BAB 4. Godaan Adik Ipar

Setelah kepergian Ibu Wati kembali ke Malang, Zarrah yang telah memulai kuliahnya pun mulai sibuk dengan hari-harinya.

Zarrah yang baru datang ke Ibukota merasa sedikit kesulitan dengan bahasa dan sistem belajar yang berbeda sehingga selalu meminta bantuan Alvin.

"Mas, gimana cara membuat Makalah?" tanya Zarrah dengan wajah yang kesulitan sambil membawa laptopnya.

"Cara membuat makalah itu mudah. Mas akan jelaskan padamu dan untuk materi yang kamu perlukan. Kamu bisa mencarinya di g*ogle!" ucap Alvin yang duduk berhadapan dengan Zarrah mengerjakan tugas kuliahnya.

Hanum yang harusnya merasa sangat senang karena hubungan adik dan suaminya baik-baik saja justru menjadi cemburu tapi Hanum yang ingat pesan ibunya pun mengubur perasaan buruk tersebut di hatinya yang terdalam

"Hah, aku tidak boleh cemburu dan berpikir negatif. Mas Alvin dan Zarrah hanya mengobrol biasa saja!" ucap Hanum dalam hatinya sambil terus mengucapkan istighfar.

Seminggu berlalu, Alvin yang jarang pulang di siang hari karena pekerjaan yang banyak dan juga lembur yang tidak kunjung selesai membuatnya harus pulang hampir larut malam.

Alvin yang pulang ke rumah di tengah malam pun menjadi sangat terkejut saat melihat televisi yang masih menyala dengan seseorang yang sedang terbaring.

"Hmmm, siapa yang jam segini masih menonton televisi!" ucap Alvin dalam hati dengan wajah yang penasaran sambil berjalan menuju ke ruang keluarga setelah mengunci pintu.

Alvin yang merasa sangat lelah akan pekerjaannya seketika membuka matanya dengan sangat lebar saat melihat Zarrah yang sedang tertidur dengan celana pendek di paha dan kaos pendek menonjolkan d*danya yang besar.

"Astaghfirullah. Sadar alvin! Itu adalah adik iparmu. Kamu tidak boleh berpikir sembarangan tentangnya!" ucap Alvin dalam hati yang dengan cepat masuk ke dalam kamar dan membangunkana Hanum yang telah tidur.

"Sayang, bangun. Aku sudah pulang!" ucap Alvin dengan lembut dan perlahan sambil mengelus lembut pipi Hanum.

"Agh, Mas. Kamu sudah pulang, ya? Maaf, aku ketiduran Mas." ucap Hanum yang langsung membuka matanya dan bersandar di tempat tidurnya.

"Iya. Mas baru saja pulang. Mas merasa sangat gerah. Mas mandi dulu ya." ucap Alvin yang telah melepaskan jaket dan meletakkan tasnya sambil memegang handuk.

"Hmmmm, sayang. Sebaiknya kamu bangunkan Zarrah. Zarrah tertidur di depan televisi. Kasihan. Banyak nyamuk dan nanti masuk angin!" ucap Alvin yang langsung masuk ke dalam kamar mandi tanpa menunggu Hanum menjawab perkataannya.

Hanum yang mendapatkan perintah dari Alvin pun langsung berdiri dan keluar dari dalam kamar lalu membangunkan Zarrah yang tertidur di ruang tamu.

"Dek, bangun dek! Jangan tidur disini! Nanti kamu sakit!" ucap Hanum dengan nada suara yang lembut sambil menggoyang-goyangkan tubuh Zarrah beberapa kali." ucap Hanum dengan suara yang lembut.

"Hmmmm, jam berapa sekarang Mbak? Hooaammm!" gumam Zarrah dengan wajah yang sangat mengantuk yang membuat Hanum terpaksa harus menahan kesalnya.

"Sekarang sudah pukul sebelas malam. Kembalilah ke kamarmu dan tidurlah disana!" ucap Hanum dengan suara dan wajah yang datar.

"Agh, baiklah. Aku akan tidur di kamarku saja. Tidur disini membuat tubuhku terasa sangat sakit!" ucap Zarrah sambil meregangkan tubuhnya ke kiri dan kanan lalu berjalan menuju kamarnya.

Hanum yang melihat Zarrah telah masuk ke dalam kamarnya pun menarik nafas yang sangat panjang lalu meletakkan sisa makanan Zarrah ke dapur dan merapikan ruang keluarga yang berantakan disebabkan oleh Zarrah.

"Hah! Mas Alvin pasti melihat Zarrah seperti itu! Zarrah kenapa kamu tidak bisa mengerti maksud ucapan Mbak?" tanya Hanum dengan wajah yang kebingungan sambil mengepalkan tangannya karena kesal.

Hanum yang telah memulihkan perasaannya pun kembali ke kamarnya dan melihat Alvin telah selesai mandi.

"Mas, sudah makan belum? Mau aku siapin makanan atau makan sesuatu tidak?" tanya Hanum dengan lembut.

"Mas tidak lapar dan Mas tidak mau apa-apa. Mas sangat lelah. Ayo kita tidur. Besok pagi Mas masih ada kerjaan yang harus dikerjakan dan setelah ini selesai Mas akan pulang seperti biasa!" ucap Alvin dengan lembut sambil menepuk pelan pucuk kepala Hanum.

Hanum yang sadar jika suaminya sangat lelah pun menganggukkan kepalanya dan kembali ke tempatnya saat menyadari bahwa saat ini telah tengah malam.

Namun perkataan tidak selamanya sama dengan kenyataan. Alvin yang terbaring di samping Hanum ternyata tidak bisa tidur dan terus berbayang tubuh indah milik Zarrah.

"Astaghfirullah. Apa yang aku pikirkan? Kenapa aku memikirkan wanita lain padahal ada Istriku di sampingku?" ucap Alvin dalam hati sambil menarik kasar wajahnya dan menyadari bahwa ada sesuatu yang menonjol di antara pahanya.

Alvin yang tak ingin membangunkan Hanum yang tertidur karena nafsunya yang salah dan tak ingin melakukan hubungan int*m bersama Hanum tapi memikirkan Zarrah pun berjalan ke kamar mandi.

Alvin yang tak ingin melakukan kesalahan pun mencuci wajahnya dengan air dingin sambil terus menguatkan imannya.

Alvin yang telah tenang kembali pun mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat di sepertiga malam lalu kembali tidur di samping Hanum.

Di saat subuh menjelang, Alvin yang terbangun karena Hanum memindahkan selimutnya pun menggenggam tangan Hanum dengan lembut.

"Mau kemana? Sekarang masih pukul empat dan adzan pun belum berbunyi." ucap Alvin dengan wajah yang manja.

"Aku mau membersihkan rumah Mas. Aku kan sudah biasa melakukan ini di pukul segini!" ucap Hanum dengan senyum yang lembut.

"Nanti saja kerjakannya. Setelah aku pergi kerja kan juga bisa. Sekarang tidur lagi saja, temani Mas!" ucap Alvin dengan wajah yang memelas.

Hanum yang tak bisa menolak permintaan alvin pun menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujuan lalu berbaring kembali di samping Alvin.

Hanum yang menyadari bahwa ini adalah waktu yang tepat untuknya menguatkan kembali hubungannya pun memulai perbincangan tentang Rere dan pekerjaan Alvin hingga perbincangan itu berakhir dengan Hanum melaksanakan kewajibannya melayani Alvin.

Hanum yang melihat jika hari sudah pukul lima pun bergegas masuk ke kamar mandi untuk mandi wajib dan tidak disangka justru Alvin pun mengikuti Hanum kembali hingga akhirnya mereka melakukan itu juga di kamar mandi.

Sementara itu, Zarrah yang merasa sangat aneh karena rumah terasa sangat sepi padahal biasanya akan terdengar suara Hanum yang sedang memasak dan membersihkan rumah.

"Hmmm, kemana Mbak Hanum? Apakah Mbak Hanum kesiangan ya? Tidak seperti biasanya!" gumam Zarrah dengan wajah yang bingung lalu berjalan ke dapur mengambil minum.

Lalu di saat Zarrah sedang minum tiba-tiba Hanum muncul dengan rambut yang masih basah dan memunculkan kecurigaan pada dirinya.

"Hmmm, Mbak Hanum tidak biasanya jam segini baru keluar kamar? Bahkan mandi pagi pun dengan keramas. Jangan-jangan..." ucap Zarrah yang terhenti dengan senyum jahil.

"Apa sih dek? Kamu ini kepo sekali. Kamu tidak ada kuliah pagi apa? Kalau ada cepat mandi sana nanti telah loh!" ucap Hanum dengan wajah yang memerah dan senyum yang lebar.

"Hmmm, ya sudahlah!" ucap Zarrah dengan wajah yang cemburut lalu berjalan meninggalkan dapur dan kembali ke kamarnya.

#Bersambung#

Wah, godaan Zarrah sungguh kuat. Apakah Alvin akan bertahan akan imannya? Tebak jawabannya di kolom komentar ya..

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

yang laki mata keranjang yang perempuan kegatelan gak tahu tujuan awal itu mau apa datang ke Jakarta, kalau mau jadi sugar Daddy cari laki lain jangan ngerebut suami kakakmu i hate you zarra terlalu rendahan cara maumu dgn merusak rumah tangga kakakmu. reader tidak suka dgn attitudemu yang tidur di ruang tamu dgn pakaian yg terbuka kemudian kamu sengaja ingin dilihat oleh kakak iparmu dgn pakaian yg terbuka 😡

2023-08-15

1

novi 99

novi 99

Alvin ini mata keranjang , jadi insting istrinya selalu was was.

2023-07-05

1

mala dewi

mala dewi

sang adik kurang ajarnya.sudah ditampung malahan ndak berterima kasih

2023-06-24

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!