Episode 2..

“Marsha Bangk*e !!”

“Marsha syialan !!”

“Arghhhh bangs*at !! Kenapa Lo selalu nyakitin hati gue !”

“Gue benci sama Lo ”

Umpatan itu lolos dari bibir Arga , pria itu meraup wajah nya dengan kasar , lalu menghempaskan seluruh barang yang ada di hadapannya saat sekarang ini . Emosi nya benar-benar di atas nalar .

“Woi santuy bro , Lo ngehancurin banyak barang ! Bisa rugi nanti Lo ” Teriak Revan-sahabat Arga . Pria itu berjalan menghampiri Arga dengan gaya Cool nya .

Arga menoleh , menatap ke arah Revan dengan tatapan tajam , membuat si empunya meringis melihat nya . “Yoi deh , Lo bisa hancurin lagi semau Lo . Lagian ini kan barang milik Lo ya , gue sih enggak bakalan rugi” ucap Revan lagi .

Arga menghela nafas nya kasar , lalu menjatuhkan bokong nya di sebuah sofa apartemen milik nya . Memejamkan mata nya sesaat , di susul oleh Revan yang duduk di kursi meja belajar .

“Rasa nya sakit kayak gini ya Van, gue benci banget sama Marsha ” ucap Arga yang masih setia memejamkan kedua bola mata nya .

Revan tersenyum mendengar nya . “Kenapa Lo enggak berdamai sama masa lalu bro ! Gila Lo sih ! Kalau gue jadi Lo , gue bakalan jujur , tapi yaudah deh , Lo ya tetap Lo , mau gue nasehatin sampe mulut gue berbuih juga Lo bakalan enggak bakalan berubah” cibir Revan .

Arga terkekeh mendengar cibiran dari Revan . “Lo enggak pernah ngerasain apa yang gue rasain Van”

Revan memutar bola mata nya jengah , jenuh dengan ucapan Arga yang selalu jika diri nya memberikan nasehat selalu mengatakan hal yang sama . “Serah Lo deh ! Yang penting jangan nyesel !”

Arga membuka mata nya , lalu menatap Revan , dan tersenyum kecut ke arah Revan . “Gue enggak bakalan pernah nyesel Van , karena mau gue kayak gimana pun , Marsha bakalan jadi milik gue ! Dan Lo harus tau , dia itu cinta mati sama gue Van ” ucap Arga sarkas.

Revan tersenyum miring , “Sepercaya diri itu kah Lo sama diri Lo sendiri ? Sepercaya gitu kah Lo sama perasaan seseorang yang bisa berubah sewaktu-waktu ?” ucap nya .

Lalu Revan bangkit dari duduk nya , sedangkan Arga masih mencerna setiap kata yang keluar dari bibir sahabat nya itu . “Gue cuman saranin ‘berubah Arga !!!” ucap Revan dengan menekankan kata ‘Berubah . “Lo sekarang bisa bangga karena dari dulu cinta nya Marsha besar banget buat Lo ! Tapi enggak kedepannya . Apa lagi dengan sikap Lo ” sambung nya lagi . Lalu Revan keluar dari kamar apartemen milik Arga .

“Gue mau delevery makanan , Lo pesen enggak ?” Teriak Revan dari luar , namun tidak di respon sama sekali oleh Arga , pria itu masih termenung mencerna semua kata yang di ucapkan oleh sahabat nya Revan .

Sedangkan Revan di luar tersenyum penuh arti melihat kebungkaman dari Arga . “Gue yakin Lo bisa berubah Arga ! Lo hanya perlu waktu , dan gue yakin Lo bisa ngerti , Lo harus ngerti semua yang terjadi , kalau selama ini Lo cuman salah faham doang Ga ” batin Revan di dalam hati nya ..

___oOo___

“Mau pulang ? Aku antar ya ?” ucap Kavandra kepada Marsha penuh dengan kelembutan.

Marsha tersenyum lalu menggeleng kan kepala nya ,. “Marsha pulang sendiri aja deh Vandra, lagian Marsha juga mau pergi ke toko buku bareng sama Reni” Tolak Marsha lembut .

Kavandra menghembuskan nafas nya kasar , kecewa dengan penolakan dari Marsha , ya walaupun gadis cantik itu menolak nya secara halus .“Bareng aja deh , biar aku antar ya !! ” Kavandra terus-menerus mencari cara agar Marsha mau pulang bersama dengan diri nya .

“Enggak enak, kalau harus ngerepotin Vandra terus” sahut Marsha yang memang keberatan jika harus merepotkan pria itu lagi .

“Sha!” Teriak Reni dari arah belakang nya , Kavandra dan Marsha langsung membalikkan tubuh nya menghadap ke arah Reni .

“Sha, nyokap gue nelpon gue , kata nya gue harus pulang cepet . Sorry enggak nepatin janji ya... Kita pergi lain waktu” ucap Reni , lalu menatap ke arah Kavandra sembari mengedipkan sebelah mata nya , gadis itu lalu langsung beringsut pergi dari sana .

Kavandra tersenyum tipis.

Marsha melemaskan bahu nya . “Yah , Reni mah , tadi dia yang janji .” ucap Marsha , lalu menatap ke arah Kavandra . “Aku pulang duluan ya Vandra , aku bisa pesen taxi aja ” sambung nya lagi .

Kavandra yang melihat Marsha ingin pergi langsung memegang tangan gadis cantik itu ,

Marsha mendongak menatap wajah Kavandra . "Ke-kenapa ?" Tanya Marsha .

"Aku antar " sahut Kavandra . Lalu menarik lengan gadis itu menuju parkiran sekolah .

Tanpa menyahut , Marsha hanya diam sembari memandangi Kavandra ,

Kavandra lalu mengambil helm milik nya menyerahkan nya kepada Marsha .

Marsha menautkan sebelah alis nya bingung " Maksud nya ? Kanapa di kasih ke Marsha ?" Tanya Marsha.

Kavandra tersenyum . "Pakai Sha . Biar kamu aman !" Seru Kavandra .

Marsha menggeleng kan kepala nya." Enggak deh , kan kamu yang bawa motor nya "

Kavandra tersenyum . "Aku enggak kenapa-kenapa Sha . Aku udah biasa naik motor . Kamu yang jarang banget naik motor . Nanti kalau kamu kenapa-kenapa gimana ?"

Marsha mencebikkan ujung bibir nya . "Lalu kalau kamu yang kenapa-kenapa gimana juga coba ?"

Kavandra terkekeh , mengacak rambut Marsha gemas . "Nanti kita berhenti di toko helm yang di seberang jalan . Nanti kita beli helm buat kamu ya" ucap Kavandra .

Marsha menghela nafas nya dalam , namun mengangguk kan kepala nya .

Setelah itu kedua nya meninggalkan sekolah tersebut ...

__oOo__

"Makasih ya Vandra , udah di anterin pulang eh malah di ajak ke toko buku lagi . Plus buku nya di bayarin " seru Marsha sembari mengangkat paper bag yang berisi beberapa buku yang di beli nya di toko buku tadi bersama dengan Kavandra .

Ya -- saat ini kedua nya sudah sampai di rumah milik Marsha .

Kavandra tersenyum , "enggak usah sungkan Sha . Kayak sama sapa aja deh" sahut Vandra . Lalu melirik jam tangannya , "Sha aku pulang dulu ya , aku mau nemenin kakek main golf ni ." Ucap Kavandra .

"Kamu enggak mampir dulu . Kayak nya Mami sama Papi ku udah pulang deh" Marsha menunjukkan beberapa mobil yang sudah terparkir rapih di halaman rumah nya ,

Kavandra menggeleng kan kepala nya . "Enggak deh , besok aku janji aku mampir . Salam ya buat Mami sama Papi . Aku pulang dulu. Takut kakek Malik ngamuk "

Marsha tersenyum , "salam juga ya sama kakek Malik , mungkin weekend aku kunjungi deh sama Omi aku" ucap Marsha .

Kavandra mengangguk kan kepala nya , setelah memakai helm full face milik nya pria itu melambaikan tangan nya .

"By Sha !!!"

Marsha tersenyum , hingga suara dekheman seseorang membuat Marsha terlonjak kaget .

"Ekhhhm"

Marsha membalikkan tubuh nya menatap seseorang yang tengah bersidekap dada .

"Arga ?"

Arga menautkan sebelah alis nya . Menatap tajam ke arah Marsha . "Enak ya pacaran sampai jam segini baru pulang . Enggak tau apa gue sama kedua orang tua gue capek nunggu . Dan Lo ??"

"Aghhh " Arga mengacak rambutnya frustasi .

"Udah buat kakek gue nungguin Lo lama . Lo tau kan kondisi Kakek gue?"

Marsha mengangguk kan Kepala nya lemah . Menundukkan kepala nya . Takut melihat tatapan tajam Arga .

"Lo !!" Tunjuk Arga .

"Marsha , Arga ,!! Masuk !! Ada yang ingin kita bahas " teriak Ony dari dalam . --nenek Arga .

"IYA Ny " Teriak kedua nya dan langsung berjalan masuk ke dalam rumah , takut Ony nya Arga mengomel panjang lebar , dan akan membuat semua orang kewalahan .

Sebelum benar-benar melangkah kan kaki nya masuk ke dalam rumah. Arga membisikkan sesuatu kepada Marsha .

"Urusan kita belum selesai" bisik Arga .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!