Hari semakin pagi, Xhuez dan Vlod sedang mencari Zion. Keresek putih berisikan makanan hangat yang ia bawa untuk Zion dan Relia makan. Ia mengira mereka berdua belum makan.
Berjalan sambil mengobrol, akhirnya Zion dan Relia terlihat sedang duduk di kursi depan sebuah toko. Disana terlihat Zion sedang memegang tangan kanan Relia yang dililit dengan perban berwarna putih.
“Relia! Kamu kenapa?! Kenapa tanganmu diperban?” tanya Ayahnya, Xhuez.
“Antz! Semut Zion menggigitku!”
“Tapi Lia yang mu—“
“—Zion yang memerintahkannya!” potong Relia.
“Zion!”
“Iya Paman, maaf.”
“Tidak apa-apa! Yang penting kamu berani bertanggung jawab.”
“Dari mana kau dapatkan perban itu, Zion,” tanya Vlod.
“Aku menukarnya dengan makanan.”
“Oh iya, ini ada makanan untuk kalian. Kami juga sudah menemukan rumah untuk disewa. Kita akan tinggal disana selama beberapa bulan.”
“Terima kasih Paman, tapi aku sudah kenyang.”
“Baguslah jika begitu, kita bisa menghemat. Ini untuk makan siang saja. Tapi dari mana kamu dapat makanan? Apa jangan-jangan kamu mencuri?”
Zion tidak menjawab. “....”
“Ah, sudahlah.”
Cahaya matahari mulai menyinari tanah sedikit demi sedikit. Xhuez dan Vlod pun juga duduk di kursi itu.
“Zion, Paman dan Vlod akan mencari informasi dan membuat rencana. Itu akan membutuhkan waktu dan biaya. Sedangkan kita hidup di sini harus membayar sewa rumah dan biaya makan,” ucap Xhuez. “Jadi untuk sementara Paman harap kamu dan Relia bisa mendapatkan uang dengan cara legal apa pun.”
“Itu akan jauh lebih mudah jika kata ‘legal’ dihilangkan,” ucap Zion.
“Itu adalah pernyataan yang sulit. Kamu boleh saja mendapatkan uang dengan menggunakan cara yang tidak semestinya. Tetapi, kamu juga tidak boleh terlalu melampaui batas.”
“Aku mengerti, Paman. Serahkan saja padaku dan Relia.”
“Baguslah jika begitu. Paman bisa tenang. Paman juga berharap kamu bisa menjaga Relia dengan baik, jangan lakukan hal buruk apa pun padanya. MENGERTI?!!”
“Iya Paman!! Aku mengerti!”
“Jangan lupakan bahwa Relia adalah sepupumu.”
“Mana mungkin aku lupakan hal itu.”
“Di sini kau bisa berkata seperti itu! Tetapi sebelum-sebelumnya, kau seolah tidak mengenal Relia!”
“Heheh.”
••••
Mata uang yang digunakan di sini adalah (KSV) Koulas. Sebagai patokan, harga 1 botol air putih 600ml dijual dengan harga 55 Koulas.
Entah hal apa yang akan dilakukan oleh Zion. Tapi setidaknya ia harus mendapatkan 70.000 lebih Koulas dalam sebulan, karena biaya sewa rumah dalam satu bulan tersebut seharga 70.000 Koulas.
Zion dan Relia pergi ke rumah tersebut setelah diberitahukan tempatnya oleh Xhuez, tempat itu berada lumayan jauh dari hutan tetapi tidak jauh dari pasar desa. Ada beberapa toko yang berdekatan langsung dengan rumah tersebut, di sisi kanannya adalah sebuah pos di mana pusatnya surat. Lalu di depannya adalah sebuah toko makanan ringan.
Lokasi yang lumayan jauh dari hutan membuat suasananya tidak terlalu sepi, dan banyak toko atau orang-orang yang beraktivitas walaupun saat malam hari.
Rumah sewaan ini memiliki ruangan utama yang berfungsi sebagai ruang tamu. Dindingnya terlihat kusam dengan cat yang sudah tua, dan furnitur yang sederhana menyusun ruangan yang terbatas. Sebuah sofa tua di pojok ruangan berfungsi sebagai tempat duduk sambil mendobrak batasan antara ruang tamu dan ruangan utama.
Ada dua kamar terpisah dari ruangan utama, masing-masing dengan kasur tua yang kurang empuk dan bau. Pencahayaan yang redup dan udara yang terasa pengap menciptakan suasana yang kurang nyaman. Meskipun terdapat pemisahan ruang, keadaan rumah sewaan ini tetap mencerminkan keterbatasan dan kondisi yang kurang layak untuk ditempati.
Dapur yang minimalis dan terpisah memancarkan kesederhanaan dengan minimnya peralatan memasak. Kompor dan sink yang bersandar di dinding menunjukkan kebutuhan dasar untuk memasak. Lantai dapur yang kotor dan usang memberikan kesan tempat yang kurang terawat.
Terdapat juga 1 WC yang terletak masih terletak di dapur, dengan kloset yang tidak terlihat bersih yang dikombinasikan dengan lantai dan dinding yang kotor membuat WC tersebut terlihat menjijikkan.
Tidak ada tempat yang nyaman untuk tidur, lalu mereka mengambil salah satu kasur yang tidak terlalu buruk dari salah satu kamar, dan menyimpannya di ruangan utama setelah dibersihkan. Jauh lebih baik daripada sebelumnya meskipun mereka harus tidur dengan berdekatan.
Ketika hari mulai pagi, mereka berjalan di sekitar desa. Satu persatu toko mulai membuka tempatnya. Tetapi mereka sama sekali tidak memiliki uang untuk singgah ke toko manapun.
“Apa yang akan kita lakukan untuk dapatkan uang, Zion?”
“Tenang. Diam dan perhatikan.”
Tidak lama setelah itu, disana di sana mereka melihat bar 10 yang dikunjungi oleh Xhuez sebelumnya. Di bar tersebut terdapat sekelompok orang yang sedang minum.
“Ahhh! Dunia ini-sudah seperti surga!”
“Benar sekali, boss!!”
“Akhir-akhir ini kalian selalu menghabiskan banyak botol. Dapat pelanggan, ya?”
“Ahhh-tidak jugaa, kami hanya ingin bersenang-senang-saaajaa.”
Percakapan itu terdengar oleh Zion sebelum ia melewatinya; ia melambatkan jalannya.
Kemudian Zion berbisik kepada Relia. “Lia, lakukan dan jangan ada gerakan tambahan, mengerti?!”
“Maksudny-“
Zion memegang tangan Relia dan mendekat ke bar tersebut. Ia telah memikirkan sesuatu.
...BERSAMBUNG
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments