episode 5

Langkah kaki Marsha yang baru saja menginjak kan kaki nya di depan club' malam itu langsung di sambut oleh suara musik . Suara dentuman musik menggema di dalam ruangan tersebut . Musik mengalun-ngalun di telinga , memekakkan telinga , sampai suara seseorang berbisik pun tidak akan terdengar . Untuk sesaat , Marsha terpaku menatap ke arah sekumpulan manusia yang tengah berjoget-joget di sana . Perasaan jijik mencuat di dalam hati Marsha , ketika banyak nya orang di sana hampir melakukan hal yang menjijikkan . Kebanyakan wanita yang ada di sana memakai pakaian yang sangat kekurangan bahan. Belum lagi para wanita itu tampak menggoda pria-pria yang ada di sana . CK murahan , itu lah satu kata yang terlintas di dalam benak Marsha .

Marsha memijit pelipisnya yang terasa berdenyut , memasuki tempat aneh ini adalah hal yang paling di hindari dalam hidup nya . Namun Marsha tidak punya pilihan lain , ini demi sahabat nya Kavandra yang berada di tempat laknat ini . Dan ingat kan Marsha , jika nanti sudah bertemu dengan pria itu , ingatkan dia agar menceramahi nya panjang lebar .

"Sha " suara berat seseorang dengan tepukan di bahu Marsha ,membuat Marsha terlonjak. Marsha menoleh ke arah samping , di sana sudah ada Tristan dan beberapa orang teman nya yang tengah membopong seseorang .

Pandangan Marsha jatuh ke arah seorang pria yang sudah Marsha yakin tidak sadar kan diri lagi . Marsha menghela nafas nya dalam , lalu melangkah mengkode Tristan membawa pria itu ke mobil milik nya .

"Motor nya biar aja gue yang bawa Sha . Besok gue antar ke sekolah nya " ucap Tristan setelah meletakkan Kavandra ke belakang kursi penumpang , membaringkan tubuh pria itu sedikit kasar , dan jangan lupakan umpatan yang di lontarkan mulut Tristan .

"Dasar menyusahkan" gerutu Tristan menatap ke arah Kavandra .

Marsha meringis , mendengar umpatan Tristan , gadis cantik itu menyunggingkan senyuman manis nya ke arah Tristan, yang saat ini sudah menoleh ke arah depan pengemudi . Tepat nya ke arah Marsha .

"Gue titip ya Sha , kalau dia repotin Lo , Lo buang aja di sungai . Gue malas ketemu sama kakek nya . Berabe nanti urusan nya" cerocos nya .

Marsha terkikik geli , Marsha sudah bisa membayangkan jika Tristan bertemu dengan kakek Malik , pasti pria itu habis-habisan di ceramahi panjang kali lebar . Hahaha sudah biasa bukan .

"Thanks ya Tris , Lo udah bilang ke gue , Vandra ada di sini " ucap Marsha .

Tristan tersenyum mengangguk , lalu Marsha menaikkan kaca mobil nya , tapi di urungkan ketika suara berat Tristan berbicara lagi .

"Sha , hati Lo aman ?"

Marsha mengerutkan kening nya bingung dengan pertanyaan Tristan . "Maksudnya ?"

Tristan terkekeh melihat wajah Marsha yang imut itu . CK pantas saja Kavandra sangat tergila-gila oleh gadis ini . Tristan aja dulu pernah menaruh hati kepada gadis cantik itu . Tapi Tristan harus menguburnya dalam-dalam karena merasa tidak pantas bersama dengan gadis sebaik Marsha , huh Tristan mengenyahkan pikiran nya tersebut , lalu berdekhem sebentar menetralkan seluruh perasaan nya .

"Gue lihat Vandra enggak baik-baik aja Sha . Lo tau kan selama ini dia yang enggak pernah nginjakin kaki nya ke tempat kayak gini . Dan gue rasa Lo paham Sha" ucap Tristan menatap dalam mata Marsha .

Marsha terdiam , memikirkan apa yang di bilang Tristan . Hingga perkataan Tristan berikut nya membuat hati Marsha tidak karuan .

"Gue harap Lo bisa bersikap sama Kavandra Sha , gue tau Lo cinta nya sama Arga . Tapi bagaimana pun , Vandra punya hati juga Sha . Punya hati yang bisa hancur ketika melihat kenyataan " ucap Tristan lagi .

Deg

Jantung Marsha berdetak kencang , terasa sesak dengan apa yang di ucapkan oleh Tristan tadi . Seolah diri nya memberi harapan untuk seorang Kavandra .

"Udah pulang gih , udah malam juga . Hati-hati ya Sha , jangan ngebut , kalau ada apa-apa langsung telpon gue . Gue enggak bisa kawal , soal nya club' gue lagi ada rusuh di dalam ," Tristan melambaikan tangan nya ke arah Marsha .

Marsha tersentak lalu tersenyum tipis ke arah Tristan . "Iya , by Tris , makasih banyak ya??" Sahut Marsha membalas lambaian tangan Tristan .

Lalu mobil Marsha melaju meninggalkan tempat tersebut . Tristan masih menatap ke arah mobil Marsha yang semakin melaju sampai tidak nampak lagi dari pandangan nya . Tristan menghela nafas nya dalam . Tristan tidak bohong , jika memang sedang ada keributan di dalam club' milik nya .

___oOo__

Ting

Picture 0441

Ting

[Club' Tristan , ]

Prang --

Arga membanting ponsel berlebel apel di gigit itu hingga hancur di lantai . Arga menggeram dengan tangan yang terkepal kuat . Sungguh emosi nya sangat di luar batas.

