakso memberikan pesanan Nungky dan Chika.
Nungky menerima mangkuk tersebut sambil tersenyum.”Nih bang saya bayar duluan” Ucap Nungky sambil menyerahkan uang yang di pegangnya kepada si tukang bakso.
Si abang tukang bakso menerima uang yang diberikan Nungky dengan senang, kemudian dia memberikan uang kembalian berupa 2 lembar uang sepuluh ribuan kepada gadis itu, Nungky memberikan selembar uang itu kepada Chika yang langsung mengambilnya.
“Sepuluh ribu doang elah tapi gak apa-apalah lumayan buat penglaris!” Ucap Chika sambil mencium uang tersebut dan menyimpannya ke dalam saku celana yang dia kenakan.
“Sekarang jawab dimana bang Awan sama si ratu Itik mojok?” Ucap Nungky sambil menyuap kuah bakso miliknya.
Sejenak Chika mengunyah bakso kecil dengan perlahan kemudian menelan bakso tersebut.
“Di taman depan komplek sana Kak yang deket pohon rambutan Om Naim mereka lagi mojok disana!” Ucap Chika menjelaskan dengan rinci.
“Kamu sudah pastiin belum kalau itu beneran bang Awan, jangan sampai salah loh Chik!” Ucap Nungky memastikan.
“Sudah kak aku sendiri tadi udah ngintipin mereka tapi gak seru mojoknya sambil belajar doang kalah sama anak SD!” Jawab Chika.
“Iyalah bang Awan mah mana berani ngelakuin yang iya-iya calon suamiku gitu loh!” Ucap Nungky bangga.
Chika mendengus sebal mendengarnya.”Aku gak mau ah punya kakak ipar kayak kak Ky, kasihan bang Awan masa depannya bisa hancur!” Ucapny kemudian.
“Tega kamu ya Chik setelah sogokan dan segala hal yang kuberikan padamu, kini kamu malah mulai mencoba untuk berkhianat padaku Chik” Ucap Nungky merasa terluka.
“Bukan gitu Kak, tapi sebagai adik yang baik dan imut ini aku juga gak mau lihat bang Awan menderita kalau nikah sama kakak!” Ucap Chika serius.
“Tenang aku jamin bang Awan pasti bahagia sama aku, gimana setuju kan?” Tanya Nungky sambil merangkul dan menatap Chika.
Chika menggeleng dengan yakin.”Maaf kak aku gak bisa restuin kakak sama bang Awan” Ucapnya kemudian dengan raut wajah yang dibuat sedih.
“Bayaran aku tambah jadi 20 ribu sama 1 lagi kamu aku beliin es krim tiap hari gimana?” Tanya Nungky lagi.
“Siap kakak Iparku!” Jawab Chika sambil mengangguk senang.
Nungky tersenyum senang mendengarnya, untuk mendapatkan restu Chika memang mudah dia hanya perlu memberikan gadis tersebut sogokan yang dia sukai.
Mereka berdua pun kembali menyantap bakso mereka yang sudah mulai mendingin, setelah menghabiskan bakso tersebut Nungky dan Chika mengusap perut mereka yang sudah kenyang dengan senang.
“Jadi gimana kakak mau nyamperin bang Awan sama Kak Kartik gak?” Tanya Chika kemudian.
“Pasti itu aku gak mungkin biarin bang Awan berduaan sama cewek lain lama-lama, bisa bahaya” Ucap Nungky sambil tersenyum.
Gadis itu bukan takut Awan akan melakukan hal yang tidak-tidak kepada
Kartika, Awan terlalu lurus untuk berbuat sesuatu yang aneh pada seorang gadis, yang dia khawatirkan adalah Kartika akan menggoda Awan dan membuat mereka melakukan hal yang tidak-tidak.
Nungky menggeleng berusaha menyingkirkan pikiran-pikiran jelek yang hinggap di kepalanya tentang Awan dan Kartika yang mungkin sedang bermesraan sekarang.
“Tidak bisa aku harus mencegah sebelum bang Awan di dzolimi sama si Ratu Itik” Ucap Nungky dalam hati.
“Yaudah sana pergi, ngapain masih disini” Ucap Chika mengusir Nungky.
“Iya ayo kamu ikut aku!” Ucap Nungky sambil beranjak dan menarik tangan Chika agar ikut berjalan bersamanya.
“Lepasin kak, tugasku cuman jadi informan bukan tukang labrak!” Ucap Chika sambil meronta-ronta meminta Nungky melepaskan tangannya.
Nungky berhenti berjalan kemudian dia mengambil uang yang tersisa di sakunya dan memberikan uang tersebut kepada Chika yang menerimanya dengan senang.
“Ayo kak kita habisin mereka!” Ucap Chika penuh semangat sambil berjalan di depan Nungky.
“Dasar si mata duitan!” Gumam Nungky pelan.
Akhirnya kedua gadis berbeda usia itu pergi untuk menemui Awan dan Kartika yang sedang mojok, entah apa yang akan kedua gadis itu lakukan yang jelas bukan hal baik untuk Awan dan juga Kartika.
--------
Siap2 bberapa part lagi Alvian bakal muncul😆😆😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Cita
Wkwkwk seru ih ceritanya 😂 ringan bikin ngakak teroossss 🫰🏻
2024-01-10
0
Reynaa Sri Wahyuni
berarti rania udah nikah dong sama om rendi
2022-07-19
0
nisa anisa
aku pas baca dulu latarnya lebih banyak diskolahan, apa ini lain lagi tor
2021-07-15
2