Wanita Terbuang Milik Ceo
Zahira tertawa tawa sambil mengejar adik adik kecilnya. Wajahnya putih terlihat memerah diterpa sinar matahari. Anak anak kecil yang dikejar Zahira berlari lari dengan riang. Tak lama terdengar suara ibu Rima pengurus panti memanggil namanya.
Ya Zahira adalah gadis yatim piatu. Ia ditinggalkan orang tuanya di depan pintu panti 20 tahun yang lalu. Sampai saat ini Zahira tidak tahu siapa orang tua kandungnya.
Gadis cantik itu dengan riang berjalan menuju ke ibu Rima. Sosok yang sudah dianggapnya sebagai orang tuanya selama ini.
" Ada apa ibuku sayang?" ucap Zahira dengan senyum mengembang di bibir indahnya.
" Za tolong kau pergi ke pasar ya. Ibu sedang sibuk mengurus pekerjaan di dalam. Tolong belikan ibu beberapa macam sayuran untuk nanti malam" Bu Rima menyerahkan dua lembar uang berwarna merah.
Zahira pun menerimanya. " Baik Bu. Za akan mengambil jaket helm dan kunci motor di dalam terlebih dahulu. oiya Bu sayur apa saja yang harus za beli?" tanya Zahira.
" Belilah sayur SOP, terong, dan yang lainnya terserah kau yang penting bisa diolah" Bu Rima berkata sembari masuk ke dalam. ia ingat sedang menggoreng ikan untuk makan siang ini. Dan sayuran yang dibeli Zahira dimaksudkan untuk malam hari. Bu Rima memang memasak tiap pagi siang dan sore dibantu oleh Zahira.
Lekas Zahira masuk kedalam. Mengambil apa saja yang ia perlukan. Lalu melangkah menuju motor maticnya. Motor tesebut adalah pemberian donatur panti asuhan tersebut yang akan digunakan untuk keperluan operasional. kebetulan disini yang berusia 20 tahunan hanya tinggal Zahira dan Vivi. Kebetulan yang lain sudah berkeluarga atau bekerja sehingga tinggal di luar panti. Namun kadang mereka selalu menyempatkan datang untuk menjenguk dan membawa hadiah hadiah untuk anak panti.
Zahira mengemudikan motornya dengan hati hati. Saat melintas kota Zahira melihat ramai sekali orang orang. Ternyata ada sebuah kecelakaan. Sepertinya tabrak lari. Zahira memberhentikan motornya didekat kerumunan tersebut. Dilihatnya seorang pria setengah baya tergeletak dengan banyak darah. Tak lama ambulance datang.
Mereka memeriksa korban tesebut. Dan memberikan pertolongan pertama. Tak lama polisi datang untuk memeriksa TKP dan memeriksa identitas korban. Korban tidak memiliki ponsel hanya ada kartu identitas yang bersangkutan.
" Apa ada yang mengenal korban?. Jika ada tolong dampingi korban menuju kerumah sakit?" Paramedis bertanya kepada para penonton. Tak ada yang menyahut.
Tiba tiba Zahira mengacungkan tangannya.
" Saya pak. saya mengenal lelaki tersebut." Entah apa yang merasuki Zahira hingga ia mengaku jika ia mengenal pria tersebut. Ia hanya ingin mendampingi lelaki tersebut sebelum keluarganya datang.
" Bagus jika begitu. Mari ikut saya ke rumah sakit." ajak paramedis tersebut.
" Tapi saya bawa kendaraan pak. Bagaimana jika saya menyusul?" tanya Zahira.
" Baiklah. kami akan membawa korban ke rumah sakit MARI SEHAT." ucap paramedis itu lagi.
Zahira pun berlari ke arah motornya. Dan gegas melajukan kendaraannya mengikuti ambulance tesebut. Sesampai di UGD. lelaki tersebut langsung ditangani petugas. Zahira mengikuti.
" Apakah anda walinya. silahkan anda mengurus administrasi disana." ucap perawat tersebut.
Lekas Zahira menuju ke meja administrasi. Kebetulan tadi semua barang lelaki tersebut dititipkan ke Zahira. Polisi telah memfoto KTP pak Rohmat. Untuk didatangi kerumahnya dan mengabarkan perihal kecelakaan tersebut. Zahira sempat membaca nama yang tertera di KTP tersebut.
" Saya ingin mengurus administrasi korban kecelakaan yang baru dibawa tadi sus" ucap Zahira.
" Boleh kami minta kartu identitas anda beserta korban bu." ucap Suster tersebut.
" oh baiklah." Zahira menyodorkan keduanya.
" Pasien sudah terdaftar ya Bu. disini ada administrasi pendaftaran sebesar Rp. 100.000,-." Zahira pun mengambil lembaran merah dari dompetnya. bukan uang yang diberikan oleh Bu rima. Tetapi uang miliknya sendiri. Zahira bekerja menjadi karyawan minimarket semenjak lulus sekolah.
" Sudah selesai ya Bu. silahkan bawa kuitansi ini dan tunjukkan kepada perawat yang bertugas" ucap Suster tersebut.
" Oiya satu lagi. mengenai pembayaran nya nanti akan dengan umum atau menggunakan asuransi?" tanya suster tersebut lagi.
" Maaf suster saya hanya kebetulan mengenal bapak ini. saat ini petugas kepolisian sedang menuju kerumahnya sus. Karena korban tidak memiliki ponsel. Bisakah menunggu pihak keluarga sus namun pasien tetap ditangani"
ucap Zahira.
" Baiklah. jika begitu. namun jika pihak keluarga tidak ada yang datang berarti disini Bu Zahira yang bertanggung jawab atas biaya penanganan pasien." ucap Suster itu.
" Baiklah sus. yang penting sekarang pasien ditemani terlebih dahulu." ucap Zahira mantap.
****
Sambil menunggu pihak keluarga pak Rohmat Zahira menghubungi ibu Rima Dan menjelaskan kondisinya saat ini. Bu Rima pun menenangkan Zahira dan menyuruh Zahira untuk menemani pak Rohmat sebelum keluarganya datang.
Dokter pun menghampiri Zahira.
" Anda wali pak Rohmat?." tanya dokter tesebut.
Zahira menganggukkan kepalanya.
" Keadaan pak Rohmat saat ini sudah membaik. Dia tadi pingsan karena terbentur trotoar dan ada luka robek di kepala tangan dan kakinya dan sudah kami jahit. jadi untuk penanganan selanjutnya pak Rohmat akan dirawat sampai luka lukanya sembuh. dan sekarang pak Rohmat sudah sadar silahkan jika ingin menemuinya " jelas dokter tesebut panjang lebar.
" baik dokter terimakasih." ucap Zahira.
Zahira pun masuk kedalam ruang perawatan.
" Assalamualaikum pak" Zahira memberi salam
" waalaikum salam" pak Rohmat menatap Zahira
" Maaf pak apakah bapak sudah baikan.? saya Zahira. tadi saya ikut kerumah sakit. karena polisi kesulitan untuk menghubungi keluarga bapak karena bapak tidak membawa ponsel selain dompet bapak" ucap Zahira.
" Jadi kamu yang menolong bapak nak?" tanya pak Rohmat. " terimakasih banyak ya nak. Kamu bersedia menolong bapak meski kita tak saling kenal." ucap pak Rohmat.
" Tidak apa apa. jika kita mampu tidak ada salahnya saling menolong" ucap Zahira.
Tak lama terdengar suara suara langkah kaki mendekat. Seorang wanita cantik paruh baya langsung mendekati lelaki tersebut dan memeluknya.
" Bapak tidak apa apa kan. Ibu menghubungi ponsel bapak. Tetapi tidak diangkat angkat. Lalu ada polisi datang kerumah dan mengabarkan keadaan bapak. Ibu menunggu Arman menjemput ibu dahulu. bapak kan tahu ibu tidak berani bepergian sendirian" ujar ibu.
" Tidak apa apa bu. Ponsel bapak tertinggal di mobil Bu. Bapak mengejar seseorang yang bapak sangat kenal. namun karena terlalu fokus pada orang tersebut. Bapak tidak memperhatikan jalan. Dan terserempet motor yang melaju kencang" jelas bapak masih sedikit lemah
" Arman sangat khawatir ketika mendengar ibu menelepon, Arman meminta izin dulu kekantor. Baru kemudian bisa kesini" ucap Arman.
" Oiya kenalkan Bu, Arman. Ini gadis yang menolong bapak tadi. Dia menemani bapak selama menunggu kalian datang" ucap bapak.
Ibu mengulurkan tangannya. Gadis ini sangat cantik,pujinya dalam hati.
" Zahira Bu" ucap Zahira sambil mencium tangan wanita tersebut.
" Mona" jawab istri pak Rohmat.
Lalu Arman mengulurkan tangannya. Di lihatnya gadis di depannya sangat cantik. Ada desir aneh di hatinya. Namun di singkirkan ya jauh. Karena ada nama Raisya yang telah bersemayam lama dihatinya.
Tiba tiba pak Arman mengatakan hal yang membuat mereka semua terkejut.
" Man bapak ingin kamu menikah dengan Zahira" ucapnya.
Semua Mata tertuju pada pak Rohmat.
Baik Bu Mona dan Arman menatap tak percaya. Terlebih Zahira apa yang sedang didengarnya seperti mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments