Legend of Zhishu.
...🍃🍃🍃...
Delapan belas tahun kemudian•
Gadis cantik berpenampilan seperti seorang pria tengah melatih ilmu beladirinya bersama sang ayah. Mereka saling menyerang dan bertahan dari serangan satu sama lain.
Orang-orang tak luput melihat mereka berdua sedang berlatih, karna notabennya di desa mereka semua orang mengharuskan memiliki ilmu beladiri unuk menjaga diri.
SREEENGG!
Kedua pedang itu sama-sama berhenti tak jauh dari leher mereka, membuat keduanya menyunggingkan bibirnya lalu menarik pedang mereka masing-masing.
Semua orang bertepuk tangan.
''Ilmu beladiri mu luar biasa, Zhishu.''
''Itu semua berkat Ayah ...''
''Baiklah, untuk hari ini latihan kita cukup sampai di sini ... Ayah akan pergi menemui ketua Ji.''
''Baik, Ayah ''
Zhishu melihat kepergian sang Ayah, lalu ia pergi bersama teman-temannya ke suatu tempat yang sering mereka datangi ... ia dan teman-temannya selalu pergi ke atas bukit untuk melihat pemandangan.
• • •
Zhishu dengan cepat memanjat pohon.
Sedari kecil, Zhishu sangat suka duduk di atas pohon sambil melihat ke arah luar bukit. Ia begitu terpesona dengan keindahan di balik bukit yang dia lihat, sambil melamun dan tersenyum membayangkan apa yang ada di balik bukit itu.
Dia bertekad jika dia akan keluar dari desa ini untuk melihat apa yang ada di balik bukit Guantai. Karna yang bisa keluar dari Bukit ini adalah para tetua bukit, beserta para orang penting saja! Untuk itu, bukit ini di bangun labirin yang sangat rumit sehingga tidak ada yabg bisa menerobos keluar atau masuk dengan se-enaknya.
'Sayang sekali aku belum bisa melewati labirin itu.' Gumam Zhishu dalam hati, melihat labirin yang sangat sulit untuk ia lewati.
''Apa salahnya untuk mencoba sekali lagi.''
HAP!
Zhishu turun dari atas pohon dan berlari masuk kedalam labirin, sedangkan teman-temannya hanya menghela nafas melihat Zhishu yang masuk kedalam pintu labirin lagi.
''Apa dia tidak bosan? Setiap hari masuk kedalam sana tapi tidak berhasil menemukan jalannya.''
''Hm, bahkan sudah bertahun-tahun dia terus berputar disana tanpa ada kemajuan! Oh ... mata suciku pusing melihatnya.'' Ujar teman Zhishu yang bernama KimLee.
''Bukankah sudah di larang oleh tetua desa, bahwa kita tidak boleh ke luar dari bukit tanpa seizin dari tetua? karna labirin ini tidak akan ada yang bisa melewatinya kecuali tertua dan beberapa orang yang di percaya.'' Ucap Luyee.
''Dan yang membuat heran adalah, ketika kita melihat dari atas pohon, labirin ini begitu panjang dan lebar! Tapi kita bisa melihat ada jalan untuk keluar dari bukit ini. Namun ketika masuk, kenapa kita kembali lagi ke tempat yang tadi yaa. '' Tutur KimLee yang masih heran sampai sekarang..
''Lihat? sudah berapa ribu kali kita melihat Zhishu masuk dan berlari disitu situ saja.''
Kedua teman Zhishu pusing melihat kelakuan temannya, yang terus berlari ke arah kanan dan keluar dari pintu yang sama.
Tak berapa lama, Zhishu menghampiri teman-temannya dengan raut muka menahan kesal dan jengkel karna selalu gagal dan gagal. Bukankah ini sesuatu hal yang begitu konyol dan tidak masuk akal, karna Zhishu terus saja gagal untuk menemukan jalan keluarnya.
Dugh!
Zhishu duduk dengan lesu, yang mana membuat teman-teman nya menertawakan dirinya.
''Sudahlah Shu, sampai kapan pun kau tidak akan berhasil.'' KimLee menepuk pundak Zhishu.
''Benar, kita saja sampai bosan melihat mu mondar mandir terus menerus di posisi yang sama. Jika kau benar-benar ingin keluar, kenapa tidak meminta izin pada ketua Ji? siapa tau dia mengabulkan permintaan mu.''
''Hufhh ...'' Zhishu mendengus kesal, ''Kau ingin aku di gantung oleh ketua Ji dan Ayah?''
Kedua temannya menahan tawa.
Zhishu menarik nafas sedalam dalamnya, dan membuang secara kasar. ''Entahlah, aku begitu tertarik untuk keluar dari desa ini ... seakan ada magnet yang menyuruhku untuk keluar dari sini.''
''Apa jangan-jangan ...''
Zhishu dan Luyee melihat KimLee secara bersamaan.
''Jangan-jangan apa?'' Tanya Luyee penasaran.
''Jangan-jangan di balik bukit ini banyak pria tampan, berotot, gagah, yang akan memper-istri kita ... ha ha ha.''
''Eleehhh ...'' Zhishu dan Luyee memutar matanya dengan malas.
''Kau terlalu banyak mengkhayal! Sudahlah, ayo kita pergi dari sini ... karna sebentar lagi akan ada pemujaan untuk Dewa matahari bukan? Ayo, sebelum tetua mencari kita dan memberikan hukuman lagi.'' Ucap Luyee berdiri dari duduknya.
Mereka bertiga berdiri meninggalkan tempat itu, lalu berkumpul dengan orang-orang yang akan berdoa pada Dewa.
Sedangkan di kediaman lain...
''Suamiku, dimana Zhishu? kenapa dia belum kembali, sebentar lagi ada pemujaan untuk Dewa matahari. Sekaligus memperkenalkan Zhishu pada calon suaminya nanti.''
''Mungkin dia pergi bersama teman-temannya.'' Jawabnya, lalu memandang istrinya. ''Um ... istriku, apa kau yakin akan menikahkan putri kita?''
''Memangnya kenapa? Umur Zhishu sudah matang unuk menikah, jika tidak hari ini lalu kapan?''
''Istriku, aku rasa kau jangan terburu-buru. Karna kita tau sifat Zhishu seperti apa ... Putrimu itu masih kanak-kanak, suka membuat ulah, sering berkelahi dengan seorang pria. Bagaimana jadinya jika dia menikah dan melaksanakan rutual malam pertama, bisa-bisa suaminya mati terlebih dahulu sebelum menyentuhnya.''
Ibu Xio terdiam dan membayangkan bagaimana putrinya yang tidak bisa di ataur, galak dan pemberontak melakukan ritual malam pertama dengan suaminya.
''Ahhkk ... tidak!'' Ibu Xio menghapus khayalan nya sendiri, sambil mengibas-ngibaskankan keduanganganya ke udara.
''Suamiku! Putrimu membuat kepalaku pusing.''
•
...🍃🍃🍃...
...LIKE.KOMEN.VOTE...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
阿美
ohh aku inget, ternyata sekarang ZhiShu tinggal dibukit guantai tohh
2023-04-17
2
Ajusani Dei Yanti
lanjut teh Authorrr kuh seru
2023-04-13
1