Dua Sahabat Aulia

Sesuai rencana, Rani malam ini akan menginap di rumah besar milik keluarga Aghata.

Di sebuah kamar besar milik Rani, Rani terlihat sedang mengemaskan pakaian dan keperluan nya ke dalam koper.

Ia terdiam didepan lemari besarnya seraya bergumam.

"Heeemmm apa lagi yaaa?" gumam Rani meletakan tangannya di dagu

"Seragam sekolah dan buku-buku sudah, laptop sudah skincare sudah, oke waktunya pergi!''

Rani keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga, matanya mencari keberadaan pengasuhnya.

"Biiiii Lola, Rani pergi menginap di rumah teman yaa, soalnya mamih papih seminggu kedepan ini masih berada di oma!" teriak Rani pada pengasuh dia sedari kecil yang bernama Lola.

"Iyah Non," jawab sopan Bi Lola yang menyahutnya dari dapur.

"Rani Bi! bukan Non," sergah Rani.

"Iyah Non Rani…" sahut Bi Lola tidak enak hati kalau harus memanggil anak majikannya dengan hanya namanya.

"Aahh terserah Bibi saja lah, ya sudah aku berangkat yaa…" pamit Rani.

"Iyah non hati-hati!" seru Bi Lola sambil mengantarkan anak majikannya sampai naik ke mobil yang di setirkan supir pribadi keluarga.

"Pak Pardi hati-hati bawa non Rani nya!" ucap Bi Lola pada supir yang bernama pak Pardi.

Sebelum mobil melaju, tiba-tiba ada seseorang yang datang dengan sepeda motor besarnya.

"Ran kamu mau kemana?" tanyanya yang ternyata adalah Hari pada Rani

"Eeh ka Hari, ngapain kesini? bang bima sedang tidak ada di rumah," ucap Rani.

"Enggak, aku mau ketemu kamu kok, kamu mau kemana?" tanya Hari lagi.

"Oohh aku mau menginap di rumah Aulia, kenapa?" ucap Rani.

"Aaaah kebetulan aku juga mau bicara tentang Aulia sama kamu," ujar Hari tanpa ragu.

"Tentang Aulia?? Aulia kenapa?" Rani bingung dengan ucapan teman kaka laki-laki nya ini.

"Aku suka sama Aulia semenjak dia pertama masuk kesekolah," ucap Hari tanpa basa basi.

"Terus? ka Hari suka sama Aulia kok ngomong nya sama aku, yaa ngomong sama Aulia langsung aja ka," ucap Rani yang masih bingung.

"Maka dari itu aku kesini Ran, aku mau minta bantuan kamu untuk jadi mak comblang nya," ucap Hari yang sembari menaik turunkan alisnya.

"Idiihh! enggak gantle niih!" ledek Rani.

"Bukan begitu, tapi aku takut Aulia marah kalau aku bicara terus terang gini," sergah Hari.

"Yeee! sama aja kali!" ucap Rani di susul dengan tawanya.

"Aku serius Ran, tolonglah please…" Hari memohon dengan memasang muka melasnya.

"Hhahahahah! ya sudah nanti aku usahain ya, sekarang aku harus segera pergi karena Aulia pasti sudah menunggu ku!"ucap Rani.

"Oooh ok, mkasih ya Ran, oh yaa aku minta nomor ponselnya Aulia ya," pinta Hari.

"Iyah nanti aku kirim lewat whatsapp!" ucap Rani sebelum mobilnya melaju pergi.

*

Mobil yang di naiki Rani sudah sampai di halaman rumah besar milik keluarga Aghata. Dan terlihat ada seorang gadis yang sudah menunggu kedatangan Rani di depan rumahnya.

"Rani kau sungguh lama, aku dari tadi sudah menunggu mu disini!" ucap Aulia dengan bersedekap di atas dada.

"Haha! sorry Lie tadi ada kendala sedikit," ucap Rani

"Kendala apa?" tanya Aulia penasaran.

"Enggak penting kok," Rani menghindari pertanyaan Aulia lagi.

"Ini Non kopernya mau di taruh di mana?" tanya pak Pardi supir Rani.

"Di sini aja pak, makasih yaa…" ucap Rani dengan sopannya.

"Sama-sama Non, kalau gitu saya pamit undur diri Non, mari Non Rani non Aulia" pamit supir itu dengan hormatnya dan di angguki dua gadis itu.

"Ya sudah yuk masuk!" ajak Aulia.

''Kenapa sepi sekali, Lie?" tanya Rani mengedarkan pandangannya.

