PB 3: Jagoan Baru

*Perampok Budiman (PB)* 

 

Setelah membuat Blikik robek celananya dan kesakitan, Rugi Sabuntel segera ingin bangun dari duduknya di tanah.

Namun, Bendong cepat mengomandoi keempat rekannya yang lain.

“Tendang ramai-ramai! Jangan biarkan Ikan Hamil berdiri!”

Tendangan dari Bendong, Supil dan Bojo datang menyerang badan berlemak Rugi Sabuntel.

“Aww! Akk! Aduh!” jerit Rugi Sabuntel kesakitan dengan beberapa versi.

Rugi Sabuntel kesulitan untuk berdiri karena tendangan datang bertubi-tubi kepadanya.

Sambil menjerit-jerit, Rugi Sabuntel nekat melawan. Dia ingat pesan Ki Robek yang kini menjadi gurunya.

“Jika diam juga membuatmu bisa mati, lebih baik kau mati dalam keadaan melawan.”

Itulah sekalimat pesan Ki Robek kepada Rugi Sabuntel.

“Hiaaat! Dorong! Dorong! Aww!” teriak Rugi Sabuntel kencang.

Dengan membabi buta, Rugi Sabuntel berusaha bangun sambil mendorongkan tubuh gendutnya ke tubuh Supil. Supil pun terdorong dan hilang keseimbangan.

“Aww!” pekik Supil yang jatuh terjengkang.

“Duduk di kakus! Aww!” teriak Rugi Sabuntel sambil menjatuhkan pantatnya menduduki wajah Supil.

“Hmmmk!” pekik Supil yang gelagapan karena sulit bernapas.

“Rasakan ini, Ikan Hamil!” teriak Bojo sambil mengayunkan tendangannya kepada Rugi Sabuntel.

“Tangkis! Tabrak! Aww!” pekik Rugi Sabuntel sambil menamengi wajahnya dengan kedua batang tangannya, lalu balas menabrakkan tubuhnya ke kaki Bojo yang berdiri sendirian.

Tubuh gendut Rugi Sabuntel menindih kaki Bojo dari arah depan, memaksa Bojo jatuh juga.

“Aaak! Kakiku pataaah! Kakiku pataaah! Aaak!” jerit Bojo kesakitan campur takut karena dia menduga kakinya benar-benar patah.

Kali ini yang datang adalah tendangan Bendong kepada Rugi Sabuntel.

“Tangkap! Dorong! Aww!” teriak Rugi Sabuntel sambil menangkap batang kaki Bendong dengan ketiaknya, lalu mendorong kaki itu.

“Eh eh eh! Aaak! Emaaak!” pekik Bendong panik karena dia tidak bisa menguasai dirinya ketika satu kakinya ditangkap.

Bendong terdorong jatuh terjengkang, ditambah timpaan tubuh berat Rugi Sabuntel.

Rugi Sabuntel cepat bergerak bangun dari atas tubuh Bendong. Namun, ketika hampir berdiri, dia sengaja menjatuhkan lagi tubuhnya menimpa Bendong dengan sikut menghantam wajah.

“Adduh! Aaak! Emaaak!” jerit Bendong sambil menangis.

Ternyata hantaman sikut Rugi Sabuntel membuat wajah Bendong berdarah.

Sementara itu, Wiro dan Buarat hanya menonton dengan wajah meringis sendiri.

“Tarik! Tarik! Tarik!” teriak Rugi Sabuntel sambil menarik kedua kaki Bendong dan membawanya lari mundur.

“Tolooong! Wiro, tolooong! Buarat, tolooong! Emaaak, tolooong! Huuu...!” teriak Bendong gelagapan sambil menangis panik.

“Ayo kabur! Ikan Hamil sudah pandai berkelahi!” teriak Buarat lalu berlari kabur.

“Kabuuur!” teriak Wiro sambil lari terbirit-birit mengikuti Buarat.

“Tunggu, Wirooo!” teriak Supil.

Supil, Bojo, dan Blikik cepat berlari menyusul Buarat dan Wiro, meninggalkan Bendong seorang diri.

Tinggallah Rugi Sabuntel dan Bendong. Namun, Rugi Sabuntel memutuskan untuk berlari meninggalkan Bendong yang menangis sendirian. Tidak lupa dia membawa singkongnya.

Ketika meninggalkan Bendong, awalnya Rugi Sabuntel tidak menangis. Namun setelah jauh, dia menangis juga sambil berlari pulang.

Warga desa yang dilalui oleh anak gendut itu hanya memandangi heran, bahkan yang bertanya pun tidak dijawabnya, maklum dia sedang sibuk menangis.

Singkat cerita.

Rugi Sabuntel kini berbaring di balai-balai bambu di teras rumahnya yang berlantai tanah keras. Dia masih menangis di saat kakeknya yang bernama Sambo sedang membaluri tubuhnya yang lebam-lebam dengan obat dari dedaunan yang ditumbuk halus.

“Huuu! Sakit, Keeek!” ratap Rugi Sabuntel.

“Haduh, kenapa sampai berkelahi, Rugi?” tanya Kakek Sambo.

“Kata Ki Robek, jika tidak melawan, aku akan terus dipukuli oleh Bendong dan teman-temannya. Aduh! Pelan-pelan, Kek!” kata Rugi Sabuntel.

“Ki Robek?” ucap ulang Kakek Sambo heran.

“Ki Robek menolong aku waktu aku diceburkan ke sungai oleh Bendong. Ki Robek lalu mengajakku ke rumahnya di hutan, lalu mengajari aku cara berkelahi,” jelas Rugi Sabuntel. “Kakek kenal dengan Ki Robek?”

“Tidak. Hanya tahu saja.”

“Ternyata Ki Robek orang baik, Kek, walaupun suka membentak-bentak.”

“Dia memang orang baik dan orang sakti.”

“Kakek Sambo tahu?”

Rugi Sabuntel mendadak berhenti menangis. Dia jadi antusias karena kakeknya ternyata tahu tentang Ki Robek.

“Dulu sekali, waktu Kakek masih muda, Ki Robek adalah pendekar hebat yang gagah dan tampan di Desa Buangsetan ini. Dia selalu membantu dan menolong orang yang kesusahan. Dulu Kakek juga pernah ditolong olehnya....”

“Tapi, kenapa wajah Ki Robek jadi menyeramkan seperti itu, Kek?” tanya Rugi Sabuntel memotong.

“Dengarkan Kakek dulu bercerita!” hardik Kakek Sambo.

“Iya, Kek.”

“Ki Robek bahkan menikah dengan putri demang yang cantik dan memiliki beberapa anak dari pernikahannya. Namun, pada suatu hari, Kerajaan mengangkat seorang adipati baru yang kejam dan suka membunuh. Adipati itu suka memeras rakyat, termasuk warga desa ini juga diperas dengan pajak yang tinggi. Banyak rakyat biasa yang dibunuh karena tidak bisa bayar pajak. Ki Robek kemudian tergerak hatinya untuk membela rakyat. Banyak rakyat yang ditolong dari kekejaman pasukan adipati jahat itu. Adipati lalu memfitnah Ki Robek dengan menyebutnya anggota pemberontak. Ki Robek dilaporkan ke Kerajaan sehingga Kerajaan memburu Ki Robek. Istri dan anak-anaknya dibunuh semua oleh orang-orangnya adipati. Sehebat apa pun Ki Robek, Kerajaan terlalu kuat. Ki Robek ditangkap dan disiksa di penjara. Apa yang kau lihat sekarang pada Ki Robek adalah bekas siksaan di penjara Kerajaan.”

“Kasihan sekali Ki Robek. Tapi, sekarang Ki Robek bukan musuh Kerajaan lagi, Kek?” tanya Rugi Sabuntel.

“Setelah dipenjara selama sepuluh tahun, Ki Robek akhirnya dibebaskan, karena tidak ada bukti bahwa dia adalah seorang pemberontak. Sejak itu, Ki Robek tinggal menyepi di dalam hutan,” jawab Kakek Sambo.

“Lalu, bagaimana dengan adipati kejam itu, Kek?” tanya Rugi Sabuntel kritis.

“Kerajaan telah menghukumnya karena kejahatannya.”

“Kasihan sekali Ki Robek,” ucap Rugi Sabuntel. (RH)

Terpopuler

Comments

𝐀𝐍𝐚ᵏɱเ𝐍𝐚ⓝ𝕘

𝐀𝐍𝐚ᵏɱเ𝐍𝐚ⓝ𝕘

ya elaah teryata Ki Robek itu seorang pendekar sakti , tapi pernah di fitnah ,hingga di di hukum penjara

2024-01-03

0

𝐀⃝🥀 𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺᴛʀɪ'𝗚🤎

𝐀⃝🥀 𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺᴛʀɪ'𝗚🤎

widih kakek Rugi Sabuntel namanya Sambo 😱🤣🤣🤣

2023-08-23

0

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

ternyata ki robek korban fitnah org tak bertanggung jawab.. kasihan dia sdh kehilangan segalanya. walau di nyatakan tak bersalah tp ki robek sdh terlanjur kehilangan anak istrinya,bahkan wajahnya jd rusak. dpt kompensasi ngga tuh dr kerajaan

2023-08-18

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!