Aku memutuskan untuk ikut bersama Agam, di perjalanan menuju rumahnya, dia memberitahu ku tentang 3 orang yang aku temui 2 tahun yang lalu.
Rei Rivaldi adalah nama si kacamata, Davis zin adalah si kakek, dan nama wanita dengan pedang itu adalah Lucy Scarlett. Agam memberitahu ku bahwa mereka bertiga adalah anggota organisasi kemampuan khusus, nama organisasi itu adalah "evening sun".
mereka mungkin terlihat seperti kantor rentenir biasa, tapi sebenarnya mereka adalah orang-orang yang melindungi kota dari kegelapan. kantor mereka terletak di dekat FX Sudirman.
"kita sudah sampai" ucap Agam.
aku pun turun dari mobilnya, dan masuk ke kantor itu bersama Agam, ruangan kantornya berbentuk persegi dan memiliki 2 lantai. saat itu aku bertemu lagi dengan 3 orang yang aku temui 2 tahun lalu, Rei, Davis, dan Lucy.
"siapa bocah yang kau bawa itu Agam?" ucap Lucy.
"apa kalian sungguh tidak mengingatnya?" ucap Agam. "dia adalah bocah yang menyelamatkan kalian dari iblis tingkat 5, 2 tahun lalu"
"APA! jadi bocah ini adalah bocah gila yang nekad dan hampir membunuh dirinya sendiri?" ucap Rei.
"HAHAHA, tapi tetap saja aku harus berterima kasih padamu" ucap Davis padaku. "jika bukan karna dirimu yang ceroboh, mungkin kami bertiga sudah mati saat itu"
evening sun memiliki 9 anggota, mereka adalah:
-Agam Adiwangsa, usia 32 tahun, TB: 178cm, BB: 60kg. memiliki rambut hitam dengan model rambut two block, mata sedikit coklat, kulit sawo matang, dan memiliki hidung yang mancung. special ability: fast as lightning.
-Rei Rivaldi, usia 20 tahun, TB: 185cm, BB: 75kg. memiliki rambut sebelah kiri berwarna biru dan kanan berwarna hitam dengan model rambut coma hair, mata berwarna hitam pekat, kulit putih, dan hidungnya juga mancung. special ability: the strongest among humans.
-Lucy Scarlett, usia 20 tahun, TB: 160cm, BB: 45kg. memiliki rambut coklat dengan pendek se lehernya, mata berwarna coklat, kulit putih, dengan hidung seperti rata-rata orang Asia. special ability: excalibur princess.
-Davis zin, usia 62 tahun, TB: 175cm, BB: 90kg. rambutnya putih karna uban dan model rambutnya sama seperti tentara militer, mata berwarna biru, kulit putih, dan hidung pesek. special ability: as sharp as an eagle's eye.
-UNKNOWN.
-UNKNOWN.
-UNKNOWN.
-UNKNOWN.
-UNKNOWN.
"mulai hari ini, kau tinggal disini" ucap Agam padaku.
"bagaimana dengan keluargaku?" tanyaku pada Agam.
"tenang saja, aku sudah mengurus biaya pengobatan mereka" ucap Agam.
"apa kau serius?" ucapku. "aku mungkin tidak bisa langsung menggantinya"
"kau tidak perlu membayarnya dengan uang" ucap Agam. "kau hanya perlu membayarnya dengan nyawamu"
"apa maksudmu?, apa aku harus mati" ucapku.
"tidak, kau harus menjadi pahlawan dan menghabisi semua iblis yang ada di dunia ini" ucap Agam.