"Mama Papa masih di kantor di jam segini , nanti pulangnya mungkin malam l," jawab Aulia dengan santainya karena memang sudah terbiasa seperti itu.

Dan Rani hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Ya sudah, yuk! ke kamar aku, " ajak Aulia ke kamar tercintanya.

"Hello kitty, manisnyaaa…" kagum Rani pada kamar Aulia yang sangat rapi dan indah.

"Kamu istirahat saja dulu, aku mau minta buatkan cemilan dulu sama Bi Ane," ucap Aulia yang kemudian berlalu pergi keluar kamarnya.

"Tema-nya siih manis, tapi kok sedikit menyeramkan yaa, apa karena warnanya pakai warna merah," gumam Rani yang sedang melihat-lihat kamar Aulia.

"Ooh iya aku baru ingat permintaan ka Hari, bagaimana caranya aku mengatakan langsung ya pada Aulia," gumam Rani lagi yang ternyata sudah terdengar Aulia.

"Mengatakan apa Ran??" tanya Aulia.

"Astaga, Aulia kau mengejutkan ku!" Rani yang memegangi dadanya.

"Hehehe… maaf, tadi kamu bilang bagaimana cara bicara dengan ku?? bicaralah, soal apa??" tanya Aulia lagi dengan mengambil posisi duduknya.

"Emmm apa yaaa, aku lupa kau sihh mengejutkan aku," ucap Rani berbohong.

"Teman mu sedang berbohong Aulia, dia sedang menyembunyikan sesuatu looch!" bisik Adel di telinga Aulia

Aulia memicing setelah mendengar apa yang dikatakan Adel, teman rahasianya itu.

"Jangan berbohong Ran, aku tau kau sedang menyembunyikan suatu hal dari ku 'kan!" Aulia penasaran.

"Iiisshh kau ini, baiklah aku akan mengatakan nya, tadi sebelum aku berangkat ke sini, kak Hari datang ke rumah ku. Dia bilang pada ku kalau dia menyukaimu," jelas Rani yang tidak pandai menyimpan rahasia pada sahabat nya ini.

"Ka Hari??menyukai ku??" tanya Aulia memastikan.

"Hee'eem, dia meminta ku untuk menjadi mak comblangnya," ucap Rani.

Pipi Aulia bersemu, prasaan Aulia pada saat itu sangat berbunga-bunga karena pria yang di kagumi selama ini ternyata menyukai dirinya, Aulia yang sedang termangu tidak sadar kalau Rani melambaikan tangannya tepat di depan wajah nya dan terus memanggil-manggil namanya.

"Lie...Lie...Auliaaaa!!" teriak Rani

"Eeh kenapa Ran?"

"Astagaaaa, kamu bengong hahaha!" ucap Rani dengan tawanya.

"Enggak! siapa juga yang bengong"..

"Kamuu masa akuu hahahah"tawa Rani masih pecah.

tok tok tok

"Masuukkk Biii!" Aulia mempersilahkan pada Bi Ane yang membawakan cemilan untuk mereka.

Aulia dan Rani memakan cemilan itu sambil bercerita segala hal, sampai waktu malam pun tiba.

Sesudah makan malam bersama, Merekapun kembali kekamar.

"Lie aku ke kamar mandi dulu," Rani berlalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Aulia sedang membaca bukunya dan di kejutkan kehadiran Adel yang secara tiba-tiba datang tepat di hadapannya.

"Ooh teman mu, menginap ya?"tanya Adel.

"Heey kau kebiasaan sekali, apa kau mau Rani tau keberadaan mu heem" decih Aulia dengan mengecilkan suaranya karena takut terdengar Rani.

"Iyah iya…, heemmm aku pikir aku lah sahabat mu satu-satunya, ternyata hanya sala satunya," ucap Adel sinis.

"Kau tak perlu cemburu begitu, kau dan Rani memang lah sahabat aku, kau sahabat rahasia ku dan Rani sahabat nyata ku!" ucap Aulia memberikan pengertian pada sahabat kecilnya itu.

"Iyah sudah aku berkeliling dulu ya Aulia sahabat kuu, bye!" ucap Adel yang sudah kembali ceria setelah mendengar penuturan Aulia.

"Macam mau meronda saja dia" gumam Aulia dengan di susul kekehannya.

bersambung...

happy reading..

jangan lupa tinggalkan jejaknya ya,budayakan like vote dan rate⭐5nya ,terimakasih 🙏🤗

Terpopuler

Comments

Mommy QieS

Mommy QieS

sekuntum gift 🌹 untuk mu, Kak.

2023-04-14

1

Mommy QieS

Mommy QieS

hello Kitty kesukaan aku kak😁😘

2023-04-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!