Kavandra melajukan sepeda motor sport milik nya dengan kecepatan tinggi , membela jalanan ibukota ,yang tampak sangat ramai oleh para pengendara yang sedang berlalu lalang , pria tampan itu melampiaskan rasa kesal nya . Tidak memperdulikan seberapa umpatan pengendara yang di salip oleh nya . Karena saat ini hati nya sedang tidak baik-baik saja .
Ini semua nya bermula ketika tadi diri nya mendapatkan pesan dari seseorang yang sangat di benci nya .
0899xxxxx
[Happy day !! Lo pasti enggak bakalan percaya apa yang udah gue lalui hari ini]
Mengabaikan --
Kavandra mengacuhkan pesan tersebut , lalu kembali lagi dengan aktivitas nya dengan tumpukan buku-buku nya . Karena sebentar lagi mau ujian kelulusan , Kavandra harus mempersiapkan diri nya .
Ting ---
Ponsel milik nya berbunyi lagi . Kavandra menghela nafas nya dalam , menyunggingkan senyuman manis nya , berfikir positif , berharap sang pujaan hati yang mengirimkan nya pesan .
Kavandra meraih ponsel milik nya yang berada di atas nakas , lalu membuka kunci nya . Kunci dengan tanggal lahir milik sang pujaan hati.
Sebegitu kah cinta nya seorang Kavandra ,?
0899xxxxx
[Kenapa enggak di balas ! Lo takut sama kenyataan yang udah terjadi , ]
Kavandra menggeram , pria tampan itu ingin melempar ponsel milik nya , namun suara dentingan pesan lagi membuat niat nya urung .
Di buka nya lagi pesan tersebut .
Deg
Jantung nya berdetak kencang ,ketika melihat sebuah gambar yang baru saja di kirim oleh nomor yang sama dan pasti nya orang yang sama . Sebuah foto yang menampilkan dua pasangan yang tengah mengangkat kedua telapak tangan , dan memperlihatkan cincin masing-masing di jari manis kedua nya .
0899xxxxx
[Udah lihat kan ! Hahaha , Lo kalah men sama gue .. Lihat gue udah resmi tunangan sama pujaan hati Lo . Seminggu lagi gue bakalan nikah sama dia ]
0899xxxx
[Btw , gue sih enggak berharap ya sama pujaan hati Lo itu . Yang terlalu berharap itu dia nya sih sama gue . Ya jelas lah , gue lebih segala nya dari Lo . Dan Lo harus tau , sedikit pun gue enggak bakalan buat hidup nya ba-ha-gi-a !! Lihat aja apa yang bakalan gue perbuat , hahahaha , kasih selamat dong sama gue]
Kavandra meremas ponsel milik nya .
Prang
Kavandra melempar ponsel milik nya ke sembarang arah , hingga hancur --
Kavandra meremas rambut nya frustasi ,
"Arggh brengse*k Lo Arga !! Gue bakalan bunuh Lo " pekik Kavandra .
Kavandra lalu meraih jaket dan kunci motor sport milik nya dan berlalu pergi.
___oOo___
Ciiiiitt ---
Kavandra menghentikan sepeda motor sport milik nya di sebuah club' malam . Pria tampan itu berjalan memasuki club' malam tersebut , sesudah memarkirkan sepeda motor sport milik nya .
"Gila !!! Ini mah sangat langka ya enggak ? Vandra datang cuy ??? " pekik Tristan sahabat Kavandra , yang melihat Kavandra datang ke club' milik nya , sebab baru sepanjang diri nya memiliki club' , baru kali ini diri nya melihat sang sahabat mengunjungi club' milik nya . Biasa nya mah , kalau di ajak pasti Kavandra tidak menolak nya ..
Pria itu mendekat ke arah Kavandra , lalu merangkul pundak Kavandra yang masih tetap memasang wajah datar .
"Ada masalah hm?" Bisik Tristan ,
Kavandra tidak menanggapi nya . Membuat Tristan mendengus kesal .
"Dasar kulkas!!" gerutu Tristan . Kavandra hanya mengedikkan bahu nya acuh . Hingga diri nya menghentikan langkah kaki nya , di tatap nya Tristan .
"Gue mau ruangan VVIP ni malam , kasih minuman alkohol yang banyak , tapi ingat jangan ada yang masuk ke ruangan itu . Mau cewek apa cowok , gue enggak mau . Gue cuman mau sendiri" ucap Kavandra .
Prok prok prok
Tristan menepuk tangan nya , bersorak heboh , membuat Kavandra menaikkan sebelah alis nya . Apakah ada yang salah dengan perkataan nya tadi .
Tristan menggeleng-gelengkan kepala nya "Gue salut sama Lo bro ! Kegalauan Lo , buat Lo jadi ngomong panjang kali lebar . Ini sejarah bro !!! Ngomong-ngomong siapa yang buat Lo galau Marsha ?" Tanya Tristan sembari mengedipkan mata nya .
Kavandra hanya memutar bola mata nya jengah , tidak menanggapi kata-kata Tristan .
"Sekarang Tris!!!"
"Asiap bos queee" seru Tristan , lalu merangkul lagi pundak Kavandra , membawa nya menuju ke sebuah ruangan yang di maksud ..
___oOo___
Di lain tempat , tepat nya di taman belakang rumah Marsha , setelah acara pertunangan Marsha dan Arga selesai , Arga mengajak Marsha duduk di bangku taman.
"Sha , gue tau Lo udah jadi tunangan gue , tapi gue mau Lo jangan ngatur-ngatur gue !! Apa lagi menyangkut hubungan gue sama Vera !" ucap Arga .
Marsha menggeleng kan kepala nya . Tidak habis pikir dengan apa yang di katakan oleh Arga . "Ga , tapi kita bentar lagi mau nikah , kalau kamu terus berhubungan sama Vera , berarti kamu selingkuhin aku dong "
Arga tersenyum sinis , "Gue enggak peduli sama hubungan kita Sha !!" ucap Arga lagi yang membuat hati Marsha teriris .
"Jadi kenapa tadi kamu mau nikahi aku Arga , kalau kamu kayak gini " Marsha berusaha tetap tenang , tidak mengeluarkan air mata nya , walaupun saat ini diri nya ingin sekali menangis mendengar perkataan pedas Arga .
"Gue kan udah coba buat enggak terima ! Tapi Lo kan tau sendiri kayak mana keluarga gue maksa gue buat nikahin Lo ! Dan Lo tenang aja , selama kita nikah nanti , kita tinggal di apartemen gue .. Gue jamin deh , gue enggak bakalan nyentuh Lo sama sekali .. Lagian Lo bukan tipe gue juga "
Deg
Marsha tersentak dengan perkataan Arga , diri nya tidak menyangka Arga akan mengatakan hal tersebut dengan diri nya .
Arga bangun dari duduk nya , memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku celana nya . Lalu tersenyum miring ke arah Marsha yang mata nya sudah berkaca-kaca .
"Gimana ? Sakit kan ? Itu yang gue rasakan beberapa tahun yang lalu " batin Arga di dalam hati nya .
"Gue harap Lo jangan baper deh sama hubungan kita . Gue selama ini cuman anggap Lo temen doang Sha !!! Enggak lebih .. Karena hati gue sepenuhnya cuman buat Vera. Dan kalau kita nanti nikah , gue juga enggak bakalan ngelarang Lo buat deketin cowok , karena itu hak Lo " ucap Arga lagi . Lalu pria itu berlalu pergi dari sana . Menyisakan Marsha yang sudah terisak .
Marsha sakit hati dengan perkataan yang keluar dari mulut Arga . Pria yang sebentar lagi menjadi suami nya . Berpuluh-puluh tahun Marsha mengenal Arga , baru kali ini diri nya merasakan sakit hati dengan perkataan pria itu . Pria yang selama ini di bela nya . Pria yang selama ini di lindungi nya . Marsha yang selalu memberikan seluruh perhatian nya kepada pria itu .
Marsha menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya . Sungguh perkataan yang keluar dari mulut Arga tadi sangat menyakitkan .
Ting ---
Bunyi ponsel milik Marsha , membuat gadis cantik itu mengalihkan atensi nya , di raih nya benda pipih yang berada di saku celana nya , lantas melihat siapa yang mengirimi nya pesan .
Tristan
[Sha , Vandra mabuk parah , gue enggak yakin mau ngantar dia pulang , takut dimarahin kakek Malik , Lo kemari ya gue tunggu]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments