Selalu Direndahkan Keluarga Suami
Pukul satu siang, siang ini cukup terik.
Gegas aku mengambil kunci motor, aku akan segera menjemput anak-anak di sekolah, hari ini aku sedikit telat menjemput anak-anak, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Motor sudah aku keluarkan dari garasi, namun saat hendak menyalakan mesin motor, tiba-tiba ponsel yang ada didalam saku celana berdering nyaring, aku mengangkatnya cepat.
''Iya Bu Rita,'' kataku ketika panggilan sudah tersambung. Bu Rita adalah Mama nya Reno, teman sekelas anakku.
''Bu Indah, Bu ...,''
''Iya, ada apa, Bu?'' tanyaku penasaran karena suara Bu Rita terdengar serak dan panik.
''Hasan Bu, Hasan kecelakaan, dia ditabrak motor, sekarang dia dilarikan ke rumah sakit terdekat, kondisinya sungguh memprihatinkan. Husein ikut serta ke rumah sakit,'' jelas Bu Rita cepat.
seketika gemetar seluruh tubuhku dengan detak jantung seakan lepas dari tempat nya, air mata mulai berjatuhan dari kelopak. Aku tidak menyangka siang ini akan menerima kabar yang membuat perasaan begitu hancur. Hasan adalah putraku yang berusia 10 tahun. Aku mempunyai anak kembar yang diberi nama Hasan dan Husein.
* * *
Saat tiba di rumah sakit, aku melihat Husein duduk di kursi tunggu dengan ditemani oleh seorang pria, dengan langkah kaki lebar aku menghampiri mereka.
''Nak,'' panggilku dengan tangis tertahan.
Husein menoleh kearah ku, lalu dia menghampiri dan memeluk tubuh ini dengan erat.
''Ma, Kak Hasan, Ma,'' ucapnya dengan suara tersendat. Matanya memerah, sepertinya Husein sudah lama menangis.
''Kenapa bisa terjadi Sayang? Maafkan Mama karena telat menjemput kalian,'' kataku penuh penyesalan. Aku mendekap erat tubuh putra ku.
''Ma, tadi kami berdiri dipinggir jalan menunggu jemputan Mama datang, tapi ... Hiks hiks, aku kehausan Ma, minuman yang kami bawa sudah habis. Lalu Kak Hasan ingin membelikan minuman untuk aku. Minuman kemasan yang ada di toko diseberang jalan, dia meminta aku untuk menunggu. Namun, saat Kak Hasan menyebrang, tiba-tiba sebuah motor melaju melesat dan menabrak Kak Hasan, huhuhu ... Tubuh Kak Hasan terpental dijalan raya dengan berlumuran darah. Maaf Ma, karena aku tidak bisa menjaga Kak Hasan,'' jelas Husein dengan tangis yang semakin menjadi. Lalu aku semakin erat memeluk tubuhnya, kami menangis bersama-sama. Sungguh, aku sangat takut kehilangan Hasan. Ini semua salahku, andaikan aku tidak telah menjemput anak-anak, pasti ini semua tidak akan terjadi.
Tiga puluh menit terlewati.
Pria yang sepantaran dengan ku masih duduk bersama kami. Pria itu bernama Faisal, guru anak-anak disekolah. Aku sudah memintanya untuk pulang, tapi dia keukeh tidak ingin pulang sebelum tahu kabar Hasan. Katanya Hasan masih tanggungjawab nya karena kejadian terjadi di depan sekolah.
Kami masih duduk di kursi tunggu di depan ruang tempat Hasan mendapatkan penanganan. Kami menunggu dengan cemas, gelisah serta tak henti mulut kami berkomat-kamit membaca doa memohon keselamatan Hasan.
Tidak lama setelah itu aku mendengar langkah kaki semakin mendekat kearah kami, aku menoleh ke samping kanan, aku melihat Papa nya anak-anak berjalan tergesa-gesa menghampiri kami. Tidak hanya Papa anak-anak, tapi ada juga Mama mertua, kakak ipar serta dua orang Adik Ipar ku.
''Indah, kenapa ini bisa terjadi?'' Mas Hanung suamiku langsung bertanya. Dia menatapku tajam.
''Ini musibah, Mas.''
''Iya, Mas tahu Indah, tapi Mas ingin tahu dimana kamu sehingga Hasan bisa ditabrak motor?''
''Aku telat menjemput anak-anak,''
''Kenapa sampai telah Indah! Kalau sampai terjadi apa-apa sama Hasan, aku tidak akan pernah memaafkan kamu!''
''Mas! Aku juga tidak mau ini terjadi!''
''Kamu memang Ibu yang tak becus!''
Bukannya menenangkan dan melerai, tapi Mama mertua malah menimpali dengan kalimat merendahkan aku, sehingga suasana semakin terasa memanas.
Aku memilih tak membantah lagi, kasihan Hasan, tak seharusnya kami seperti ini.
Bersambung.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Patrick Khan
mampir kak
2023-04-18
1
Arie
🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦
2023-04-12
1