Season 1 - 4

Setelah selesai sarapan pagi, Dira memutuskan langsung masuk kedalam kamarnya, dan membereskan semua baju-bajunya ke dalam koper. Setelah mendengar perdebatan kecil antara Arya dan Dinda, akhirnya Dira memutuskan untuk pergi dari rumah ini, agar tak ada masalah di kemudian hari.

"Maafkan aku, Vano. Aku harus pergi meninggalkan rumah ini, dan aku tak bisa memenuhi keinginan kamu yang terakhir kalinya," ucap Dira. air mata Dira mulai mengalir, saat memandang foto pernikahannya dengan Vano.

"Sungguh aku belum merelakan kepergianmu, yang begitu cepat Van." Dira pun mengambil foto tersebut dan menciumi foto vano.

"Aku merindukan kamu, Vano," ucap Dira sambil memeluk foto Vano.

"Berat hati ini meninggal rumah, apalagi disini banyak kenang-kenangan kita bersama. Walaupun singkat, tapi aku sudah tau apa kebiasaanmu sebelum tidur dan saat tidur Vano." gunam Dira.

"Maafkan aku yang tak bisa, memenuhi keinginan terakhirmu Vano. Karena ini sangat berat untuk ku jalani, aku mohon kamu jangan marah sama aku karena tak memenuhi keinginan terakhirmu." Dira pun kembali menangis dan memeluk erat foto pernikahan mereka.

"Aku selalu mencintaimu, Sayang. Aku izin pergi." Dira pun menaruh foto pernikahan mereka di dalam koper, dan setelah itu memasukkan semua baju-bajunya ke dalam koper.

"Mau kemana kamu?" tanya Arya. Arya baru saja ingin membicarakan masalah mereka, tapi Arya sudah melihat Dira mengepak baju-bajunya.

"Kakak," ucap Dira yang terkejut. Dira sangat kelimpungan, melihat Arya yang menatap Dira dengan tajam.

"Aku tanya, kamu mau kemana! Dan kenapa semua barang-barang kamu masukan ke koper? Cepat jawab aku, Dira Larasati!" Dira langsung tersentak saat Arya menyebut nama lengkapnya. Jika Arya sudah mulai menyebutkan nama asli seseorang, itu pertanda dia marah.

"Dira mau pergi dari rumah ini, Kak. Dira gak mau jadi beban kalian, dan Kakak tak perlu memikirkan permintaan Vano. Menikahlah dengan kak Fani, dia yang lebih membutuhkan kepastian dari pada Dira," ucap Dira yang berusaha membuat Arya mengerti.

"Apa hubungannya aku menikah dengan Fani, sama kepergian mu dari rumah? Walaupun aku menikah dengan Fani, kamu tetap akan tinggal di sini, karena ini juga rumahmu," ucap Arya nada membentak.

"Kakak tau kan, gara-gara wasiat Vano, sifat kak Fani sedikit berubah. Setiap melihat aku, kak Fani selalu menatap tak suka," jawab Dira. Sedangkan Arya hanya mendengar penjelasan Dira, tanpa mencela.

"Aku sadar kok, kenapa kak Fani begitu. Siapa sih yang tak marah, jika kekasihnya harus menikah dengan orang lain, di saat hubungannya tak ada masalah sama sekali," ucap Dira sekali lagi. Bahkan keringat Dira juga mulai bercucuran, Dira takut akan membuat Kakak iparnya marah.

"Jadi Dira mohon, biarkan Dira pergi. Dira janji setiap hari minggu akan datang kesini, untuk menengok Mama dan Papa." Dira terus berusaha agar Arya mengerti, walau hatinya sangat takut dan ingin mati saja jika ditatap tajam oleh mata itu. Mata seorang Arya Wiguna yang sangat tajam, dan tak lupa dengan jenggot yang tubuh di area wajahnya, yang semakin membuat Arya semakin garang.

Arya merasa hatinya sangat sakit, saat melihat Dira menangis sambil menjelaskan semuanya. Entah rasa apa itu, tapi Arya ingin memeluk tubuh itu dan menenangkan wanita yang ada di hadapannya. Dengan sangat lembut, Arya menghapus air mata Dira dan mengecup kening Dira dengan perasaan hangat di hatinya.

Dira yang merasa keningnya di kecup dengan lembut, langsung membelalakkan kedua matanya dengan sangat lebar. Dira sangat terkejut tapi Dira juga tak menolak kecupan itu, bahkan Dira menikmati kecupan hangat yang di berikan Arya, hingga dira memejamkan mata.

Deg Deg Deg

"Kenapa jantungku berdetak dengan kencang, saat mencium kening Dira? Ada apa denganku? Ini seharusnya tak boleh terjadi," ucap Arya dalam hati.

"Emm, maaf." Arya semakin gugup saat melihat kedua mata Dira, yang begitu indah.

"Iya" jawab Dira singkat.

"Biarkan Papa dan Mama yang memutuskan. Lebih baik kamu bicarakan dulu dengan mereka, dan setelah itu memutuskan apa yang ingin kamu mau," ucap Arya. Setelah itu Arya langsung keluar dari kamar Dira, tanpa menoleh kearah Dira lagi.

"Sungguh bodoh kamu Arya! Bagaimana bisa kamu mencium kening adik ipar mu sendiri, bagaimana bisa kamu se ceroboh itu Arya!" Arya terus menerus menyalahkan dirinya sendiri, karena telah berani mencium kening Dira. Sedangkan Dira masih terdiam seperti patung di tempat nya, karena tak percaya dengan apa yang Dira rasakan barusan.

"Apa yang aku lakukan barusan?Kenapa aku tak menolak, malah menikmati semuanya. Dira dia adalah kakak ipar mu, bagaimana bisa kamu jadi serendah itu." Dira terus saja merutuki, kebodohannya.

"Aahh, sudah lupakan. Aku harus pamit sama mama dan Papa, benar kata kakak, aku harus izin sama mereka dulu." Setelah itu Dira langsung keluar dari kamar dan mencari keberadaan Dinda dan Ryant.

****

Setelah menemukan keberadaan Dinda dan Ryant, Dira langsung meminta izin untuk pergi dari rumah ini, dan tak menerima wasiat yang di berikan Vano. Namun kenyataannya, Dinda tak mengizinkan Dira pergi dan membuat Dinda semakin marah.

"Siapa yang mengizinkan kamu pergi dari sini? Mama melarang kamu untuk pergi, ini rumahmu juga, jadi kamu gak perlu pergi dari sini!" tolak Dinda.

"Ma, Dira mohon biarkan Dira pergi. Dira janji setiap hari, Dira akan menjenguk Mama dan Papa." Dira terus berusaha membujuk Dinda dan Ryant, agar mengizinkan Dira pergi.

"Mama gak mau!" tolak Dinda. Setelah itu Dinda langsung menyeret koper Dira, dan membawa nya ke dalam kamar.

"Ma, koper Dira mau di bawah kemana?" teriak Dira, saat kopernya di bawa masuk oleh Dinda.

"Koper kamu Mama sita!"

braakkk

Dinda pun membanting pintu, hingga menimbulkan suara dentuman yang amat keras. Sedangkan Dira hanya menarik nafas panjang, karena melihat tingkah Dinda.

"Papa juga tak izinkan kamu pergi,Sayang. Tapi jika itu pilihan mu, Papa tak bisa berbuat apa-apa," ucap Ryant. Dira yang mendengar perkataan Ryant, langsung tersenyum lebar dan memancarkan kecantikan yang Dira miliki.

"Papa serius?" Dira bertanya dengan memasang wajah polos nya.

"Iya sayang," ucap Ryant sambil mencubit pipi Dira.

PLAK..

Dira dan Ryant pun tersentak kaget, saat melihat tangan Ryant di tampel oleh seseorang. Dira yang merasa kesal langsung menoleh ke arah tangan tersebut, dan betapa terkejutnya Dira saat melihat siapa pemilik tangan tersebut. Ternyata orang yang menampel tangan mertuanya, adalah kakak iparnya sendiri. Arya Wiguna.

"Apa kami tak pernah mengajar kan sopan santun kepadamu, bisa-bisanya kamu memukul tangan Papa, hingga bunyi kayak gitu!" bentak Ryan. Sedangkan Arya sama sekali tak mendengar perkataan Ryant, karena Arya sibuk dengan batinnya sendiri.

"Bagaimana bisa aku memukul tangan Papa? Kenapa saat aku melihat Papa, mencubit pipi Dira membuat ku kesal, dan tiba-tiba seperti ada dorongan hingga aku menampel tangan Papa." gunam Arya dalam hati.

"Kak, apa kamu baik-baik saja?" ucap Dira sambil memegang bahu Arya. Arya pun merasakan ada sengatan listrik, saat Dira memegang bahu Arya hingga membuat Arya tersentak.

"Maaf aku pergi dulu," ucap Arya dengan gugup. Sedangkan Dira dan Ryant memandang heran, dengan perlakuan Arya barusan.

"Apa tangan Papa gak kenapa-napa?" ucap Dira untuk memecahkan keheningan.

"Papa baik-baik saja kok," jawab Ryant. Dira pun tersenyum setelah mengetahui jika Ryant tak mengalami lecet, karena pukulan keras dari Arya.

****

Sedangkan di sisi lain, Arya merutuki kebodohannya itu. Arya benar-benar tak tau, apa yang membuatnya seperti tadi.

Arya merasa kesal dengan dirinya sendiri, dan dengan reflek Arya langsung memukuli tembok yang tanpa dosa itu. Arya terus menerus menonjok tembok, hingga semua jemari Arya terluka dan berdarah.

"Kamu kenapa sih Arya? Kenapa sekarang setiap aku melihat Dira menjadi berbeda, tak seperti dulu. Dan apa tadi itu?, kenapa saat Dira memegang bahuku terasa ada aliran listrik yang membuat aku berdebar, bahkan merinding." gerutu Arya.

"Apa aku kabulkan saja permintaan Vano? Tapi bagaimana dengan Fani. Jujur saja bersama Fani, aku tak pernah merasakan hal seperti tadi. Tapi difikir-fikir, aku sama sekali tak mencintai Dira. Aku hanya mencintai Fani, dan tak ada yang lain." Arya semakin frustasi, karena perasaannya. Tanpa dia sadar, Dira sudah memasuki kamar Arya.

"Kak." Arya pun terkejut saat Dira sudah berdiri di hadapannya. Arya sangat takut, jika Dira mendengar ucapannya tadi.

"Apa Dira mendengar perkataan ku tadi?" batin Arya.

"Ada apa kamu kesini?" ucap Arya dengan nada tinggi.

"Tangan kakak kenapa? Dan di tembok itu, apa darah Kakak?" tanya Dira yang mulai khawatir. Dengan sangat cepat Dira mengambil kotak P3K, dan setelah itu mengobati tangan Arya dengan telaten. Hingga Dira melupakan tujuannya, menemui Arya.

"Tangan Kakak sudah aku obati dan aku plester, jangan sampai kena air dulu, takutnya nanti belum kering," ucap Dira sambil membereskan kotak P3K.

"Tujuan kamu kesini, tadi mau apa?" tanya Arya. Sedangkan Dira langsung menghentikan kegiatannya sebentar, dan menatap Arya begitu dalam.

"Aku hanya ingin berpamitan, Kak. Tolong titip mama sama papa, dan jaga mereka berdua. Cepatlah menikah dengan kak Fani, biar mama dan papa ada teman bicara saat kakak berangkat kerja," ucap Dira dengan senyum manisnya. Ada rasa tak rela yang di rasakan Dira tapi, ini semua demi menjaga perasaan Fani.

"Baiklah jika itu sudah keputusan mu, tapi jangan lupa lima bulan lagi kamu harus datang ke sini, karena di saat itu pengacara membutuhkan tanda tangan kamu untuk memindahkan harta Vano ke panti asuhan," ucap Arya.

"Pasti Kak, Dira akan datang kesini lima bulan lagi. Terima kasih telah mengizinkan aku pergi, tolong sampaikan permintaan maafku pada kak Fani. Karena aku sudah membuatnya merasa takut, dan marah. Aku juga minta tolong buat mama mengerti, akan kepergianku." Dira pun mulai meneteskan air matanya, saat mengingat betapa sedihnya Dinda saat Dira memutuskan pergi.

"Kamu akan tinggal di mana, biar Kakak antar kamu. Ini juga sudah malam, gak mungkin kan kamu pergi sendiri? Dan masalah baju-bajumu, nanti kakak antar saat mama sudah membuka pintu." Arya pun berdiri dan mencari kunci mobil untuk mengantarkan Dira. Namun saat Arya sibuk mencari kunci, Dira menolak ajakan Arya.

"Tak perlu Kak, aku sudah di tunggu taxi online di luar. Aku hanya ingin berpamitan saja gak lebih. Lagian tangan kakak juga masih sakit, jadi lebih baik Kakak istirahat saja." tolak Dira. Sedangkan Arya langsung mengerinyitkan kening, saat mendapat tolakan dari Dira.

"Apa kamu mencoba menghindari kami?" ucapan Arya membuat dira semakin gugup, karena Arya dapat menebak rencana Dira.

"Tidak Kak." Dira semakin terbata-bata saat bicara, dan membuat Arya semakin tak percaya dengan ucapan Dira.

"Jawab yang jujur!" Dira pun tersentak saat Arya membentaknya. Karena baru kali ini, Dira di bentak oleh kakak iparnya, dan itu membuat hati Dira terasa sakit.

Arya terus menanti jawaban Dira, namun Dira tak kunjung menjawab dan membuat Arya yakin, jika Dira berusaha menghindari keluarga mereka.

"Baiklah, diam mu adalah jawaban. Sekarang silahkan pergi, tak perlu kamu fikirkan mama dan papa. Jika memang kamu mau pergi, gak perlu beralasan takut Fani salah paham akan semuanya," ucap Arya.

"Kak, maksud Dira bukan kaya gitu." Dira mencoba untuk menjelaskan, namun Arya sama sekali tak mau mendengarkan. Arya terlanjur salah faham dengan tujuan Dira, dan menjadi marah.

"Tunggu apa lagi? Cepat pergi, sebelum aku marah!" bentak Arya. Dengan terpaksa Dira langsung pergi dari kamar Arya, dengan keadaan menangis. Namun mereka tak tau jika sedari tadi Ryant menguping pembicaraan mereka berdua.

"Pa, Dira berangkat ya?" ucap Dira saat tau Ryant berada di ambang pintu.

"Kamu hati-hati di jalan, jangan pernah lupa hubungi kami dan jangan memutuskan hubungan kamu dengan keluarga ini. Walaupun Vano sudah pergi, kamu tetap Papa anggap anak." Dira pun langsung memeluk erat Ryant, dan merasa sangat berat meninggalkan mereka semua.

"Dira, titip mama" ucap Dira lirih. Setelah itu Dira langsung berlalu pergi meninggalkan rumah, yang selama ini Dira huni bersama suaminya.

"Kamu itu munafik Arya. Sebenarnya hati kecil mu menginginkan Dira, tapi egomu terlalu besar dan menutupi rasa cinta yang mulai perlahan tumbuh di hati kamu," ucap Ryant. Setelah itu, Ryant pergi meninggalkan Arya yang merenung di dalam kamarnya.

.

.

.

Happy Reading

Terpopuler

Comments

Ariyani Ariyani

Ariyani Ariyani

hadir

2022-08-20

1

⁹🇳​🇮​🇩​🇦​

⁹🇳​🇮​🇩​🇦​

nah bner tuh tanpa Arya sadari ternyata Arya sudah mulai ada rasa tp terlalu menutupi dengan ke ego mu