"tapi bagaimana caranya?" tanyaku. "bukannya kau tahu bahwa aku ini lemah"
"bukankah kau sudah tahu bahwa aku akan melatih mu?" ucap Agam. "mulai besok, kita akan mulai latihannya, hari ini kau bebas lakukan apa yang kau mau"
"cobalah beradaptasi dengan lingkungan hari ini" ucap Rei padaku.
aku berencana untuk keliling dan melihat-lihat suasana di sekitar kantor, saat sudah lelah berkeliling, aku duduk dan beristirahat di depan FX Sudirman. saat aku berdiri dan ingin pergi, tiba-tiba ada wanita pendek dengan leather jacket, topi hitam, masker hitam, dan celana jeans hitam.
wanita itu menabrak ku hingga kami berdua terjatuh, rambut bergelombang nya dan mata yang seperti rubah miliknya terasa tidak asing bagiku. saat itu dia seperti dikejar, oleh 5 orang pria berbadan besar dengan jas berwarna hitam, wanita itu meminta tolong padaku.
"aku mohon, tolong selamatkan aku!" ucapnya.
"aku harus bagaimana?" ucapku sambil kebingungan.
akhirnya aku menarik tangannya dan lari bersamanya, aku membawanya ke kantor evening sun, karna kebetulan tidak ada siapa-siapa disana. saat mendengar suaranya tadi, entah mengapa suaranya sangat tidak asing bagiku, suaranya lembut dan membuat hatiku tenang.
"terima kasih sudah menolongku" ucapnya sambil ngos-ngosan.
"sama-sama" ucapku sambil ngos-ngosan juga. "ngomong-ngomong siapa orang-orang yang mengejar mu tadi?"
"mereka adalah bodyguard ku" jawabnya.
"kenapa kau lari dari mereka?" tanyaku.
"karna aku menginginkan privasi" jawabnya. "aku ingin merasakan hidup seperti orang normal lainnya, dan melakukan apapun yang aku mau"
"apa kau tidak kenal siapa aku?" tanyanya.
"maaf... kita baru pertama kali bertemu, jadi sepertinya aku tidak mengenalmu" jawabnya.
"baguslah jika begitu" ucapnya sambil sedikit tertawa. "apa kau mau menemaniku jalan-jalan ke tempat yang menyenangkan?"
"aku masih baru disini, aku juga tidak tahu jalan daerah sini" ucapku.
"kalau begitu, izinkan aku menemanimu berkeliling kota, sambil menunjukan tempat-tempat yang menyenangkan" ucapnya sambil menarik tanganku. "ayo!"
akhirnya kami pergi berkeliling bersama. dia mengajakku makan bakso di pinggir jalan, masuk ke rumah hantu, bermain bianglala, dan wahana lainnya yang ada di sana. waktu sudah semakin sore, aku sudah jalan-jalan bersamanya sejak pukul 08.30 pagi tadi, dan kami bergegas untuk pulang, karna dia ada keperluan nanti malam.
"terima kasih sudah menemaniku melihat-lihat kota" ucapku.
"apa maksudmu?, harusnya aku yang berterima kasih karna kamu sudah membantu ku kabur tadi" ucapnya. "ini adalah balas Budi ku karna kamu sudah membantu ku"
"hahaha baiklah" ucapku sambil sedikit tertawa.
"ngomong-ngomong namamu siapa?" ucapku. "sejak pagi kita belum tahu nama masing-masing"
"kamu benar-benar tidak kenal siapa aku?" tanyanya.
"entahlah, tapi suaramu terdengar tidak asing di telinga ku" jawabku.
dia melepas topi dan maskernya, lalu aku terdiam seribu bahasa. Ya... dia adalah Dewi ku, dia adalah orang yang membuatku memiliki semangat untuk melanjutkan hidup, dia adalah orang yang memberikan tujuan baru pada hidupku, dan dia adalah cinta pertamaku, dia... "Freya Fortuna".
aku tidak bisa mengucap sepatah katapun, karna kaget dengan apa yang aku lihat. aku tidak pernah menyangka bahwa Freya akan berdiri di depanku, menggandeng tanganku, makan bakso bersamaku, dan naik wahana denganku. aku merasa sangat bahagia, sepertinya ini kebahagiaan terbesar dalam hidupku.
"ada apa?, kenapa kamu diam?" tanyanya. "apa kamu benar-benar tidak kenal aku?"
"kamu Freya kan!" jawabku sambil terbata-bata.
"huft... kamu mengenalku, aku kira kamu benar-benar tidak kenal aku" ucapnya sambil menghela nafas.
