Di tengah hutan tepatnya di perbatasan desa, dalam gelapnya malam tampak dua orang wanita dengan baju kusut dan kuno, satu wanita sedang berbaring dan yang satunya lagi menangis. Hanya gelapnya malam dan suara hewan malam yang menemani tangisan wanita tersebut.
"Hiks hiks tuan putri bangun jangan tinggalkan Lumi sendirian hiks hiks."Ucap seorang wanita bernama Lumi.
"Mengapa ini terjadi Tuhan, hiks hiks dua hari sudah berlalu bahkan tak ada yang mencari tuan putri, sebegitu benci nya mereka pada tuan putri yang lemah ini hiks hiks tuan putri mengapa malang sekali hidup mu,bahkan ayah mu saja tak mencari keberadaan mu"Ucap Lumi seraya menangis histeris.
Malam yang mencekam terus berjalan menuju indah nya sinar matahari pagi, namun semua itu tak menghentikan Lumi untuk menangis.
Bagaimana tidak, dia ditinggalkan sang putri sendirian di tengah hutan, sedangkan tuan putrinya enak enakan berbaring ( tanpa nyawa).
"Baiklah tuan putri, Lumi akan menguburkan tuan putri dengan layak disini hiks hiks mungkin Tuhan merencanakan ini karena tak ingin tuan putri menderita lagi, maaf kan pelayan mu yang tak berguna ini yang hanya bisa menguburkan putri di tengah hutan seperti ini hiks hiks." Ucap Lumi
"Bahkan di hari terakhir mu saja tak ada yang perduli pada mu putri, mereka semua sudah buta karena menyalahkan mu atas apa yang tidak kau perbuat."Ucap Lumi sembari menggali tanah
Disaat Lumi sedang menggali tanah tanpa ia sadari tangan tuan putri nya bergerak.
"Aduh kepala ku sakit" Gumamnya pelan sambil memegang kepalanya.
"Ehh dimana ini?" Tanyanya sambil terus melihat kesan kesini
Lumi yang menyadari adanya pergerakan dari tuan putrinya pun terkejut, bagaimana tidak terkejut, tuan putrinya yang 2 hari sudah berbaring tanpa nyawa kini tampak sedang bergerak sambil ber gumam pelan.lumi berlari mendekat pada tuan putrinya dan langsung memeluknya.
"Putri anda sudah sadar huhuhu" Ucap Lumi sembari memeluk dan menangis.
"Tuan putri anda baik baik saja, mengapa anda hanya diam, apa ada yang sakit ? katakan pada Lumi "Ucap Lumi dengan nada khawatir
"*T*uan putri? Siapa tuan putri? Dan dimana ini" Batinnya sambil memikirkan apa yang telah terjadi.
Setelah lam berfikir barulah ia mengingat apa yang terjadi, dimana ia di minta untuk membalaskan dendam dari putri Zania.
"*H*mm ternyata sudah dimulai yah baiklah, kalau begitu berarti sekarang nama ku adalah Zania. Aku akan menjadi Putri Zania di kehidupan ini dan membalaskan dendamnya."Batin Alice yang kini telah berubah menjadi Putri Zania.
Berasa tak mendapatkan respon dari Zania, Lumi pun mencubit tangan Zania, hingga membuyarkan lamunan Zania.
"Aduh sakit woi" Teriak Zania pada Lumi karena cubitan nya yang keras di lengan Zania.
Lumi yang mendengar teriakan Zania terkejut, bagaimana tidak, tuan putrinya yang terkenal dengan lemah lembutnya dan tak pernah berteriak pada orang lain kini tengah berteriak dan memasang muka masam.
" Tuan putri apakah ini anda ?"tanya Lumi kebingungan.
"Trus siapa lagi kalau bukan aku" Jawab Zania dengan nada jengkel.
Lumi yang mendapatkan jawaban itu pun antara bahagia dan bingung, bahagia karena sang putri sudah bangun dan tak meninggalkan nya sendiri, dan juga bingung mengapa sikap dan nada bicara tuan putrinya menjadi berbeda.
Zania yang melihat raut muka Lumi pun menghela nafas berat.
Huuufff
"Iya ini aku , aku masih hidup dan aku baik baik saja" Ucap Zania dengan nada lembut agar dapat menenangkan Lumi.
Lumi yang mendengarkan pun ikut bahagia.
