Kami Merindukan Kalian Nak

Kami Merindukan Kalian Nak

BAB 1

Terlihat disebuah rumah sederhana, seorang wanita paruh baya bernama Bu Utami sedang merawat suaminya yang sedang sakit, sudah hampir satu minggu sang suami terbaring lemah tak berdaya, saat bekerja jadi buruh bangunan, tak sengaja kaki pak Ibnu tertimpa bangunan kayu yang hendak ia pasang, hingga membuat kakinya mengalami cidera, beruntung pak Ibnu tak mengalami patah tulang, hingga ia tak perlu dirawat dirumah sakit.

Saat ini terlihat Bu Utami sedang duduk melamun, tiba-tiba air matanya menetes, perasaan sedih mulai menyelimuti dihatinya, apa lagi melihat kondisi sang suami saat ini, ditambah lagi rasa sedih karna sampai saat ini ketiga anak-anaknya masih belum bisa mengunjungi mereka, padahal sebagai orang tua mereka sangat merindukan kehadiran anak-anaknya, sebagai penyemangat dikala mereka terpuruk seperti ini, apa lagi pak Ibnu yang mengatakan jika dirinya sangat merindukan mereka, memang semenjak ketiga nya menikah, mereka sudah jarang datang kerumah pak Ibnu dan Bu Utami, bahkan menanyakan kabar pun mereka tak pernah, hingga terkadang kedua pasangan itu merasa tidak dihargai lagi oleh anak-anak nya, apa salahnya jika menelpon sebentar,? padahal ibu dan bapaknya tersebut hanya ingin mendengar suara mereka, menanyakan kabar mereka dan cucu nya, walaupun hanya sebentar, itu sudah sangat membuat keduanya bahagia, tapi kenyataannya mereka berdua seolah dilupakan oleh ketiga anak-anaknya, untung masih ada Fitri yang selalu ada untuk mereka, yang selalu menjaga dan memperhatikan keduanya dengan penuh kasih sayang, walupun sebenarnya Fitri bukanlah anak kandung pak Ibnu dan buk utami namun mereka sangat menyayangi gadis itu.

'' Bu bagai mana keadaan bapak ?'' tanya Fitri saat melihat sang ibu baru saja keluar dari kamar, sambil membawa piring sisa suaminya makan, pak Ibnu yang memang belum bisa berjalan terpaksa untuk sementara makan didalam kamarnya.

'' Alhamdulillah kaki bapak sudah mulai sedikit membaik, hanya saja mungkin bapak masih sedih karna salah satu anaknya masih belum bisa menjenguknya.'' ucap Bu Utami, sangat terlihat guratan kesedihan diwajah nya.

'' Bu, apa sebaiknya Putri kerumah bang Sultan lagi untuk memberitahunya agar dia mau datang kerumah, jenguk bapak ?'' ucap gadis berusia 18 belas tahun tersebut, yang baru saja selesai menempuh pendidikannya dibangku SMA.

'' Tidak usah nak, kan Sultan masih sibuk dengan kerjaannya, lagi pula dua hari yang lalu ibu sudah menghubungi nya, dan dia bilang masih ada kerjaan yang gk bisa ditinggalkan dan jika sudah selesai baru dia akan datang, begitu dia bilang pada ibu kemarin? jadi biar kita tunggu saja dia datang.'' ucap Bu Utami yang sebenarnya hanya bisa pasrah

'' Tapi nanti kalau bapak tanya gimana bu? pasti bapak sedih karna tak satu pun dari anaknya yang datang.'' sambung Fitri dengan suara lirih

'' Sudah tidak apa, bapak dan ibu tau mereka lagi sibuk.'' ucapnya

Bu, aku tau didalam hati ibu juga merasa sedih, karna tak satupun dari mereka yang datang untuk mengunjungi ibu, dan juga bapak, apa lagi sekarang bapak sedang sakit.

Batin Fitri

Bu Utami dan pak Ibnu memiliki empat orang anak, tiga diantaranya sudah menikah, hanya Fitri saja yang belum menikah karna usia nya juga masih sembilan belas tahun, anak-anak Bu Utami dan pak Ibnu memang sudah memiliki tempat tinggal masing-masing, anak pertama mereka bernama Sultan, menikah dengan wanita bernama Mayang, Mayang adalah anak orang yang berada, bahkan rumah yang mereka tempati adalah pemberian kedua orangtuanya, sehingga jika dirumah, istrinya lah yang selalu mengambil keputusan, mereka memiliki dua orang anak, yang pertama bernama Fio, usianya sudah lima tahun, sedangkan yang kedua bernama Sasa, usianya masih dua tahun.

Anak kedua pak Ibnu dan Bu Utami bernama Raja, dan istrinya bernama Deby, mereka sudah menikah selama tiga tahun, dan saat ini Deby sedang hamil tiga bulan.

Anak yang ketiga bernama Dinda, dan suaminya bernama Hendra, mereka baru menikah satu tahun yang lalu, dan belum memiliki anak, karna keduanya masih sibuk bekerja dan belum memikirkan ingin mempunyai anak. Sedangkan Fitri sendiri adalah anak angkat, lebih tepatnya anak dari salah satu kerabat jauh pak Ibnu, yang meninggal karna kecelakaan, maka dari itu mereka yang mengasuhnya, dari usia lima tahun, sebab tak ada satu pun dari keluarga orangtuanya Fitri, yang ingin mengasuhnya, dengan alasan ekonomi, meskipun begitu, tak pernah sekali pun Bu Utami dan pak Ibnu marah padanya, jika ia melakukan kesalahan karna memang pada dasarnya Fitri adalah anak yang penurut.

'' Bu aku keluar sebentar ya? mau kerumah teman buat tanya tentang kerjaan.'' ucap nya

'' Yasudah tapi jangan pulang kemalaman ya?'' ucap Bu Tami yang dijawab dengan anggukan oleh Fitri

Sebelum pergi Fitri mengambil tas selempang nya dari dalam kamar, sebenarnya gadis itu bukan ingin kerumah teman nya, namun ia ingin kerumah abangnya yang bernama Sultan, sebab pak Ibnu selalu menanyakan kabar putra sulungnya tersebut, yaitu Abang angkatnya. Setelah menempuh perjalanan selama dua jam lamanya, akhirnya Putri sampai di perumahan tempat tinggal Sultan

'' Maaf nona mau cari siapa?'' tanya satpam yang berjaga dikomplek perumahan tersebut, karna memang Fitri sangat jarang datang kerumah sultan setelah abangnya itu menikah, dan ini adalah kali ke tiga ia datang kerumah abangnya tersebut, jadi maklum jika satpam tersebut tidak mengenalnya.

'' Begini pak, saya Putri mau ketemu Abang saya yang bernama Sultan, yang istrinya bernama mba Mayang.'' jelas Fitri,

'' Oh, nona ini adiknya pak Sultan? tapi kok saya gk pernah lihat nona datang kesini ya?'' tanya satpam tersebut.

'' Iya pak karna biasanya mereka yang datang kerumah pak.'' jawabnya bohong, padahal setelah menikah, abangnya tersebut jarang sekali pulang kerumah, bahkan harus disuruh terlebih dahulu oleh Bu Tami barulah dia akan datang, bukan hanya Sultan, bahkan Raja dan Dinda pun juga sama, padahal dulu sebelum menikah mereka selalu menyempatkan diri untuk pulang walau pun hanya seminggu sekali, karna setelah mendapat kerjaan mereka memilih untuk tinggal terpisah dari orangtuanya dengan alasan agar lebih dekat saat berangkat kerja.

Kini Fitri sudah berada didepan pintu rumah Sultan.'' rumah ini masih sama dari aku datang setengah tahun yang lalu.'' gumamnya, setelah cukup lama berdiri didepan pintu akhirnya pintu tersebut dibuka dari dalam, bersamaan itu terlihat seorang wanita cantik dengan pakaian kekinian, ala ibu muda, terlihat wanita itu sedang menggendong seorang balita.'' Putri, ngapain kamu kesini?'' pertanyaan itu sebenarnya terdengar sangat menyakitkan hati gadis itu, namun demi sang bapak, ia tak akan menanggapi ucapan pedas dari kakak iparnya tersebut.

' Mba Mayang, bolehkah aku masuk terlebih dahulu? rasa nya aku haus sekali.'' ucapnya

'' Ya, masuklah.'' jawabnya dengan nada terpaksa

'' Terimakasih mba.'' ucap Fitri

Saat ini Fitri sudah berada diruang tamu, matanya menyapu seluruh ruangan tersebut, yang banyak terpampang lukisan dan juga figura disana.'' Mau minum ambil sendiri, pembantu disini lagi sibuk didapur soalnya.'' ucap Mayang sambil menunjuk lemari es mini yang tak jauh dari mereka.

'' Iya mba, nanti saya ambil.'' ucapnya

'' Mas Sultan nya sedang tidak dirumah Put, kamu ada perlu apa?'' tanya Mayang tanpa basa-basi

'' Bapak sakit mba.'' jawab Putri

'' Terus??'' ucapnya yang seolah tak peduli

'' Mba, bapak sakit, dan beliau ingin bertemu dengan bang Sultan, bukankah ibu sudah meminta kalian untuk datang mba,? apa kalian tidak ingin melihat keadaan bapak?'' ucap Putri, dengan nada mfnahan kesal

'' Eh Putri dengar ya? sebenarnya kami bukannya tidak mau datang, tapi kan kamu tau mas Sultan kerja, kami banyak kebutuhan Putri.'' ucapnya

'' Tapi mba, bapak rindu pada kalian, pada putranya.

'' Ya kan anaknya bukan hanya bang Sultan, masih ada Raja dan juga Dinda, kenapa gk kamu suruh mereka saja yang datang? jangan hanya kami saja yang disuruh datang,'' ucapnya menggerutu, saat Putri akan kembali menjawab tiba-tiba terdengar salam dari luar, yang Putri tau jika itu adalah suara abangnya nya Sultan

'' Wa'alaikum salam.'' jawab mereka bersamaan

'' Loh Fitri, kamu kok bisa ada dirumah abang? sama siapa kamu datang?'' tanya pria tersebut, yang sejak tadi ditunggu kehadirannya oleh Fitri

'' Sendiri bang, bang Sultan bapak sakit, dan mau bertemu dengan bang Sultan, apakah abang bisa pulang untuk melihat keadaan bapak bang?'' tanya Putri

'' Apakah ibu yang menyuruh kamu??

Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!