Revan yang masih main game tidak jauh dari pria itu terlonjak kaget . Revan sampai berdiri dan langsung menghampiri Arga .

"Ga Lo kenapa ?" Tanya Revan .

Arga tidak menjawab

Revan meneguk Saliva nya susah payah , ketiak melihat raut wajah Arga , asli Arga sangat menyeramkan sekali jika sedang marah . Dan di sini lah baru pertama kali Revan melihat seorang Argantara Kusuma semarah ini dan semenyeramkan ini .

"Ga --"

"Pinjam ponsel lo " ucap Arga datar dan dingin .

Glek

Suara Arga benar-benar sangat menyeramkan . Revan sampai di buat gemetaran sendiri . Revan dengan tangan bergetar menyerahkan ponsel milik nya , menatap awas . Huuuf jangan sampai Arga membanting ponsel milik nya itu . Sungguh tabungan Revan tidak akan cukup untuk membeli ponsel lagi . Setiap hari saja diri nya harus menumpang di apartemen milik Arga . Huuuf melihat ponsel Arga yang jatuh di lantai itu membuat Revan sangat menyayangkan , ponsel mahal itu harus hancur lebur di tangan Arga .

Tuuuut

"Bangsa*t" umpat Arga, ketika panggilan yang di layangkan nya tidak di angkat oleh seseorang .

Revan menatap arah awas , pria itu sampai mengikuti kemana pun Arga berjalan . Sudah beberapa kali Revan lihat Arga mondar mandir tidak jelas . Dan jangan lupakan ponsel nya yang masih di pakai oleh Arga untuk menghubungi seseorang .

"Halo "

Suara lembut di sana membuat perasaan Arga semakin memanas , pria tampan itu menggeram .

"Lo dimana ?" Tanya Arga tho the point .

"Aku lagi di rumah Kavandra, Ga !! Aku lagi ngantar Kavandra"

Arga mengerutkan kening nya , Kavandra ? Apa hubungannya? Arga ingin sekali bertanya , namun emosi nya yang tidak stabil membuat nya urung . Arga lebih memilih memarahi nya saja . Tidak perduli dengan penjelasan yang akan di lontarkan .

"Pulang !! Ke apartemen gue sekarang " ucap Arga penuh dengan nada penekanan .

"Tapi Ga , ini udah malam "

"Gue enggak terima penolakan Sha " sahut Arga dingin .

"Ga , besok--"

"Gue mau nya sekarang "

Tuuuut

Arga mematikan sambungan telepon nya sepihak , tanpa mau mendengar kan perkataan dari seberang sana . Arga meremas ponsel milik Revan , membuat sang empunya , memegang tangan Arga .

"Ga jangan di gituin dong , ini ponsel gue satu-satunya" celetuk Revan .

Arga berdecak kesal , "Lo miskin Van ?"

Revan mendengus , lalu merebut ponsel milik nya. "Enak aja . Lo kan tau sendiri , gue lagi di hukum sama nyokap , bokap gue . Di hukum Arga , yang artinya gue enggak punya duit sama sekali . Paham Lo " ucap Revan kesal , di pikir nya diri nya miskin apa . Walaupun orang tua nya tidak sekaya Arga , tapi minimal perusahaan punya lah . Tapi karena kesalahan Revan kemarin , orang tua nya menyita semua nya . Mau tidak mau Revan harus menumpang hidup di apartemen Arga .

Arga tidak menjawab , pria itu malah melangkah kan kaki nya menuju ke kamar nya , lalu menutup pintu dengan membanting nya keras , membuat Revan berdecak kesal .

"Gue tau gue numpang tai !!" Umpat Revan, lalu melanjutkan lagi bermain game nya .

___oOo__

Sedangkan di rumah Kavandra, Marsha yang tengah berbicara dengan kakek Malik , harus berhenti , ketika ponsel milik nya berdering terus menerus , Marsha meminta ijin kepada kakek Malik untung mengangkat telepon , dan kakek Malik mengijinkan nya . Marsha langsung menekan tombol hijau dan agak menjauh sedikit dari kakek Malik .

Tidak lama setelah panggilan terhubung , dan Marsha berbicara dengan Arga ,

Marsha hanya menghela nafas nya dalam , hingga panggilan di putus sepihak , gadis cantik itu memejamkan kedua bola mata nya , Marsha yakin Arga pasti marah. Diri nya tidak tau apa penyebab nya , yang Marsha bisa tangkap dari ucapan pria itu , pria itu sedang marah . Lalu sedetik kemudian Marsha kembali menghampiri kakek Malik yang masih setia menunggu nya .

"Kek , Marsha pulang deh ya , ini udah malam juga " ucap Marsha sembari menyunggingkan senyuman manis nya .

Kakek Malik mengangguk kan kepala nya . "Iya Sha , makasih banyak ya Sha . Oiya , kamu di kawal sama Om Damar ya , kakek takut ini udah malam " seru kakek Malik ,sembari memanggil ajudan nya .

Marsha hanya mengangguk kan kepala nya . Tidak mungkin menolak juga , karena hari juga sudah malam . Tidak baik gadis di jalan sendirian , tadi saja Marsha modal nekad . Karena terlalu mencemaskan Kavandra .

Setelah mencium tangan kakek Malik , Marsha langsung masuk ke dalam mobil nya , melajukan nya meninggalkan kediaman Kavandra , dan jangan lupakan Om Damar , ajudan kakek Malik yang mengawal nya dari belakang .

Terpopuler

Comments

stefani n.i.s

stefani n.i.s

cerita nya bgs thor...

2023-06-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!