"Syukurlah kalau putri baik baik saja" Ucap Lumi bahagia
"Hmm dimana Ini ?" Tanya Zania
"Ini diperbatasan hutan tuan putri " Jawab Lumi
" Hei berhenti memanggilku tuan putri, ini di hutan bukan di kerajaan, panggil saja aku Zania,okeh." Ucap Zania dengan senyum manisnya.
"Tapi put"
"Tak ada tapi tapian kau harus menurutku..lagi pula kita bukan lagi anggota kerajaan. Kita hanyalah orang biasa jadi bertingkah lah seperti orang biasa saja"Tukas Zania memotong ucapan Lumi.
"Ehh apa? Apa maksudnya put, eh Zania"Tanya Lumi pada Zania.
"Apa kita tak kembali ke istana lagi"Tanya Lumi kebingungan
"Yah kita tak akan kembali kesana kita akan disini untuk menyusun rencana untuk pembalasan dendam.biar saja mereka berfikir bahwa aku sudah mati,biarkan saja mereka menikmati masa masa bahagia mereka,dan pada saat nya nanti mereka akan mendapatkan hadiah dariku atas perbuatan mereka pada ku" Ucap Zania dengan seringai licik
Lumi yang mendengarkan perkataan Zania pun bukan main terkejutnya, tapi ia juga merasa lega karena Zania tak lemah lagi dan berniat untuk membalaskan dendam atas perbuatan orang yang telah menyakitinya.
"Baiklah kita akan membuat rumah disini dan tinggal disini "Ujar Zania
"Apa disini tapi ini hutan nona tak mungkin kita tinggal disini..lagi pula Lumi tak bisa membuat rumah" Ucap Lumi karena terkejut dengan perkataan Zania.
"Yah aku tau ini hutan, siapa bilang ini lautan,makanya aku memilih kita tinggal disini karena ini hutan" Ucap Zania
"Maksudnya nona? Lumi tidak mengerti!."Tanya Lumi
"Maksudnya,kita akan tinggal disini di hutan ini, supaya keberadaan kita tak terdeteksi oleh mereka dan agar mereka beranggapan bahwa kita sudah mati dimakan hewan buas.Dan kalau permasalahan rumah kau tenang saja, biar itu menjadi urusanku"Ucap Zania panjang lebar
"Baiklah, tapi bagaimana cara nona membuat rumah ?"Tanya Lumi kebingungan.
"Cih, kau banyak sekali bertanya sudah ikuti saja jangan banyak tanya"Ucap Zania
"Baiklah"Ujar Lumi
"Sebelumnya kita harus mencari daratan yang bagus dan aman untuk membangun rumah"Ucap Zania sambil berdiri dan berjalan mencari tempat yang strategis untuk membangun rumah. Lumi yang melihat Zania berdiri dan berjalan langsung mengikutinya tanpa bertanya.
Setelah lama berjalan akhirnya mereka sampai pada tempat yang menurut Zania strategis dan aman.
"Baiklah, tampaknya disini sudah pas"Ujar Zania
"Disini?"Tanya Lumi dan di angguki oleh Zania
"Sekarang tutup mata mu rapat rapat jangan di buka sampai aku bilang buka, mengerti"Ucap Zania serius pada Lumi
"Ba baiklah"Ucap Lumi sembari menutup matanya.
Lalu Zania pun ikut menutup matanya dan memikirkan desain rumah,halaman dan isi rumahnya. Dengan bantuan sihir Hyuna semua yang ada dalam pikiran Zania pun terwujudkan.
Zania membuka matanya dan menampakan rumah minimalis cantik dan elegan disertai halaman yang di penuhi bunga bunga ajaib nan indah yang dapat dijadikan obat.
Senyuman Zania mengembang ketika melihat semua yang ada di fikiran nya terwujud.
"*Kerja bagus Hyuna,terima kasih saudari kembar ku"
"Waktunya balas dendam di mulai
kehidupan kuno tunggu aku***".
penasaran!
simak kelanjutan nya di bab selanjutnya
thanks
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
ciplut
kutunggu ksadisanmu☺
2022-01-19
0
🌷mei aja.🌹
aq suka cerita ttg prempuan tangguh n hebat,apa lg psycho n sedikit gila...😂😂😂
2021-06-25
3
Umi Salamah
halumu keren thor,....
2021-06-11
1