Seorang gadis tengah berjalan melewati koridor dengan riang, banyak pasang mata yang memperhatikannya karena gadis itu lebih terlihat seperti habis dari pasar daripada mau sekolah, Nungky menenteng 2 kresek sambil terus berjalan menuju ruang kelas.
“Ky kamu habis belanja, banyak banget bawaanya?” Tanya Awan yang berpapasan dengan Nungky di koridor, dia melirik barang bawaan Nungky yang isinya cemilan semua.
“Hai bang Awan ganteng banget sih kaya beruang madu, iya nih bang alu tadi dikasih sama orang yaudah aku bawa aja kesini, abang mau gak nih!” Ucap Nungky sambil mengambil beberapa cemilah dan memberikannya kepada Awan.
“Makasih Ky, oh ya jangan di berantakin di kelas ya Ky nanti kamu dimarahi guru, aku pergi dulu ya!” Ucap Awan sambil berlalu pergi meninggalkan Nungky.
Nungky memperhatikan punggung Awan, bahkan dilihat punggungnya saja Awan sudah begitu mempesona, gadis itu pun kembali berjalan memasuki kelasnya.
“Hai Guys aku datang!” Ucap Nungky kepada ketiga teman dekatnya.
Rania, Veyya, dan Gisuwa melirik Nungky sekilas dan kembali asyik mengobrol, membuat gadis itu berdecak sebal melihat mereka.
“Pada mau cemilan gak nih aku bawa banyak loh” Ucap Nungky lagi.
Tanpa banyak bicara ketiga temannya itu langsung mengambil cemilan milik Nungky dan memasukkannya ke dalam tas, Nungky melihat cemilannya yang tersisa 3 biji sambil menatap ketiga temannya yang nyengir sambil memakan cemilan yang dia bawa.
“Kalau soal cemilan aja pada cepat kalian!” Ucap Nungky sambil duduk di bangkunya di sebelah Veyya, ketiga temannya itu mengucapkan terima kasih yang sudah jelas itu hanya basa-basi belaka.
“Eh ky dapat dari mana kamu, habis malakin orang?” Tanya Rania dengan tangan yang terus menyuapi mulutnya dengan keripik
“Bukan aku dikasih sama orang, hebat kan aku pagi-pagi sudah dapat rezeki nomplok!” Ucap Nungky sambil tersenyum senang.
“Kok aku malah curiga kamu jahatin mereka ya Ky, mana ada orang yang ngasih cemilan cuma-cuma mana banyak lagi!” Ucap Veyya curiga.
“Palingan orangnya buang sial karena udah ketemu Nungky, makanya si Nungky dikasih cemilan!” Ucap Gisuwa asal yang sayangnya itu adalah fakta.
Nungky tidak menanggapi perkataan mereka, gadis itu membuka cemilan yang dia suka dan ikut memakannya bersama ketiga temannya.
“Eh Ran aku mau nanya, kamu masih pacaran sama si Haris kutu kupret itu?” Tanya Veyya membuat gadis yang sedang mengunyah keripik itu berhenti mengunyah dan mengangguk pada Veyya.
“Iya masihlah tadi dia beliin aku cilok coba!” Ucap Rania bangga.
Gadis itu sudah berpacaran selama 2 bulan bersama Haris, anak dari kelas 2 yang merupakan seorang anak gaul yang wajahnya di mirip-miripin kayak artis tapi jatuhnya kayak anak kebanyakan minyang nyongnyong yang membuat rambutnya klimis seperti habis disiram oli.
“Dikasih cilok aja bangga kamu Ran, aku dong ngasih Bang Awan cemilan tadi!” Ucap Nungky.
“Heh bod*h, malu-maluin banget jadi cewek bukannya dikasih malah ngasih kamu Ky, heran aku!” Ucap Veyya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
“Iya tuh, eh Ky kalau cewek itu harusnya dikasih bukan ngasih, jadi jomblo juga jangan gitu-gitu amat Ky!” Ucap Gisuwa kesal.
“Masa, bukannya sekarang jamannya emansipasi wanita ya? ini tuh waktunya para cewek yang ngejar sama nembak duluan kalian gak tahu apa” Ucap Nungky mengeluarkan petuahnya sambil menatap mereka serius.
Ketiga temannya itu menggeleng sambil menatap Nungky dengan serius, mereka seolah sudah termakan dengan kata-kata busuk Nungky yang menyesatkan.
“Makanya cari tahu dulu sebelum ngomong, kalian belajar gih biar bisa pintar kayak aku!” Ucap Nungky sambil tersenyum membuat ketiga temannya mendengus sebal.
“Ogah!” Ucap mereka bertiga bersamaan.
Pintar? Bahkan mereka tidak tau kategori pintar yang dimaksud Nungky itu apa, gadis yang menyebut dirinya itu pintar bahkan tidak pernah mendapat nilai 5 saat sedang ujian atau ulangan dadakan apalagi nilai sempurna.
Yang mereka tau Nungky hanya tau cara membuat orang sengsara dan menggoda para lelaki tampan, di hidupnya Nungky seolah tidak pernah mengalami kesedihan, gadis itu selalu terlihat ceria dimanapun dan apapun kondisinya.
Mereka melihat Nungky yang sudah mulai melancarkan aksinya, sambil melongokkan tubuhnya di jendela Nungky menggoda para lelaki tampan yang kebetulan kena sial karena karena harus melewati kelasnya.
“Hai abang ganteng mau kemana bang bawa-bawa bola, mending bawa aku aja bang lebih seru!” Ucap Nungky kepada Deris si kapten Bola.
Deris menoleh menatap Nungky yang sudah memasang wajah imutnya menggoda Deris, tiba-tiba Deris merasa mual yang membuatnya langsung lari ke Toilet untuk mengeluarkan isi dalam perutnya karena melihat Nungky.
“Yaelah si abang pasti mali kali ya baru digoda dikit udah kabur, aku tungguin dikelasnya kali ya biar dia gak malu lagi?” Gumam Nungky.
“Hei abang ganteng berbaju batik mau kemana bang kondangan ya, sama aku yuk bang biar ada pasangannya” Ucap Nungky kepada seorang lelaki yang sedang menunduk memainkan Hp membuat wajahnya tak terlihat.
Laki-laki itu mengangkat wajahnya setelah mendengar celotehan Nungky, Rania, Veyya dan Gisuwa langsung duduk dengan rapi saat melihat wajah lelaki tersebut, sedangkan Nungky hanya cengengesan menatap wali kelas yang menatapnya tajam.
“Hehe Pak Balung pagi pak!” Sapa Nungky berbasa-basi.
“Pagi, ngapain kamu nangkring jendela gitu Ky, cepat duduk jangan godain cowok mulu kamu Ky!” Perintah Pak Balung sambil berjalan memasuki kelas mereka.
Nungky langsung kembali duduk dibnagkunya dengan tenang, dilihatnya Pak Balung wali kelas mereka yang cukup tampan dan juga masih muda, umurnya sekitar 25 tahun dan masih menyandang status jomblo, membuat Nungky sangat suka menggoda gurunya tersebut.
“Rasain kamu Ky, kegep sama Pak Balung” Ucap Gisuwa sambil terkikik bersama Rania dan Veyya.
Nungky mencebik kesal mendengar ketiga temannya itu menertawakannya.”Berisik kalian, lihat saja nanti kalau aku nikah sama Pak Balung orang pertama yang bakal aku siksa di kelas ini!” Ucap Nungky pelan dengan nada menggebu-gebu.
“Gayamu Ky mau nikah sama Pak Balung dijadiin kang rumput di rumah dia aja udah syukur Ky, jangan banyak ngayal kalau jatuh bakal sakit!” Ucap Veyya membuat Rania dan Gisuwa kembali terkikik geli sedangkan Nungky sudah mengerucutkan bibirnya sebal.
“Sabar Ky, emang mereka teman yang nista ada aku kok yang akan dengan senang hati menertawakan kamu kalau jatuh nanti!” Ucap Rania sambil menepuk-nepuk pundak Nungky dari belakang.
Seketika Veyya dan Gisuwa langsung tertawa dengan keras mendengar ucapan Rania yang membuat Nungky menatap mereka tajam, tapi sayanya tatapan itu tidak membuat mereka takut dan malah terus tertawa.
Pak Balung dan murid-murid lain langsung menoleh ke arah empat gadis itu yang tengah asyik tertawa tanpa memperdulikan sekitarnya.
“Kalian yang di belakang sana jangan pada ngobrol terus mau saya hukum lari keliling lapangan?” Tanya Pak Balung kepada keempat gadis tersebut.
“Maaf Pak!” Ucap Rania Veyya dan Gisuwa bersamaan.
“Iya Pak hukum aja mereka Pak biar pada sadar, kalau saya hukumannya nikah sama Bapak boleh gak?” Ucap Nungky membuat seisi kelas langsung tertawa.
“Nikahnya sama kakek saya saja Mau Ky?” Tanya Pak Balung membuat Nungky tersenyum samar sambil menggeleng, seisi kelas langsung gaduh mendengar ucapan Pak Balung yang menyakitkan.
---------
Alvian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Honey_Dew
si nunung sm babang regi ajh thor... mantul
2021-10-01
0
Masita Ekasari
wow Verrel Bramasta keren,😁😁
2021-01-12
2
trisya
penulisnya cinta produk lokal 😆😆😆ada kakak verrell
2021-01-06
1