Permintaan Cucu

"huftt..."

Acara mewah benar-benar diadakan oleh keluarga Siregar dan keluarga Davidson, putra sulung dan putri bungsu mereka berhasil dipersatukan dipernikahan sang benar-benar megah.

"Saya Zidan Davidson, menyatakan bahwa sekarang Kasih Putri Siregar telah resmi menjadi istri dan sepenuhnya milik saya."

"Gak! kita nikah karna perjodohan, aku tau kamu juga punya pacar kan?"

"Kamu cuma milik saya, dan saya. terserah!"

"Enak aja, gak gitu lah. Kita nikah karna wasiat itu. Aku punya pacar dan kamu punya pacar, urusin masing-masing. dan jangan ikut campur!"

"Gak bisa gitu dong, saya ngucapin janji suci itu beneran. bukan cuma ngomong ngebual, Kasih!"

"Gak bisa, aku gak mau jadi istri kamu. kita nikah cuma diatas kertas!"

"Gak bisa, putusin pacar kamu dan jadi istri yang baik!"

"Gak mau ak-"

"Gak ada penolakan, kamu milik saya! dan tetep milik saya."

"Sarapan yang banyak Zidan, Kasig, biar cepet-cepet punya anak dan kasih papa cucu."

Uhuk! Uhuk!

"Minum Kasih, kamu kenapa?"

"Gak papa, cuma keselek doang kok."

Glek! Glek!

Kasih segera meneguk air putih yang disodorkan mama mertuanya yang bernama Sandra.

"Gimana malam pertamanya lancar kan?"

Uhuk! Uhuk!

Kali ini Zidan, ia terbatuk karna mendengar celotehan papa nya.

"Minum Zi, pelan-pelan makannya."

"Iya pa."

Glek! Glek! Glek!

Zidan meneguk air putih yang disodorkan papa, gimana gak keselek coba orang pertanyaannya kaya begitu.

"Btw kalian mau hanymoon kemana?"

Kasih menunduk dan meremas sendok, sungguh ia ingin menghilang.

"Gak tau ma, belum kita pikirin."

"Kalo kalian hanymoon keluar negri, mama ikut ya. sekalian jalan-jalan, udah 1 tahun gak pernah naik pesawat lagi."

Kasih menggeleng dalam diam, jiwa sosialita mertuanya ternyata tinggi.

"Aku juga mau ikut ya kak."

Kasih menoleh, hah? siapa itu bocil.

"Lala, hanymoon itu bukan jalan-jalan. kamu harus sekolah, karna sebentar lagi kenaikan kelas." ujar Zidan.

"Yaaaaaaaaaaah, gagal deh keparis."

"Nanti kalo kamu nilai seratus, papa ajak keparis."

"Beneran ya pa?"

"Ia, makanya harus rajin belajar."

Lala kecil mengangguk, Niken duduk dikelas 1 sekolah dasar. sedangkan Kasih duduk disekolah menegah akhir kelas 3.

"Oh ya, Kasih. Gimana sekolah kamu, kamu cuti berapa hari?"

"Kasih gak ambil cuti, cuma izin buat beberapa hari gak sekolah."

"Oh gitu ya, nanti cuti lah terus hanymoon sama Zidan. Papa bayarin, spesial tapi harus cepet-cepet kasih cucu buat papa."

Zidan tertawa sedangkan Kasih tersenyum manis, amat manis yang mendefinisikan hatinya jika ia tak menyukai topik ini.

"Yaudah ya, papa berangkat dulu. udah jam 8 lewat, bay ma."

"Hati-hati, pa."

Kasih membantu mama untuk membereskan piring kotor, mama melarang Kasih untuk mencucinya karna pelayan disini bisa kehilangan pekerjaan.

"Saya berangkat, kalo mau apa-apa telpon aja."

"Ya."

Zidan menyodorkan tangannya, Kasih yang bingung malah mematung.

"Cium!"

"Dih, gak!"

Zidan melangkah maju lagi membuat Kasih mentok dilemari.

"Cium!"

Chup!

Kasih mengecup punggung tangan Zidan, Zidan tersenyum menang kemudian meninggalkan ruangan itu.

"sialan, aku gak mau disini. papa, mama!"

Kasuh menjerit, ia sungguh tak betah disini. selain harus beraptasi, disini juga tak boleh melakukan hal-hal yang tak Zidan izinkan.

"Tidak non, jangan tuan Zidan melarang."

"Jangan non, tuan Zidan melarang."

Hari ini Kasih memutuskan untuk duduk ditepi kolam renang sembari merasakan angin sepoy-sepoy, namun pelayan segera menariknya.

"Mbak, kenapa?"

"Jangan non jangan, tuan Zidan melarang."

"Aduh stop deh, aku itu jenuh disini mbak. aku cuma duduk dipinggirnya, gak akan kecebur juga."

"Tapi ini dalam non, nona bisa tenggelam."

"Mbak, tenang aja. aku gak bakal nyebur, cuma disini aja."

"Tidak non, tolong..."

Kasih dengan muak menganggat betis putihnya yang sudah ia tenggelamkan dikolam, Kasih harus apa jika ia sendirian dirumah. mertuanya sering kali tiada, dengan alasan arisan atau perjumpaan teman lama.

"Bisa setres aku disini, bisa gila aku!"

"Peraturan yang saya buat harus kamu taati, kamu gak bisa jadi istri yang baik ya?"

"Aku cuma duduk dipinggir kolam, masa gak boleh sih? sebenernya yang gak baik itu aku apa kamu?"

"Kalo kamu tenggelem?"

"mana ada tenggelem, aku cuma duduk dipinggir doang!"

Udahlah, saya cape. apapun yang pelayan itu larang kamu harus nurut, karna itu perintah saya."

"Aku gak mau kalo kaya gini terus, aku mau balik kerumah mama."

"Apa kamu bilang?"

"AKU MAU BALIK KERUMAH MAMA DAN NINGGALIN COWO GILa KAYA KAMU!"

Kasih meninggalkan Zidan yang mematung, ia memutuskan untuk keluar agar pikirannya fresh lebih plong rasanya enak banget.

"Kasih!"

Seisi rumah penuh dengan teriakan Zidan dimalam hari, Kasih sampai menutup telinga karna terlalu berisik.

"Besok aku sekolah dan gak akan balik kesini lagi."

"Kamu kira semudah itu?"

"Oke, kita liat besok!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!