Dentuman music dari audio semakin membara, sorak sorai para audience terdengar bergemuruh tiap kali jemari sang DJ mulai menari-nari di atas mixer DJ dengan lincahnya.
Tangan Zeyn perlahan mulai meraba tubuh Mihrimah yang lepas kendali. Mulai dari tangan kemudian turun ke pinggang dan perut. Mihrimah sudah lupa semuanya, dia justru menikmati sentuhan jari nakal Zeyn yang juga sudah tidak sepenuhnya sadar. Mereka berdua mabuk !
BRUKKKGHH!
Tiba-tiba bahu Zeyn menabrak seorang pria bertubuh besar di belakangnya.
"PAKE MATA!" Maki Zeyn emosi karena sudah mabuk. Pria bertubuh besar itu lalu mencekik kerah baju Zeyn dan meninjunya.
BRUGKKHHHHHH !!!
Sebuah tinju melayang ke wajah Zeyn. Zeyn tumbang jatuh di keramaian. Suasana seketika menjadi ricuh, heboh dan panas. Zeyn tidak mau kalah, dia membalas tinjuan itu dengan berani meski tubuhnya kalah besar. Lantai club malam semakin tidak terkontrol, DJ berkali-kali mengganti lagunya agar mengalihkan suasana yang memang sudah tidak stabil.
"AAAAAAA.....AAAAAAAAAA!" Seisi club heboh, para wanita yang berpakaian mini lari kesana- kemari ketakutan semua. Sementara Zeyn masih bergulat dengan hebatnya di lantai.
Mihrimah tidak bisa melihat di mana Zeyn, karena semua audience yang hadir sudah rusuh. Pandangan Mihrimah juga sudah kabur karena efek alkohol yang terlalu keras.
Tanpa Mihrimah sadari sebuah botol yang entah dari mana sengaja di ayunkan seseorang mengarah ke kepalanya, nyaris !
Sebuah tangan menangkis ! Kepala Mihrimah selamat, lalu pria itu kemudian menutup tubuh Mihrimah yang sudah lunglai dengan jaketnya, Mihrimah yang sudah berjalan sempoyongan akhirnya di gendong keluar dari tempat itu. Suasana di dalam semakin kacau. Hal terakhir yang Mihrimah dengar adalah jeritan dan teriakan yang keras sekali, namun perlahan-lahan suara itu pun mulai hilang, tenggelam dari pendengarannya, entah kemana!
HUEKKKKKK ! HUEKKKKKK!
Mihrimah muntah. Muntahannya penuh di lantai kamar mandi sebuah kamar hotel. Aroma vanilla sangat kental di seluruh sudut kamar hotel hingga ke toiletnya. Namun kini ruangan yang tadi beraroma vanilla itu tersamarkan dengan aroma muntahan Mihrimah yang bau alkohol.
"Wanita bodoh. Tidak bisa minum, malah sok minum." Seorang pria asing yang membawa dia tadi kini sudah duduk di atas kursi menatap Mihrimah yang sedang mengeluarkan isi perutnya di lantai toilet kamar hotel presidential suite. Pria itu hanya duduk saja memandangi kesengsaraan Mihrimah yang perutnya sudah mau meledak.
"Hiksss... Hiksss ...sakit...." Mihrimah menggaruk-garuk kepalanya yang pusing.
"Siapa suruh minum. Bodoh sekali wanita ini!" Gerutu pria itu lagi sambil terus memperhatikan Mihrimah yang sudah terduduk tak berdaya di lantai.
"Dih...tolol." Ledek Pria itu sambil tersenyum ketus. Mihrimah tiba-tiba bangkit, lalu spontan menarik rok mini yang di pakainya. Belum cukup sampai disitu, dia kemudian membuka atasannya yang ketat. Kini dia hanya berbalut selembar celana segitiga dan Bra berwarna senada, merah...
Pria itu hanya terdiam dengan mulut terkunci, kini dia terpana menatapi wanita di hadapannya itu hanya memakai pakaian dalam, dia menelan ludah berkali-kali melihat tubuh Mihrimah yang sangat indah. Putih mulus, sangat seksi. Wanita polos yang tampak bodoh tadi kini berubah menjadi wanita yang sangat menggoda.
Mihrimah berdiri, sambil berjalan gontai dia mendekati pria yang duduk di atas kursi itu.
"Kau bilang aku apa tadi? Hei... Kau bilang aku apa?Bodoh? Tolol?" Ucap Mihrimah menirukan perkataan pria itu barusan, Mihrimah langsung duduk di pangkuan pria asing yang tadi menyelamatkannya. Mihrimah bahkan dengan berani mengecup leher pria itu.
Sang pria semakin tak tenang, jantungnya berdebar tidak menentu, kini gadis yang hanya mengenakan pakaian dalam itu sudah duduk di pangkuannya, menggodanya!
Ada sesuatu yang di rasakan pria itu sudah tidak tenang dari dirinya. Ya, bagian dari tubuhnya kini sudah ikut-ikutan berdiri. Mihrimah tertawa.
"HA HA HA AAAA! Kau berdiri, sayang." Ucap Mihrimah lancang dan berani, sengaja memancing. Kedua mata pria itu memandangi tubuh Mihrimah dengan liar dari atas hingga bawah.
Sang pria yang sudah tidak bisa menahan diri lagi kemudian mengangkat tubuh Mihrimah, menggendongnya lalu membantingnya ke kasur. Mereka berdua sebenarnya sama -sama sudah mabuk. Jemari pria asing itu kini sudah menjelajahi tubuh Mihrimah, mereka lepas kendali, ya... Mereka bercinta sepanjang malam!
"Ngooooorrkkhhh...Ngooooorrkkhhh...Ngooooorrkkhhh!!!!"
Suara berisik seperti orang sedang ngorok membangunkan tidur lelap Mihrimah.
"Ngooooorrkkhhh...Ngooooorrkkhhh...Ngooooorrkkhhh!!!!"
Terdengar lagi, kali ini lebih keras. Mihrimah mengeluh, telinganya mulai risih.
Siapa? Siapa yang ngorok pagi-pagi gini? Berisik!
Begitu isi dalam pikiran Mihrimah yang masih setengah terbangun, matanya masih tertutup, enggan dia buka karena masih sangat ngantuk. dia kemudian langsung duduk sambil menggaruk-garuk kepalanya yang masih pusing.
Sebuah tangan tiba-tiba melingkar di depan perutnya, memeluknya yang sudah terduduk. Mihrimah terkejut, syok bukan main! Heran sekaligus bingung!
Dia membuka matanya, menggosok kedua matanya agar bisa jelas melihat. Hal pertama yang dia dapati setelah buka mata adalah tubuhnya yang tidak berbusana, dadanya terpampang nyata karena dia sudah dalam posisi duduk sehingga selimut hanya menutup pinggang ke bawah. Mihrimah masih bingung dengan apa yang terjadi, sampai akhirnya dia melihat lengan siapa yang melingkar di tubuhnya.
" AAAAAAAKKKKKKKHHHHH!!!!!!" Mihrimah histeris. Seperti barusan petir menyambar kepalanya.
SIAPA DIA? SIAPA PRIA INI? KENAPA BISA AKU TAK BERBUSANA DENGANNYA?
Begitu pertanyaan di kepalanya berulang-ulang. Kepalanya mau pecah, dia ketakutan!
"Hoahemmmm! Berisiknya kau!" Protes pria itu lalu berbalik badan untuk melanjutkan tidurnya.
PLAKKKKKK!!!!!
"AWWWW!" Pria itu mengusap pipinya yang barusan di pukul Mihrimah.
" APA-APAAN KAU! KAU SIAPA?!" Bentak Mihrimah yang masih syok. Dia langsung menarik selimut menutupi dadanya agar tubuhnya tertutupi sepenuhnya.
" KAU YANG APA-APAAN DASAR BODOHH ! KENAPA KAU PUKUL AKU!" Balas pria itu balik membentak. Mereka kini saling berhadapan, saling menatap dengan mata yang marah.
"APA YANG TERJADI? KITA KENAPA BISA TIDAK PAKAI BAJU ?!" Tanya Mihrimah penuh kekalutan dan ketakutan. Pikirannya sudah kacau ditambah lagi kepalanya masih pusing efek minuman semalam.
"KITA BERENANG! MAKANYA TIDAK BERPAKAIAN." Ucap pria itu dengan suara besar.
"APA KATAMU? BERENANG? MAKSUDMU KITA MABUK LALU BERENANG MAKANYA KITA TELANJANG GINI? IYA?" Tanya Mihrimah heboh.
" IYA..!" Jawab pria itu asal. Mihrimah menatap mata pria asing itu, dia ragu dengan kata-kata pria itu. Pria itu balas menatap mata Mihrimah yang sudah kebingungan dengan kondisinya di tempat tidur.
"KITA SUDAH TIDUR ! KITA SUDAH TIDUR BERDUA, MASA IYA KITA BERENANG?" Jawab pria itu santai dengan nada agak kesal.
DUARRRRRRR !!!
Mihrimah terpaku, dia mematung. Kata-kata barusan terdengar seperti sebuah petir yang menyambar kepalanya . Lebih baik kemaren malam kepalanya di hantam saja dengan botol minuman daripada sekarang dia sudah terjebak seranjang dengan pria asing. Pria yang entah dari mana datangnya! Dia berusah merunut alur cerita bagaimana bisa dia sampai sekamar dengan pria asing ini.
Pria itu nampak biasa saja, tanpa reaksi kaget atau syok seperti Mihrimah, dia dengan selow bangun dari kasur tanpa peduli sedang tidak berbusana sehelai pun dan langsung mengambil boxernya yang terlempar di kursi. Mihrimah bisa melihat dengan sangat jelas seluruh tubuh pria itu bahkan bokong seksinya sebelum memakai celana boxer itu tadi.
Wajah Mihrimah pucat pasi, dia syok! Dia terpukul! Dia bingung! Jika ini mimpi kenapa bisa pria tak berbusana itu nampak nyata?
Tidak ini jelas bukan mimpi! Aku tidak sedang bermimpi!
Ucapnya dalam hati berulang kali.
" OHH TIDAKKKKK, TIDAKKKKK ,TIDAKKKK!" Pekik Mihrimah berkali-kali sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Kerincing_kaki
wajib hhhaa
2023-05-22
0
Kerincing_kaki
adaaaa dehhh ihikk
2023-05-22
0
Kerincing_kaki
makasihh sudah mmapirr kakak thor
2023-05-22
0