selama aku dirawat di rumah sakit, aku selalu bermain bersama Arum di kamarnya. menonton film, bermain tebak-tebakan, bercanda, dan mengobrol tentang Freya Fortuna.
aku dan Arum menjadi sangat dekat, dia sudah ku anggap seperti adikku sendiri, usianya memang sama seperti adikku yang sedang di rawat. aku tidak tahu penyakit apa yang di derita Arum, tapi orang tuanya bilang, Arum sudah dirawat lebih dari 2 bulan.
9 hari berlalu sejak aku di rawat, hari itu tanggal 18 Maret 2020. hari itu... orang tua Arum bilang, Arum akan di operasi.
pagi hari sebelum operasi, aku masih sempat ngobrol dan menemani Arum bermain, wajahnya sangat ceria karna sebentar lagi dirinya akan di operasi. dia sangat senang, karna pikirnya setelah operasi mungkin dia akan sembuh, dia bilang bahwa jika sudah sembuh, Dia ingin menonton konser angels48, Freya adalah salah satu member dari idol grup itu.
"aku tidak sabar ingin menonton konser mereka" ucap Arum sambil tersenyum lebar. "aku ingin duduk paling depan dan bertemu dengan nona freya"
"kau harus cepat sembuh jika ingin melakukan hal itu" ucapku.
tapi tiba-tiba Arum mengatakan hal yang membuatku tidak nyaman.
"jika ternyata aku tidak bisa sembuh, apa kau mau menggantikan ku dan bertemu dengan nona freya?" ucapnya.
"apa maksudmu? setelah ini kau pasti akan sembuh" ucapku dengan tegas. "kau tidak boleh berbicara seperti itu"
"hehehe maaf, aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba hal itu keluar dari mulutku" ucapnya sambil menggaruk kepalanya.
pukul 09.00, akhirnya Arum di bawa ke ruang operasi, saat itu tiba-tiba aku mendapat berita baik dari pihak rumah sakit, karna pada akhirnya aku diperbolehkan untuk pulang. aku ingin sekali berpamitan pada Arum, tapi sayangnya ada hal lain yang harus aku lakukan, aku harus mencari kerja dan membayar semua biaya rumah sakit.
mulai saat ini... aku terlahir kembali, aku akan memulai hidup baru ku. mungkin setelah dapat pekerjaan, aku akan sering-sering menjenguk Arum, lebih bagus lagi jika dia sudah boleh pulang, dengan begitu aku bisa bermain diluar bersamanya.
setelah seharian penuh mencari lowongan pekerjaan, tidak ada satupun tempat yang mau menerimaku. besok aku harus kembali ke sekolah, aku harus mulai sekolah lagi, mau tidak mau... aku harus kembali ke neraka itu.
saat perjalanan pulang ke rumah, aku bertemu dengan debt collector yang ingin menagih hutang ayahku.
"hei bocah, kau tau kan apa keperluan ku datang kesini?" ucapnya.
"kau... ingin menagih hutang ayah kan?" ucapku. "tapi ayahku tidak ada, dia di rawat di rumah sakit"
"aku tahu itu" ucapnya "sebenarnya, aku datang kesini karna ingin memberikanmu solusi untuk membayar hutang ayahmu"
"solusi apa maksudmu?" tanyaku.
"aku bisa memberikanmu pekerjaan" jawabnya.
"pekerjaan?" ucapku. "apa menjadi penagih hutang?"
"tentu saja bukan" ucapnya. "aku sudah mengawasi mu sejak lama, sejak sebelum ayahmu memiliki hutang padaku"
"apa maksudmu?" ucapku sambil kebingungan.
"kau ingat?... insiden iblis Jakarta" ucapnya sambil memegang pundak ku. "kau adalah orang yang mengalahkan iblis itu kan?"
insiden iblis Jakarta, 1 Desember 2018. saat itu, entah darimana ada manusia yang tiba-tiba berubah menjadi iblis, iblis itu mengamuk dan merenggut banyak nyawa disana.
padahal beritanya disiarkan di televisi seluruh dunia, tapi... yang bisa mengingat insiden itu, hanya orang-orang yang berada di tempat kejadian. orang yang melihatnya dari televisi hanya mengingat insiden itu sebagai serangan *******, banyak orang yang mencoba memberi tahu bahwa insiden itu benar-benar terjadi karna adanya iblis, tapi tetap saja, orang yang menyebarkan kebenaran itu di anggap gila karna trauma.
saat insiden itu terjadi, kebetulan aku ada disana, usiaku saat itu baru 13 tahun. setiap pulang sekolah, aku selalu pergi ke taman dekat stadion gelora bung Karno.
aku ke sana untuk melihat orang-orang berlatih silat, aku ingin sekali berlatih silat, tapi aku tidak punya uang untuk membayar uang bulanan padepokan nya. jadi yang bisa aku lakukan hanya memperhatikannya dari jauh, dan mempraktekkan gerakannya saat dirumah.
saat itu... aku datang ke sana seperti biasa, melihat mereka latihan dengan bersemangat, aku mengikuti gerakan mereka dari seberang taman. hingga tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam stadion yang sedang melangsungkan pertandingan sepakbola.
disaat orang-orang berlari menyelamatkan diri, aku hanya diam dan membatu karna kaget, karna penasaran, perlahan aku mendekati tempat kejadian.
aku tidak percaya pada apa yang aku lihat waktu itu, sebuah api menyala dan menyembur dari tubuh seorang pria, pria itu melayang di tengah-tengah stadion.
keadaan stadionnya jadi sangat kacau waktu itu, para pemain sepakbola dan suporter yang ada di stadion itu, saling menyerobot untuk bisa keluar dari tempat itu. lapangannya sudah hancur, sebagian tempat duduk penonton juga sudah terbakar, tapi aku melihat ada 3 orang yang tidak lari, mereka malah duduk santai dan terlihat sedang menunggu.
orang pertama adalah pria kulit putih dengan tinggi sekitar 180 cm, dia mengenakan jas hitam dan kacamata minus, melihat rambutnya yang belah tengah, mungkin itu model rambut coma hair.
orang kedua adalah wanita dengan rambut se lehernya dan sedikit bergelombang, kulitnya putih dan tingginya mungkin hanya sekitar 155 cm, dia mengenakan bando berwarna pink serta rok panjang berwarna merah.
orang ketiga adalah pria tua yang mengenakan topi koboi, usianya mungkin sekitar 60 tahun, tapi tubuhnya masih terlihat gagah dan kekar, tingginya mungkin sekitar 172 cm, kulitnya putih dan dia menggenggam shotgun di tangan kirinya.
dengan seketika pria dengan jas hitam bergerak ke arah pria yang sedang terbakar itu, mereka bertiga menyebutnya iblis. si kakek mengarahkan shotgun nya dan menembaki iblis itu, tapi setiap pelurunya seperti terhisap kedalam tubuh si iblis, pria dengan jas hitam itu pun memukul si iblis dengan tangan kirinya, dan si iblis jatuh ketanah dengan sangat kencang.
tiba-tiba ada lingkaran sihir muncul di dekat si wanita, dari dalam sana keluar sebuah pedang, gagang pedangnya berbentuk kepala naga, dan memiliki dua mata pedang, dari pedangnya keluar cahaya yang sangat terang, nama pedang itu adalah excalibur.
wanita itu melompat kearah iblis dan menebas kepalanya, tapi pedangnya tertahan di leher iblis itu dan tidak bisa menembusnya, perut iblis itu tiba-tiba terbuka dan menyemburkan lava ke arah wanita itu. dengan cepat pria berkacamata menarik wanita itu dan membawanya ke tribun penonton, dan seketika si iblis menyerang secara membabi-buta.
aku tidak dapat melihat pertarungan itu dengan jelas, karna pertarungan itu berjalan sangat cepat, seperti clock up dalam film Kamen rider Kabuto.
sudah sekitar 5 menit pertarungan itu terjadi, terlihat bahwa ketiga orang itu sedang dalam keadaan terdesak, ketiga orang itu terlihat sudah sangat terluka, tapi yang terluka lebih parah adalah si kacamata, banyak darah yang keluar dari tubuhnya dan dia terlihat sangat lemas.
aku merasa harus menolong mereka, karna jika tidak, mereka bertiga pasti akan mati. aku takut... dan rasanya ingin lari, tapi tubuh dan hatiku memaksaku untuk maju.
tanpa pikir panjang, aku mengambil excalibur yang tertancap di tanah karna terlempar oleh si wanita, aku berlari ke arah si iblis dan menghunuskan pedangnya. ya... pedangnya menembus dada iblis itu, ketiga orang itu kaget dan terdiam, hingga si kacamata berteriak.
"BODOH, APA YANG KAU LAKUKAN? CEPAT LARI DARI SANA!" teriaknya.
"aku tidak bisa, karna takut, aku jadi tidak bisa bergerak" jawabku.
si kacamata langsung berlari kearah ku dan menarik tubuhku ke belakang.
"bagaimana caramu melukai nya?" tanya si kakek. "serangan kami dari tadi tidak ada yang memberikan dampak sebesar itu"
"aku tidak tahu" jawabku. "aku hanya menyerangnya secara asal"
"excalibur akan semakin kuat di tangan seorang pahlawan" ucap si wanita. "apa kau adalah seorang pahlawan?"
"aku tidak mengerti apa maksudmu" ucapku.
iblis itu tiba-tiba berteriak, dan suaranya membuat mental ku hancur, suaranya terdengar sangat mengerikan, seperti suara teriakan dari orang-orang yang disiksa di neraka. serangan ku ternyata tepat mengenai jantungnya, iblis itu menjadi abu dan tertiup angin. ketiga orang itu menghilang tiba-tiba, excalibur yang sedang ku genggam juga ikut menghilang.
"aku hanya kebetulan membunuhnya" ucapku pada si penagih hutang.
"itu bukanlah sebuah kebetulan, kau adalah pahlawan yang dipilih untuk masa depan" ucapnya. "ikutlah denganku, aku bisa merubah hidupmu dan membantu mu membayar biaya rumah sakit ayah dan adikmu"
"apa kau benar-benar akan membantuku?" tanyaku.
"ya!" jawabnya. "namaku Agam Adiwangsa, kau bisa memanggilku Agam"
"aku Agi" ucapku.
"di dunia ini, ada orang-orang yang di berkati kekuatan iblis, malaikat, pahlawan, dan dewa" ucapnya. "orang-orang yang memiliki kemampuan spesial itu menyembunyikan diri mereka agar tidak diketahui publik"
"aku adalah salah satunya" ucapnya sambil memegang kepalaku. "dan aku yakin kau juga salah satunya"
"tidak mungkin" ucapku. "sejak kecil aku itu lemah, bahkan aku selalu di bully di sekolah"
"kalau begitu, apa kau mau membalasnya?" tanyanya.
"apa maksudmu?" ucapku.
"membalas mereka yang membully mu" ucapnya. "mulai sekarang, aku akan membantumu menjadi lebih kuat, agar kau bisa membalas mereka"
aku memutuskan untuk ikut dengannya, dan hidup baru ku sudah dimulai.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments