3

🌺🌹🌺

Di sebuah ruangan gelap

"Uhhh tenggorokanku sakit sepertinya aku sudah mati! Tapi mengapa ini masih sakit yah?" gumam Alice seraya memegang lehernya.

"Oh ayolah apa ini?" tanya Alice ketika mencoba membuka matanya

" Apa aku sudah mati? Kalau benar sudah, lalu dimana ini? Mengapa gelap sekali? tanyanya sambil terus melihat sekitarannya yang sangat gelap, jangankan isi ruangan itu tubuh nya saja dia tak dapat melihatnya karena ruangan itu begitu gelap.

"Apa ini di alam baka? Mengapa gelap sekali atau mungkin aku mati dalam keadaan buta yah, hmm kalau benar ini alam baka apa mungkin sekarang aku sedang ada diruang penyiksaan menunggu giliran ku untuk diadili," gerutu Alice yang pikirannya melayang kesana kesini dan tak berhenti untuk mengoceh

" Berisik!" teriak seseorang dari dalam kegelapan

Alice yang mendengar teriakan itu pun terkejut bukan main.

"Hah apa itu? Suara siapa itu? Apakah itu malaikat yang akan mengadili ku kalau iya habis lah aku hiks hiks," batin Alice sambil celinguk sana celinguk sini.

" Heiii kau siapa pun yang ada dalam ruangan gelap ini bisakah kau memperkenalkan diri mu?" teriak Alice seperti orang gila

"Nama ku Alice Catherina Alexander, umurku 25 tahun dan juga belum menikah! kalau kau siapa?" tanya Alice sambil memperkenalkan namanya seperti orang stres.

"Hmm aku pasti sudah gila mengajak malaikat maut berkenalan, tapi tak apa siapa tau dia tak sombong."

Beberapa saat tak terdengar suara sautan ataupun suara lainnya

"Hmmm ternyata dia sombong," batin Alice

"Hyuna," ucap wanita dibalik kegelapan itu.

"Eh apa yang dikatakan nya?"

"Nama ku Hyuna Delia Casandra kau bertanya namaku bukan?" tanya hyuna di balik kegelapan, namun suaranya kian mendekat kearah Alice.

"Ohh benarkah aku bertanya nama mu? Aku tak ingat kapan aku bertanya," jawab Alice dengan tampang kebingungan.

Hyuna yang mendengar pertanyaan itu pun memutar bola mata malas.

"Tapi tak apalah, yang penting kau mau memperkenalkan nama mu. Oh ya, aku mau bertanya apa kau malaikat maut?" tanya Alice dengan tampang polosnya.

"Bukan."

"Oh benarkah, kalau begitu kau pasti peserta yang menunggu diadili yah sama seperti ku?" tanya Alice sembari melihat kesana kesini karena suara Hyuna tampaknya semakin dekat dengannya.

"Entahlah!" ucap hyuna singkat sembari menatap orang yang ada di depannya, tapi orang yang dia lihat tak bisa melihatnya karena gelap.

"Hei tak bisa kah kau mengatakan lebih dari satu kata. Kau sangat pelit kosa kata yah," gerutu Alice kesal karena sembari tadi dia hanya mendapatkan jawaban satu kosa kata saja.

"Tidak," ucap hyuna singkat padat dan jelas

"Cih, menyebalkan!" ketus Alice memasang muka masam

Setelah percakapan itu keheningan pun melanda baik Alice ataupun Hyuna tak satupun diantara mereka mengeluarkan suara.

Tiba tiba cahaya pun datang, ruangan yang tadi gelap gurita kini menjadi terang. Alice yang melihat itupun terkejut bukan main, bagaimana tidak terkejut ketika ruangan menjadi terang dia malah mendapatkan sesosok wanita di depannya yang kini tengah menatapnya secara intens.

Untuk beberapa saat keheningan kembali menimpa .hingga keheningan itu pun terpecah dengan suara tepuk tangan dari Alice.

prok

prok

prok

"Kembar," ujar Alice dengan nada takjub.

Hyuna yang melihat tingkah laku Alice pun hanya menggeleng kan kepalanya, apa lagi mendengar perkataan Alice.

Alice pun bangkit dari tempat pembaringan nya lalu berjalan menuju Hyuna, dia memutari Hyuna membolak-balik tubuh Hyuna mencubit pipi Hyuna dengan keras. Hyuna yang di perlakukan seperti itu pun menjadi kesal.

"Apa yang kau lakukan hah?" tanya hyuna dengan memasang wajah kesal.

"Wah hebat ternyata kita kembar walaupun masih cantikan aku hahahaha," kagum Alice dengan tertawa terbahak bahak.

"Huhfff," Hyuna membuang nafasnya berat. Dia sangatlah frustasi sekarang, bukannya setelah mati dia tenang dan tanpa beban, tapi kini dia malah bertemu dengan orang gila, dan yang paling menyebalkan dia dan orang gila itu memiliki wajah yang sama.

Untuk apa sebenarnya dia ada disini? apa benar di telah mati? Pikir Hyuna.

Disaat Hyuna sedang sibuk dengan pikirannya dan Alice sibuk menyombongkan dirinya dengan tingkah laku gilanya, mereka di kejutkan dengan suara seseorang, dan yang lebih mengejutkannya wajahnya sama dengan mereka juga.

"Kalian sudah sampai," Ucap wanita itu lembut disertai senyuman yang manis.

"Aku sudah lama menunggu kalian," lanjut wanita tersebut

prok prok prok

"Wahhhh, kembar lagi ternyata benar kata orang bahwa kita memiliki 7 saudara kembar di dunia," kata Alice takjub disertai tepuk tangan ria.

"Tapi meskipun kita kembar tetap saja akulah yang paling cantik, hahaha," tambah Alice dengan nada sombong sambil tertawa terbahak bahak.

Hyuna yang melihat tingkah Alice hanya bisa tepuk jidat. Sedangkan wanita yang satunya lagi hanya bisa tersenyum manis.

"Siapa kau?" tanya Hyuna pada wanita itu dan dibalas dengan senyuman.

"Perkenalkan namaku Zania Gracia aku adalah putri pertama dari kerajaan Belian, aku disini karena aku sudah mati sebab aku dibunuh oleh pembunuh bayaran yang diperintahkan oleh selir dan anaknya," jelas Zania dengan tatapan sendu.

"Lalu apa maksudnya kami dikumpulkan disini?" tanya Hyuna

"Itu karena kalian harus membalaskan dendam ku," jawab Zania dengan tersenyum manis.

" Membalaskan dendam mu mengapa harus kami? " tanya Alice kebingungan.

"Karena kalianlah yang terpilih oleh takdir, kalian harus membalaskan dendam ku, " jawab Zania.

"Hmmm baiklah, aku tidak masalah hanya saja aku mempunyai permintaan nanti," tutur Alice karena kasihan melihat Zania yang sepertinya telah mengalami penderitaan berat.

"Lalu, siapa yang akan menempati tubuh mu?" tanya Hyuna yang masih memasang wajah datarnya.

"Alice, dia yang akan menempati tubuhku dan kau Hyuna akan melengkapi Alice dalam bidang kekuatan sihir karena jujur aku tak mempunyai ilmu sihir itulah makanya aku sering dihina dan di tindas oleh mereka," terang Zania

"Hmmm, baiklah aku tidak keberatan," kata Hyuna, tak ada senyuman maupun raut wajah ramah.

"Tapi, tunggu dulu! Aku punya permintaan padamu atau pada siapa saja yang bisa mengabulkannya," sela Alice.

Zania dan Hyuna " Katakanlah!"

"Hehehehe, aku mau semua barang barang pribadiku ikut bersama ku karena ku tak akan memakai barang yang bukan milik ku terlebih lagi itu terlihat kuno, mau taruh dimana nanti mukaku yang cantik ini," ucap Alice di balas anggukan dari Zania

"Baiklah kalau begitu aku setuju, mari kita bermain!" teriak Alice dengan saringan liciknya.

bagaimana kelanjutan kisahnya apakah Alice dan Hyuna dapat membalaskan dendam dari putri Zania, dan apakah Alice akan mendapatkan benda benda yang diinginkannya.simak kelanjutannya di bab selanjutnya.

tbc

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

kelihatannya seru ceritanya

2024-06-23

0

Mardiah Dhya

Mardiah Dhya

wahhh seru thor

2023-03-21

0

Anonymous

Anonymous

🤔

2021-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!