Bab 2. Ma, Rescue Me

“Ran, bukannya Lo sudah ngajuin cuti buat acara nikah Lo dan sudah disetujui sama kantor?” tanya Maya sambil menyeruput minumannya.

Rani mengangguk, “Dua Minggu, dan Gue gak tahu harus ngapain selama waktu itu. Sementara rencana pernikahan yang sudah tersusun rapi, harus batal begitu saja.”

Rani mendorong mangkuk baksonya yang masih penuh, selera makannya menguap entah ke mana. “Gue jadi pengen ngilang, pergi jauh ke tempat di mana gak ada satu pun orang yang kenal Gue di sana.”

“No no no!" Maya menggerak-gerakkan telunjuknya di depan Rani.

"Gue harus gimana, May? Tunangan Gue selingkuh, dan rencana pernikahan Gue berantakan!" ucap Rani gusar.

"Menghindar bukan cara untuk menyelesaikan masalah, Ran. Lo harus bicara sama mama juga calon mertua Lo. Biar kalian gak jadi nikah, tapi alangkah baiknya hubungan persahabatan di antara keluarga kalian tetap terjalin.”

“Gue gak mau ketemu dia lagi!"

"Ran, mereka juga berhak tahu alasan kallian putus."

"Aku yakin, mereka pasti sudah mendengar semuanya dari Andre kenapa kami putus."

“Gue cuma kasih saran, tapi semua keputusan ada di tangan Lo. Pasti ada hikmah dibalik kejadian ini. Dan Gue percaya, Tuhan punya rencana yang lebih indah buat hidup Lo nanti.” Maya berusaha memberikan semangat pada sahabatnya itu.

Bersamaan dengan ucapannya itu, ponsel milik Rani berbunyi. Mata indah itu mengerjap, menatap Maya sesaat lalu beralih menatap benda pipih di tangannya yang menampilkan nama mamanya. “Mama telpon!”

“Ya udah, angkat!”

Rani berdeham sejenak, “Ya, Ma.”

Rani menjauhkan ponsel dari telinganya, sambil memiringkan wajahnya. Maya tersenyum melihatnya, ia bisa menebak apa yang sedang mamanya bicarakan. Ia pun kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

Sedetik kemudian wajah Rani berubah, ia menutup sambungan telepon dan menyambar tasnya lalu berlari cepat menuju mobilnya.

“Ada apa, Ran?” Maya berlari menyusul Rani.

Rani menghidupkan mesin mobilnya, menoleh sekilas pada Maya sebelum melajukan mobilnya. “Gue harus secepatnya sampai di rumah sebelum laki-laki breng sek itu bicara terlalu banyak pada mama!”

“Andre datang ke rumah, Lo?”

“Iya!” teriak Rani.

Maya menggelengkan kepala, “Drama drama drama,” gumamnya pelan.

Rani melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, sambil melirik ke kiri dan kanan berharap macet di depannya itu akan segera terurai dan jalanan kembali lancar.

Bibirnya terus saja komat-kamit, merapal doa agar mama tidak mudah percaya pada ucapan dan wajah mengiba yang ditunjukkan Andre padanya.

Rani sampai dua jam kemudian, terseok melangkah masuk ke dalam rumahnya. Dilihatnya halaman rumah kosong, hanya ada satu mobil warna putih dan itu milik Wilda si sulung dalam keluarga. Itu artinya Andre sudah pergi dari rumahnya.

Mama duduk manis diapit kedua kakak perempuannya di sofa ruang keluarga, sementara suami-suami dan anak-anak mereka lebih memilih duduk di meja makan sambil menikmati camilan.

Tersisa satu kursi kosong di sebelah mereka. Sepertinya kursi itu untuknya, dan saat ini mereka memang sedang menanti kedatangannya.

“Andre datang dan memohon pada kami untuk membujukmu agar tetap mau melanjutkan rencana pernikahan kalian,” ucap Yola, kakak keduanya angkat bicara.

“Dia mengaku khilaf dan sudah meminta maaf pada kami,” timpal Wilda.

Mama menatapnya tajam. Kedua kakak perempuannya itu lalu mengusap tangan dan punggung mama menenangkan, sambil melotot padanya.

“Sekarang, ceritakan semuanya.” Suara tenang mama membuat Rani bimbang, ia bergerak gelisah di kursinya.

“Kami semua ingin dengar langsung darimu, apa sebenarnya yang terjadi sampai Kau memutuskan pertunanganmu dan membatalkan rencana pernikahan kalian.”

Rani menatap wajah-wajah di hadapannya itu. Kedua kakaknya memiliki rumah tangga yang bahagia, suami-suami yang begitu memuja dan mencintai mereka juga anak-anak yang lucu dan menggemaskan.

Memalukan rasanya harus mengakui pada mereka kalau dia diselingkuhi tunangannya dengan sahabatnya sendiri, yang mengaku hanya mencintai dirinya seorang. Tapi Rani tahu, ia tidak punya pilihan lain. Ia harus menghadapi kenyataan dan melanjutkan hidupnya.

Rani menceritakan semuanya, dan mama menyimak sambil menyeruput teh di tangannya tanpa menyela sedikit pun.

“Begitulah kejadian yang sebenarnya, Aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami dan mengembalikan cincin pertunangan padanya.” Pungkas Rani mengakhiri ceritanya sambil memperlihatkan jari manisnya yang kosong. Rasanya begitu lega setelah melakukannya.

“Apa wanita itu begitu cantik dan menggairahkan hingga lelaki breng sek itu tergoda padanya ...” Wilda mengangkat tangan dan menggerakkan dua telunjuknya. “Lalu mengkhianati dirimu?” lanjutnya kemudian.

Tatapan Rani jatuh ke lantai, ibu jarinya bergerak-gerak melukis bulatan-bulatan besar dan membuat titik di bagian tengahnya. “Ukuran dadanya 36 B!”

“Uhuk!” Mama tersedak dan menumpahkan tehnya, wajah kedua kakaknya memerah dan Rani hanya mengangkat bahunya.

“Aku sedang menjawab pertanyaan kalian, dan Aku bicara apa adanya. Indah memang molek, dia menjadi incaran banyak pria.”

“Dan Kau biarkan wanita itu merebut calon suamimu!” sembur mama, matanya berkilat-kilat tajam.

“Apa lelaki seperti itu pantas untuk dipertahankan?” balas Rani dengan senyum getir.

Sakit hati Rani bila mengingat kejadian sore tadi. Andai ia tak pergi menemui laki-laki itu di tempat kerjanya, mungkin Rani tak akan pernah tahu pengkhianatan yang dilakukan Andre di belakangnya.

Dua tahun menjalin hubungan, dan Rani begitu senang saat Andre melamarnya. Namun dua bulan sebelum hari pernikahan mereka, laki-laki itu mengkhianatinya.

“Sebenarnya Kamu ini cantik, tapi Kamu sendiri yang membuat dirimu tampak suram dan tak menarik. Lihat penampilanmu, membosankan!” cela Wilda seraya mengamati penampilan Rani, “Pakaian yang Kamu kenakan selalu saja sama modelnya, dan Kamu terlalu sibuk bekerja.”

“Kamu harusnya lebih memperhatikan penampilanmu, bila perlu mengubah dirimu menjadi lebih menarik. Buat laki-laki itu menyesal karena lebih memilih 36 B ketimbang dirimu yang manis!” ujar Yola berapi-api.

Rani tak membantah ucapan Yola, ia memang jarang memanjakan dirinya ke salon atau melakukan perawatan tubuh lainnya. Ia benar-benar sibuk bekerja dan waktunya lebih banyak dihabiskan di tempat kerja.

“Aku setuju!” kata Wilda menyetujui ide Yola.

“Mama juga sudah mengusirnya dari sini, dan melarangnya untuk datang ke rumah ini lagi.” Tegas mama.

Mau tak mau Rani tertawa mendengar ucapan mama, dan mama mengernyitkan keningnya. “Kenapa Kamu tertawa?”

Rani menghela napas sebelum menjawab pertanyaan mama. “Rani lega, Ma. Setidaknya Rani tidak perlu repot-repot lagi memikirkan cara untuk membeli gaun pengantin.”

“Apa Kau baik-baik saja?”

Pertanyaan mama menggoyahkan pertahanan diri Rani, rasanya ia ingin menangis lagi.

Rani melorotkan tubuhnya dan merangkak mendekati kursi mama. Ia merebahkan kepalanya di pangkuan mama, dan wanita tersayang itu mengusap kepalanya lembut. “Mama, please rescue Me.”

“Mama sangat mengerti perasaanmu saat ini. Sepertinya Kau butuh tempat untuk menjauh dari sini, agar bisa berpikir lebih tenang dan melupakan semua kejadian tidak menyenangkan ini.”

“Kamu punya waktu cuti dua Minggu, kenapa tidak Kamu gunakan untuk berlibur saja.” Ucap Wilda mengingatkan.

“Kamu bisa datang ke peternakan oma di desa. Bukankah sebentar lagi waktunya pengumpulan ternak di sana, akan banyak orang yang bisa Kau temui di sana nanti. Oma pasti sangat sibuk dan dia butuh orang untuk membantunya,” sela Yola dengan ide briliannya yang membuat Rani menjadi bersemangat tiba-tiba. Sepertinya ide berlibur di peternakan oma bukanlah ide yang buruk.

“Mama akan menelepon oma, dan menanyakan apakah beliau butuh asisten untuk membantunya di peternakan bulan depan.”

▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎

Terpopuler

Comments

chaira rara

chaira rara

😂😂😂😂😂

2023-04-28

1

💕 yang yang 💝

💕 yang yang 💝

🤣🤣🤣🤣🤣

2023-04-28

1

Kenna Dean

Kenna Dean

😂😂😂😂😂

2023-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Putus!
2 Bab 2. Ma, Rescue Me
3 Bab 3. Kingstone Hardy
4 Bab 4. Nona sok tahu
5 Bab 5. Jangan ganggu wanitaku!
6 Bab 6. Sandiwara King
7 Bab 7. Welcome home, Rani.
8 Bab 8. King terluka
9 Bab 9. Hey Jude
10 Bab 10. Rani, you do it again!
11 Bab 11. Kamar loteng
12 Bab 12. Terperangkap badai
13 Bab 13. Pakaian ganti King
14 Bab 14. Janji Rani
15 Bab 15. Rencana Rani
16 Bab 16. Keyakinan Rani
17 Bab 17. Bertemu sahabat mendiang ayah
18 Bab 18. Menemui Gaby
19 Bab 19. Setuju bekerja kembali di peternakan Maggie
20 Bab 20. Wanita King
21 Bab 21. When You say nothing at all
22 Bab 22. Berkuda bersamamu
23 Bab 23. Kolam pemandian warga
24 Bab 24. Suara hati
25 Bab 25. Kekhawatiran nenek
26 Bab 26. Kejadian tak terduga di toko pakan
27 Bab 27. Bertemu Hary lagi
28 Bab 28. Pertolongan Hary
29 Bab 29. Kesempatan untuk Hary
30 Bab 30. Kembali ke peternakan Maggie
31 Bab 31. Kembali bekerja
32 Bab 32. Penyelesaian ala Rani
33 Bab 33. Ajakan jalan King
34 Bab 34. Bukan kencan
35 Bab 35. Bertemu lagi
36 Bab 36.Jatuh cinta lagi
37 Bab 37. Tantangan sang mantan
38 Bab 38. Kecewa
39 Bab 39. Menuju lapangan
40 Bab 40. It's over
41 Bab 41. Siapa cepat dia dapat
42 Bab 42. Bekal makan siang untuk King
43 Bab 43. Passion of love
44 Bab 44. Sebuah kesalahan?
45 Bab 45. Love you
46 Bab 46. Saatnya harus kembali pulang
47 Bab 47. Kejutan terindah
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Putus!
2
Bab 2. Ma, Rescue Me
3
Bab 3. Kingstone Hardy
4
Bab 4. Nona sok tahu
5
Bab 5. Jangan ganggu wanitaku!
6
Bab 6. Sandiwara King
7
Bab 7. Welcome home, Rani.
8
Bab 8. King terluka
9
Bab 9. Hey Jude
10
Bab 10. Rani, you do it again!
11
Bab 11. Kamar loteng
12
Bab 12. Terperangkap badai
13
Bab 13. Pakaian ganti King
14
Bab 14. Janji Rani
15
Bab 15. Rencana Rani
16
Bab 16. Keyakinan Rani
17
Bab 17. Bertemu sahabat mendiang ayah
18
Bab 18. Menemui Gaby
19
Bab 19. Setuju bekerja kembali di peternakan Maggie
20
Bab 20. Wanita King
21
Bab 21. When You say nothing at all
22
Bab 22. Berkuda bersamamu
23
Bab 23. Kolam pemandian warga
24
Bab 24. Suara hati
25
Bab 25. Kekhawatiran nenek
26
Bab 26. Kejadian tak terduga di toko pakan
27
Bab 27. Bertemu Hary lagi
28
Bab 28. Pertolongan Hary
29
Bab 29. Kesempatan untuk Hary
30
Bab 30. Kembali ke peternakan Maggie
31
Bab 31. Kembali bekerja
32
Bab 32. Penyelesaian ala Rani
33
Bab 33. Ajakan jalan King
34
Bab 34. Bukan kencan
35
Bab 35. Bertemu lagi
36
Bab 36.Jatuh cinta lagi
37
Bab 37. Tantangan sang mantan
38
Bab 38. Kecewa
39
Bab 39. Menuju lapangan
40
Bab 40. It's over
41
Bab 41. Siapa cepat dia dapat
42
Bab 42. Bekal makan siang untuk King
43
Bab 43. Passion of love
44
Bab 44. Sebuah kesalahan?
45
Bab 45. Love you
46
Bab 46. Saatnya harus kembali pulang
47
Bab 47. Kejutan terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!