Bab 2 Berkunjung ke Makam Ibu

"RAKA BERHENTI!!" perintah Sukuna

Anak itu sama sekali tak peduli dengan teriakan sukuna, mau dia nangis darah pun dia tak akan pernah menoleh untuk mendengarkannya. Anak itu kembali menaiki motor sport miliknya seraya memasang helm di kepala lalu melaju pergi. sedangkan di dalam rumah, Lisa sebagai seorang istri ia mencoba menenangkan suaminya yg saat Ini sedang marah, ia menenangkannya agar pria itu tidak terkena darah tinggi.

Pria muda yg tengah mengendarai motor sport hitam dengan jaket bermotif tengkorak di punggung serta nama Abius di jaket nya sedang terlihat kebingungan, ia tidak tau harus kemana di pagi-pagi buta begini. jika ingin nongkrong bersama teman se-geng motornya juga tak mungkin sebab mereka hanya berkumpul di saat siang sampai malam hari bukan pada pagi hari, apalagi pagi-pagi buta seperti ini. karena bingung ingin kemana ia hanya terus berkendara tanpa tujuan,ia menggigil kedinginan karena udara di pagi hari sama sejuknya saat di malam hari,walau sudah memakai jaket dan kaos tangan,dia masih bisa merasakan dengan jelas angin secara perlahan masuk ke dalam tubuhnya.

Karena terlalu dingin dia memilih berhenti di suatu tempat, tanpa ia sadari tempat yg Raka singgahi itu ternyata rumah orang kaya,ya sebelas dua belas lah dengan rumah Raka. Raka turun dari motor tanpa membuka helm.

"Dingin sekali" gumamnya menggigil kedinginan

"Hei nak, ini bukan tempat parkir" ucap seorang satpam dari dalam pagar rumah

Raka menoleh ke belakang setelah mendengar seseorang sepertinya sedang bicara padanya

"Bapak bicara padaku?" tanya Raka

Satpam itu mengerutkan kening lantaran tak mendengar dengan jelas apa yg dikatakan Raka

"Kau bilang apa?" tanya satpam

"Aku tanya, tadi itu apa bapak bicara padaku?" ujar Raka sedikit mengeraskan suara

Mulut sang satpam berdecak

"Yang aku dengar darimu hanyalah jzjksnznehheiskxsmsbdhx saja. buka helm mu dulu kalau ingin bicara" ucap satpam sedikit kesal

"Bukan helm yg salah,tapi kau yg tuli" Raka bergumam kemudian membuka helm

Raka memainkan rambutnya setelah membuka helm

"Aku bilang, apa bapak bicara padaku tadi?" tanya Raka dengan ekspresi sudah terlihat muak karena terus mengulangi pertanyaan yg sama

"Ya. kau pikir aku sedang bicara dengan siapa?" Ucapnya merasa terhina

"Ohh" jawab Raka seadanya lalu kembali membalikkan badan ke arah jalan raya

Lagi-lagi satpam tersebut berdecak kesal dengan tingkah laku anak muda itu padanya, tapi setelah ia lihat-lihat dari tampang dan tingkah nya, satpam itu berfikir mungkin dia adalah kekasih nona yg ada di rumah ini. karena berfikir demikian dia pun tak jadi mengusir Raka dan membiarkannya berdiri disana. tak lama setelah itu Raka pun kembali menaiki motor dan melaju kembali. melihat pria muda itu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun membuat sang satpam terlihat kebingungan.

Tak lama setelah perginya Raka,seorang wanita keluar dari rumah tersebut dan menaiki mobil merah. saat mengemudikan mobil dia tampak bingung dengan satpam yg terus melihat ke arah jalan dan tak membuka pintu gerbang untuknya. ia membuka kaca mobil

"Pak apa yg kau lihat,buka gerbangnya!!" perintah wanita muda

Mendengar suara Nona pemilik rumah ini memanggilnya membuatnya kembali sadar dari lamunan dan dengan gercap membukakan gerbang, sebelum wanita itu melewati gerbang....

"Eh nona" panggil satpam tiba-tiba

Wanita itu mengangguk ke atas satu kali dengan arti Apa?

"Tadi ada seorang pria tampan yg menunggu di depan sini, apa itu pacarmu nona?" tanya satpam keypo

"Satya?"

Satpam menggelengkan kepala

"Bukan"

Wanita itu berfikir sejenak. siapa saja teman pria tampan yg ia miliki

"Aditya?"

"Aku tidak tau nona, yg aku tau sebelumnya aku belum pernah melihat dia bersama nona, aku pikir dia pacar nona" ujarnya

"Aku tak punya pacar. ah sudahlah, aku akan tanya pada teman ku nanti"

"Oh baik nona"

Wanita itu pun melaju pergi dengan mobil merah menuju sekolah SMA nya.

*****

Sementara di sisi lain, raka saat ini masih terus mengendarai motor entah kemana dia akan pergi

"Aku pergi ke rumah Ivan saja" gumamnya kini mengambil keputusan

Di rumah yg tak begitu besar, Raka memarkir motor tepat di depan rumah ivan

Tok! tok!