2022-05-05

1

Yuna Yusnia

Yuna Yusnia

pedih mataku thorrr 😢😢

2021-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Season 1 - 1
2 Season 1 - 2
3 Season 1 - 3
4 Season 1 - 4
5 Season 1 - 5
6 Season 1 - 6
7 Season 1 - 7
8 Season 1 - 8
9 Season 1 - 9
10 Season 1 - 10
11 Season 1 - 11
12 Season 1 - 12
13 Season 1 - 13
14 Season 1 - 14
15 Season 1 - 15
16 Season 1 - 16
17 Season 1 - 17
18 Season 1 - 18
19 Season 1 - 19
20 Season 1 - 20
21 Season 1 - 21
22 Season 1 - 22
23 Season 1 - 23
24 Season 1 - 24
25 Season 1 - 25
26 Season 1 - 26
27 Season 1 - 27
28 Season 1 - 28
29 season 1 - 29
30 Season 1 - 30
31 Season 1 - 31
32 Season 1 - 32
33 Season 1- 33
34 Season 1 - 34
35 Season 1 - 35
36 Season 1- 36 Kebenaran Yang terungkapkan
37 Season 1- 37 Dasar Mesum...!
38 Season 1 - 38 Kembali Ke Jakarta bersamamu
39 Season 1 - 39 Terpojok Oleh desakan Arya
40 Season 1 - 40 Arya salah masuk rumah
41 Season 1 - 41 LERVIA Kesayangan
42 Season 1 - 42 Kehadiran Vano di mimpi Dira
43 Season 1 - 43 Tertunda lagi
44 Season 1 - 44 Kepanikan Dira dan Arya
45 Season 1 - 45 Tercyduk berakhir di pingit.
46 Season 1 - 46 Dulu produksi pakek doa, tapi yang keluar na'udzubillah.
47 Season 1 - 47 Obat tidur
48 Season 1 - 48 PERNYATAAN CINTA, DI ATAS LOTENG.
49 Season 1- 49 Sumpah Serapah
50 Season 1 - 50 KEPANIKAN SINTAL
51 Season 1 - 51 Pertengkaran di rumah sakit
52 Season 1 - 52 Apakah ini rasa kasihan atau Cinta
53 Season 1 - 53 Masalalu Dira
54 Season 1 - 54 Bekal untuk Arya
55 Season 1 - 55 Pertemuan pertama dengan Angga
56 Season 1 - 56 Pelukan nyaman
57 Season 1 - 57 MONTOK..!
58 Season 1 - 58 Milana Putri
59 Seaso 1 - 59 Wali untuk Dira
60 Season 1 - 60 Menikahlah dengan Sintia
61 Season 1 - 61 Pengungkapan Jari diri Dira
62 Season 1 - 62 Pernikahan
63 Season 1 - 63 Malam Pertama Gagal
64 Season 1 - 64 Akhirnya
65 Season 1 - 65 Sintal Pembuat onar
66 season 1 - 66 Maafkan Sintal Mama, ini semua demi Fani.
67 Season 1 - 67 Harus Like, Like itu gratis
68 season 1 - 68 selamat tidur sayang
69 Season 1 - 69 Menikmati indahnya Malam
70 Season 1 - 70 lagi dan lagi
71 Season 1 - 71 Kembali lagi
72 Season 1 - 72 Ungkapan Isi Hati Dinda
73 Season 1 - 73 Anak Ikan Anak Arya
74 Season 1 -74 Dira vs Serlin
75 Season 1 - 75 kemarahan Dinda
76 Season 1 - 76 Honeymoon 1
77 Season 1 - 77 Honeymoon 2
78 Season 1 - 78 Untung cinta
79 Season 1 - 79 4 juta hanya untuk makanan saja.
80 Season 1 - 80 Ftv kesukaan
81 Season 1 - 81 Arya masuk penjara
82 Season 1 - 82 Jangan Salah Rumah
83 Season 1 - 83 Rencana di balik Rencana
84 Season 1 - 84 Kita lihat saja Nanti
85 Season 1 - 85
86 Season 1 - 86 Nutrisi Arya
87 Season 1 - 87 ASI 6 BULAN SAJA
88 Season 1 - 88 kepergok
89 Season 1 - 89 Dasar anak kodok
90 Season 1 - 90 Sean gak peka
91 Season 1 - 91 Seto..!
92 Season 1 - 92 hantu di pohon beringin
93 Season 1 - 93 Sintal VS Arya
94 Season 1 - 94 Membujuk Dira
95 Season 1 - 95 RUMAH BARU ADALAH PILIHAN YANG TEPAT.
96 Season 1 - 96 Anak VS Ayah
97 Season 1 - 97 Opah marah
98 Season 1 - 98 Hamil kah?
99 Season 1 - 99
100 Season 1 - 100
101 Season 1 - 101 Drama lebay
102 Season 1 - 102 Extra part 2000 lebih
103 Season 1 - 103 Drama Tespack
104 Season 1 - 104 Kamulah pelabuhan terakhirku
105 Season 1 - 105 Lactamil 30 dus
106 Season 1 - 106
107 Season 1 - 107
108 Season 1 - 108 Gak ada kata curang untuk memenuhi keinginan Istri.
109 Season 1 - 109 Tentang Gibran Albert Revans
110 Season 1 - 110 Amit-amit jabang bayi
111 Season 1 - 111 Jangan Bilang Dira
112 Season 1 - 112 Merajuk
113 Season 1 - 113 Alfa Mahendra anak pak Hendra
114 Season 1 - 114 Drama kejutan 1
115 Season 1 - 115 Drama berakhir
116 Season 1 - 116 Tamat
117 S2 - My Spoiled Family : Rumah Baru Dari Sintal
118 S2 - My Spoiled Family : Kepanikan Dira
119 S2 - My Spoiled Family : Rumah Sakit
120 S2 - My Spoiled Family : Tutupi Aset Berharapku
121 S2 - My Spoiled Family : Masih sakit masih saja jahil
122 S2 - My Spoiled Family : Cuci Darah
123 S2 - My Spoiled Family : Penolakan Arya
124 S2 - My Spoiled Family : Alisya Putri Setyawan.
125 S2 - My Spoiled Family : Izinkan aku tetap di sisimu
126 S2 - My Spoiled Family : Cemburu
127 S2 - My Spoiled Family : Bulan Madu Kedua Di Rumah Sakit
128 S2 - My Spoiled Family : Antri lagi deh
129 S2 - My Spoiled Family : Masih tegas, setegak tiang listrik.
130 S2 - My Spoiled Family : Lisma Calon Pendonor Ginjal
131 S2 - My Spoiled Family : Bertemu Lisma
132 S2 - My Spoiled Family : Bertemu Dengan Lisma 2
133 S2 - My Spoiled Family : Tangisan pilu Dira
134 S2 - My Spoiled Family : Kepergian Arya
135 S2 - My Spoiled Family : Salah Paham
136 S2 - My Spoiled Family : Ada Yang Berbeda
137 S2 - My Spoiled Family : Dua bulan berlalu
138 S2 - My Spoiled Family : Baunya gak enak
139 S2 - My Spoiled Family : Ketegasan Dira
140 S2 - My Spoiled Family : Kesalah-pahaman
141 S2 - My Spoiled Family : Antara Kebahagiaan dan Kesedihan
142 S2 - My Spoiled Family : Kehilangan
143 S2 - My Spoiled Family : Ularku Lebih Gede loh
144 S2 - My Spoiled Family : Kebahagiaan Sesaat
145 S2 - My Spoiled Family : Bangkit kembali
146 S2 - My Spoiled Family : Marahnya Seorang Arya.
147 S2 - My Spoiled Family : Datangnya Sekar
148 S2 - My Spoiled Family : Peluk Kangen
149 S2 - My Spoiled Family : Sempit Banget Dira
150 S2 - My Spoiled Family : Janji Arya
151 S2 - My Spoiled Family : Debat Dengan Dinda
152 S2 - My Spoiled Family : Bertemu Baby-twins
153 S2 - My Spoiled Family - Emas Batangan
154 S2 - My Spoiled Family : Genting
155 S2 - My Spoiled Family : Akhir dari segalanya
156 S2 - Beast Brothers : Kamu Masih Tetap cantik Sayang.
157 S2 - Beast Brother's : Arleta Zheriya
158 S2 - Beast Brother's : Alena Yang Menyebalkan
159 S2 - Beast Brother's : Gue Calon Suamimu Kelak
160 S2 - Beast Brother's : Mahen Sialan
161 S2 - Beast Brother's : Toilet
162 S2 - Beast Brother's : Mau serius
163 S2 - Beast Brother's : Sampai Kapan?
164 S2 - Beast Brother's : Suara Apa itu?
165 S2 : Beast Brother's - Pulang kerumah Ryant
166 S2 - Beast Brother's : Vano Tetap Anak Papa
167 Permintaan Maaf
168 S2 - Beast Brother's : Selalu kabari Arleta
169 S2 - Beast Brother's : Gigit Alisya saja
170 S2 - Beast Brother's : Ada Rasa Khawatir
171 S2 - Beast Brother's - Ciluk Ba
172 S2 - Beast Brother's : Kejutan Di Balik Kejutan
173 S2 - Beast Brother's : Maafkan Aku Vano
174 S2 - Beast Brother's : Pegal-pegal
175 S2 - Beast Brother's : Marahnya Seorang Ibu
176 S2 - Beast Brother's : Gundah Gulana
177 S2 - Membawa Kabur Alisya
178 S2 - Bertengkar
179 S2 - Berkunjung
180 S2 - Kasih judul sendiri
181 Minta Bantuan
182 S2 - Merawat Opa
183 S2 - Pengakuan Arleta
184 S2 - Pernikahan
185 S2 - Debat
186 S2 - Gak tau judulnya
187 S2 - Senyum Moy
188 S2 - Kakak
189 S2 - Hukuman
190 S2 - Hidup Tanpa Harta
191 S2 - Nasehat Seto
192 S2 - Bingung
193 S2 - Rumah Sakit
194 S2 - Gak Tau Lagi
195 S2 - Tangis kebahagiaan
196 S2 - Nasihat Dira
197 Perubahan Visual
198 S2 - Rumah Sakit
199 s2- Oke Kita Putus
200 S2- Curiga
201 S2 - Mulai Mendekati Tersangka
202 S2 - Surat Cinta
203 S2 - Crazy Up 1
204 S2 - Crazy Up 2
205 S2 - Crazy up 3
206 S2 - Crazy up 4
207 S2 - Rileks
208 S2 - Crazy Up Tahap 2
209 S2 - Crazy Up Tahap 2
210 Clair de lune
211 S2 - Aku Belum Memaafkan mu
212 S2 - Baiklah
213 S2 - Hanya Berteman
214 S2 - Terungkap
215 S2- edo
216 S2 - Gerebek
217 S2 - Marah
218 S2 - Tamat
219 promosi karya istri tak dianggap
220 Karya Istri Tak Dianggap -
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Season 1 - 1
2
Season 1 - 2
3
Season 1 - 3
4
Season 1 - 4
5
Season 1 - 5
6
Season 1 - 6
7
Season 1 - 7
8
Season 1 - 8
9
Season 1 - 9
10
Season 1 - 10
11
Season 1 - 11
12
Season 1 - 12
13
Season 1 - 13
14
Season 1 - 14
15
Season 1 - 15
16
Season 1 - 16
17
Season 1 - 17
18
Season 1 - 18
19
Season 1 - 19
20
Season 1 - 20
21
Season 1 - 21
22
Season 1 - 22
23
Season 1 - 23
24
Season 1 - 24
25
Season 1 - 25
26
Season 1 - 26
27
Season 1 - 27
28
Season 1 - 28
29
season 1 - 29
30
Season 1 - 30
31
Season 1 - 31
32
Season 1 - 32
33
Season 1- 33
34
Season 1 - 34
35
Season 1 - 35
36
Season 1- 36 Kebenaran Yang terungkapkan
37
Season 1- 37 Dasar Mesum...!
38
Season 1 - 38 Kembali Ke Jakarta bersamamu
39
Season 1 - 39 Terpojok Oleh desakan Arya
40
Season 1 - 40 Arya salah masuk rumah
41
Season 1 - 41 LERVIA Kesayangan
42
Season 1 - 42 Kehadiran Vano di mimpi Dira
43
Season 1 - 43 Tertunda lagi
44
Season 1 - 44 Kepanikan Dira dan Arya
45
Season 1 - 45 Tercyduk berakhir di pingit.
46
Season 1 - 46 Dulu produksi pakek doa, tapi yang keluar na'udzubillah.
47
Season 1 - 47 Obat tidur
48
Season 1 - 48 PERNYATAAN CINTA, DI ATAS LOTENG.
49
Season 1- 49 Sumpah Serapah
50
Season 1 - 50 KEPANIKAN SINTAL
51
Season 1 - 51 Pertengkaran di rumah sakit
52
Season 1 - 52 Apakah ini rasa kasihan atau Cinta
53
Season 1 - 53 Masalalu Dira
54
Season 1 - 54 Bekal untuk Arya
55
Season 1 - 55 Pertemuan pertama dengan Angga
56
Season 1 - 56 Pelukan nyaman
57
Season 1 - 57 MONTOK..!
58
Season 1 - 58 Milana Putri
59
Seaso 1 - 59 Wali untuk Dira
60
Season 1 - 60 Menikahlah dengan Sintia
61
Season 1 - 61 Pengungkapan Jari diri Dira
62
Season 1 - 62 Pernikahan
63
Season 1 - 63 Malam Pertama Gagal
64
Season 1 - 64 Akhirnya
65
Season 1 - 65 Sintal Pembuat onar
66
season 1 - 66 Maafkan Sintal Mama, ini semua demi Fani.
67
Season 1 - 67 Harus Like, Like itu gratis
68
season 1 - 68 selamat tidur sayang
69
Season 1 - 69 Menikmati indahnya Malam
70
Season 1 - 70 lagi dan lagi
71
Season 1 - 71 Kembali lagi
72
Season 1 - 72 Ungkapan Isi Hati Dinda
73
Season 1 - 73 Anak Ikan Anak Arya
74
Season 1 -74 Dira vs Serlin
75
Season 1 - 75 kemarahan Dinda
76
Season 1 - 76 Honeymoon 1
77
Season 1 - 77 Honeymoon 2
78
Season 1 - 78 Untung cinta
79
Season 1 - 79 4 juta hanya untuk makanan saja.
80
Season 1 - 80 Ftv kesukaan
81
Season 1 - 81 Arya masuk penjara
82
Season 1 - 82 Jangan Salah Rumah
83
Season 1 - 83 Rencana di balik Rencana
84
Season 1 - 84 Kita lihat saja Nanti
85
Season 1 - 85
86
Season 1 - 86 Nutrisi Arya
87
Season 1 - 87 ASI 6 BULAN SAJA
88
Season 1 - 88 kepergok
89
Season 1 - 89 Dasar anak kodok
90
Season 1 - 90 Sean gak peka
91
Season 1 - 91 Seto..!
92
Season 1 - 92 hantu di pohon beringin
93
Season 1 - 93 Sintal VS Arya
94
Season 1 - 94 Membujuk Dira
95
Season 1 - 95 RUMAH BARU ADALAH PILIHAN YANG TEPAT.
96
Season 1 - 96 Anak VS Ayah
97
Season 1 - 97 Opah marah
98
Season 1 - 98 Hamil kah?
99
Season 1 - 99
100
Season 1 - 100
101
Season 1 - 101 Drama lebay
102
Season 1 - 102 Extra part 2000 lebih
103
Season 1 - 103 Drama Tespack
104
Season 1 - 104 Kamulah pelabuhan terakhirku
105
Season 1 - 105 Lactamil 30 dus
106
Season 1 - 106
107
Season 1 - 107
108
Season 1 - 108 Gak ada kata curang untuk memenuhi keinginan Istri.
109
Season 1 - 109 Tentang Gibran Albert Revans
110
Season 1 - 110 Amit-amit jabang bayi
111
Season 1 - 111 Jangan Bilang Dira
112
Season 1 - 112 Merajuk
113
Season 1 - 113 Alfa Mahendra anak pak Hendra
114
Season 1 - 114 Drama kejutan 1
115
Season 1 - 115 Drama berakhir
116
Season 1 - 116 Tamat
117
S2 - My Spoiled Family : Rumah Baru Dari Sintal
118
S2 - My Spoiled Family : Kepanikan Dira
