"RAKA BERHENTI!!" perintah Sukuna
Anak itu sama sekali tak peduli dengan teriakan sukuna, mau dia nangis darah pun dia tak akan pernah menoleh untuk mendengarkannya. Anak itu kembali menaiki motor sport miliknya seraya memasang helm di kepala lalu melaju pergi. sedangkan di dalam rumah, Lisa sebagai seorang istri ia mencoba menenangkan suaminya yg saat Ini sedang marah, ia menenangkannya agar pria itu tidak terkena darah tinggi.
Pria muda yg tengah mengendarai motor sport hitam dengan jaket bermotif tengkorak di punggung serta nama Abius di jaket nya sedang terlihat kebingungan, ia tidak tau harus kemana di pagi-pagi buta begini. jika ingin nongkrong bersama teman se-geng motornya juga tak mungkin sebab mereka hanya berkumpul di saat siang sampai malam hari bukan pada pagi hari, apalagi pagi-pagi buta seperti ini. karena bingung ingin kemana ia hanya terus berkendara tanpa tujuan,ia menggigil kedinginan karena udara di pagi hari sama sejuknya saat di malam hari,walau sudah memakai jaket dan kaos tangan,dia masih bisa merasakan dengan jelas angin secara perlahan masuk ke dalam tubuhnya.
Karena terlalu dingin dia memilih berhenti di suatu tempat, tanpa ia sadari tempat yg Raka singgahi itu ternyata rumah orang kaya,ya sebelas dua belas lah dengan rumah Raka. Raka turun dari motor tanpa membuka helm.
"Dingin sekali" gumamnya menggigil kedinginan
"Hei nak, ini bukan tempat parkir" ucap seorang satpam dari dalam pagar rumah
Raka menoleh ke belakang setelah mendengar seseorang sepertinya sedang bicara padanya
"Bapak bicara padaku?" tanya Raka
Satpam itu mengerutkan kening lantaran tak mendengar dengan jelas apa yg dikatakan Raka
"Kau bilang apa?" tanya satpam
"Aku tanya, tadi itu apa bapak bicara padaku?" ujar Raka sedikit mengeraskan suara
Mulut sang satpam berdecak
"Yang aku dengar darimu hanyalah jzjksnznehheiskxsmsbdhx saja. buka helm mu dulu kalau ingin bicara" ucap satpam sedikit kesal
"Bukan helm yg salah,tapi kau yg tuli" Raka bergumam kemudian membuka helm
Raka memainkan rambutnya setelah membuka helm
"Aku bilang, apa bapak bicara padaku tadi?" tanya Raka dengan ekspresi sudah terlihat muak karena terus mengulangi pertanyaan yg sama
"Ya. kau pikir aku sedang bicara dengan siapa?" Ucapnya merasa terhina
"Ohh" jawab Raka seadanya lalu kembali membalikkan badan ke arah jalan raya
Lagi-lagi satpam tersebut berdecak kesal dengan tingkah laku anak muda itu padanya, tapi setelah ia lihat-lihat dari tampang dan tingkah nya, satpam itu berfikir mungkin dia adalah kekasih nona yg ada di rumah ini. karena berfikir demikian dia pun tak jadi mengusir Raka dan membiarkannya berdiri disana. tak lama setelah itu Raka pun kembali menaiki motor dan melaju kembali. melihat pria muda itu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun membuat sang satpam terlihat kebingungan.
Tak lama setelah perginya Raka,seorang wanita keluar dari rumah tersebut dan menaiki mobil merah. saat mengemudikan mobil dia tampak bingung dengan satpam yg terus melihat ke arah jalan dan tak membuka pintu gerbang untuknya. ia membuka kaca mobil
"Pak apa yg kau lihat,buka gerbangnya!!" perintah wanita muda
Mendengar suara Nona pemilik rumah ini memanggilnya membuatnya kembali sadar dari lamunan dan dengan gercap membukakan gerbang, sebelum wanita itu melewati gerbang....
"Eh nona" panggil satpam tiba-tiba
Wanita itu mengangguk ke atas satu kali dengan arti Apa?
"Tadi ada seorang pria tampan yg menunggu di depan sini, apa itu pacarmu nona?" tanya satpam keypo
"Satya?"
Satpam menggelengkan kepala
"Bukan"
Wanita itu berfikir sejenak. siapa saja teman pria tampan yg ia miliki
"Aditya?"
"Aku tidak tau nona, yg aku tau sebelumnya aku belum pernah melihat dia bersama nona, aku pikir dia pacar nona" ujarnya
"Aku tak punya pacar. ah sudahlah, aku akan tanya pada teman ku nanti"
"Oh baik nona"
Wanita itu pun melaju pergi dengan mobil merah menuju sekolah SMA nya.
*****
Sementara di sisi lain, raka saat ini masih terus mengendarai motor entah kemana dia akan pergi
"Aku pergi ke rumah Ivan saja" gumamnya kini mengambil keputusan
Di rumah yg tak begitu besar, Raka memarkir motor tepat di depan rumah ivan
Tok! tok!
"Iya sebentar!" teriak seorang pria dari dalam rumah
Membuka pintu
"Raka?"
"Hai, boleh aku istirahat di sini sebentar?" tanya Raka
"Boleh,tapi kenapa?"
Raka hanya berdecak tak menjawab seraya langsung masuk ke dalam rumah ivan setelah mendapat ijin. Ivan hanya bisa mengikuti dari belakang lalu menutup pintu. Raka menjatuhkan diri duduk di atas sofa panjang empuk yg ada di ruang tamu. ia menghela nafas lega
"Kawan,disini tak ada AC seperti yg ada di rumahmu, kau bisa kepanasan, aku yakin kau tak akan bisa bertahan lama disini" ujar Ivan sembari berjalan dan duduk di sofa yg lain
Raka tak merespon malas menjawab. tangannya yg sedang mencoba membuka sepatu terhenti kan lantaran Ivan melarang
"Ehh! kau tak usah membuka sepatu mu. aku tau sepatumu bersih dari kuman" ucap Ivan bercanda
Pria muda itu tersenyum miring setelah mendengar ucapan sahabatnya
"Aku habis injak tai ayam loh" ucap Raka asal, ingin melihat reaksi Ivan
Mata Ivan refleks melototi sepatu Raka
"Kau ini yg benar" ucapnya serius
Raka mengangguk terlihat sangat meyakinkan,dia samping itu dia juga mencoba menahan tawa. di tengah-tengah kepercayaannya dengan ucapan Raka, tiba-tiba dia teringat bahwa Raka sangat suka mengerjai dirinya, dengan memikirkan itu membuatnya kembali tak percaya
"Raka.....setelah semua kebohongan yg sering kau berikan padaku? mana mungkin aku percaya padamu" ucapnya tersenyum menyeringai setelah sadar bahwa itu pasti hanya bualannya
Raka yg tadinya memegang sepatu kini kembali bersandar di dinding sofa dengan menghela nafas berat
"Kau sudah tau yasudah" gumamnya memejamkan mata terlihat mengantuk
"kau tak kepanasan berada disini? disini tak ada AC loh" ucapnya lagi memperingati
Mendengar ucapan itu keluar dari mulut Ivan yg kedua kalinya membuat Raka berdecak,lalu membuka kembali matanya dengan kasar
"Aku ini habis mengendarai motor di luar,apa kau pikir orang akan kepanasan setelah naik motor berkilo-kilo jauhnya di pagi-pagi buta begini?"
"Oh iya,Jarak rumahmu kemari kan sangat jauh,knp kau kemari?" Tanyanya penasaran
"Sudahlah,aku ingin tidur" gumamnya lalu membaringkan tubuh di sofa panjang yg ia duduki
Tidak lama setelah dia membaringkan dirinya ia sudah mendengkur. mendengar dengkuran temannya itu, Ivan menggelengkan kepala. sementara Raka tertidur, Ivan jadi kepikiran tentang Tai ayam yg Raka sebut itu, sebab penasaran anak itu mencoba mengecek apa dia berbohong atau tidak. di saat melihat telapak sepatu milik Raka, ia tak melihat apa pun selain sedikit debu yg menempel di sepatunya. seperti dugaannya, sepatu temannya ini pasti bersih.
Ivan Septiawan Maulana. ia adalah teman Alumni SMA Raka yg paling akrap, bisa dibilang mereka best friend. mereka berdua sudah menjadi teman yg akrap sejak kelas 2 SMA. dia iyalah teman satu-satunya yg sangat Raka percaya.
Info untuk pemeran utama wanitanya, akan segera hadir di episode yg akan datang. di tunggu saja ya dengan sabar😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
mau gimana lagi mmg gitu kerjaannya 😮💨
2023-05-05
0
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
iya nanti ketekmu pasti akan selalu basah
2023-05-05
0
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂 xsxszfsgghgtshhgs sekali
2023-05-05
0