Salah Memilih
Di awali dengan kebangkrutan perusahaan orang tuanya. Yang mengharuskan Emily di jodohkan dengan pria yang tidak dia cintai. Terlebih lagi yang akan menikahinya adalah seorang pria yang berumur empat puluh tahun. Sedangkan Emily baru berusia dua puluh lima tahun.
" Emily , kau harus menikah dengan putra keluarga Sanjaya," kata Bian pada putrinya yang saat ini sedang menikmati sarapan pagi.
Mendadak tubuh Emily menjadi kaku setelah mendengar ucapan Papanya yang menyuruhnya menikah dengan putra keluarga Sanjaya.
Cobaan datang begitu saja di saat perusahaan Papanya mengalami kebangkrutan.
" Aku nggak mau, Pa. Aku nggak mau menikah dengan putra keluarga Sanjaya. Papa kan tahu sendiri, putra keluarga Sanjaya usianya sudah empat puluh tahun. Dia sudah sangat tua. Apa kau tega menikahkan putrimu ini dengan seorang pria tua ? " tanya Emily seraya menaikkan sebelah alisnya. Dia tak habis pikir dengan Papanya yang begitu tega ingin menikahkan dirinya dengan seorang pria tua.
" Emily , putra keluarga Sanjaya sangat baik dan juga sopan. Papa yakin kau pasti akan bahagia menikah dengan putra mereka. Dia juga berjanji pada Papa akan selalu membahagiakanmu," bujuk Bian.
" Aku tetap tidak mau , Pa. Aku belum siap menikah. Lagian aku juga tak bisa memasak. Jangankan memasak, membuat kopi saja aku tak bisa," balas Emily yang berusaha menolak.
" Emily , Papa sudah mengatakan itu pada keluarga Sanjaya. Dan mereka tidak mempermasalahkan hal itu karena di rumahnya sudah ada banyak pembantu," sahut Bian lagi.
" Aku tetap tidak mau. Dari pada menikah dengan pria itu lebih baik aku keluar dari rumah ini. Lagian aku juga sudah mempunyai seorang kekasih," kata Emily dengan raut wajah yang kesal.
" Papa tidak setuju jika kamu bersama dengan pria pengangguran itu. Apalagi kau dari kecil sudah terbiasa hidup mewah. Jadi mana mungkin kau bisa hidup miskin dengan kekasihmu itu. Papa lebih setuju jika kau bersama dengan putra keluarga Sanjaya. Pria itu sangat pintar berbisnis , sopan dan juga sangat baik," terang Bian lagi.
" Coba pikirkan dengan baik ucapan Papa. Perusahaan Papa sedang mengalami kebangkrutan . Saat itu Papa bingung di mana harus mencari uang agar bisa membayar hutang perusahaan yang sangat banyak. Lalu Pak Aldi yang membantu Papa. Pak Aldi memintamu agar menjadi menantunya. Jika kau tidak mau menikah dengan putranya, maka rumah kita akan di sita dan Papa akan masuk penjara," terang Bian begitu memohon pada putrinya.
" Pa , Emily sudah memiliki kekasih. Kalau kita terlalu memaksa nanti Emily tidak bahagia. Kebahagian Emily yang lebih penting Pa , sahut Ara - Ibu Emily
" Aku tidak setuju jika Emily bersama pria pengangguran itu ," kata Bian dengan suara keras. Dari awal dia memang tidak begitu menyukai kekasih Emily. Menurutnya kekasih Emily seperti bukan pria baik-baik.
Hati Emily begitu hancur dengan permintaan Papanya. Dia tak habis pikir Papanya begitu tega memintanya untuk menikah dengan pria seperti itu.
Ara pun tak mampu membela putrinya. Setiap dia membela putrinya , suaminya pasti akan bicara kasar padanya.
" Aku benci pada Papa ," teriak Emily yang langsung berlari ke kamarnya sambil menangis. Setibanya di kamar Emily mengambil ponsel yang ada di atas nakas . Setelah itu dia menghubungi kekasihnya.
📞" Tuttt...tutt..."
📞" Halo Mian , kau di mana ? " tanya Emily yang seraya menangis terisak-isak.
📞" Aku baru saja sampai rumah. Ada apa sayang ? Kok suaramu seperti sedang menangis ? " tanya Damian dari seberang telepon.
📞" Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Tapi aku nggak bisa mengatakannya lewat telepon . Bisakah kita bertemu di tempat biasa ? " ujar Emily yang masih menangis.
📞" Bisa , sayang. Kalau begitu aku tunggu di tempat biasa. Kenapa malah nangis lagi ? Sudah dong sayang , jangan nangis lagi. Nanti cantiknya hilang ," ucap Damian yang terus menggoda Emily agar gadis itu tersenyum.
Damian adalah kekasih Emily sejak mereka duduk di bangku SMA hingga sekarang. Damian selalu memperlakukan Emily dengan baik dan lembut. Pria itu juga sangat ramah pada siapapun.
Sesudah mengakhiri sambungan teleponnya, Emily bergegas menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap. Setelah selesai dia turun menemui Mamanya untuk berpamitan.
"Ma , aku mau keluar sebentar. Aku mau menceritakan semuanya pada Mian," kata Emily
" Iya , sayang. Hati-hati di jalan dan jangan terlalu lama di luar. Nanti Papa keburu pulang," kata Ara sembari mengusap rambut Emily.
" Iya , Ma," sahut Emily yang kemudian mencium tangan dan pipi Mamanya.
Emily bertemu Mian di sebuah taman. Dari parkiran Emily dapat melihat kalau Mian sudah menunggunya.
" Mian , maaf menunggu lama," ucap Emily yang kemudian duduk di samping Mian .
" Aku juga baru datang kok. Ini untukmu," balas Damian sembari memberikan sebuah bunga dan boneka untuk Emily.
" Kau memang pria romantis. Terima kasih sayang ," sahut Emily tersenyum. Pria itu selalu memberikan kejutan-kejutan kecil untuk Emily.
" Sayang , apa kamu sudah pamitan sebelum kesini ? " tanya Damian seraya menatap Emily.
" Sudah. Aku pamitan sama Mama," sahut Emily dengan mata yang terlihat bengkak
" Sayang , ada apa ? " tanya Damian seraya menatap Emily yang terlihat sedih.
Emily menceritakan semua yang terjadi pada Damian. Kedua mata Damian terbelalak lebar mendengarnya.
" Sayang , hapus air matamu. Bagaimana kalau aku yang membantumu. Biar aku yang membantu membayar hutang Papamu . Kebetulan aku baru saja mendapatkan pekerjaan , dan gajihnya juga lumayan banyak. Nanti akan aku jual tanah warisan Papaku , lalu uangnya untuk membayar hutang Papamu. Sisanya akan aku cicil tiap bulan dengan gajihku ," terang Damian sembari menggenggam tangan Emily. Dia juga tak ingin Emily menikah dengan pria lain. Saat ini dia hanya memiliki Emily , karena kedua orang tua sudah lama meninggal.
" Aku tidak enak denganmu. Apalagi itu adalah warisan dari orang tuamu," tolak Emily yang merasa kasihan pada Damian.
" Tidak apa-apa , sayang. Saat ini kau yang lebih penting ," jawab Damian yang berusaha meyakinkan Emily.
" Baiklah, aku akan coba bicara pada Papa. Kalau begitu aku pulang dulu," ucap Emily dengan mulut melengkung membentuk senyuman. Dia sangat senang karena Damian mau membantunya. Pria itu selalu berusaha membantunya dan membuatnya tersenyum. Dia merasa beruntung memiliki kekasih seperti Damian.
" Hati-hati ya , sayang. Aku akan selalu mencintaimu ," ucap Damian yang kemudian mengecup kening Emily.
Setelah sampai di rumah , Emily langsung mencari Papa dan Mamanya yang sedang duduk di ruang tamu.
" Dari mana saja kamu ? " ucap Bian menatap putrinya dengan tatapan mata yang tajam
" Aku habis bertemu dengan Mian , Pa ," sahut Emily menunduk.
" Untuk apa kamu bertemu dengan pria pengangguran itu ? Mulai sekarang kamu tidak boleh bertemu dengan pria itu lagi ," kata Bian dengan suara yang keras.
" Pa , jangan terlalu keras pada Emily. Kasihan putri kita," ujar Ara yang berusaha membela putrinya.
" Kalau kita tidak keras, maka dia akan selalu melawan kita," balas Bian. Gara-gara istrinya yang terlalu memanjakan putrinya, Emily akhirnya jadi gadis manja dan keras kepala.
" Pa , saat ini Damian sudah mulai bekerja. Dia juga ingin membantu Papa membayar hutang pada keluarga Sanjaya ," terang Emily dengan raut wajah senang.
" Apa kekasihmu itu bermimpi ? Mana mungkin dia bisa membantu kita. Sedangkan dia saja baru mulai bekerja ," kata Bian sembari tersenyum sinis
" Dia ingin menjual tanah warisan orang tuanya , Pa. Dan sisanya akan di cicil oleh Mian. Selama ini Damian tak pernah ingkar janji padaku. Aku yakin dia pasti bisa membantu kita ," ucap Emily yang berusaha membujuk Papanya.
" Papa tetap tidak setuju. Papa tidak ingin kamu menikah dengan pria miskin . Papa ingin kamu menikah dengan putra dari keluarga Sanjaya agar perusahaan kita bisa seperti dulu ," sahut Bian yang tetap tidak setuju kalau Emily bersama Damian.
Kedua mata Emily melebar mendengar ucapan Papanya. Dia tak menyangka kalau Papanya begitu tega padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Is Wanthi
ya begitulah orang tua, tidak mau anaknya hidup susah, mereka ingin anaknya hidup segala kecukupan, dengan patokan harta bisa membuat orang bahagia,,,
2023-09-30
0
Tude.M.
Semanggat
2023-04-23
1