119
S2 - My Spoiled Family : Rumah Sakit
120
S2 - My Spoiled Family : Tutupi Aset Berharapku
121
S2 - My Spoiled Family : Masih sakit masih saja jahil
122
S2 - My Spoiled Family : Cuci Darah
123
S2 - My Spoiled Family : Penolakan Arya
124
S2 - My Spoiled Family : Alisya Putri Setyawan.
125
S2 - My Spoiled Family : Izinkan aku tetap di sisimu
126
S2 - My Spoiled Family : Cemburu
127
S2 - My Spoiled Family : Bulan Madu Kedua Di Rumah Sakit
128
S2 - My Spoiled Family : Antri lagi deh
129
S2 - My Spoiled Family : Masih tegas, setegak tiang listrik.
130
S2 - My Spoiled Family : Lisma Calon Pendonor Ginjal
131
S2 - My Spoiled Family : Bertemu Lisma
132
S2 - My Spoiled Family : Bertemu Dengan Lisma 2
133
S2 - My Spoiled Family : Tangisan pilu Dira
134
S2 - My Spoiled Family : Kepergian Arya
135
S2 - My Spoiled Family : Salah Paham
136
S2 - My Spoiled Family : Ada Yang Berbeda
137
S2 - My Spoiled Family : Dua bulan berlalu
138
S2 - My Spoiled Family : Baunya gak enak
139
S2 - My Spoiled Family : Ketegasan Dira
140
S2 - My Spoiled Family : Kesalah-pahaman
141
S2 - My Spoiled Family : Antara Kebahagiaan dan Kesedihan
142
S2 - My Spoiled Family : Kehilangan
143
S2 - My Spoiled Family : Ularku Lebih Gede loh
144
S2 - My Spoiled Family : Kebahagiaan Sesaat
145
S2 - My Spoiled Family : Bangkit kembali
146
S2 - My Spoiled Family : Marahnya Seorang Arya.
147
S2 - My Spoiled Family : Datangnya Sekar
148
S2 - My Spoiled Family : Peluk Kangen
149
S2 - My Spoiled Family : Sempit Banget Dira
150
S2 - My Spoiled Family : Janji Arya
151
S2 - My Spoiled Family : Debat Dengan Dinda
152
S2 - My Spoiled Family : Bertemu Baby-twins
153
S2 - My Spoiled Family - Emas Batangan
154
S2 - My Spoiled Family : Genting
155
S2 - My Spoiled Family : Akhir dari segalanya
156
S2 - Beast Brothers : Kamu Masih Tetap cantik Sayang.
157
S2 - Beast Brother's : Arleta Zheriya
158
S2 - Beast Brother's : Alena Yang Menyebalkan
159
S2 - Beast Brother's : Gue Calon Suamimu Kelak
160
S2 - Beast Brother's : Mahen Sialan
161
S2 - Beast Brother's : Toilet
162
S2 - Beast Brother's : Mau serius
163
S2 - Beast Brother's : Sampai Kapan?
164
S2 - Beast Brother's : Suara Apa itu?
165
S2 : Beast Brother's - Pulang kerumah Ryant
166
S2 - Beast Brother's : Vano Tetap Anak Papa
167
Permintaan Maaf
168
S2 - Beast Brother's : Selalu kabari Arleta
169
S2 - Beast Brother's : Gigit Alisya saja
170
S2 - Beast Brother's : Ada Rasa Khawatir
171
S2 - Beast Brother's - Ciluk Ba
172
S2 - Beast Brother's : Kejutan Di Balik Kejutan
173
S2 - Beast Brother's : Maafkan Aku Vano
174
S2 - Beast Brother's : Pegal-pegal
175
S2 - Beast Brother's : Marahnya Seorang Ibu
176
S2 - Beast Brother's : Gundah Gulana
177
S2 - Membawa Kabur Alisya
178
S2 - Bertengkar
179
S2 - Berkunjung
180
S2 - Kasih judul sendiri
181
Minta Bantuan
182
S2 - Merawat Opa
183
S2 - Pengakuan Arleta
184
S2 - Pernikahan
185
S2 - Debat
186
S2 - Gak tau judulnya
187
S2 - Senyum Moy
188
S2 - Kakak
189
S2 - Hukuman
190
S2 - Hidup Tanpa Harta
191
S2 - Nasehat Seto
192
S2 - Bingung
193
S2 - Rumah Sakit
194
S2 - Gak Tau Lagi
195
S2 - Tangis kebahagiaan
196
S2 - Nasihat Dira
197
Perubahan Visual
198
S2 - Rumah Sakit
199
s2- Oke Kita Putus
200
S2- Curiga
201
S2 - Mulai Mendekati Tersangka
202
S2 - Surat Cinta
203
S2 - Crazy Up 1
204
S2 - Crazy Up 2
205
S2 - Crazy up 3
206
S2 - Crazy up 4
207
S2 - Rileks
208
S2 - Crazy Up Tahap 2
209
S2 - Crazy Up Tahap 2
210
Clair de lune
211
S2 - Aku Belum Memaafkan mu
212
S2 - Baiklah
213
S2 - Hanya Berteman
214
S2 - Terungkap
215
S2- edo
216
S2 - Gerebek
217
S2 - Marah
218
S2 - Tamat
219
promosi karya istri tak dianggap
220
Karya Istri Tak Dianggap -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!