"yang udah jadi istri Ceo, gimana enak?"
"Biasa aja, malah tertekan gue disana. baru 2 hari disana, rasanya udah 2 abad aja."
"Kenapa? Suami lo galak? Atau keluarganya?"
"Nggak, mereka baik. cuma si Zidan nya aja, nyebelin parah!"
"Nyebelin kenapa?"
"Apapun itu, gue gak boleh. keluar, makanan pun harus diatur. Mana ada sih yang kuat, gue gak!"
"Ahahahaha, itu namanya perhatian Na.."
Kasih menatap sahabatnya yang terus tertawa, gadis dengan kunciran diatas kepalanya itu membuat Kasih terenyah. perhatian?
"Masuk kelas yuk, hari ini pelajaran hitung menghitung bestie."
"Puyeng gue, makin setres yang ada."
Kasih dan Niken meninggalkan lorong dan masuk kelas.
"Ma, aku pulang.."
"Pulangnya kok kesini?"
"Aku jenuh disana ma, aku laper mau makan."
Kasih berjalan kearah meja makan, dan duduk kemudian membuka tutup saji.
"Udah makan pulang lagi, gak baik udah punya suami."
"Gak mau, aku mau disini aja. Lagian, kita nikah kan bukan dilandasi cinta."
"Kasih, gak baik bilang gitu."
"Aku beneran ma, si Zidan itu orangnya ribet. Masa aku gak boleh ngapa-ngapain, kan jenuh."
"Yaudah selesai makan mandi."
"Oke!"
Selesai makan Kasih masuk kamarnya dan mandi, kamar mandi sudah tersedia dikamar itu. Kasih merasa jika dirinya adalah gadis biasa, bukan seorang istri.
Tok! Tok! Tok!
Kasih dibuat menoleh karena ketukan pintu dipintu utama, Kasih dengan malas beranjak dari soffa dan membuka pintu.
"Zi-"
Grep!
Belum Kasih menyelesaikan ucapannya, Zidan sudah memeluknya. Entah apa yang terjadi pada pria ini, yang datang dan memeluknya.
"Siapa Ka-"
Kasih segera mendorong tubuh Zidan agar melepaskan pelukan, mama menahan tawa dan kembali masuk sembari menggaruk tengkuknya.
"Mau apa kesini?"
"Kamu beneran pulang?"
"Beneran lah, aku gak betah disana."
"Terus gimana?"
"Ajak masuk Ka, masa diluar sih."
Kasih menoleh, dan menarik Zidan untuk masuk.
"Ma,.."
"Tadi Kasih kesini, katanya kangen sama mama."
"Ia ma, dia kabur."
Mama menggelengkan kepalanya, Kasih membawa Zidan masuk kamarnya. Tidak seru juga kan ngobrol empat mata eh malah ada mama, bagimana tuh.
"Pulang sana, aku gak mau deket-deket cowo overprotektif kaya kamu."
"Saya cape, masa disuruh pulang."
Brugh!
Zidan dengan tenang merebahkan dirinya diranjang besar milik Kasih, Kasih berdiri mematung ia sungguh tak paham dengan pria besar bak orang yunani ini.
"Stop deh, pulang sana!"
"Kasih, kamu lupa ya saya suami kamu? gak baik lho bentak dan usir suami, sini bobo."
"Idih, ini punya aku. Aku gak mau kasur aku ditidurin sama cowo selain Kevin!"
Tiba-tiba..
"Kevin lagi?"
Bruk!
Kasih ditarik dan membuat tubuhnya jatuh diatas tubuh Zidan.
"Zidan gila!"
"Kevin lagi? lagi dan lagi?"
"Ialah, Kevin cowo yang aku cinta. Bukan kamu, sok posesiv!"
"Kalo kamu saya teken lehernya mati gak ya?"
"Gak!"
"Oke mari kita coba."
Krek!
"Zidan!"
Zidan tertawa, kemudian mendorong tubuh Kasih yang sebelumnya ada diatas tubuhnya dan sekarang sudah ada dilantai.
"Kamu gak tau siapa saya, Kasih Siregar?"
"Gak, gak ada kerjaan kepo urusan orang."
"Oke, mulai sekarang. Liat betul-betul sikap saya, kamu siap?"
"Bodo amat."
Kasih meninggalkan Zidan sendiri dikamar, Kasih bisa setres jika kelamaan bersama pria itu. Tampan memang, namun sipatnya begitu menyebalkan apalagi jika melihat wajah sok lugu nya.
"Setres!"
Itu umpatan Kasih setelah seminggu hidup bersama Zidan dirumah yang dibeli Zidan, Kasih dan Zidan sudah hidup berdua dirumah besar berlantai dua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
4U2C
𝗮𝗹𝘂𝗿 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗮𝗴𝘂𝘀 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗱𝗲𝗿𝗲𝘁𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮 𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝘂𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻,,𝗲𝗻𝘁𝗮𝗵 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵..
2023-04-22
0