"Loh,kenapa sarapan paginya cuman telor dadar? Gak ada yang lain,jangan malas masak dong". Gerutu Fahri, mengambil 1 telor ceplok di piring.
"Gimana lagi,mas. Semua bahan habis,tinggal telor doang. Waktunya belanja lah,". Jawab Rania, mendelik ke arah suaminya. "Jangan lupa,mas. Skincare ku,habis loh. Kamu harus membelinya, seperti biasa yah". Pintanya lagi, tersenyum kecil.
"Hmmm...pulang kerja nanti,aku belanja bulanan. Kamu gak usah ikut, malu-maluin tau. Banyak maunya,ini dan itu. Aku tidak suka melihat mu,makan banyak-banyak. Nanti malah gendut, seperti bu Yanti. Iiihhh... Ogah banget, punya istri model begitu". Fahri, bergidik geli.
"Siapa juga mau ikut,mas. Calingukan gak jelas,kaya bocah di marahin emaknya minta jajan". Celotehnya Rania, sangat membosankan bersama suaminya.
"Hmmmm...Lebih bagus itu,kamu gak ikut". Sahutnya Fahri, terpaksa harus menikmati telor ceplok bercampur dengan kecap manis.
"Ngomong-ngomong tentang tetangga sebelah,apa pekerjaannya? Sok-sokan traktir ibu-ibu, sekitar". Ledek Fahri, tersenyum smrik. Sialan,kenapa aku kepo dengan tetangga baru itu. Apa lagi berstatus duda, takutnya Rania kepincut dengannya.
"Seorang dosen,mas. Mengajar di salah satu universitas, sekitar sini. Karena dekat dengan kampus, jadi membeli rumah sebelah". Jawab Rania,dia terkejut mendengar jika Aldo membeli rumah itu. Dia mengira Aldo,cuman menyewanya saja. Tumben sekali kamu,mas. ingin tahu, pekerjaan orang lain.
"Eee... Palingan bohong semata,uang darimana? Dia mampu membeli rumah di samping kita, rumahnya jauh lebih besar dari punya kita ini. Ck, pembohong besar rupanya". Decak Fahri, menggeleng kepalanya. Cuman seorang dosen,jauh kalah dengan ku. Mana mungkin Rania, melepaskan suaminya pekerja kantoran.
"Hussssttttt,gak boleh ngomong seperti itu. Siapa tau aja,memang benar. Kita mana tau,berapa gajih seorang dosen. Bahkan kita tidak tahu,asal usulnya. Jangan merendahkan orang lain,mas. Takutnya mas,terkejut-kejut nantinya. Seandainya,bang Aldo anak orang kaya raya". Bantah Rania, suaminya memang suka menjelekkan orang lain.
Selesai makan Fahri, bersiap-siap untuk berangkat kerja. Tak lupa Rania,mengantar suaminya ke depan rumah.
Mata Rania, tertuju sebuah pemandangan begitu menyegarkan. Aldo, tengah merenggangkan otot-ototnya yang kekar.
Banyak ibu-ibu lainnya,terkesima dengan tubuh Aldo begitu sangat sempurna. Ada yang tidak berkedip matanya, sungguh mubazir untuk di hiraukan.
"Masya Allah, ciptaan mu sangat indah". Gumamnya Rania,sontak membuat sang suami murka.
"Rania..!!!". Bentak Fahri, rahangnya mengeras seketika. Mana mungkin istrinya, terpesona dengan duda tetangganya itu. Ini adalah pertama kalinya, Fahri melihat langsung. Siapa sebenarnya tetangga barunya itu, mampu menghipnotis kaum hawa.
"Allahuakbar,mas! Ngapain kamu, bentak keras segala? Gak malu apa,di lihat orang lain". Rania,kesal dengan suaminya berlalu masuk kedalam rumah. Dasar pengganggu,saja. Aku lagi menikmati pemandangan,di pagi hari. Eeee...Di ganggu sama suami kutu kampret, aaaarrgghh...
Benar saja, beberapa sepasang mata tertuju kepadanya. "Ngapain kalian semua, menatap ke sini ha? Jangan ikut campur urusan rumah tangga kami,urus aja rumah tangga kalian". Ucap Fahri, membuat lainnya langsung membuang muka ke arah lain.
"Mas Fahri,salam kenal". Kata Aldo, menghampirinya. Tak lupa mengulurkan tangan, untuk bersalaman.
Fahri,melirik sekilas ke arah tangan Aldo. Tidak ada niat sedikitpun, untuk membalas uluran tangan tetangganya itu.
"Hmmmm... sebentar,lain kali gak perlu traktir istri saya. Jangan sok dekat,sok kenal". Tegas Fahri, melongos masuk kedalam mobil dan meninggal perkarangan rumahnya.