"please don't be in love with someone else (suara dering handphone Freya)".
dia mengangkat teleponnya, dan sepertinya itu dari manager nya, yang menyuruhnya untuk segera pulang. keadaan menjadi hening setelah dia menutup teleponnya, kami berdua duduk sambil terdiam menunggu kereta, bahkan sampai kereta kami tiba di stasiun Sudirman, kami masih saling diam.
kereta akhirnya berhenti, sebentar lagi kami akan berpisah dan kembali menjalani hidup masing-masing, banyak hal yang ingin kukatakan padanya, tapi aku tahu bahwa dia pasti sedang buru-buru.
"terima kasih karna sudah menemaniku hari ini" ucapnya sambil tersenyum manis. "hari ini benar-benar sangat menyenangkan"
"apa kau akan langsung pergi?" tanyaku.
"ya, tapi aku harus menunggu orang yang menjemput ku" jawabnya sambil melihat kereta yang lewat.
"apa aku boleh menemanimu sampai orang yang menjemputmu datang?" tanyaku.
"tentu saja!" jawabnya.
"apa kamu bahagia?" tanpa sadar aku menanyakan hal itu.
"bahagia?, sejujurnya aku tidak tahu apa itu bahagia" jawabnya dengan wajah yang terlihat polos.
"aku juga! aku tidak tahu seperti apa rasanya bahagia" ucapku. "tapi saat ini, entah mengapa hatiku terasa sangat senang, rasanya seperti semua beban pikiran yang ada di kepala ku hilang"
"aku iri padamu, hidupmu terlihat bebas, kau seperti bisa melakukan hal apapun yang kau mau" ucapnya sambil menatap mataku.
"jika kau melihatku seperti itu, hidupmu jelas lebih bahagia dariku" ucapku sambil menatap matanya juga.
mata kami saling menatap, tiba-tiba dia tersenyum. "senyumannya bagai matahari yang siap tenggelam dan digantikan oleh bulan, terasa nyaman untuk di pandang, entah sampai kapan aku bisa menikmati kehangatan dari senyum manisnya, aku berharap... sampai aku mati nanti, senyumannya tidak akan pernah pudar".
sayang sekali, waktuku untuk menikmati senyum indahnya sudah berakhir, aku tidak tahu apa suatu hari nanti kami bisa bertemu lagi, tapi dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku ber do'a kepada Tuhan, agar suatu hari nanti aku bisa menikmati senyumannya lagi. managernya pun datang dan memanggilnya.
"freyaaa!" ucap managernya.
"ah dia sudah datang" ucap Freya padaku. "kamu... apa suatu hari nanti kamu mau menemaniku lagi?"
"pasti!" jawabku dengan lantang.
"lain kali, ceritakan tentang hidupmu padaku" teriaknya sambil berjalan dan melambai.
"tentu saja, pastikan kau membawa kopi dan camilan agar tidak bosan mendengarnya" teriakku sambil melambaikan tangan.
aku melihat matahariku pergi semakin menjauh, saat jarak ku dan dia sudah sekitar 50 meter, aku membalikkan badanku dan berencana pulang ke kantor. baru 9 kali aku melangkahkan kakiku, tiba-tiba ada yang menarik tanganku dari belakang, ternyata yang menarik tanganku adalah Freya.
saat aku membalikkan tubuhku dan berjalan menuju kantor, ternyata dia berlari ke arahku, dan langsung menarik tangan kananku, lalu dia bertanya.
"siapa namamu?" ucapnya sambil menggenggam tanganku dan tersenyum.
"AGI... PANGGIL SAJA AKU AGI" ucapku dengan lantang dan merasa sangat senang.
setelah menanyakan namaku, dia pergi dengan senyumannya. aku pulang ke kantor dengan senyuman lebar dan hati yang berbunga-bunga, ibarat mendapat uang 10 milyar dari undian makanan, mungkin rasanya lebih senang dari itu.
itulah awal pertemuanku dengan wanita yang ku anggap sebagai matahariku, awal dari kisah ku untuk menemukan kebahagiaan.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments