Lasting Love

Lasting Love

Bab 1 (Revision Ver)

Cuaca di luar sedang hujan gerimis, seorang gadis cantik masih berbaring di atas ranjangnya yang hangat, hal itu membuatnya sangat malas untuk pergi ke sekolah, terlebih lagi karena ini adalah hari Senin. Ia hanya ingin merebahkan tubuhnya sepanjang hari di atas ranjang. Namun, karena dia tidak mau melewatkan kesempatan yang hanya datang sekali seumur hidup, akhirnya ia pun mengumpulkan niat untuk mandi dan bersiap untuk ke sekolah. Dia adalah Lyora Tamara Galdine, anak kedua dari Vanesa yang kini berstatus sebagai single parent.

Setelah mengumpulkan niatnya untuk berangkat ke sekolah akhirnya ia pun bersiap-siap, Lyora langsung menuju meja makan untuk sarapan setelah selesai mandi. Di sana, dia disambut oleh kakak laki-lakinya yang super bawel dan ibunya yang lemah lembut. Sungguh perbedaan yang nyata.

"Pagi, Mah!" sapa Lyora bersemangat. Tadi dia sangat malas, tetapi sekarang malah sebaliknya. Bahkan tadi untuk bergerak saja dia tidak mau.

"Pagi juga, Sayang. Ayo duduk, kita sarapan dulu," balas Vanesa sambil memberikan nasi goreng kepada anak gadisnya itu.

Lyora langsung duduk dan mulai memakan sarapan sederhana buatan Mamanya.

"Ck, gak biasanya lu bersemangat kayak gitu. Gue yakin pasti ada apa-apanya," kata Saka tiba-tiba. Dilihat dari ekspresinya, sudah jelas bahwa Saka akan mengganggu sang adik.

"Maksud lo apaan? Ini masih pagi, jangan mancing keributan!" balas Lyora dengan kesal. Pagi-pagi begini dia sudah merasa mood-nya hancur gara-gara kakaknya.

"Lyora, kenapa kamu masih aja nyebut Abang kamu kayak gitu? Coba panggil dia yang sopan," nasihat Vanesa kepada anak bungsunya.

"Abang apanya, dia aja kelakuannya kayak bocil," jawab Lyora dengan suara berat sambil memutar bola matanya.

"Apa kata lo? Mau gue sumpel tuh mulut pake tomat?"

"Ehh, kamu juga jangan gitu dong, Ka. Sebagai Abang, seharusnya kamu ngajarin adik kamu buat berkelakuan baik, bukannya jadi anak nakal yang gak tahu sopan santun sama orang yang lebih tua," nasihat Vanesa kepada Saka. Dia yang mulai, dia juga yang kena semprot dengan sang mama.

"Tuh dengerin, Bang!" ledek Lyora. Dia sangat suka mengganggu abangnya.

"Apaan sih, gue gak suka lo manggil gue Abang. Emang gue abang-abang tukang cilok yang suka mangkal di sekolah! Dasar ikan teri," maki Saka.

"Tuh, Ma! Bang Saka masih aja panggil aku ikan teri," adu Lyora sambil tersenyum-senyum meledek.

"Saka."

Saka diam, melihat bagaimana adiknya itu meledek dengan menjulurkan lidah.

Untuk membalasnya, Saka punya sesuatu yang akan membuat sang adik diam tak berkutik.

"Emang apa isi otak lu sekarang? Ketemu sama cowok ganteng? Halu lo!" ledek Saka sambil tersenyum.

Lyora melotot ke arah Saka yang terus saja berkicau. Dia semakin kesal dan hampir melempar gelas ke arah Saka.

Vanesa menatap anak sulungnya sambil menggeleng. Ia tidak mau mendengar keributan yang sama setiap sarapan.

"Iya iya," kata Saka sambil tertawa melihat ekspresi sang adik. Ia pun kembali makan.

Sementara itu, Lyora masih menatap Saka dengan tatapan tajam.

"Ma, sebenarnya aku mau ngomong sesuatu nih," kata Lyora memulai topik baru.

Vanesa menoleh. "Ngomong apa?"

"Tapi, aku gak yakin kalau Mama bakalan percaya," kata Lyora sedikit ragu.

"Lo aja belum ngomong, gimana Mama bisa percaya? Lu bodoh apa bego sih?" sahut Saka menyahut ucapan Lyora.

"Lu bisa diem gak?! Gue gak minta lo buat ngomong!" kesal Lyora, yang berhasil melempar sendok ke arah Saka. Dengan cepat, Saka menghindari serangan dadakan itu.

"Aduh kalian ini, pagi-pagi udah bikin Mama pusing aja. Emangnya kamu mau ngomong apa sih?" Vanesa melerai pertengkaran kedua anaknya.

Kedua anaknya memang sudah besar secara fisik, tetapi sifat keduanya sangat bertolak belakang. Setiap hari pasti ada saja yang membuat Vanesa pusing karena kelakuan mereka.

Vanesa merupakan single parent yang harus berjuang mengurus dan merawat kedua anaknya tanpa bantuan suami. Suaminya sudah tiada sejak kedua anaknya masih kecil. Meskipun mereka dibesarkan tanpa kasih sayang ayah, Vanesa tetap berjuang demi membahagiakan mereka.

"Ehm ... nanti aja deh pas aku pulang sekolah. Mood aku udah hancur gara-gara orang itu," kata Lyora sambil melirik tajam ke arah kakaknya, membuat Saka sedikit melebarkan bola matanya. Gadis itu meledek dengan menjulurkan lidah.

"Sini coba ngomong lagi, gue pukul lu pake sendok," ancam Saka.

"Liat tuh, Ma! Kelakuan Bang Saka ngeselin banget!" Lyora malah mengadu pada Vanesa sambil menjulurkan lidah ke arah Saka.

"Wah bener-bener nih bocah ...."

"Udah-udah, dari pada kalian berantem gak jelas, mending kalian berangkat aja deh ke sekolah. Lihat tuh hujannya udah mulai reda," kata Vanesa melerai lagi.

"Yaudah deh, Lyora berangkat dulu ya, Ma!"

Saka yang sudah selesai sarapan langsung bergegas ke sekolah, menyusul Lyora dari belakang.

Di Depan Gerbang SMA Pangestu

Sesampainya di sekolah, Lyora berhenti sejenak untuk mengikat tali sepatunya yang lepas.

"Lyora!" Seseorang memanggilnya dengan suara ngegas. Lyora mengangkat kepalanya dan melihat seorang siswi cantik melambaikan tangan ke arahnya.

"Eh, gue kira siapa, ternyata buaya betina," umpat Lyora yang selesai mengikat tali sepatunya.

Kayla mulai berlari kecil menghampiri Lyora yang masih terdiam di tempatnya.

"Apaan sih, manggil-manggil gue sambil ngegas gitu," tanya Lyora tanpa basa-basi.

"Kebetulan lo ada di sini. Kita disuruh ke ruang kepala sekolah sama ketua kelas," ungkap Kayla tanpa basa-basi.

"Hah?!" Lyora terkejut.

Lyora tidak tahu kenapa dia dan Kayla dipanggil kepala sekolah. Padahal dia tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi, sebelumnya dia pernah melakukan sesuatu tanpa ketahuan. Apa mungkin ada yang memergokinya lalu melaporkannya ke kepala sekolah? Bahaya nih.

"Udah ayo!" Kayla menggeleng singkat.

Tak lama kemudian seorang siswa keluar dari ruangan kepala sekolah sambil memegang selembar kertas. Siswa itu adalah salah satu murid pintar di SMA Pangestu, namanya Athar.

"Kalian udah ditunggu di dalam," kata Athar lalu bergegas pergi.

"Eh tunggu, tadi kepala sekolah ngomongin apa aja ke elo? Kasih tahu dong," tanya Kayla sambil menahan lengan kanan Athar.

"Tadi itu—"

"Lyora, Kayla, silakan masuk," tiba-tiba saja kepala sekolah memanggil mereka untuk masuk ke dalam ruangan.

"Woi, ayo! Bu Nadia udah manggil kita dari tadi," Lyora menarik lengan Kayla dan bergegas masuk ke dalam ruangan. Kayla mengangguk dan ikut masuk bersama Lyora.

Di dalam ruangan....

"Selamat ya...."

"Hah?" Lyora dan Kayla saling tatap dengan ekspresi bingung.

Baru masuk ke dalam ruangan, mereka dibingungkan dengan ucapan selamat dari kepala sekolah. Apa maksudnya?

"Selamat buat apa, Bu? Kayaknya ulang tahun kita udah lewat deh," tanya Kayla bingung.

"Haduh, kamu ini... saya bukan mau ngasih ucapan selamat ulang tahun buat kalian," kepala sekolah menggeleng sambil memijat dahinya.

"Terus apa?" Kayla bertanya lagi dengan penasaran.

"Kalian mendapat kesempatan untuk jadi murid pertukaran pelajar sebagai perwakilan sekolah ini tanpa seleksi," kata kepala sekolah langsung tanpa basa-basi.

"Apa? Pertukaran pelajar?" Lyora dan Kayla terkejut.

...***...

Terpopuler

Comments

Khairunnisa

Khairunnisa

hai kak salam kenal, aku mampir nih/Smile/

2024-07-11

0

Pena dua jempol

Pena dua jempol

aku mampir kak 🫰🏿👍🏿❤️🌹

2024-06-20

0

makima

makima

hai aku mampir ya

2023-05-03

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!