Langkah kaki Marsha yang baru saja menginjak kan kaki nya di depan club' malam itu langsung di sambut oleh suara musik . Suara dentuman musik menggema di dalam ruangan tersebut . Musik mengalun-ngalun di telinga , memekakkan telinga , sampai suara seseorang berbisik pun tidak akan terdengar . Untuk sesaat , Marsha terpaku menatap ke arah sekumpulan manusia yang tengah berjoget-joget di sana . Perasaan jijik mencuat di dalam hati Marsha , ketika banyak nya orang di sana hampir melakukan hal yang menjijikkan . Kebanyakan wanita yang ada di sana memakai pakaian yang sangat kekurangan bahan. Belum lagi para wanita itu tampak menggoda pria-pria yang ada di sana . CK murahan , itu lah satu kata yang terlintas di dalam benak Marsha .
Marsha memijit pelipisnya yang terasa berdenyut , memasuki tempat aneh ini adalah hal yang paling di hindari dalam hidup nya . Namun Marsha tidak punya pilihan lain , ini demi sahabat nya Kavandra yang berada di tempat laknat ini . Dan ingat kan Marsha , jika nanti sudah bertemu dengan pria itu , ingatkan dia agar menceramahi nya panjang lebar .
"Sha " suara berat seseorang dengan tepukan di bahu Marsha ,membuat Marsha terlonjak. Marsha menoleh ke arah samping , di sana sudah ada Tristan dan beberapa orang teman nya yang tengah membopong seseorang .
Pandangan Marsha jatuh ke arah seorang pria yang sudah Marsha yakin tidak sadar kan diri lagi . Marsha menghela nafas nya dalam , lalu melangkah mengkode Tristan membawa pria itu ke mobil milik nya .
"Motor nya biar aja gue yang bawa Sha . Besok gue antar ke sekolah nya " ucap Tristan setelah meletakkan Kavandra ke belakang kursi penumpang , membaringkan tubuh pria itu sedikit kasar , dan jangan lupakan umpatan yang di lontarkan mulut Tristan .
"Dasar menyusahkan" gerutu Tristan menatap ke arah Kavandra .
Marsha meringis , mendengar umpatan Tristan , gadis cantik itu menyunggingkan senyuman manis nya ke arah Tristan, yang saat ini sudah menoleh ke arah depan pengemudi . Tepat nya ke arah Marsha .
"Gue titip ya Sha , kalau dia repotin Lo , Lo buang aja di sungai . Gue malas ketemu sama kakek nya . Berabe nanti urusan nya" cerocos nya .
Marsha terkikik geli , Marsha sudah bisa membayangkan jika Tristan bertemu dengan kakek Malik , pasti pria itu habis-habisan di ceramahi panjang kali lebar . Hahaha sudah biasa bukan .
"Thanks ya Tris , Lo udah bilang ke gue , Vandra ada di sini " ucap Marsha .
Tristan tersenyum mengangguk , lalu Marsha menaikkan kaca mobil nya , tapi di urungkan ketika suara berat Tristan berbicara lagi .
"Sha , hati Lo aman ?"
Marsha mengerutkan kening nya bingung dengan pertanyaan Tristan . "Maksudnya ?"
Tristan terkekeh melihat wajah Marsha yang imut itu . CK pantas saja Kavandra sangat tergila-gila oleh gadis ini . Tristan aja dulu pernah menaruh hati kepada gadis cantik itu . Tapi Tristan harus menguburnya dalam-dalam karena merasa tidak pantas bersama dengan gadis sebaik Marsha , huh Tristan mengenyahkan pikiran nya tersebut , lalu berdekhem sebentar menetralkan seluruh perasaan nya .
"Gue lihat Vandra enggak baik-baik aja Sha . Lo tau kan selama ini dia yang enggak pernah nginjakin kaki nya ke tempat kayak gini . Dan gue rasa Lo paham Sha" ucap Tristan menatap dalam mata Marsha .
Marsha terdiam , memikirkan apa yang di bilang Tristan . Hingga perkataan Tristan berikut nya membuat hati Marsha tidak karuan .
"Gue harap Lo bisa bersikap sama Kavandra Sha , gue tau Lo cinta nya sama Arga . Tapi bagaimana pun , Vandra punya hati juga Sha . Punya hati yang bisa hancur ketika melihat kenyataan " ucap Tristan lagi .
Deg
Jantung Marsha berdetak kencang , terasa sesak dengan apa yang di ucapkan oleh Tristan tadi . Seolah diri nya memberi harapan untuk seorang Kavandra .
"Udah pulang gih , udah malam juga . Hati-hati ya Sha , jangan ngebut , kalau ada apa-apa langsung telpon gue . Gue enggak bisa kawal , soal nya club' gue lagi ada rusuh di dalam ," Tristan melambaikan tangan nya ke arah Marsha .
Marsha tersentak lalu tersenyum tipis ke arah Tristan . "Iya , by Tris , makasih banyak ya??" Sahut Marsha membalas lambaian tangan Tristan .
Lalu mobil Marsha melaju meninggalkan tempat tersebut . Tristan masih menatap ke arah mobil Marsha yang semakin melaju sampai tidak nampak lagi dari pandangan nya . Tristan menghela nafas nya dalam . Tristan tidak bohong , jika memang sedang ada keributan di dalam club' milik nya .
___oOo__
Ting
Picture 0441
Ting
[Club' Tristan , ]
Prang --
Arga membanting ponsel berlebel apel di gigit itu hingga hancur di lantai . Arga menggeram dengan tangan yang terkepal kuat . Sungguh emosi nya sangat di luar batas.
Revan yang masih main game tidak jauh dari pria itu terlonjak kaget . Revan sampai berdiri dan langsung menghampiri Arga .
"Ga Lo kenapa ?" Tanya Revan .
Arga tidak menjawab
Revan meneguk Saliva nya susah payah , ketiak melihat raut wajah Arga , asli Arga sangat menyeramkan sekali jika sedang marah . Dan di sini lah baru pertama kali Revan melihat seorang Argantara Kusuma semarah ini dan semenyeramkan ini .
"Ga --"
"Pinjam ponsel lo " ucap Arga datar dan dingin .
Glek
Suara Arga benar-benar sangat menyeramkan . Revan sampai di buat gemetaran sendiri . Revan dengan tangan bergetar menyerahkan ponsel milik nya , menatap awas . Huuuf jangan sampai Arga membanting ponsel milik nya itu . Sungguh tabungan Revan tidak akan cukup untuk membeli ponsel lagi . Setiap hari saja diri nya harus menumpang di apartemen milik Arga . Huuuf melihat ponsel Arga yang jatuh di lantai itu membuat Revan sangat menyayangkan , ponsel mahal itu harus hancur lebur di tangan Arga .
Tuuuut
"Bangsa*t" umpat Arga, ketika panggilan yang di layangkan nya tidak di angkat oleh seseorang .
Revan menatap arah awas , pria itu sampai mengikuti kemana pun Arga berjalan . Sudah beberapa kali Revan lihat Arga mondar mandir tidak jelas . Dan jangan lupakan ponsel nya yang masih di pakai oleh Arga untuk menghubungi seseorang .
"Halo "
Suara lembut di sana membuat perasaan Arga semakin memanas , pria tampan itu menggeram .
"Lo dimana ?" Tanya Arga tho the point .
"Aku lagi di rumah Kavandra, Ga !! Aku lagi ngantar Kavandra"
Arga mengerutkan kening nya , Kavandra ? Apa hubungannya? Arga ingin sekali bertanya , namun emosi nya yang tidak stabil membuat nya urung . Arga lebih memilih memarahi nya saja . Tidak perduli dengan penjelasan yang akan di lontarkan .
"Pulang !! Ke apartemen gue sekarang " ucap Arga penuh dengan nada penekanan .
"Tapi Ga , ini udah malam "
"Gue enggak terima penolakan Sha " sahut Arga dingin .
"Ga , besok--"
"Gue mau nya sekarang "
Tuuuut
Arga mematikan sambungan telepon nya sepihak , tanpa mau mendengar kan perkataan dari seberang sana . Arga meremas ponsel milik Revan , membuat sang empunya , memegang tangan Arga .
"Ga jangan di gituin dong , ini ponsel gue satu-satunya" celetuk Revan .
Arga berdecak kesal , "Lo miskin Van ?"
Revan mendengus , lalu merebut ponsel milik nya. "Enak aja . Lo kan tau sendiri , gue lagi di hukum sama nyokap , bokap gue . Di hukum Arga , yang artinya gue enggak punya duit sama sekali . Paham Lo " ucap Revan kesal , di pikir nya diri nya miskin apa . Walaupun orang tua nya tidak sekaya Arga , tapi minimal perusahaan punya lah . Tapi karena kesalahan Revan kemarin , orang tua nya menyita semua nya . Mau tidak mau Revan harus menumpang hidup di apartemen Arga .
Arga tidak menjawab , pria itu malah melangkah kan kaki nya menuju ke kamar nya , lalu menutup pintu dengan membanting nya keras , membuat Revan berdecak kesal .
"Gue tau gue numpang tai !!" Umpat Revan, lalu melanjutkan lagi bermain game nya .
___oOo__
Sedangkan di rumah Kavandra, Marsha yang tengah berbicara dengan kakek Malik , harus berhenti , ketika ponsel milik nya berdering terus menerus , Marsha meminta ijin kepada kakek Malik untung mengangkat telepon , dan kakek Malik mengijinkan nya . Marsha langsung menekan tombol hijau dan agak menjauh sedikit dari kakek Malik .
Tidak lama setelah panggilan terhubung , dan Marsha berbicara dengan Arga ,
Marsha hanya menghela nafas nya dalam , hingga panggilan di putus sepihak , gadis cantik itu memejamkan kedua bola mata nya , Marsha yakin Arga pasti marah. Diri nya tidak tau apa penyebab nya , yang Marsha bisa tangkap dari ucapan pria itu , pria itu sedang marah . Lalu sedetik kemudian Marsha kembali menghampiri kakek Malik yang masih setia menunggu nya .
"Kek , Marsha pulang deh ya , ini udah malam juga " ucap Marsha sembari menyunggingkan senyuman manis nya .
Kakek Malik mengangguk kan kepala nya . "Iya Sha , makasih banyak ya Sha . Oiya , kamu di kawal sama Om Damar ya , kakek takut ini udah malam " seru kakek Malik ,sembari memanggil ajudan nya .
Marsha hanya mengangguk kan kepala nya . Tidak mungkin menolak juga , karena hari juga sudah malam . Tidak baik gadis di jalan sendirian , tadi saja Marsha modal nekad . Karena terlalu mencemaskan Kavandra .
Setelah mencium tangan kakek Malik , Marsha langsung masuk ke dalam mobil nya , melajukan nya meninggalkan kediaman Kavandra , dan jangan lupakan Om Damar , ajudan kakek Malik yang mengawal nya dari belakang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
stefani n.i.s
cerita nya bgs thor...
2023-06-07
1