Bab 3. Kingstone Hardy

Harusnya malam itu Yola dan Wilda menginap di rumahnya, tapi mendadak harus pulang. Si kecil Leo menangis kencang karena boneka dinosaurusnya tertinggal di rumah.

Sementara Yola harus menyiapkan keberangkatan sang suami ke luar kota pagi-pagi sekali, setelah mendapat telepon dadakan dari atasannya.

Rumah yang tadinya ramai mendadak sepi, hanya tinggal Rani dan mama saja. Asisten rumah tangga mereka sudah pulang, karena hanya bekerja sampai sore hari.

“Rani ke kamar dulu ya, Ma. Mau istirahat,” pamit Rani hendak beranjak ke kamarnya.

“Eits, nanti dulu. Temani Mama sebentar, Mama mau telpon nenekmu sekarang.” Mama menahan lengan Rani, memaksa anak gadisnya itu untuk tetap duduk di sampingnya.

“Sudah malam, Ma. Kasihan nenek, besok pagi saja.”

“Di tempat nenek masih jam delapan malam, nenekmu masih belum tidur.”

Rani menurut, meski dengan bibir cemberut. Ia duduk sambil melipat kaki, lalu merebahkan punggungnya ke sandaran sofa.

“Halo.”

Senyum mengembang di wajah mama ketika mendengar sahutan dari seberang telepon. “Selamat malam Neneknya anak-anakku yang cantik dan baik hati.”

Mama terkekeh kemudian. Rani senyum-senyum sendiri mendengar ucapan mamanya saat menyapa neneknya.

Awalnya keduanya saling bertukar kabar, di tengah-tengah percakapan terdengar keluhan neneknya. Dan hal itu menarik perhatian Rani, ia mendengar kesedihan dari nada suara neneknya.

“Aku butuh seseorang yang bisa membantu kami mengatur pembukuan, dan Aku belum mendapatkannya sampai sekarang. Aku juga butuh tenaga tambahan untuk membantu King di peternakan.”

“Bagaimana dengan Gaby, bukankah dia yang selama ini membantu mengatur pembukuan kalian di sana. Pekerjaannya bagus. Terakhir kali bertemu dengannya, para koboi menyukainya dan senang bekerja dengannya.”

Mama sengaja mengaktifkan pengeras suara ponselnya agar Rani ikut mendengarnya. Rani yang duduk di sebelahnya terlihat serius mendengarkan.

“King mengusir mereka, dan Gaby lari ketakutan!”

“Apa sebenarnya yang terjadi?”

“Mereka menggoda Gaby di depan King, salah satu pekerja membelai pinggul Gaby dengan sangat kurang ajar dan memaksa mencium wanita itu.”

Rani membulatkan bibirnya dan berdeham, ia bisa mengerti kemarahan King.

“King marah, ia merobohkan pekerja itu dengan tinjunya dan mengancamnya dengan sekop di lehernya. Gaby ketakutan, ia langsung minta berhenti kerja dan King langsung memecat pekerja itu.”

Cerita neneknya membuat Rani berpikir keras, teringat pada kisah cintanya yang kandas. “Harusnya Aku melakukan hal yang sama pada Andre, memberinya pelajaran dan mengusirnya keluar bersama wanitanya dengan sekop di leher!”

“Maaf, seharusnya Aku tidak menceritakan masalahku pada kalian. Tapi, Aku benar-benar membutuhkan seseorang yang bisa membantuku di sini.”

Mama melirik Rani, perhatiannya terpecah mendengar suara lain di sebelahnya. Kerutan di keningnya semakin dalam melihat tingkah putrinya yang berlagak seperti orang yang sedang berkelahi, mengayunkan tangannya ke sembarang arah.

“Rani?!”

Rani tersadar, tersenyum dan kembali duduk manis.

“Helen, apa Kau masih mendengarku. Kau sedang bicara dengan siapa tadi?”

“Ekhem!” mama berdeham, memberi kode pada Rani untuk menjawab pertanyaan neneknya.

“Nenek, apa kabar? Ini Rani, putri bungsu mama Helen.” Rani mematikan pengeras suara dan mendekatkan ponsel mama ke telinganya.

“Baik, Nek. Mereka semua baik, hanya Rani saja yang sedang tidak baik.” Rani memasang wajah nelangsa meski ia tahu neneknya tidak akan bisa melihatnya, dan mama hanya menggeleng saja melihat tingkah putri bungsunya itu.

