"Dan kalau boleh jujur memang semua yang kau katakan itu adalah benar,sebenarnya aku menyukai mu"ucap Bryan akhirnya.
Andrea langsung terpaku saat Bryan menyatakan isi hatinya,langit sore berwarna jingga menjadi saksi pernyataan cinta Bryan di belakang pabrik spare part motor.
"Mau kah kamu jadi pacar ku?"lanjut Bryan lagi.
Andrea bingung dia gugup setengah mati karena bagaimana pun juga ini adalah yang pertama kali untuknya,baik itu cinta maupun mendengar pernyataan cinta seseorang yang boleh di bilang dirinya pun sebenarnya mencintai orang yang ada di hadapannya saat ini.
"An...bagaiamana kenapa kau diam saja?"tanya Bryan.
Andrea menatap Bryan dia tersenyum dan dia langsung mengangguk pelan. Bryan yang melihat itu pun tersenyum senang.
"Kau serius? Kau mau jadi pacar ku?"tanya Bryan seolah tak percaya.
Dan Andrea hanya mengangguk saja.
"Akh....Yes..." Bryan mengepalkan tangan kanannya dan memukul udara di bawah sikunya.
Andrea tergelak melihat kelakuan pacarnya ini,dia jadi melanggar janjinya pada dirinya sendiri yang tidak ingin berpacaran dahulu, tujuannya bekerja untuk membiayai pengobatan ayahnya yang sakit-sakitan,namun dia tak akan melupakan tujuan utamanya untuk membiayai pengobatan ayahnya cinta akan membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja lebih giat,begitulah tujuannya saat ini.
"Pulang yuk" ajak Bryan.
Andrea pun berjalan beriingan menuju gerbang utama,wajah keduanya tersipu malu.
Beberapa karyawan yang melihat kedua anak manusia yang baru keluar dari ruang ganti dengan wajah tersipu-sipu itu menjadi bingung tapi kemudian tak mau berfikir lagi dan cuek saja.
"Yan...lama amat lu di belakang? Ngapain sih? Pup ya?"tanya Wan yang sejak tadi menunggunya untuk pulang bersama.
Andrea yang mendengar itu hanya tersenyum saja.
Wan melihat gelagat aneh keduanya.
"Aih...jangan bilang elu berdua jadian"tebak Wan.
"Sussttt"Andrea menyuruh Wan diam.
"Nggak apa-apa lagi,biar semua orang tahu kalau kita sekarang pacaran An"ucap Bryan.
"Nah...kan bener kan ternyata elu lama tadi karena sedang menembak panah cupid ke hati Andrea"tebak Wan.
Beberapa orang yang mendengar hal itu ikut meledek mereka,mereka sangat senang mendengar hal itu tapi ada satu orang yang dengan jelas dan nampak sekali tidak senang dengan hal ini dia adalah Yumi.
Yumi cemberut saat mendengar kalau Bryan dan Andrea jadian,hatinya kesal dia merasa di permainkan oleh Bryan. Dia lalu pergi dari hadapan mereka semua dengan hati yang sangat kesal pada Bryan.
"Apa sih menariknya Andrea padahal aku lebih cantik dan lebih modis dari pada dia kenapa Bryan lebih memilih dia dari pada aku"gerutu Yumi sambil berjalan pulang ke rumahnya.
Sementara pasangan yang baru jadian ini berpisah di depan gedung pabrik ini dengan wajah yang penuh senyum bahagia karena cinta keduanya terbalas.
...❤❤❤...
Bryan pulang bersama Wan menaiki bus umum menuju rumah mereka masing-masing tak ada yang tahu kalau Bryan tinggal di sebuah perumahan elit,yang mereka tahu Bryan hanya tinggal di daerah perumahan sangat sederhana di pinggiran kota ini.
Senyum semuringah terlihat jelas di wajah tuan muda,saat Bryan berlari memasuki rumahnya dan menuju tangga kamarnya,dirinya seolah tak kehabisan energi untuk berlarian dan berlompat kesana kemari,para pelayan melihat kelakuan tuan mudanya begitu menjadi saling tatap karena keheranan.
Ceklek.
Bryan membuka handle pintu kamarnya dia masuk ke dalam kamarnya dan langsung mengambil bingkai foto ibunya dia tersenyum menatap foto tersebut.
"Bu...cinta ku berbalas bu...cinta pertama ku berbalas"Bryan langsung memeluk bingkai foto tersebut dan menjatuhkan dirinya di kasur empuknya itu kabahagiaan karena cintanya berbalas membuatnya sangat tak bisa melukiskan kata-kata lagi,mungkin bila ibunya masih ada Bryan akan mengadukan semua kejadian yang dia alami saat ini.
Hingga hari terus berlalu sejak kejaidan itu,namun setulus-tulusnya cinta mereka pasti ada saja ujiannya jalan mereka tak mudah begitu saja,selain adanya orang ketiga yaitu Yumi yang tak rela Bryan jadian dengan Andrea dia masih berusaha merebut Bryan dari Andrea secara terang-terangan.
Hingga Bryan melarang Andrea untuk dekat dengan Bryan.
"Jangan dekat-dekat dengan dia"ucap Bryan saat pulang kerja lembur.
Dia bahkan rela menunggu Andrea turun dari ruang ganti malam itu di kegelapan malam di bawah tangga ruang ganti.
Andrea sungguh senang saat tahu kekasihnya setia menunggunya meski itu di kegelapan malam.
"Kenapa?"tanya Andrea polos.
"Dia itu tipe kawan yang sanggup memakan tulang kawannya sendiri"ucap Bryan.
Andrea yang masih polos hanya memasang wajah kebingungan.
"Sudah jangan di fikirkan turuti saja aku,jangan terlalu dekat dengannya"ucap Bryan lembut.
Dan Andrea hanya mengangguk saja.
Anak ini masih tidak sadar padahal tadi jelas-jelas temannya itu menusuknya pelan-pelan dari belakang.
Bukan tanpa alasan Bryan melarang Andrea dekat dengan Yumi itu semua karena,Yumi dengan terang-terangan berkata pada Bryan saat di depan Andrea kalau Bryan adalah tipe cowo yang dia sukai.
Bryan jadi tahu kalau sebenarnya Yumi itu dekat dengan Andrea adalah tujuannya agar Bryan dekat dengannya.
Padahal Bryan dulu mendekati Yumi tak pernah dia menaruh harapan pada gadis itu,dia hanya mengobrol dan mencari perhatian Andrea saja,Bryan sendiri pun baru sadar kalau caranya itu salah,dia salah mencari umpan yang akhirnya menjadi bumerang baginya dan hubungannya saat ini,maksud dia mendekati Yumi karena Yumi sudah punya pacar dia fikir Yumi tak akan tertarik padanya karena Yumi itu sudah punya pacar tapi dia salah besar Yumi malah jadi tertarik padanya.
Bukan itu saja satu bulan sejak hubungannya dengan Andrea,Lexi sudah memintanya untuk segera kuliah dan meninggalkan pekerjaannya saat ini.
Namun Bryan keberatan meninggalkan pekerjaannya sekarang dengan alasan dia nyaman dengan pekerjaan yang sekarang,namun Lexi tahu alasan sebenarnya.
"Kau berat meninggalkan gadis itu kan?"ucap Lexi saat memanggil putranya itu ke ruang kerjanya.
Bryan hanya menunduk.
"Kau masih terlalu muda Bryan untuk mengenal cinta dan menjalin cinta.
"Tapi bukankah waktu itu ibu juga lebih muda dari kami saat menikah dengan ayah"Bryan menggerutu.
"Ibu mu menikah dengan ayah karena ada alasannya Bryan, kami jatuh cinta setelah menikah nak" "jelas Lexi.
"Lalu apa aku salah bila mencintai Andrea aku sudah besar kan ayah"
"Bryan...ayah tak melarang mu berhubungan dengannya tapi nak...dia tidak tahu kan latar belakang mu yang sebenarnya?"
Bryan langsung memalingkan wajahnya ke arah lain dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Bryan...fikirkan baik-baik kata-kata ayah kau ini anak mantan mafia apa dia masih mau bersama mu bila dia tahu itu suatu hari nanti?"
"Tapi Andrea tulus mencintai ku ayah,dia tak memandang aku yang lusuh dan hanya buruh pabrik"
"Iya dia memang tulus mencintai mu sebagai buruh pabrik,yang dia tahu kalian itu sama dia tidak tahu kalau kau ini anak seorang mafia Bryan fikirkan lah nak,bila kau benar-benar mencintainya jangan kau dekati dia lebih dari ini karena ini akan membahayakannya"
"Andrea bukan gadis lemah ayah,mungkin kelihatannya saja dia itu lamban dan bodoh tapi aku tahu dia tidak seperti itu,dia itu kuat dan berani dan otaknya pun tidak bodoh,dia berbeda ayah dari gadis kebanyakan"protes Bryan.
"Ayah tahu nak ayah lebih tahu dari kamu tentang gadis itu,kau tak ingin kan gadis itu mati konyol karena kedekatan mu?"
Bryan tahu ayahnya pasti meyelidiki Andrea tanpa sepengetahuannya.
Bryan berdiri dari sofa dan berjalan keluar dari ruang kerja ayahnya dan menuju kamarnya,mengambil kunci motor sportnya.
Dan tak lama terdengar suara kanalpot motor besar bedegung di garasi dan meninggalkan rumah besar itu terdengar dari suaranya bagaimana sang pengendara membawa dengan kecepatan maksimal.
"Ayah tahu nak kau sangat mencintai gadis itu tapi,ini semua demi kebaikan kalian berdua,ayah tak tega melihat mu kehilangan orang yang kamu cintai,itu terlau menyakitkan nak"ucap Lexi saat melihat putranya dari jendela ruang kerjanya meninggalkan rumah.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments