Beberapa tahun kemudian seorang gadis tengah bersiap-siap di dalam kamarnya sambil berkaca di depan cermin, memperhatikan penampilannya yang biasa-biasa saja dengan rambut terurai tapi sayangnya agak berantakan, dan juga seragam sekolahnya yang terlihat rapi tapi langsung kusut saat gadis itu memakainya.
“Alhamdulilah ya Allah terima kasih kamu sudah memberiku wajah yang imut dan juga cantik ini, dengan wajahku ini akan kubuat bang Awan jatuh cinta padaku!” Gumam seorang gadis sambil tersenyum di depan cermin.
“Nunung cepat turun, sarapan!”
Nungky berdecak kesal saat mendengar suara cempreng milik ibunya Desi yang pagi-pagi sudah merusak kesenangannya mengagumi dirinya sendiri yang dia banggakan, Nungky menyemprotkan minyak wangi ke seluruh badan termasuk bagian ketiaknya.
“Hmmm wangi juga!” Ucap Nungky tersenyum puas setelah dia mencium bau ketiaknya sendiri.
“Nunung turun kalau gak Mama gak kasih uang jajan!”
Suara dari ibunya kembali terdengar membuat Nungky mendengus sebal dan langsung beranjak keluar kamar menuju lantai bawah dimana Ayah dan Ibunya berada.
“Apa sih Ma teriak-teriak gitu kayak di hutan aku gak budek Ma cuma tuli!” Ucap Nungky kesal sambil duduk di samping ayahnya Juno yang sedang menyesap kopi sambil membaca koran.
“Kalau gak dengar jawab Nung kenapa diam saja!” Ucap ibunya kesal sambil menuangkan jus jambu ke dalam gelas di depan Nungky.
“Namanya juga gak dengar Ma mana bisa jawab” Ucap Nungky sambil mencoba mengambil jus di depannya.
“Lah kok diambil Ma, itukan punyaku” Protes Nungky saat melihat ibunya mengambil jus tersebut dan langsung meminumnya hingga tandas.
Desi menaruh gelas kosong tersebut di depan Nungky dan tersenyum ke arah anaknya. “Kegeeran kamu siapa yang bilang itu buat kamu kalau mau bikin sendiri, sudah makan sana habis itu berangkat ke sekolah!” Perintah Desi sambil duduk disebelah Juno dan menuangkan nasi ke piring suaminya itu, Juno menaruh koran yang sedang di pegangnya dan mulai menyantap makanan yang disediakan istrinya dengan lahap.
Nungky menatap ibunya sebal dia pikir jus itu untuknya tapi ternyata tidak, ibunya itu memang paling jago membuat gadis cantik sepertinya jadi cepat tua.
Dengan kesal Nungky mulai menuangkan nasi beserta lauk pauk yang isinya hanya telur ceplok dan langsung melahapnya dengan ganas, membayangkan jika yang tengah dia lahap adalah ibunya.
“Sarapannya kok telur ceplok doang sih Ma, gak ada yang lain apa minimal roti kek” Ucap Nungky setelah dia menyelesaikan sarapannya.
“Banyak protes kamu Nung, Mama tadi kesiangan gara-gara begadang sama Papamu semalam, makan yang ada aja jangan nanyain roti sejak kapan juga kamu sarapan roti kayak bule saja!” Ucap ibunya.
“Pa, ngapain sih Papa sama Mama begadang semalaman lagi bikin anak ya?” Goda Nungky sambil nyengir ke arah Juno yang langsung terbatuk mendengar ucapan Nungky.
“Bukan Ky, Papa sama Mama lagi diskusi urusan negara kamu gak bakal ngerti sayang, sudah Papa berangkat dulu ya Ma hari ini ada operasi pagi Assalamualaikum!” Ucap Juno berbohong sambil beranjak dari kursinya.
Sambil menjawab salam dari Juno, Nungky dan ibunya mencium tangan kepala keluarga tersebut dengan sopan, lelaki yang berprofesi sebagai dokter bedah itupun langsung pergi meninggalkan istri dan anaknya dengan mengendarai mobil menuju rumah sakit.
“Ma minta uang jajan dong yang banyakan ya Ma, masa ceban mulu aku kan sekarang udah kelas 3!” Ucap Nungky sambil menengadahkan tangannya kepada Desi.
Desi berdecak sebal dan memberi gadis itu 2 lembar uang kertas.
“Tuh jangan diabisin tabung kalau bisa buat modal nikah!” Ucap Desi menasehati anaknya.
“Ya Allah Ma 12 ribu doang disuruh nabung, jadi uang jajanku cuma ditambah 2 ribu doang nih?” Tanya Nungky menatap Desi dengan tatapan kecewa.
“Gak Mau?, yasudah sini balikin lumayan buat nambah uang buat belanja!” Ucap Desi meminta uangnya kembali.
Dengan segera Nungky langsung memasukan uang 12 ribu tersebut ke dalam saku bajunya dan dia beranjak dari kursinya, setelah berpamitan kepada Desi gadis itupun langsung keluar rumah.
“Bang Awan udah berangkat kayanya gak jadi nebeng deh” Gumam Nungky setelah melongok di depan rumah Awan yang sudah terlihat sepi.
Dengan riang Nungky pun langsung melangkahkan kakinya menuju sekolah, di tengah jalan dia mengeluarkan selembar uang seratus ribu dan juga uang 12 ribu pemberian ibunya sambil menciumnya dengan senang.
“Lumayan dapat tambahan 12 ribu, punya ibu gesrek emang harus pintar-pintar biar gak dikibulin terus!” Ucap nungky dengan senang.
Sebelumnya saat malam hari Nungky sudah meminta uang jajan pada Juno yang langsung memberinya uang seratus ribu, beda dengan Desi yang akan menghalalkan segala cara untuk tidak mengeluarkan uang sepeser pun, bahkan dia juga sangat pelit kepada anak semata wayangnya yaitu Nungky.
“Heh cewek mau kemana, bagi duit dong!”
Tiba-tiba datang segerombolan pria SMA menghadang Nungky yang tengah berjalan di trotoar di dekat warung kopi tempat orang-orang tersebut nongkrong, Nungky menatap 3 orang lelaki yang tampangnya terlihat seperti bukan anak baik-baik sepertinya.
“Nih bang!” Ucap Nungky sambil memyerahkan selembar uang 2 ribu kepada seorang lelaki yang bisa dipastikan adalah ketua dari geng tersebut.
“Heh dasar bodoh kamu pikir kita apa hah tukang parkir? ngasih duit cuman 2 ribu!” Ucap si Lelaki bertindik sambil melempar uang 2 ribu itu kejalanan dengan kesal, dia kembali menatap Nungky mencoba mengintimidasi gadis tersebut dengan tatapannya.
“Terus mau berapa bang itu juga sudah banyak bang, uang es cendolku itu bang tapi demi abang aku rela” Ucap Nungky kesal, dia menatap sekeliling.
Orang-orang yang berada di sekitarnya itu terlihat menghindari mereka dan pura-pura tidak melihat tanpa membantu Nungky, mereka seolah takut dengan ketiga orang yang menghadangnya itu.
“Keluarkan semua uangmu gadis cilik kalau tidak aku bisa menculikmu dan kita akan bersenang-senang sayang” Ucap si lelaki sambil tersenyum dengan menakutkan.
“Iya boss bawa aja udah lumayan!” Ucap salah 1 anak buahnya.
“Heh manis ayo kasih duitnya kalau gak ikut kita!” Ucap anak buah si lelaki yang satunya lagi.
Tanpa basa-basi Nungky langsung menaiki salah 1 motor besar paling bagus diantara 3 motor yang sedang terparkir di warung kopi tersebut.
“Ayo bang kuy kita senang-senang!” Ucap Nungky dengan semangat sambil tersenyum senang membuat ketiga anak SMA berandalan tersebut melongo.
“Wah seru Gi tuh cewek kayaknya suka sama kamu buktinya langsung nemplok!” Ucap Ipul salah 1 teman si ketua geng yang bernama Regi.
“Haha iya Gi sudah sikat saja kita bawa ke markas!” Ucap Kemal temannya Regi yang lain.
Regi tersenyum sinis dengan santainya dia menghampiri Nungky dan langsung menaiki motor miliknya itu, Regi menoleh ke arah Nungky sambil menyerahkan sebuah helm kepadanya.
“Pakai ini, aku tidak mau jika nanti kamu jatuh dan mati di tempat!” Ucap Regi.
“Asiap bang, tenang saja aku punya sembilan nyawa bang gak bakal cepat mati!” Ucap Nungky sambil tersenyum dan memakai helm yang diberikan Regi padanya.
“Baguslah jadi aku tidak perlu ragu untuk ngebut dijalan” Ucap Regi sambil menyalakan motonrnya.
“Ok Bang aku suka yang ngebut-ngebut kok, aku aja ngebut ngejar bang Awan” Ucap Nungky membuat kembali Regi menoleh kepadanya.
“Siapa Awan pacarmu?” Tanya Regi penasaran.
“Bukan Bang kang cendol di sekolah, ayo bang kita kuy lama banget bang jalanya!” Ucap Nungky.
Dan motor itupun melaju membawa seorang gadis kecil yang terlihat senang itu, entah apa yang akan terjadi pada gadis malang itu,akankah dia selamat sampai sekolah atau hal buruk akan terjadi padanya yang dilakukan oleh ketiga anak SMA berandalan yang membawanya.
---------
Awan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
IK
nungky naik naik azx...kenal kaga.. hadeeeuh
2022-12-09
0
CahayaTerpuji
ketawa2 dongs 😂🤣
2021-10-03
0
Handayani Suci
pantesaan nungky tergila² visual bang awan menawan gitu.. 😜
2020-12-29
1