Percakapan selanjutnya mengalir lancar antara Rani dan neneknya. Seperti anak kecil yang baru kehilangan benda kesayangannya, Rani mengadukan nasibnya pada sang nenek.

“Apa Nenek mengundangku ke peternakan?” Rani menegakkan punggungnya, suaranya terdengar serius. Hal itu memancing rasa ingin tahu mama yang duduk di sebelahnya, sedari tadi mengawasi tingkahnya.

“Aku bisa membantu Nenek dalam hal pembukuan, kapan Nenek akan ke mari?”

Mama semakin penasaran, ia merapat dan memasang telinga baik-baik.

“Hem, baiklah. Biar Aku berangkat sendiri ke sana. Nenek harus memastikan keamanan diriku di sana dari lelaki bernama King itu, jangan sampai ia mengalungkan sekopnya di leherku.”

Mendengar hal itu, mama langsung menarik dirinya dan menatap tajam Rani yang masih belum selesai bicara pada neneknya.

“Hahaha, oke Nek. Bye, Rani sayang Nenek.” Rani mengakhiri teleponnya dan menaruh kembali ponsel mama ke atas meja.

Plak!

“Astaga, Mama?” Rani kaget, mama mengeplak lengannya dan melotot padanya.

“Kalian bicara apa saja tadi, kenapa speakernya dimatikan. Mama kan jadi gak bisa dengar nenekmu bicara apa?”

“Nenek mengundang Rani ke peternakan, sekalian mengisi liburan dan membantu pembukuan di sana.”

“Dan Kamu setuju?”

“Iya, Rani setuju. Lusa Rani berangkat!”

“Mama akan meminta bibi Imas untuk tinggal di rumah ini sementara Kamu pergi,” balas Mama, dan hal itu membuat Rani lega karena ada yang menemani mamanya selama ia tidak ada di rumah.

Malam itu juga Rani menelepon atasannya dan meminta pengajuan cutinya dimajukan tanggalnya. Tanpa banyak bertanya, atasannya pun langsung menyetujuinya.

Sebagai salah seorang pekerja yang memiliki jabatan cukup penting di kantornya, Rani memiliki anak buah yang bisa membantu menggantikan pekerjaannya. Dan Ia memiliki waktu satu hari penuh untuk menyelesaikan semua sisa pekerjaannya.

Mama membantunya berkemas, dan ikut mengantar Rani ke bandara. Mama memeluknya erat dan berpesan padanya, “Jaga diri baik-baik, jaga kehormatanmu sebagai seorang wanita karena itu satu-satunya milik kita yang paling berharga.”

Dua jam perjalanan udara, Rani menjejakkan kakinya kembali di kota kelahiran almarhum papanya. Seperti pesan neneknya, di depan sudah ada seseorang yang akan menjemputnya.

Rani menutup wajahnya ketika keluar pintu bandara, hawa panas langsung menyengat kulitnya. Ia berjalan menuju mobil bak terbuka yang akan menjemputnya.

Tangannya kesusahan menyeret kopernya, sepatu hak tinggi yang dipakainya menghambat gerakannya. Rani celingukan sembari mencocokkan tulisan di layar ponselnya.

“Sepertinya itu mobilnya.” Rani tersenyum lega, ia menunggu sejenak sampai seseorang keluar dari mobil itu dan datang menghampiri dirinya.

Rani terpaku untuk beberapa saat lamanya, menatap ke arah lelaki yang berjalan menyeberang ke arahnya.

Lelaki itu jangkung, bertubuh ramping dan gagah. Ia mengenakan topi koboi warna hitam dan mantel Western yang melapisi kemeja polos navy yang dikenakannya. Celana jeans ketat membungkus kakinya yang panjang. Ia berjalan angkuh dan berhenti di hadapan Rani.

“Nona Maharani Putri?” Lelaki itu menurunkan topi koboinya dan menaruhnya di depan dada, sembari matanya menatap wanita di hadapannya.

Mata itu tajam dan seolah menembus kulit tubuhnya, warnanya kebiruan. Tapi bukan itu yang membuat Rani sulit bernapas, sinar mata itu tampak dingin dan wajah tampan di hadapannya itu datar dan tanpa senyum.

Rani memaksakan senyum dan mengulurkan tangannya. “iy-ya, Saya Maharani Putri. Panggil saja Rani.”

Lelaki itu menjabat uluran tangan Rani dan melepasnya cepat, dan Rani menyadari itu. “Halo Rani, Aku Kingstone Hardy. Panggil saja King.”

▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎

Terpopuler

Comments

Allent

Allent

😳😳😳

2023-04-30

1

chaira rara

chaira rara

🤩🤩🤩

2023-04-28

1

💕 yang yang 💝

💕 yang yang 💝

👍👍👍👍👍

2023-04-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Putus!
2 Bab 2. Ma, Rescue Me
3 Bab 3. Kingstone Hardy
4 Bab 4. Nona sok tahu
5 Bab 5. Jangan ganggu wanitaku!
6 Bab 6. Sandiwara King
7 Bab 7. Welcome home, Rani.
8 Bab 8. King terluka
9 Bab 9. Hey Jude
10 Bab 10. Rani, you do it again!
11 Bab 11. Kamar loteng
12 Bab 12. Terperangkap badai
13 Bab 13. Pakaian ganti King
14 Bab 14. Janji Rani
15 Bab 15. Rencana Rani
16 Bab 16. Keyakinan Rani
17 Bab 17. Bertemu sahabat mendiang ayah
18 Bab 18. Menemui Gaby
19 Bab 19. Setuju bekerja kembali di peternakan Maggie
20 Bab 20. Wanita King
21 Bab 21. When You say nothing at all
22 Bab 22. Berkuda bersamamu
23 Bab 23. Kolam pemandian warga
24 Bab 24. Suara hati
25 Bab 25. Kekhawatiran nenek
26 Bab 26. Kejadian tak terduga di toko pakan
27 Bab 27. Bertemu Hary lagi
28 Bab 28. Pertolongan Hary
29 Bab 29. Kesempatan untuk Hary
30 Bab 30. Kembali ke peternakan Maggie
31 Bab 31. Kembali bekerja
32 Bab 32. Penyelesaian ala Rani
33 Bab 33. Ajakan jalan King
34 Bab 34. Bukan kencan
35 Bab 35. Bertemu lagi
36 Bab 36.Jatuh cinta lagi
37 Bab 37. Tantangan sang mantan
38 Bab 38. Kecewa
39 Bab 39. Menuju lapangan
40 Bab 40. It's over
41 Bab 41. Siapa cepat dia dapat
42 Bab 42. Bekal makan siang untuk King
43 Bab 43. Passion of love
44 Bab 44. Sebuah kesalahan?
45 Bab 45. Love you
46 Bab 46. Saatnya harus kembali pulang
47 Bab 47. Kejutan terindah
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Putus!
2
Bab 2. Ma, Rescue Me
3
Bab 3. Kingstone Hardy
4
Bab 4. Nona sok tahu
5
Bab 5. Jangan ganggu wanitaku!
6
Bab 6. Sandiwara King
7
Bab 7. Welcome home, Rani.
8
Bab 8. King terluka
9
Bab 9. Hey Jude
10
Bab 10. Rani, you do it again!
11
Bab 11. Kamar loteng
12
Bab 12. Terperangkap badai
13
Bab 13. Pakaian ganti King
14
Bab 14. Janji Rani
15
Bab 15. Rencana Rani
16
Bab 16. Keyakinan Rani
17
Bab 17. Bertemu sahabat mendiang ayah
18
Bab 18. Menemui Gaby
19
Bab 19. Setuju bekerja kembali di peternakan Maggie
20
Bab 20. Wanita King
21
Bab 21. When You say nothing at all
22
Bab 22. Berkuda bersamamu
23
Bab 23. Kolam pemandian warga
24
Bab 24. Suara hati
25
Bab 25. Kekhawatiran nenek
26
Bab 26. Kejadian tak terduga di toko pakan
27
Bab 27. Bertemu Hary lagi
28
Bab 28. Pertolongan Hary
29
Bab 29. Kesempatan untuk Hary
30
Bab 30. Kembali ke peternakan Maggie
31
Bab 31. Kembali bekerja
32
Bab 32. Penyelesaian ala Rani
33
Bab 33. Ajakan jalan King
34
Bab 34. Bukan kencan
35
Bab 35. Bertemu lagi
36
Bab 36.Jatuh cinta lagi
37
Bab 37. Tantangan sang mantan
38
Bab 38. Kecewa
39
Bab 39. Menuju lapangan
40
Bab 40. It's over
41
Bab 41. Siapa cepat dia dapat
42
Bab 42. Bekal makan siang untuk King
43
Bab 43. Passion of love
44
Bab 44. Sebuah kesalahan?
45
Bab 45. Love you
46
Bab 46. Saatnya harus kembali pulang
47
Bab 47. Kejutan terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!