CHAPTER 4 | Dewa Zyra

Zion mendekat ke bar tersebut, keadaannya lumayan ramai, banyak orang-orang yang sedang minum. Lantas, para orang tua berotot yang sedang mengobrol itu langsung memandangi mereka berdua. Terutama kepada Relia, mereka menatap Relia dengan sedikit senyum-senyum.

Zion berbicara kepada pemilik bar tersebut. “Pak! Tolong satu minuman tanpa alkohol untuk adik perempuanku!!”

“Mau teh saja?”

“Boleh pak, tapi maaf, aku tidak punya uang, boleh mengutang dulu?” cetus Zion.

“Astaga nak. Kenapa tidak air putih saja?!”

“Buatkan saja! Biar aku yang bayar!” ucap salah seorang dari kelompok orang tua tersebut, dia merupakan Bosnya.

“Baiklah kalau itu maumu, Yoju!”

Zion melihat Kepada pria berotot tersebut. “Terima kasih, eee ....”

“Namaku Yoju, barusan pria tua bangka itu menyebut namaku.”

“Terima kasih, Pak Yoju.”

“Tidak masalah, lagian murah. Minuman itu untuk adik perempuanmu?”

“Iya, adikku ingin merasakan minum di tempat ini. Tapi kami tidak punya uang. Ini saja sedang mencari pekerjaan.”

“Ohhk begitu ya? Adikmu cantik sekali, ha-ha-ha.” ucapnya sambil minum.

Pemilik bar membawa segelas teh, lalu diberikan kepada Relia. “Ingat umurmu! Yoju sialan!”

“Ehh, Pak Yoju. Apa ditempat Anda ada lowongan pekerjaan?” tanya Zion.

“Di tempatku, ya?” Yoju tertawa. “Ada! Tapi hanya untuk adik perempuanmu itu!”

“Sebaiknya kau jangan macam-macam, Yoju!” ucap pemilik bar. “Hati-hati dengan dia nak!” kemudian ia masuk ke dalam.

“Sepertinya dia butuh wanita tambahan? Hahahha!” terdengar ucapan dari salah satu bawahannya.

“Benarkah? Baguslah kalau begitu!” ucap Zion. “Adikku akan senang hati menerimanya!” Zion menepuk pundak Relia. “Benar, kan?”

Relia sangat tertekan saat ia minum, lalu teringat. 𝘓𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯, 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪?!

Dengan sangat terpaksa, Relia menganggukkan kepalanya dengan berharap semuanya akan baik-baik saja. 𝘈𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘡𝘪𝘰𝘯 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯?!

Kemudian Yoju menjelaskan pekerjaannya dengan detail. Waktu itu Yoju mengatakan bahwa pekerjaannya dilakukan sepanjang waktu. Itu mungkin agak berat, tetapi, pekerjaannya tidak sulit. Ia juga memberitahukan upah per minggunya yang benar-benar menggiurkan, yaitu sebesar 35.000 Koulas. Jadi selama 3 minggu saja upahnya sudah sangat besar, yaitu sekitar lebih dari 100.000 Koulas, yang sudah melebihi biaya sewa rumah.

Yoju mengatakan Relia akan mulai bekerja hari ini pada malam hari. Untuk sekarang Zion dan Relia disuruh pulang untuk menyiapkan diri, dan harus datang lagi malam ini jika memang menyetujuinya.

••••

𝘿𝙄 𝙎𝙐𝘼𝙏𝙐 𝙏𝙀𝙈𝙋𝘼𝙏 𝙑𝙔𝙐𝙍𝘽𝘼𝙇𝙇𝘼: 𝙂𝙐𝘼 𝙁𝘼𝙔𝘼 𝘿𝙄 𝙂𝙐𝙉𝙐𝙉𝙂 𝙌𝘼𝙎𝘼

“Ini dia! tempat persembahan untuk Dewa Zyra.”

Sebuah gua yang terletak di gunung, ditutupi oleh sebuah gerbang yang tinggi dan lebar, serta dijaga oleh beberapa petugas. Orang-orang mengantri di luar untuk berdoa kepada sang Dewa. Tidak semua orang bisa langsung masuk ke dalam, ada batas orang untuk masuk ke dalam, yaitu 4 orang.

Mereka mengantri lumayan lama, hingga pada akhirnya ini giliran mereka. Xhuez dan Vlod, beserta dua orang lainnya.

Pintu gerbang ditarik keluar oleh 2 petugas yang ada disana, kemudian gerbang terbuka sedikit. Ada 4 orang yang keluar dari dalam, dan orang selanjutnya masuk. Mereka diberikan waktu beberapa menit untuk berdoa.

Saat masuk ke dalam, suasananya benar-benar sejuk. Saat gerbang ditutup, suasananya menjadi sangat hening, suara dari luar seolah tidak terdengar sedikit pun. Selain itu, gua ini juga memiliki seni-seni ukiran yang indah di berbatuan. Jika dilihat lebih jelas, ukiran-ukiran tersebut adalah burung, dan ikan paus.

Gua ini, dengan kekayaan artistik di dalamnya, seakan menjadi tempat suci yang menyimpan warisan budaya dan keindahan alam yang memesona. Suasana magis dan hening di dalam gua menciptakan kenyamanan yang melebihi rumah sewaan.

Setelah masuk lebih dalam, mereka akhirnya melihat sebuah patung manusia yang sedang berdiri, dan mengangkat kedua tangannya ke atas. Patung itu terbuat dari batu, dan memiliki ukuran yang lebih besar dari manusia, mereka menyembah dan berdoa di depan patung tersebut.

“Apakah ini wujud asli Dewa Zyra?” tanya Vlod.

“Aku tidak tahu.”

Salah satu dari dua orang lainnya maju ke depan patung itu, dan mulai berdoa meminta permohonan sesuai dengan yang mereka inginkan. Setelah selesai mengucapkan permohonan, mereka mulai mengucapkan mantra.

“Dewa Zyra yang agung.

Yang menemani kami menuju keluar dari pembatas langkah.

Layaknya angin yang berembus bebas sesuai arah yang telah ditentukan.

Seperti burung yang terbang melewati awan.

Kami berterima kasih dari hati kami yang paling dalam.”

Setelah mantra tersebut diucapkan, tubuh orang itu bersinar emas selama beberapa detik. Mereka percaya hal tersebut adalah tanda bahwa Dewa Zyra mendengar doa mereka, dan permintaan pasti akan dikabulkan, tinggal menunggu waktu.

...BERSAMBUNG

...

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Dia kek lagi nyari cara buat belajar naik motor sendiri ibaratnya ya
Belom tau apapun dan stak sendirian

2023-07-03

0

Ayano

Ayano

Belum nguasain

2023-07-03

0

Ayano

Ayano

Positif thinking aja dulu

2023-07-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!