Setelah dua orang itu selesai berdoa, sekarang adalah giliran salah satu dari Xhuez dan Vlod.
“Hei ayo cepat! Giliran salah satu dari kalian! Orang-orang menunggu di luar tuh!”
Alih-alih maju satu persatu, mereka malah maju bersamaan menghampiri patung tersebut. “Iya iya! Kami akan berdoa secara bersamaan! Ayo Vlod!”
“Hahh?! Memangnya bisa, seperti itu?”
“Tidak masalah, lagian kami akan meminta permohonan yang sama!” ucap Xhuez
Kemudian mereka berjalan dengan perlahan mendekati patung tersebut.
“Apa yang akan kita minta?” tanya Vlod dengan berbisik.
“Apa saja, yang penting jangan kedengaran oleh mereka!”
Xhuez meminta permohonan dengan sangat pelan. “Dewa Zyra! Temui kami di Vyurballa jika berani! Atau bagikan lokasimu sekarang juga! Permohonan ini agar kami bisa membunuhmu dan menyelesaikan misi dengan cepat!”
Mantra akhir yang harus diucapkan setelah selesai meminta permohonan tertulis jelas di sebuah batu dekat patung tersebut. Tetapi, Xhuez tidak mau mengucapkannya karena ia tahu bahwa mantra tersebut hanya akan mengambil umur yang mengucapkannya.
Kemudian, mereka berdua kembali setelah selesai.
“Hei! Kenapa tubuh kalian tidak bercahaya??!! Jangan-jangan kalian tidak mengucapkan mantranya!”
“Kami mengucapkannya, tapi sepertinya Dewa tidak mendengar!”
“Haah??!! Memangnya ada, yang seperti itu?”
••••
𝙈𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙃𝘼𝙍𝙄 𝘿𝙄 𝘿𝙀𝙎𝘼 𝙁𝙐𝙅𝘼: 𝙍𝙐𝙈𝘼𝙃 𝙎𝙀𝙒𝘼𝘼𝙉 𝙓𝙃𝙐𝙀𝙕
“Zion, aku tidak mau! Aku melihat pria itu saja sudah menyeramkan!”
“Berapa kali aku harus menjelaskan rencanaku?! Kau ini tidak bisa tenang atau apa?!!”
“Tapi di—“
“—Zen ikut bersamamu! Dia tidak lemah! Tenang saja!”
Zen adalah satu satunya semut peluru milik Zion, Zen juga semut yang paling besar diantara 26 lainnya.
“Bukan itu masalahnya!!”
Zen merayap di tangan Relia. “Kenapa semut ini sangat besar??!!” ucap Relia.
“Zenn!! Jaga Relia!!”
“Zion!! Jauhkan dia dariku!!”
“Tenanglah, Relia! Sudah kubilang, aku akan datang dengan teleportasi ke dekat Zenn!”
“Baiklah baiklah! Tapi jauhkan Zen dariku!”
“Ahkk.” Zion mengambil Zen dari tangan Relia, lalu meletakkannya di rambut Relia. “Sudah. Ayo pergi!!”
Mereka menuju ke bar 10 seperti yang dikatakan oleh Yoju. Sesampainya disana, Yoju sudah menunggu entah berapa lama sambil ia minum sendirian.
“Ternyata kalian datang, ya! Aku kira tidak jadi! Ha-ha-ha!” ucap Yoju sambil minum.
Zion hanya tersenyum.
“Terima kasih sudah mengantarkan Relia. Ayo, ucapkan selamat tinggal pada Kakakmu!”
Relia memeluk Zion dengan erat, lalu berbisik kepadanya. “Tolong batalkan saja!!” Badan Yoju yang besar itu membuat Relia takut.
“Ohh sudahlah! Jangan memelukku lama-lama! Majikanmu sudah menunggu, pergilah!” Zion melepaskan pelukannya dengan paksa. “Cepat bawa dia, Pak Yoju!”
“Baiklah kalau begitu, ayo pergi.” Yoju merangkul pundak Relia, dan membawanya pergi. “Terima kasih eee ....”
“Zion! Namaku Zion!”
“Terima kasih, Zion!”
Relia menoleh ke arah Zion, dan menatapnya dengan tatapan ketakutan.
Zion sedikit kasihan saat melihat wajah Relia yang cantik dihiasi rasa ketakutan. “Dia harus mati.”
Yoju membawa Relia berjalan menuju ke arah hutan. Kala itu Relia benar-benar ketakutan, sangat ketakutan. Ia berharap ini segera berakhir secepatnya.
Tangan Yoju yang merangkul pundak Relia, perlahan-lahan memainkan dagu Relia. Lia merasa dilecehkan. Tetapi ia diam saja karena tahu tidak bisa melakukan apa-apa.
Mereka mulai memasuki hutan. Setelah melewati beberapa pohon dan tumbuhan yang lebat, akhirnya sebuah rumah tua terlihat. Rumah itu benar-benar tersembunyi di tengah hutan.
Kali ini Relia benar-benar takut, ia terkena serangan panik hingga rasanya ingin menangis. Tetapi ia mencoba untuk tenang agar rencananya benar-benar lancar.
Lalu mereka masuk ke dalam rumah tersebut. Di dalamnya benar-benar sempit, lebih sempit dan berantakan, jauh lebih buruk daripada rumah sewaan.
“Ini hanya sebuah cangkang. Kita akan masuk ke dalam!”
Lalu, Yoju menuju ke arah WC. Relia kala itu menolak karena takut hal buruk terjadi, tetapi Yoju meyakinkan semuanya akan baik-baik saja.
Saat mereka berdua sudah berada di dalam WC tersebut.
“Turun!”
Sensor langsung mengenali suara Yoju, dan WC tua tersebut turun layaknya sebuah Lift. Saat sudah sampai di bawah, semuanya benar-benar berubah.
......BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Ayano
Aku ngerasa Kaito di rumahku jadi lebih berguna di sini wak 😅😅
Di rumahnya dia ketiban sial terus
Keknya dibanding Zion, aku malah suka ama si Kaitonya sekarang 🤣🤣🤣
Kalah pamor Zion
2023-08-15
0
Ayano
Kaito?!
Mungkinkah... kaito dari rumahku pindah ke sini ?!
2023-08-15
0
Ayano
Gyaaaa!!!
Nera mokad apa kagak ini nanti
2023-08-15
0