"Bisa-bisanya Rania, bertahan dengan suami seperti itu". Gumamnya Aldo, melirik ke arah pintu rumah Rania. Setelahnya berlalu, pergi ke rumahnya.
****************
"Aaaarrgghh....Gak boleh di biarkan ini, takutnya Rania hilaf sama duda itu. Apa aku suruh aja ibu,tinggal di rumah kami. Aaahh...Mana mungkin juga, Rania mau serumah dengan ibuku". Fahri, semakin gelisah gusar di buatnya. Sangat takut jika sang istri, bermain gila dengan tetangganya itu.
Fahri, berhenti di sebuah perumahan. Keluarlah seorang wanita cantik dan anggun,dia adalah Shania mantan kekasihnya dulu.
Shania, tersenyum sumringah dan duduk di samping Fahri. "Pagi mas, tumben sekali wajahnya di tekuk". Kekehnya.
"Shania,kapan mobilmu baik? Ini terakhir kalinya,aku mengijinkan kamu nebeng lagi. Istri ku marah besar,dia cemburu". sebenarnya Fahri, seringkali beralasan untuk menghindari mantannya. Lagi-lagi dia, selalu luluh dan menuruti perkataan Shania.
"Gak bisa gitu dong,mas. Kita ini pacaran, suka-suka akulah". Bantah Shania, langsung bergelut manja di lengan Fahri.
Fahri, mengusap wajahnya. "Tapi, setidaknya kita jaga jarak dulu. Asal kamu tahu,aku tidak mau kehilangan Rania".
"Menyebalkan sekali,aku gak mau jadi istri keduamu nanti mas. Aku ingat jadi istri pertamamu, tanpa ada orang lain". Sungutnya Shania, begitu sangat mencintai Fahri.
Awalnya biasa saja,ketika Fahri pertama kali bertemu dengan Shania. Entah seiring waktunya berjalan, tumbuhlah bumbu-bumbu cinta. Sehingga mereka berdua, merajut cinta yang belum kelar dulu.
"Mana mungkin juga,aku meninggal Rania. Karena aku sangat mencintainya, begitu juga dengan mu.Masih belum bisa, meminta ijin untuk menikah lagi. Tau sendirilah Rania, bisa melakukan hal yang tidak baik kepadamu". Fahri,di landa gelisah gusar. Sudah pasti Rania, tidak mengijinkan suaminya menikah lagi.
"Gak mau tau, secepatnya kamu menikahi aku. Kalau tidak,aku sendiri yang berbicara dengan Rania". Shania,tak segan-segan menghadapi istri kekasihnya itu.
"Jangan gila, Shania! Aku gak mau, rumah tangga ku kenapa-kenapa? tunggulah sebentar lagi,aku janji". Bujuk Fahri, mencium pucuk kepala sang kekasih.
Akhirnya Shania ,mengalah dan terus mengalah lagi. Walaupun dia, tidak sabar menjadi istri Fahri. Cepat atau lambatnya,aku akan memiliki mas
****************
Sesampai di kantor, Fahri dan Shania nampak biasa saja. Rekan kerja lainnya, tidak mengetahui jika mereka sepasang kekasih.
"Tiap hari seringkali berduaan,yakin kalian gak ada hubungan". Tanya Rudi,teman kerjanya.
"Hahahaha....Gak lah,karena aku sudah punya istri". Jawab Fahri, beruntung sekali beda ruangan dengan Shania. Jika mendengar pembicaraannya, bisa-bisa ngambek beberapa hari.
"Fahri,boleh dong. Bantuin aku, untuk mendekati Shania. Sepertinya,dia tepi wanita nakal". Bisik Rudi, terbilang pria hidung belang.
"Gak,aku tidak setuju. Apa lagi, Shania teman dekat istriku. Mau di hajar habis-habisan, oleh istriku". Alasannya Fahri, langsung. Dia berbohong kepada lainnya,jima Shania teman dekat sang istri. Agar karyawan kantor, tidak mencurigai mereka.
"Ck,sialan kamu. Beruntung sekali, istrimu tidak cemburu buta. Apa lagi,kamu membawa wanita lain dalam 1 mobil". Sahut Andre,yang menguping pembicaraan mereka dari tadi.
"Mereka teman dekat, lagipula Shania ikut dengan ku karena mobilnya mogok. Itupun istriku, yang memaksa berangkat barengan". Alibinya Fahri, tersenyum merekah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Mamah Kekey
hadeh mantan bisa membawa mala petaka nih...
2024-07-05
0
Rahmawaty❣️
Lah lah , CLBK rupanya mreka
2023-05-29
0
Tasya Aulia
intinya brselingkuh pngin tp mninggal kan istri nya tdk mau sngguh lcu
2023-05-26
0