Setelah selesai mengganti pakaiannya hingga Sania memakai pakaian pelayan, Sania berdiri di depan sebuah cermin dan mengerutkan keningnya menatap pakaian yang ia kenakan.
"Ini benar-benar serasi denganku," ucap Sania sambil tersenyum kecut sebelum dia berbalik meninggalkan tempat itu lalu kembali ke taman menghampiri adik iparnya yang masih bersama-sama dengan teman-temannya nya.
Begitu Vanya dan teman-temannya melihat Sania, mereka menutup mulut mereka dengan satu tangan sebelum akhirnya masing-masing diantara mereka tertawa terbahak-bahak dengan gaya mereka masing-masing.
"Ha ha ha..."
"Aha ha ha..."
Sania yang melihat semua orang menertawakannya langsung menundukkan kepalanya sambil meramas gaunnya dan meneteskan air matanya.
Fanya sangat puas melihat Sania yang kini menangis di hadapannya dan di hadapan teman-temannya sehingga Fanya dengan cepat menghentikan tawanya sambil berkata, "jangan menunduk, angkat kepalamu tinggi-tinggi!"
Ucapan Vanya membuat Sania gemetar di tempatnya karena dia tidak mau menuruti perintah perempuan itu, tetapi Hal itu membuat hanya sangat kesal sehingga dia menggertakkan giginya menatap Sania.
"Cepat angkat kepalamu atau kau akan berakhir di dalam kolam ikan!" Tegas Fanya akhirnya membuat Sania mengangkat kepalanya sambil memejamkan matanya.
Hal itu semakin membuat Vanya merasa begitu senang sehingga dia kembali berkata, "buka matamu!"
Tubuh Sania semakin gemetar, Tetapi dia tetap mengikuti perintah itu dengan membuka matanya dan melihat semua orang masih sementara menertawakannya.
"Ha ha ha... Kenapa pembantumu ini menangis? Padahal dia memang seharusnya memakai baju pelayan?" Tanya salah seorang perempuan pada Vanya.
Vanya tersenyum, "entahlah, Sepertinya dia sudah menganggap dirinya lebih baik diantara para pelayan lain sehingga dia tidak mau memakai baju pelayan dan malah terlihat seperti ditindas saat memakai pakaian pelayan. Hah,, orang-orang aneh memang sering berdatangan ke keluarga kami untuk menjilat, dan dia adalah salah satu contohnya." Ucap Fanya sambil mengambil gelas berisi jus lalu menikmatinya dengan anggun.
"Benarkah? Kalau begitu, kita bebas memerintahnya sesuka hati bukan?" Tanya perempuan bertopi hitam langsung dijawab anggukan Fanya.
"Tentu saja, dia hanya seorang pembantu, jadi tidak perlu khawatir yang penting kalian tidak membunuhnya saja!" Tegas Fanya sambil menikmati raut wajah Sania yang tampak semakin pucat mendengar percakapan mereka.
Perempuan bertopi hitam pun akhirnya menatap Sania, dan dia dengan wajah yang tampak terhibur kemudian berkata, "sepatuku Jadi kotor karena melewati halaman yang kotor di tempat ini, Bagaimana kalau kau membantuku membersihkannya?"
Ucapan perempuan itu membuat Sania menganggukkan kepalanya lalu dia dengan cepat mendekat untuk mengambil sepatu Sang Perempuan.
Karena Sania tidak memiliki apapun untuk membersihkan sepatu itu, maka dia hanya bisa menggunakan gaunnya untuk membersihkannya Ketika sang perempuan bertopi hitam kemudian melarangnya.
"Sial!! Jangan gunakan gaunmu yang lusuh itu menyentuh sepatuku!" Bentak perempuan bertopi hitam langsung membuat Sania menghentikan gerakannya lalu dia pun mengangkat wajahnya menatap perempuan bertopi hitam.
"Lalu Dengan apa aku membersihkannya?" Tanya Sania.
Perempuan bertopi hitam tersenyum, "kau punya rambut yang cantik, gunakan itu untuk membersihkannya!" Perintah Sang Perempuan membuat Sania mematung di tempatnya.
Hal tersebut membuat Fanya merasa kesal, "Apa yang kau tunggu?!! Cepat ikuti perintah temanku!" Bentak Fanya.
"Ba,, baik," ucap Sania akhirnya mengambil rambutnya lalu dia pun mengelap sepatu perempuan itu dengan rambutnya.
"Ha ha ha... Ini pertama kalinya sepatuku dibersihkan dengan menggunakan rambut, cukup menyenangkan juga!" Kata perempuan bertopi hitam sambil mengelilingkan pandangannya melihat area sekitar taman.
Saat itu, pandangan perempuan bertopi hitam terhenti pada kolam ikan yang tak jauh dari mereka, "Aku tiba-tiba ingin mengisi gelas kecil ini dengan ikan!" Ucap salam perempuan sambil mengambil gelas yang berisi air putih yang diletakkan di atas meja.
"Ah,, kau tidak bisa memasukkan ikan besar ke dalam gelas kecil itu, harus ikan kecil," ucap Vanya diangguki oleh temannya yang lain.
"Benar sekali, tapi di mana kau akan mendapatkan ikan?" Tanya perempuan lain yang ada bersama-sama dengan Fanya.
Perempuan bertopi hitam tersenyum lalu dia melihat ke arah Sania, "cepat pergi tangkapan aku ikan kecil di kolam itu!" Perintah perempuan bertopi hitam sambil menunjuk ke arah kolam ikan yang membuat Fanya terkejut.
"Kolam ikan itu sangat dalam, dan berbahaya kalau pergi ke sana tanpa perlindungan diri. Meski kolamnya terlihat dangkal dengan bebatuannya tetapi sebenarnya bagian bawah kolam itu sangat luas karena di desain untuk tempat persembunyian ikan, dan untuk membersihkan kolam itu biasanya menggunakan krim profesional serta harus menguras seluruh airnya karena kalau orangnya menyelam ke dalam kita akan kesulitan untuk kembali muncul ke permukaan." Ucapkan yang merasa cemas bahwa Sania mungkin akan tenggelam di dasar sungai lalu kakek mereka akan menjadi marah.
Tetapi perempuan bertopi hitam mengangkat sebelah alisnya, "hanya menangkap ikan kecil saja, tidak perlu masuk ke tengah kolam. Cukup di pinggir kolam saja!" Kata perempuan tersebut membuat Fajah akhirnya menganggukkan kepalanya.
"Itu boleh juga, kalau begitu cepat pergi ke sana!" Perintah Vanya sambil melototi Sania hingga membuat Sonia akhirnya berdiri lalu dia dengan langkah yang begitu ragu-ragu mendekat ke arah kolam.
"Jangan terlalu lelet, cepat-cepatlah berjalan! Kalau kau tidak menangkap ikannya dalam waktu 10 menit, maka aku akan memberikan hukuman yang sangat berat!" Bentak Sang Perempuan bertopi hitam akhirnya membuat Sania mempercepat langkahnya.
🐬🐬🐬 Jangan lupa like ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Ranny
ada misteri apakah sampai kau mau menyamar untuk balas dendam
2024-03-11
0
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-04-19
0
Reny Lia
masih belum mengerti sama alur cerita nya, pertama sania asli di bunuh sama sania palsu, trus disini sania palsu nampak kyk lemah masih pusing sama alur nya
2023-04-19
3