"Iya sebentar!" teriak seorang pria dari dalam rumah

Membuka pintu

"Raka?"

"Hai, boleh aku istirahat di sini sebentar?" tanya Raka

"Boleh,tapi kenapa?"

Raka hanya berdecak tak menjawab seraya langsung masuk ke dalam rumah ivan setelah mendapat ijin. Ivan hanya bisa mengikuti dari belakang lalu menutup pintu. Raka menjatuhkan diri duduk di atas sofa panjang empuk yg ada di ruang tamu. ia menghela nafas lega

"Kawan,disini tak ada AC seperti yg ada di rumahmu, kau bisa kepanasan, aku yakin kau tak akan bisa bertahan lama disini" ujar Ivan sembari berjalan dan duduk di sofa yg lain

Raka tak merespon malas menjawab. tangannya yg sedang mencoba membuka sepatu terhenti kan lantaran Ivan melarang

"Ehh! kau tak usah membuka sepatu mu. aku tau sepatumu bersih dari kuman" ucap Ivan bercanda

Pria muda itu tersenyum miring setelah mendengar ucapan sahabatnya

"Aku habis injak tai ayam loh" ucap Raka asal, ingin melihat reaksi Ivan

Mata Ivan refleks melototi sepatu Raka

"Kau ini yg benar" ucapnya serius

Raka mengangguk terlihat sangat meyakinkan,dia samping itu dia juga mencoba menahan tawa. di tengah-tengah kepercayaannya dengan ucapan Raka, tiba-tiba dia teringat bahwa Raka sangat suka mengerjai dirinya, dengan memikirkan itu membuatnya kembali tak percaya

"Raka.....setelah semua kebohongan yg sering kau berikan padaku? mana mungkin aku percaya padamu" ucapnya tersenyum menyeringai setelah sadar bahwa itu pasti hanya bualannya

Raka yg tadinya memegang sepatu kini kembali bersandar di dinding sofa dengan menghela nafas berat

"Kau sudah tau yasudah" gumamnya memejamkan mata terlihat mengantuk

"kau tak kepanasan berada disini? disini tak ada AC loh" ucapnya lagi memperingati

Mendengar ucapan itu keluar dari mulut Ivan yg kedua kalinya membuat Raka berdecak,lalu membuka kembali matanya dengan kasar

"Aku ini habis mengendarai motor di luar,apa kau pikir orang akan kepanasan setelah naik motor berkilo-kilo jauhnya di pagi-pagi buta begini?"

"Oh iya,Jarak rumahmu kemari kan sangat jauh,knp kau kemari?" Tanyanya penasaran

"Sudahlah,aku ingin tidur" gumamnya lalu membaringkan tubuh di sofa panjang yg ia duduki

Tidak lama setelah dia membaringkan dirinya ia sudah mendengkur. mendengar dengkuran temannya itu, Ivan menggelengkan kepala. sementara Raka tertidur, Ivan jadi kepikiran tentang Tai ayam yg Raka sebut itu, sebab penasaran anak itu mencoba mengecek apa dia berbohong atau tidak. di saat melihat telapak sepatu milik Raka, ia tak melihat apa pun selain sedikit debu yg menempel di sepatunya. seperti dugaannya, sepatu temannya ini pasti bersih.

Ivan Septiawan Maulana. ia adalah teman Alumni SMA Raka yg paling akrap, bisa dibilang mereka best friend. mereka berdua sudah menjadi teman yg akrap sejak kelas 2 SMA. dia iyalah teman satu-satunya yg sangat Raka percaya.

Info untuk pemeran utama wanitanya, akan segera hadir di episode yg akan datang. di tunggu saja ya dengan sabar😁

Terpopuler

Comments

🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ

🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ

mau gimana lagi mmg gitu kerjaannya 😮‍💨

2023-05-05

0

🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ

🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ

iya nanti ketekmu pasti akan selalu basah

2023-05-05

0

🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ

🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ

🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂 xsxszfsgghgtshhgs sekali

2023-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kemarahan Sukuna
2 Bab 2 Berkunjung ke Makam Ibu
3 Bab 3 Jadwal balapan
4 Bab 4 kemenangan merujuk pada Masalah
5 Bab 5 Kecelakaan
6 Bab 6 Mimpi yg begitu Kalut
7 Bab 7 Sadar dari koma
8 Bab 8 Lisa ayeaye berulah
9 Bab 9 Uang dalam tas
10 Bab 10 Pertemuan pria dan gadis SMA
11 Bab 11 Gadis yg merepotkan
12 Bab 12 Rasa empati dari seorang ketua Geng
13 Bab 13 Raka ditangkap polisi?
14 Bab 14 Gadis cerewet
15 Bab 15 Hari yg merepotkan
16 Bab 16 Menginap di rumah seorang gadis
17 Bab 17 Memancing emosi
18 Bab 18 Dunia sangat sempit untuk mereka berdua
19 Bab 19 Merancang motor baru
20 Bab 20 Mulai peduli
21 Bab 21 Mendadak jadi pahlawan malam
22 Bab 22 Pertengkaran sahabat
23 Bab 23 Rasa cemburu
24 Bab 24 Pria bad boy berjiwa Malaikat
25 Bab 25 Berkunjung ke panti asuhan
26 Bab 26 Flash back~
27 Bab 27 Gadis licik
28 Bab 28 Mulai memainkan perasaan Raka
29 Bab 29 Menguntit sukuna
30 Bab 30 First Kiss terpaksa
31 Bab 31 Terpuruk
32 Bab 32 Rumit
33 Bab 33 Pertemuan kedua ketua GENG
34 Bab 34 Benci
35 Bab 35 Memulai rencana
36 Bab 36 Mulai terobsesi
37 Bab 37 Ciuman kedua kalinya
38 Bab 38 Ivan berkunjung
39 Bab 39 Rencana membangunkan Si kebo tidur
40 Bab 40 Jadwal balap liar dan Haters
41 Bab 41 Mabuk berat
42 Bab 42 Definisi setiap rencana adalah jalan hidup yg sudah ditakdirkan
43 Bab 43 Merindukan sosok Keysa laudya lestari
44 Bab 44 Rencana Kencan
45 Bab 45 Club Chikiny
46 Bab 46 Cemburu berat
47 Bab 47 Dia Milikku!
48 Bab 48 Jebakan dari seorang Haters
49 Bab 49 Senjata makan tuan
50 Bab 50 Sahabat yg pengertian
51 Bab 51 Terlambat
52 Bab 52 Key merajuk
53 Bab 53 Nasib yg menyedihkan
54 Bab 54 Raka berulah lagi
55 Bab 55 Makan siang bersama
56 Bab 56 Kencan yg tak terduga
57 Bab 57 Pria amatir
58 Bab 58 Kemarahan Ibu
59 Bab 59 Menguji
60 Bab 60 Apa itu cinta?
61 Bab 61 Sensasi apa ini
62 Bab 62 Pria polos
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 Kemarahan Sukuna
2
Bab 2 Berkunjung ke Makam Ibu
3
Bab 3 Jadwal balapan
4
Bab 4 kemenangan merujuk pada Masalah
5
Bab 5 Kecelakaan
6
Bab 6 Mimpi yg begitu Kalut
7
Bab 7 Sadar dari koma
8
Bab 8 Lisa ayeaye berulah
9
Bab 9 Uang dalam tas
10
Bab 10 Pertemuan pria dan gadis SMA
11
Bab 11 Gadis yg merepotkan
12
Bab 12 Rasa empati dari seorang ketua Geng
13
Bab 13 Raka ditangkap polisi?
14
Bab 14 Gadis cerewet
15
Bab 15 Hari yg merepotkan
16
Bab 16 Menginap di rumah seorang gadis
17
Bab 17 Memancing emosi
18
Bab 18 Dunia sangat sempit untuk mereka berdua
19
Bab 19 Merancang motor baru
20
Bab 20 Mulai peduli
21
Bab 21 Mendadak jadi pahlawan malam
22
Bab 22 Pertengkaran sahabat
23
Bab 23 Rasa cemburu
24
Bab 24 Pria bad boy berjiwa Malaikat
25
Bab 25 Berkunjung ke panti asuhan
26
Bab 26 Flash back~
27
Bab 27 Gadis licik
28
Bab 28 Mulai memainkan perasaan Raka
29
Bab 29 Menguntit sukuna
30
Bab 30 First Kiss terpaksa
31
Bab 31 Terpuruk
32
Bab 32 Rumit
33
Bab 33 Pertemuan kedua ketua GENG
34
Bab 34 Benci
35
Bab 35 Memulai rencana
36
Bab 36 Mulai terobsesi
37
Bab 37 Ciuman kedua kalinya
38
Bab 38 Ivan berkunjung
39
Bab 39 Rencana membangunkan Si kebo tidur
40
Bab 40 Jadwal balap liar dan Haters
41
Bab 41 Mabuk berat
42
Bab 42 Definisi setiap rencana adalah jalan hidup yg sudah ditakdirkan
43
Bab 43 Merindukan sosok Keysa laudya lestari
44
Bab 44 Rencana Kencan
45
Bab 45 Club Chikiny
46
Bab 46 Cemburu berat
47
Bab 47 Dia Milikku!
48
Bab 48 Jebakan dari seorang Haters
49
Bab 49 Senjata makan tuan
50
Bab 50 Sahabat yg pengertian
51
Bab 51 Terlambat
52
Bab 52 Key merajuk
53
Bab 53 Nasib yg menyedihkan
54
Bab 54 Raka berulah lagi
55
Bab 55 Makan siang bersama
56
Bab 56 Kencan yg tak terduga
57
Bab 57 Pria amatir
58
Bab 58 Kemarahan Ibu
59
Bab 59 Menguji
60
Bab 60 Apa itu cinta?
61
Bab 61 Sensasi apa ini
62
Bab 62 Pria polos

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!