Di Rumah Sultan terlihat sepasang suami istri tersebut sedang berada ditempat tidur, entah apa yang sebelumnya mereka bicarakan, yang pasti terlihat wajah masam yang ditunjukan oleh Mayang pada sang suami.'' Pokoknya aku gk mau ya bang, ingat Abang itu masih berhutang pada ayahku, jadi aku gk akan mengijinkan Abang untuk pulang sebelum Abang membayar hutang tersebut.'' ucapnya pada sang suami.
'' Tapi besok kan hari minggu Mayang kita bisa pulang sebentar kerumah bapak untuk melihat keadaannya.'' ucap Sultan
'' Bang, Abang lupa kalau ayahku bilang kalau kita, maksudku, Abang itu harus balikin dulu modal perusahaan yang pernah kita gunakan untuk merenovasi rumah setahun yang lalu, Abang gk boleh seenaknya cuti kerja walaupun itu adalah hari minggu.'' ucap Mayang, apapun cara nya wanita itu akan menghalangi suaminya agar tidak pulang kerumah orangtuanya, Mayang tak ingin hanya mereka yang selalu di suruh datang, tapi yang lain tidak pernah, yang dalam artikan oleh Mayang hanya mereka saja yang selalu direpotkan, sementara yang lain tidak, sungguh wanita itu pikirannya sangat lah pendek, padahal dulu sewaktu dirinya hendak melahirkan anak kedua Bu Tami lah yang selalu ada untuknya, dari mengurus Vio, hingga mengurus semua kebutuhannya saat melahirkan, dari memasakan makanan untuknya, dan juga yang lainnya, karna saat itu mereka belum memiliki art, maka itu Bu Tami semua yang melakukannya, sedangkan orangtuanya sendiri sibuk dengan pekerjaan mereka diluar kota, tanpa ingin perduli dengan anaknya, dengan alasan kerjaan yang tak bisa ditinggalkan, itupun Mayang sama sekali tak mengingat bagai mana kebaikan mertua nya tersebut, itulah ciri menantu yang tidak tau berterimakasih.
DITEMPAT LAIN
Terlihat seorang wanita sedang berada ditempat tidur sambil mengunyah makanannya, sampah bekas makanan yang ia makan berserakan diatas lantai, namun sepertinya wanita tersebut tidak memperdulikannya, yang ia lakukan hanya makan dan makan.
Tok-tok-tok
'' Assalamu'alaikum...
'' By...Deby...?? buka pintunya Abang pulang!" ucap seseorang yang tak lain adalah Raja, anak dari pasangan Bu Utami dan pak Ibnu yang nomor dua.
'' Kemana sih Deby, suaminya pulang bukannya dibukain pintu,'' gumamnya sambil menggerutu, namun saat ia mencoba memutar kenop pintu, ternyata pintunya tidak terkunci.'' Astaga ini anak, pintu bukannya dikunci, ceroboh sekali dia.'' gumamnya lagi. Tanpa memanggil istrinya lagi Raja pun masuk begitu saja.
'' By..? Deby ..?'' Raja kembali memanggil sang istri saat ia tak melihat keberadaan istrinya diruang tamu, atau dimana pun.
'' By apa kamu didalam?'' ucapnya yang langsung membuka pintu kamar mereka, dan seketika mata pria itu melotot saat melihat sampah makanan dikamar mereka.
'' Deby kamu kenapa membuang sampah didalam kamar sayang? kenapa tidak dibuang kedalam tong sampah hem? abang pulang kerja bukannya disambut, ini malah diperlihatkan dengan pemandangan seperti ini.'' ucap nya dengan nada selembut mungkin, sambil mengutip semua bungkus snack yang berserakan diatas lantai kamar tersebut, walaupun ia kesal, namun Raja tak berani marah pada istrinya itu karna ia terlalu menyayangi wanita tersebut, apa lagi saat ini istrinya tersebut sedang mengandung, jadi membuat Raja harus banyak bersabar pada tingkah istrinya tersebut.
'' Apaan sih bang, pulang-pulang marahin istri.'' ucap Deby
'' Ya Abang bukannya marah sama kamu, hanya Abang kan bilangin aja, itu kan ada tempat sampah, kenapa gk dibuang ketempat sampai? ini kamar loh sayang, bukan pembuangan sampah.'' ucap Raja menasehati istrinya dengan nada lembut
'' Ck, semua karna adik angkat mu itu, yang bikin aku jadi badmood gini,'' ucap Deby, membuat Raja seketika menatap kearahnya
'' Maksud kamu apa?'' tanya Raja penasaran
'' Adik angkatmu itu si Fitri, tadi dia datang kesini.'' jelas Deby
'' Fitri? mau apa dia datang kesini?'' tanya Raja
'' Dia minta abang untuk datang kerumah ibu dan bapak, aku kadang heran ya sama dia, anak ibu dan bapak itu bukan hanya kamu aja kan? tapi kenapa hampir setiap hari dia menghubungi kita untuk datang kesana, ya aku tau bapak lagi sakit, tapi kan aku lagi hamil, dan gk bisa perjalanan jauh, belum lagi nanti disana pasti aku disuruh ini dan itu, kenapa gk Dinda aja coba yang disuruh kesana sama dia.'' ucapnya dengan nada terdengar tak berdaya, Deby tau suaminya itu sangat mencintai nya, dan Raja selalu percaya dengan semua yang istrinya itu katakan, bahkan kedua orangtuanya sering ia bentak hanya karna membela sang istri.
'' Terus kamu bilang apa sama dia?'' tanya Raja
' Ya aku bilang aja kalau kamu gk bisa datang, terus aku juga bilang sama dia agar dia juga meminta saudara kamu yang lainnya untuk datang, jangan hanya kamu saja yang terus didesak oleh mereka, gitu aku bilang sama Fitri bang, gk salah kan aku bilang seperti itu?'' ucapnya, padahal yang sebenarnya adalah saat Fitri datang wanita tersebut terus memaki, dan mengusir adik iparnya tersebut, padahal saat itu Fitri belum berkata apapun, namun Deby sudah menghujaninya dengan kata-kata pedas dari bibir tipisnya tersebut, dan saat itu tanpa berkata lagi Fitri langsung pergi dari rumah Abang nya tersebut.
'' Apa kaki bapak masih belum sembuh ya, hingga Fitri terus menyuruh kita untuk datang kerumah bapak?'' ucapnya pada diri sendiri.
'' Alaahh bang, kamu kayak gk tau Fitri aja, dia kan lebay, mau cari perhatian bapak sama ibu, supaya dibilang anak baik itu.'' ucap Deby mulai menghasut suaminya.
Deby bukan terlahir dari keluarga kaya raya, namun sifat dan tingkahnya seperti seorang yang mempunyai segalanya, awalnya Bu Tami dan pak Ibnu juga kurang merestui pernikahan Raja dengan wanita tersebut, hanya saja karna rasa sayang mereka pada sang putra, akhirnya mereka merestui nya, walaupun dengan setengah hati.
'' Sudahlah bang jangan terlalu dipikirkan, aku yakin bapak udah baikan, buktinya ibu juga gk ada menghubungi ku lagi, Abang juga kan? coba Abang pikir, kalau misalkan kondisi bapak parah, pasti ibu kamu menghubungi kita lagi, tapi ini kan kenyataan nya gk, nah itu artinya pasti bapak sudah jauh lebih baik dari sebelumnya iya kan? kalau masalah Fitri yang datang kerumah, aku rasa hanya untuk menunjukan sama ibu dan bapak kalau dia itu anak yang berbakti, itu aja sih ku rasa bang.'' ucapnya agar sang suami percaya dengan kata-katanya. Sebenarnya dulunya Raja anak yang penurut, namun setelah menikah dengan Deby, pria itu jauh berubah, menjadi sosok seorang anak yang tak lagi menghargai kedua orangtuanya, bahkan hidupnya juga diatur oleh sang istri, karna rasa cinta nya pada Deby, bisa membuat Raja menentang kedua orangtuanya.
next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments