Dia kini kepanasan,dan aku memang sudah mematikan juga semua AC di kamar lain. Aku akan membuat perhitungan sama kamu bang,tega kamu mau menikah lagi tanpa ingat perjuangan dan pengorbananku untuk ikut bersamamu.
" Ran kok AC kamu matikan,ini panas banget." ucapnya saat duduk di kamar.
" aku harus hemat listrik bang,soalnya tidak ada lagi yang bisa ku pake buat bayar listrik. Salah abang juga tidak memberikan aku uang bulanan." ucapku membungkam mulutnya. Dia pun terdiam dan segera keluar kamar,sepertinya dia ke kamar lain dan itu akan sia sia karena remote AC ada semua padaku. Rasain kamu bang,biarkan kamu kepanasan. Aku bangkit dari tempat tidur dan memanggilnya.
" abang mau tidur di sana kah? Kalo iya aku mau mengunci pintu kamar nih." teriakku,namu tidak ada jawaban. Segera ku tutup pintu kamar dan ku kunci biar dia tidak menggangguku. Aku pun menyalakan AC kembali karena cuaca terasa panas. Dan aku pun terlelap.
Dini hari aku terbangun karena haus dan aku mendengar suara orang mengobrol di ruang keluarga,apakah bang Ardi tapi sama siapa? Aku pun pelan pelan mendekat ke ruangan itu.
"Udahlah bu,aku belum bisa ceraikan dia sekarang. Tapi pastinya aku akan menceraikan dia dan menikah sama Vera setelah aku kuasai rumah ini bu. Rencana kan aku menempati rumah ini sama Vera dan ibu sama bapak bosa pi dah ke sini." ucap bang Ardi,hebat sekali rencana nya menginginkan rumah yang ku beli dengan hasil keringatku. Tidak akan ku biarkan karena rumah itu sudah ada sebelum kita nikah,kamu cuma keluarkan dana buat renovasi saja.
" apa? Ibu mau pindah ke sini sekarang?" tanya bang Ardi,membuatku terkejut. Kalau ibu pindah ke sini maka aku pastikan kalian akan menderita juga,aku tak akan mau kalian jadikan pembantu di rumah aku sendiri. Dan kamu bang,kamu harus keluarkan uangmu tidak akan mau aku kalau aku harus menanggung kalian semua.
"Baiklah bu,ibu kesini saja besok sama bapak. Kebetulan besok aku libur." ucap bang Ardi dan aku pun kembali ke kamar,rasa hausku tiba tiba hilang. Aku pun langsung menghubung kak David.
" halo kak,maaf ganggu jam segini." ucapku
" ada apa Ran,kenapa jam segini kamu belum tidur?" tanya kak David.
" aku terbangun tadi kak,Oia kak ibu sama bapak mertuaku mau pindah ke sini besok kak."
" kenapa mereka mau pindah,apa karena rencana mereka yang mau menguasai rumah kamu?" tanya kak David Langsung menebak rencana mereka.
" iyya kak,jadi aku punya rencana buat mereka. Kakak kirim anak buah kakak seolah menagih utang padaku dan rumah ini sebagai jaminan." aku pun memaparkan rencanaku untuk mengusir kembali kedua mertuaku kalau perlu bawa sekalian anaknya yang sampah itu.
" boleh juga ide kamu,jam berapa mereka datang?"
" kalau itu aku gak tau kak,aku akan hubungi kakak kalau mereka sudah datang."
" baiklah,sebaiknya kamu tidur kembali,jaga kesehatan kamu." Ucap kak David. Aku pun kembali tidur agar besok aku tetap segar Dan fit menghadapi drama dari keluarga bang Ardi. Kini bang Ardi sudah tidak mencintaiku lagi jadi pernikahan ini tidak ada gunanya ku pertahankan,tapi sebelum aku bercerai mereka harus membayar tiap tetes air mataku atas perlakuan mereka.
Esoknya aku pun bangun dan bikin sarapan nasi goreng untuk bang Ardi dan tentu lauknya kerupuk. Aku akan lihat reaksinya pasti auto marah...biarlah dia marah terus biar aku juga cepat cerai dari dia. Dan benar saja saat akan sarapan dia ngomel ngomel. Enak saja dia ngomel mau makan enak tapi tidak mau kasi duit.
" ya kalau mau makan enak abang kasi duit,berapa kali aku bilang selama abang gak ngasih aku uang belanja ya abang makan seadanya,dan seadanya mang cuma itu kerupuk." ucapku kesal juga.
" kamu kan ada hasil dari warung kamu." ucapnya membuatku emosi. Aku pun berdiri dan menariknya ke warung.
" lihat,lihat ini...apa yang bisa ku harapkan dari sini? Abang sudah 2 bulan tidak menafkahi aku masih diam tapi tidak sekarang kalau abang mau makan enak ya kasi uang belanja. Ingat bang,tidak selamanya aku akan diam abang perlakukan begini." ucapku emosi . Sudah cukup aku tidak akan mau di tindas lagi. Tak lama kemudian kedua mertuaku datang,dan dengan heboh mereka masuk rumahku.
Aku pun melongo,ku kira hanya kedua mertua ternyata adiknya juga ikut,pagi pagi merusak mood ku saja. Aku pun langsung mengajak bang Ardi ke kamar.
" bang,ku kira hanya bapak dan ibu kenapa kak Johan juga ikut pindah ke sini sih?" tanyaku kesal.
"aku juga gak tau,lah ibu juga gak bilang bilang kalau kak Johan ikut." ucap suamiku juga kesal.
Kami pun keluar kamar menyambut mereka.
" kamu itu Ran,orang datang bukannya disambut malah ditinggal." ucap bapak mertuaku.
" maaf pak,tadi ada urgent." ucapku santai.
" ya sudah bikinin kami minum,kami haus." perintah ibu mertua,baru juga berapa menit di rumah ini dia sudah mau menguasai segalanya. Aku tidak akan tinggal diam. Aku pun membuatkan mereka kopi pahit karena kebetulan memang gula habis jadi biar mereka kepahitan. Ya selain karena gula habis memang aku niat jahil in mereka,siapa suruh mau campuri rumah tanggaku dah gitu mau kuasai rumahku lagi,jangan mimpi.
" silahkan diminum,maaf kalau tidak enak." ucapku sambil menahan geli di perutku,rasanya aku mau tertawa. Aku tidak sabar menunggu reaksi mereka saat minum kopi pahit buatanku. Belum juga apa apa bapak mertua sudah menyemburkan kopinya,apesnya lagi dia semburkan ke wajah kak johan,sungguh aku berusaha mati menahan tawa.
" Rani,kamu apa apaan sih bikin kopi pahit begini?" tanya bapak mertua murka melihatku.
" ya mau gimana lagi ya pak,abang sudah tidak pernah nafkahi aku,jadi aku tidak ada belanja sedangkan semua isi dapur habis." ucapku.
" apa kamu bilang isi dapur kamu habis? Terus kamu tidak masak gitu? Nanti kami makan apa?" tanya ibu marah marah.
" ya ibu tanya sama abang aja,aku sih makan kerupuk sama nasi biasanya tiap hari." ucapku.
" Ardi,kamu pesan makanan dong,tidak mungkin kami makan nasi sama kerupuk doang,gak level."
Gayanya sombong bener nih ibu mertua.
" maaf nih bu,kok ibu sama bapak serta kak Johan tiba tiba pindah ke sini,rumah di sana kan jadinya koson?" tanyaku mencari tahu.
" ini tuh rumahnya anakku Ardi,jadi wajar aku pi dah kesini." ucap ibu. Aku hanya bisa menghela nafas,kalau aku jawab pasti panjang cerita lagi nih bisa bisa pertengkaran terjadi. Diam aja dulu deh nanti dilanjutin tuh dramanya. Sudah tua banyak drama..heran deh...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments