Menyamar Jadi Menantu Sampah
Srekk....!!
Ayunan pisau di tangan Mega langsung melukai leher seorang perempuan muda yang baru saja mencuri makanannya.
Di tengah malam yang dingin itu, Darah mengalir di sekujur tubuh Perempuan cantik membasahi gaun putih yang ia kenakan sebelum perempuan itu terjatuh ke tanah dengan tubuh yang lemas dan kesemutan karena mulai kekurangan darah.
Mata perempuan itu menatap Mega selama beberapa saat sebelum matanya menutup dengan sempurna untuk menjemput kematiannya.
"Hah,, Dasar perempuan bodoh!" Ucap Mega sambil mengulurkan tangannya memegang kedua tangan perempuan itu lalu menyeretnya ke sebuah kuburan yang telah Ia siapkan untuk perempuan yang baru saja ia bunuh.
"Hanya demi sepotong roti kau mengorbankan nyawamu, Dasar perempuan yang benar-benar bodoh!" Kata Mega sebelum melemparkan perempuan itu ke lubang yang telah Ia siapkan.
Setelah selesai, Mega kemudian mengubur tubuh Perempuan itu sebelum menanami kuburan perempuan itu dengan bunga yang telah Ia siapkan.
"Aku khusus membawa bunga ini dari negara XX untukmu, bunga yang menandakan kesucian seorang perempuan, bunga ini tidak akan pernah mati kecuali ada musim kemarau sepanjang 3 tahun lamanya!" ucap Mega menanam biji bunga tersebut di atas kuburan Sang Perempuan sebelum dia meninggalkan kuburan itu.
Mega kemudian pergi ke sebuah gubuk yang tak jauh dari tempat Mega menanam bunga, lalu ia memasuki gubuk tersebut dan melihat seorang perempuan tua terbaring di atas tempat tidur yang hanya beralaskan tikar seadanya.
"Mulai sekarang saya akan menjadi cucu Anda sebagai pengganti cucu Anda yang telah saya bunuh!" Ucap Mega sambil berjalan ke sebuah ruangan lain di kamar tersebut Lalu ia melihat kamar Milik perempuan yang tadi ia bunuh.
"Perempuan yang manis, tapi sayang sekali nasibmu sungguh tidak baik!" Kata Mega kemudian melepaskan pakaiannya lalu dia mengambil gaun tidur milik perempuan bernama Sania.
"Mulai sekarang namaku adalah Sania," ucap mengambil pakaiannya yang ia kenakan datang ke tempat itu lalu pergi ke halaman belakang membakar pakaian tersebut.
Setelah selesai, Mega kembali ke kamarnya dan tidur seperti tidak terjadi apa-apa.
Pada keesokan paginya, Mega bangun menyiapkan makanan untuk perempuan paruh baya yang bersama-sama dengannya.
"Cucu ku sania?" Kata perempuan tua yang ada di gubuk tersebut langsung membuat Mega menghampiri Sang Perempuan tua.
"Ya, nenek," kata Mega dengan suara yang keras karena dia tahu bahwa pendengaran perempuan tua yang bersama-sama dengannya sudah tidak bagus sehingga harus menggunakan suara yang tinggi agar perempuan itu bisa mendengar suaranya.
"Apakah makanannya sudah siap? Nenek sudah lapar," kata Sang Perempuan Tua sambil memandangi Mega dengan matanya yang sudah tidak bisa melihat dengan jelas.
"Sebentar lagi, Nenek tunggu dulu, akan ku ambilkan dari dapur," kata Mega berjalan ke arah dapur lalu dia pun mengambil makanan yang telah Ia siapkan dan melihat makanan yang masih sementara ia masak.
Sebentar lagi baru masak, hingga Mega pergi melayani Sang Perempuan tua lalu meletakkan makanan yang telah Ia siapkan di depan perempuan tua tersebut.
Setelah selesai, keduanya makan dengan lahap. Sambil makan, Mega menatap perempuan di depannya, dan dia bisa melihat bahwa perempuan itu memandangnya dengan sangat tulus meski mata perempuan itu sudah sangat rabun dan tidak bisa melihat dengan jelas.
Meski begitu, Mega sama sekali tidak tertarik dengan perempuan itu dan dia hanya duduk di tempatnya sampai mereka selesai makan barulah Mega membersihkan semua piring bekas mereka.
"Kalau sudah membersihkan, kemari untuk berbicara dengan nenek!" Ucap perempuan tua.
"Baik!" Jawab Mega cepat-cepat membereskan semua piring kotor di sana sebelum dia pergi menghampiri Sang Perempuan tua.
Begitu Mega duduk di depan perempuan tua yang bersama-sama dengan nya, dia melihat perempuan itu mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya lalu memberikannya pada Mega.
"Nenek merasa bahwa usia nenek tidak lama lagi, jadi nenek akan memberikan kalung ini padamu. Kalung ini akan menjadi benda yang selalu berada di leher mu, jadi jangan pernah melepaskannya meski hanya sedetik saja!" Ucap perempuan tua tersebut.
"Baik Nek," jawab Mega sambil tersenyum memakai kalung tersebut.
"Nanti, jika ada seseorang dari keluarga akasia yang datang kemari, katakan pada perwakilan keluarga itu bahwa kau adalah bunga akasia yang ditanam di tengah hutan dan siap untuk dipetik pada umur 23 tahun."ucap perempuan tua.
"Baik Nek," jawab Mega sambil tersenyum, karena inilah yang ia inginkan, kata kunci yang harus ia katakan pada keluarga akasia saat keluarga itu datang mencari menantu.
Maka setelah selesai mendengarkan ucapan perempuan tua itu, Mega pergi ke dapur, lalu dia mencampurkan sesuatu dengan minuman sebelum membawa minuman tersebut untuk dinikmati oleh perempuan tua yang ada di sana.
"Minumlah minuman ini, ini baik untuk kesehatan nenek supaya nenek tidak sakit lagi," ucap Mega pada perempuan tua yang ada di sana sebelum dia pergi meninggalkan gubuk lalu menggali kuburan di samping kuburan perempuan yang kemarin ia buat.
Setelah selesai menggali kuburan, Mega kembali ke gubuk tempat ia dan perempuan tua tinggal lalu mengambil mayat perempuan tua tersebut dan menguburnya di samping makam cucu perempuan tua tersebut.
"Kalian beristirahatlah dengan tenang, sesekali aku akan datang kemari mengunjungi kalian dan membawakan kalian bunga yang cantik." Ucap Mega sebelum dia beranjak dari kuburan tersebut lalu dia kembali ke gubuk tempat ia berada untuk melanjutkan kehidupannya dengan menyamarkan identitasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Muj Ran
pasti itu racun yg campurkan kedalam minuman biar si nenek tua itu mati ya 🙄
2024-03-11
0
Muj Ran
tega sekali hanya karena mencuri makanan kau membunuhnya Mega kejam nya dikau 😱
2024-03-11
0
💖 sweet love 🌺
kejam banget.. MC cewek nya jahat kah??
2023-10-20
0