Episode 4

Kavandra melajukan sepeda motor sport milik nya dengan kecepatan tinggi , membela jalanan ibukota ,yang tampak sangat ramai oleh para pengendara yang sedang berlalu lalang , pria tampan itu melampiaskan rasa kesal nya . Tidak memperdulikan seberapa umpatan pengendara yang di salip oleh nya . Karena saat ini hati nya sedang tidak baik-baik saja .

Ini semua nya bermula ketika tadi diri nya mendapatkan pesan dari seseorang yang sangat di benci nya .

0899xxxxx

[Happy day !! Lo pasti enggak bakalan percaya apa yang udah gue lalui hari ini]

Mengabaikan --

Kavandra mengacuhkan pesan tersebut , lalu kembali lagi dengan aktivitas nya dengan tumpukan buku-buku nya . Karena sebentar lagi mau ujian kelulusan , Kavandra harus mempersiapkan diri nya .

Ting ---

Ponsel milik nya berbunyi lagi . Kavandra menghela nafas nya dalam , menyunggingkan senyuman manis nya , berfikir positif , berharap sang pujaan hati yang mengirimkan nya pesan .

Kavandra meraih ponsel milik nya yang berada di atas nakas , lalu membuka kunci nya . Kunci dengan tanggal lahir milik sang pujaan hati.

Sebegitu kah cinta nya seorang Kavandra ,?

0899xxxxx

[Kenapa enggak di balas ! Lo takut sama kenyataan yang udah terjadi , ]

Kavandra menggeram , pria tampan itu ingin melempar ponsel milik nya , namun suara dentingan pesan lagi membuat niat nya urung .

Di buka nya lagi pesan tersebut .

Deg

Jantung nya berdetak kencang ,ketika melihat sebuah gambar yang baru saja di kirim oleh nomor yang sama dan pasti nya orang yang sama . Sebuah foto yang menampilkan dua pasangan yang tengah mengangkat kedua telapak tangan , dan memperlihatkan cincin masing-masing di jari manis kedua nya .

0899xxxxx

[Udah lihat kan ! Hahaha , Lo kalah men sama gue .. Lihat gue udah resmi tunangan sama pujaan hati Lo . Seminggu lagi gue bakalan nikah sama dia ]

0899xxxx

[Btw , gue sih enggak berharap ya sama pujaan hati Lo itu . Yang terlalu berharap itu dia nya sih sama gue . Ya jelas lah , gue lebih segala nya dari Lo . Dan Lo harus tau , sedikit pun gue enggak bakalan buat hidup nya ba-ha-gi-a !! Lihat aja apa yang bakalan gue perbuat , hahahaha , kasih selamat dong sama gue]

Kavandra meremas ponsel milik nya .

Prang

Kavandra melempar ponsel milik nya ke sembarang arah , hingga hancur --

Kavandra meremas rambut nya frustasi ,

"Arggh brengse*k Lo Arga !! Gue bakalan bunuh Lo " pekik Kavandra .

Kavandra lalu meraih jaket dan kunci motor sport milik nya dan berlalu pergi.

___oOo___

Ciiiiitt ---

Kavandra menghentikan sepeda motor sport milik nya di sebuah club' malam . Pria tampan itu berjalan memasuki club' malam tersebut , sesudah memarkirkan sepeda motor sport milik nya .

"Gila !!! Ini mah sangat langka ya enggak ? Vandra datang cuy ??? " pekik Tristan sahabat Kavandra , yang melihat Kavandra datang ke club' milik nya , sebab baru sepanjang diri nya memiliki club' , baru kali ini diri nya melihat sang sahabat mengunjungi club' milik nya . Biasa nya mah , kalau di ajak pasti Kavandra tidak menolak nya ..

Pria itu mendekat ke arah Kavandra , lalu merangkul pundak Kavandra yang masih tetap memasang wajah datar .

"Ada masalah hm?" Bisik Tristan ,

Kavandra tidak menanggapi nya . Membuat Tristan mendengus kesal .

"Dasar kulkas!!" gerutu Tristan . Kavandra hanya mengedikkan bahu nya acuh . Hingga diri nya menghentikan langkah kaki nya , di tatap nya Tristan .

"Gue mau ruangan VVIP ni malam , kasih minuman alkohol yang banyak , tapi ingat jangan ada yang masuk ke ruangan itu . Mau cewek apa cowok , gue enggak mau . Gue cuman mau sendiri" ucap Kavandra .

Prok prok prok

Tristan menepuk tangan nya , bersorak heboh , membuat Kavandra menaikkan sebelah alis nya . Apakah ada yang salah dengan perkataan nya tadi .

Tristan menggeleng-gelengkan kepala nya "Gue salut sama Lo bro ! Kegalauan Lo , buat Lo jadi ngomong panjang kali lebar . Ini sejarah bro !!! Ngomong-ngomong siapa yang buat Lo galau Marsha ?" Tanya Tristan sembari mengedipkan mata nya .

Kavandra hanya memutar bola mata nya jengah , tidak menanggapi kata-kata Tristan .

"Sekarang Tris!!!"

"Asiap bos queee" seru Tristan , lalu merangkul lagi pundak Kavandra , membawa nya menuju ke sebuah ruangan yang di maksud ..

___oOo___

Di lain tempat , tepat nya di taman belakang rumah Marsha , setelah acara pertunangan Marsha dan Arga selesai , Arga mengajak Marsha duduk di bangku taman.

"Sha , gue tau Lo udah jadi tunangan gue , tapi gue mau Lo jangan ngatur-ngatur gue !! Apa lagi menyangkut hubungan gue sama Vera !" ucap Arga .

Marsha menggeleng kan kepala nya . Tidak habis pikir dengan apa yang di katakan oleh Arga . "Ga , tapi kita bentar lagi mau nikah , kalau kamu terus berhubungan sama Vera , berarti kamu selingkuhin aku dong "

Arga tersenyum sinis , "Gue enggak peduli sama hubungan kita Sha !!" ucap Arga lagi yang membuat hati Marsha teriris .

"Jadi kenapa tadi kamu mau nikahi aku Arga , kalau kamu kayak gini " Marsha berusaha tetap tenang , tidak mengeluarkan air mata nya , walaupun saat ini diri nya ingin sekali menangis mendengar perkataan pedas Arga .

"Gue kan udah coba buat enggak terima ! Tapi Lo kan tau sendiri kayak mana keluarga gue maksa gue buat nikahin Lo ! Dan Lo tenang aja , selama kita nikah nanti , kita tinggal di apartemen gue .. Gue jamin deh , gue enggak bakalan nyentuh Lo sama sekali .. Lagian Lo bukan tipe gue juga "

Deg

Marsha tersentak dengan perkataan Arga , diri nya tidak menyangka Arga akan mengatakan hal tersebut dengan diri nya .

Arga bangun dari duduk nya , memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku celana nya . Lalu tersenyum miring ke arah Marsha yang mata nya sudah berkaca-kaca .

"Gimana ? Sakit kan ? Itu yang gue rasakan beberapa tahun yang lalu " batin Arga di dalam hati nya .

"Gue harap Lo jangan baper deh sama hubungan kita . Gue selama ini cuman anggap Lo temen doang Sha !!! Enggak lebih .. Karena hati gue sepenuhnya cuman buat Vera. Dan kalau kita nanti nikah , gue juga enggak bakalan ngelarang Lo buat deketin cowok , karena itu hak Lo " ucap Arga lagi . Lalu pria itu berlalu pergi dari sana . Menyisakan Marsha yang sudah terisak .

Marsha sakit hati dengan perkataan yang keluar dari mulut Arga . Pria yang sebentar lagi menjadi suami nya . Berpuluh-puluh tahun Marsha mengenal Arga , baru kali ini diri nya merasakan sakit hati dengan perkataan pria itu . Pria yang selama ini di bela nya . Pria yang selama ini di lindungi nya . Marsha yang selalu memberikan seluruh perhatian nya kepada pria itu .

Marsha menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya . Sungguh perkataan yang keluar dari mulut Arga tadi sangat menyakitkan .

Ting ---

Bunyi ponsel milik Marsha , membuat gadis cantik itu mengalihkan atensi nya , di raih nya benda pipih yang berada di saku celana nya , lantas melihat siapa yang mengirimi nya pesan .

Tristan

[Sha , Vandra mabuk parah , gue enggak yakin mau ngantar dia pulang , takut dimarahin kakek Malik , Lo kemari ya gue tunggu]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!