Pria muda yang berkulit putih serta ketua geng motor dari Geng Abius saat ini berjalan kemudian menaiki motor sport hitamnya. ia memasang helm kembali lalu menyalakan mesin motor,memasukkan gigi kemudian melaju dengan kecepatan tinggi seperti biasanya.
Di saat Raka sudah mencapai jalan raya yg ramai dan kebetulan juga lampu sedang merah. dia pun mencoba mengundurkan kecepatan motor,namun apa yg terjadi? remnya tiba-tiba tak berfungsi dan motornya terus melaju dengan kecepatan tinggi walau dia sudah mengundur gas. pria itu sangat panik dan terus mencoba menggunakan semua rem yg ada di motornya, tetapi itu tak mengubah kecepatan motor Raka sama sekali. disaat ia sibuk melihat apa yg salah dari motor miliknya......
Brukkk!!!
Mobil trek besar menghantam sepeda motor sport Raka dengan sangat keras. sebagian motor Raka berhamburan hancur dengan hantaman yg begitu keras dari trek yg melaju dengan cepat juga.sedangkan Raka, ia terhempas kan jauh ke depan,tubuhnya terbentur keras di jalan raya sehingga darahnya bercucuran keluar sangat banyak. nafasnya terengah-engah,tubuhnya bergetar merintih kesakitan, matanya menjadi sangat sayup dengan penglihatan samar-samar.
"Cepat tolong dia!!"
Di kesadaran Raka yg hampir menghilang, dia masih bisa mendengar teriakan orang-orang berlari menghampirinya.
"Cepat bawa dia ke rumah sakit!!"
Di saat seseorang mengangkutnya berjalan menuju mobil,di saat itu juga bersamaan dengan hilangnya kesadaran pria malang itu.
Untungnya para pengendara dengan cepat berhenti sehingga tak membuat mereka terkena kecelakaan dan itu membuat tubuh Raka pun masih utuh sampai sekarang. kalau pengendara lain melaju dan menginjak tubuh Raka? argh!! tak bisa dibayangkan.
*****
Rumah sakit....
Raka banyak kehilangan darah, dan golongan darah Raka sangatlah langka. Yg pertama datang saat Raka dibawah ke rumah sakit ialah Ivan, itu karena nomor darurat paling atas di dalam kontak ponsel Raka adalah nomor Ivan,dan Ivan setelah sampai disana ia menghubungi teman-teman se-geng motor Raka tentang kondisi Raka saat ini. Untungnya ada satu sampai dua anggota se-geng motornya yg memiliki darah yg sama dengannya dan akhirnya bisa mendonorkan darah untuk Raka tepat waktu. tak sia-sia Raka membentuk geng motor. mempunyai teman banyak yg selalu baiknya padanya sungguh suatu anugrah baginya.
Orang tua Raka baru saja sampai setelah Raka didonorkan darah. mereka benar-benar terlambat.....
Raka berbaring di ruang ICU tak sadarkan diri. dia koma beberapa hari. Ayah dan ibu tirinya sempat menemani Raka disana,namun mereka tak menemani Raka sampai ia sadar, mereka lebih mementingkan pekerjaan dan kesibukan masing-masing. yg ada di sana saat Raka dalam keadaan paling buruk ialah Ivan dan teman se-geng motornya. Mereka setia menunggu Raka, bahkan beberapa dari mereka yg memiliki Hal penting yg harus dilakukan rela meninggalkannya demi pria satu ini. khususnya Ivan. dia memiliki pekerjaannya yg harus ia kerjakan ,namun dia mengabaikan semua itu. dia tak keberatan jika dia dipecat nantinya. Raka adalah teman satu-satunya yg dia punya, maka dari itu dia tak akan pernah meninggalkannya.
Di hari ke 4......Raka masih tak bangun juga. Terlihat di luar ruang ICU mereka semua duduk merenung menatap kosong ke satu arah. tatapan mereka sendu dan khawatir akan keadaan Raka yg saat ini masih tak kunjung sadar juga. dengan jumlah mereka yg tidak sedikit tentunya menjadi keributan di rumah sakit,mereka sudah di tegur untuk pulang dan diberi tahu bahwa hanya beberapa orang yg dibolehkan menginap,tetapi mereka menentang. walaupun Mereka sudah diseret beberapa kali keluar oleh satpam yg bertugas disana, mereka tetap akan tinggal walau harus tidur di koridor atau dimana pun itu ,mereka tidak keberatan sama sekali. asalkan mereka bisa tetap menunggu dan tak meninggalkan rumah sakit. mereka sih sudah diberi tahu dari awal bahwa pria yg ada di ruang ICU ini sepertinya akan koma sedikit lama. walau sudah diberi tahu mereka masih bersikeras untuk tinggal menunggu sampai Raka membuka mata dan pulih sepenuhnya.
*****
Seorang dokter keluar dari ruang ICU dengan seorang suster wanita mendampinginya.
"Ini sudah jam untuk menjenguk, apa ada dari kalian yg ingin menjenguk nya?" tanya dokter tersebut pada mereka
Mereka refleks langsung berdiri dari duduk dan merekomendasikan diri mereka masing-masing.
"Maaf, hanya satu yg boleh masuk" ujar dokter
Kening sang dokter berkerut setelah sadar bahwa anak-anak geng motor ini masih saja tak meninggalkan tempatnya
"Kalian ini kenapa masih berada disini, apa kalian tak bisa mematuhi peraturan rumah sakit"
Semua hanya terdiam menunduk tak menjawab apa-apa. Ivan menatap mereka dengan simpati.
"Dok,aku akan mengurus mereka. maaf karena telah membuat keributan yg cukup lama ini. saja janji mereka akan pulang setelah saya menegur mereka." ucap Ivan sudah muak terus ditegur oleh dokter dan orang-orang yg ada di rumah sakit
"Baik,ini kesempatan terakhir. kalau tidak saya sendiri lah yg akan menyuruh polisi mengurus kalian" ancam dokter
Ivan mengangguk sangat meyakinkan,dan yg lainnya hanya bisa diam dan merenungkan kesalahan mereka. Emosi Pak dokter kembali membaik.
"Oh iya, apa keluarga dari pasien belum datang juga? apa mereka tak ingin menjenguk anaknya?" tanya dokter sekaligus
Tiba-tiba ekspresi mereka berubah menjadi sangat kesal setelah mendengar kata orang tua dari ketua geng motor nya. mereka tau bahwa orang tua Raka itu tak akan peduli dengan kondisi Raka saat ini.
"Oh, mereka sedang sibuk dok. mereka tak sempat datang kemari katanya" jawab Ivan asal
"Ohhh" gumam dokter
"Jadi siapa yg akan menjenguk?" Tanya dokter mengulangi pertanyaan awal
"Teman-teman bagaimana?" tanya Ivan pada mereka
"Kau saja yg pergi Ivan" ucap salah satu dari mereka lalu disusul dengan anggukan yg lainnya setuju
"Baiklah, terima kasih. aku akan memberi tahu kalian keadaan Raka nanti" ucap Ivan
"Ingat, kau hanya diberi waktu sedikit untuk menjenguk,ini semua untuk kesehatan pasien" ujar dokter memperingati
"Saya mengerti" jawab Ivan
Dia pun dipersilahkan masuk dengan didampingi seorang suster.ivan mengikuti setiap tahap untuk masuk ke ruang ICU, seperti mencuci tangan dll. sampai Ivan pun selesai dan saat ini sudah berada di samping Raka dengan memakai gaun luar berwarna hijau yg khusus disediakan untuk pembesuk di ruang ICU.
Pria itu menatap sendu melihat kondisi Raka saat ini yg tengah berbaring tak sadarkan diri. dia tak tahan melihat pria itu berbaring tak berdaya di atas ranjang sedangkan saat mengingat Raka adalah anak yg baik dan ceria padanya,dan sangat suka mengerjai dirinya membuat perasaan nya terpukul. walau ini sudah yg ke 2 kalinya dia masuk membesuk lelaki berkulit putih ini. tetapi dia masih saja tak bisa mengendalikan perasaannya yg campur aduk saat melihat teman baiknya masih tak bangun juga. pria itu seakan-akan seperti benda mati yg tak bergerak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
sama, saya juga kesel banget sama Sukuna alias Sikilna alias Cekerna 🗿
2023-05-05
0
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
diseret kan.. itu RS bukan lembah Teletubbies tempat piknik yg bs sembarangan orang datang, tidur, menginap, apalagi banyakan 😮💨
2023-05-05
0
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
haaaa koma 😭😭😭😭
2023-05-05
0