Bab 5

Prok!!prok!! Zizi bertepuk tangan agar semua mata yang menatap Zahira menjadi sadar kembali. "Ya ampun lihatlah Zahira. Baru gaun pertama yang kau coba. calon mertuamu apalagi calon suamimu sudah begitu kagum"Zizi berkata sembari tertawa.

Zahira tertunduk malu. Arman lekas lekas mengalihkan pandangannya. Mengapa dia tidak bisa mengontrol dirinya. Bisa bisa Zahira makin salah kira akan perasaannya.

"Zahira memang sangat cantik."puji Bu Mona.

Semakin bertambah merah pipi Zahira.

Lalu Zahira pun mencoba beberapa gaun yang lain. Arman berusaha tidak perduli dan selalu mengalihkan pandangannya. Meskipun dalam hatinya dia yakin pasti Zahira tampak cantik memakai apapun di tubuhnya.

Akhirnya selesai juga proses fitting gaun pengantin mereka. Zahira dan Arman sepakat memakai gaun dan jas pengantin berwarna biru langit. Dan untuk akad nikah Zahira akan memakai kebaya berwarna putih.

"Zi kami pamit dulu ya. terimakasih sudah meluangkan waktumu."ucap Bu Mona kepada anak sahabatnya.

Zizi tersenyum"justru zizi yang senang bisa membantu. apalagi Zizi bertemu Zahira. oiya za bisa aku meminta kontakmu. sepertinya menyenangkan berteman denganmu"ucap Zizi.

Zahira mengeluarkan ponselnya dan menyebutkan nomor kontak yang bisa dihubungi. "terimakasih banyak ya kak zi aku senang bertemu dan berkenalan dengan kakak. Semoga benar kita setelah ini bisa menjadi teman"ucap Zahira tulus.

Arman tak habis fikir mengapa orang orang yang baru bertemu Zahira mudah sekali untuk menyukai zahira. Berawal dari orang tuanya, Dan kini kak Zizi pun menyukai Zahira. Sebenarnya Arman tidak menyadari jika terselip sedikit kekagumannya pada Zahira. Namun dia selalu membentengi hatinya hanya demi seorang Raisya.

****

Di parkiran Zizi wedding galery. Bu Mona bertanya kepada Arman. Apakah Arman akan ikut membeli perlengkapan seserahan untuk Zahira.

"Arman tidak bisa ikut pak Bu. Arman tidak enak jika izin terlalu lama. lagipula ada urusan di kantor yang belum selesai"tolak Arman. Kali ini dia tidak mencari alasan memang dia ada jadwal meeting dengan para tim marketing sore ini.

Zahira nampak sedikit kecewa. Namun lekas dia menyimpan rapat rapat rasa kecewanya.

"yasudah tidak apa apa man. memang sudah kau harus bertanggung jawab dengan pekerjaanmu"ucap pak Rohmat.

"yasudah pak Bu Arman pergi duluan ya. za mas duluan ya maaf tidak bisa menemani"ucap Arman sembari berlalu.

Senyum Zahira kembali terbit. Meskipun Arman tidak bisa menemani. Namun Arman sempat pamit padanya juga. Berarti Arman menganggapnya ada. Padahal yang sebenarnya terjadi itu dilakukan Arman hanya karena di depan orang tuanya.

"Waduh waduh ada yang senyum senyum ni habis dipamitin sama calon suami"goda Bu Mona.

Muka Zahira kembali memerah.

"Sudah Bu ayo kita berangkat jangan goda Zahira terus. kasihan mukanya sudah merah seperti kepiting rebus"pak Rohmat menimpali dengan tertawa.

****

Mata Raisya menatap nanar kepada tiga orang yang sedang berjalan memasuki pusat perbelanjaan. kebetulan dia habis berbelanja beberapa keperluan kantor. pak Rohmat Bu Mona dan tentunya dia tahu gadis yang di gandeng Bu Mona adalah gadis yang akan dijodohkan dengan Arman.

dia tidak mengira gadis yatim piatu yang dipilih orang tua Arman memiliki wajah yang sangat cantik. seketika ia menjadi cemas.

diikutinya dari belakang 3 orang tersebut.

Mereka memasuki sebuah toko tas branded.

Raisya sangat cemburu dan iri ketika melihat bagaimana Zahira diperlakukan dengan baik oleh Bu Mona. Berbanding terbalik dengan perlakuan Bu Mona terhadapnya.

Dia sempat menanyakan kepada Arman. Apa alasan orang tua Arman tak menyukai dirinya. Namun Arman sendiri pun tak tahu. Raisya tidak sadar jika yang membuat orang tua Arman tidak menyukainya dari awal karena dari perilakunya sendiri.

Menemui orang tua arman dengan pakaian ketat membungkus tubuhnya. Serta Raisya kurang bisa menjaga bahasanya. dan juga orang tua Arman melihat jika ada yang tidak beres dalam pergaulan Raisya. Namun orang tua Arman masih diam karena tidak punya cukup bukti.

Semakin panas hati Raisya ketika melihat mereka berpindah tempat dari toko satu ke toko lainnya. Enak sekali gadis yatim piatu itu. ya dia mengetahui semua latar belakang Zahira dari Arman. Dan Raisya langsung meremehkan Zahira saat itu. Namun ketika melihat langsung bagaimana Zahira dan perlakuan orang tua Arman. Hatinya tidak bisa tenang.

ponsel Raisya berbunyi. ternyata rekan kantornya. yang menyuruh Raisya cepat kembali ke kantor.

Sesampai di kantor. Otak Raisya mulai berfikir ada yang harus ia lakukan untuk mengikat Arman. Tapi sampai saat ini ia belum menemukan caranya.

"sayang aku ingin sekali bertemu denganmu sore ini. apakah kau bisa?"raisya mengirimkan pesan pada Arman.

Tak lama ponselnya berbunyi. Dengan semangat raisya mengambil ponselnya. Ternyata pesan tersebut bukanlah dari Arman tapi dari maminya. Raisya menarik nafas. Dia sudah sangat hafal pesan dari maminya. Pasti hanya berkisar soal uang.

(sya mami minta tolong nanti pulang kau bawa uang untuk bayar arisan mami ya. malam ini mami akan arisan dengan teman teman mami. tidak banyak sya hanya tiga juta saja. mami tunggu ya sayang)

Raisya menarik nafas dalam. Ingin rasanya ia menolak keinginan maminya namun ia tak bisa.

Kehilangan sosok suami membuat mami hampir gila. Untung saja Raisya bisa meyakinkan mami jika kehidupan tidak akan berubah untuk mereka.

Tapi sekarang Raisya lelah sekali. Apalagi dia mulai muak meladeni bandot tua macam om Aris. Namun diingatnya lagi jika om arislah yang saat ini bisa menopang gaya hidup mami dan adik adiknya. Armanlah harapan satu satunya untuk menyelamatkannya dari om aris. Maka dari itu dia akan berusaha mati Matian untuk menjadi istri Arman.

Raisya kembali teringat Arman. mengapa Arman tidak membalas pesannya. semakin gundah hati Raisya.

****

Arman baru selesai meeting dengan para staffnya. Lalu ia melihat ponselnya terdapat banyak panggilan dari Raisya.

lekas dihubungi nya kembali kekasih hatinya. Hanya dalam deringan pertama Raisya sudah mengangkat teleponnya.

(mas lama sekali kau mengabaikanku) suara Raisya terdengar manja disana.

Arman tersenyum mendengarnya. benar yang dikatakan pak Rohmat bahwa Arman adalah budak cinta Raisya.

"Maaf sayang. aku tadi sedang ada meeting. sekarang baru selesai. ada apa Hem?"tanya Arman mesra dan lembut.

(Aku ingin bertemu denganmu mas. Hari ini aku merasa sangat sedih.)ucap Raisya dengan suara mendayu.

"baiklah kita bertemu di cafe biasa ya"Arman langsung menyanggupi.

****

Arman dan Raisya sudah duduk di cafe tesebut. Pesanan mereka pun sudah datang.

"apa yang membuatmu bersedih sayang?"tanya Arman sambil membelai rambut panjang Raisya.

"tadi aku melihat orang tuamu dan gadis yang akan dijodohkan denganmu mas. ternyata dia sangat cantik. Aku takut kau akan jatuh cinta padanya"raisya berbicara dengan nada yang dibuat sesedih mungkin.

"Sya tatap mataku. aku bukanlah seorang pemain cinta. selama dua tahun lebih berhubungan denganku. apakah kau pernah menemukanku mengkhianatimu!"tegas Arman menatap manik wanita yang amat dicintainya. Sakit rasanya mengetahui Raisya meragukan cintanya.

Raisya menjadi takut sendiri mendengar Arman berkata serius. Lekas di genggamnya tangan kekasihnya. "mas jangan marah ini semua karena aku sangat mencintaimu"Raisya menyandarkan kepalanya ke bahu Arman.

Luluh sudah hati Arman dia tidak bisa marah terlalu lama dengan Raisya. di dekatkannya tangan Raisya ke bibirnya dikecupnya dengan hangat.

"percayalah sayang aku adalah lelaki yang setia. aku tidak mudah berpaling. jika ada kemungkinan aku akan menutup kemungkinan tersebut."Raisya langsung melayang mendengarkan ucapan arman.

Kasihan sekali Arman mempersembahkan cinta yang tulus pada perempuan penuh kebohongan seperti raisya.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!