BAB 3

Tawuran part 3.

#Kebenaran sebuah Firasat.

"Mas Juna … jangan pergi mas," pinta Bisma penuh permohonan.

Bisma adalah adik Arjuna, dan Arjuna sangat menyayangi adiknya, karena Ibu mereka meninggal beberapa hari setelah Bisma lahir ke dunia, merasa keluarganya tak lagi utuh, Arjuna melimpahkan semua kasih sayang nya pada si bungsu Bisma, walaupun tiga bulan setelah kepergian ibunya, ayah Arjuna dan Bisma sudah menikah kembali, tapi dari pernikahan keduanya ini, Ayah Arjuna tak memiliki keturunan.

"Mas harus pergi dek, ini masalah harga diri, apa kata teman teman mas Juna, kalau mas juna sang ketua geng, justru tak bisa datang dan membantu perjuangan teman teman mas Juna,"

"Tapi perasaan ku tidak enak mas, aku takut mas Juna kenapa napa." Bisma berujar dengan nada khawatir, Bisma memang baru berusia sepuluh tahun, tapi ia sangat peka terlebih terhadap saudara tertuanya, ia selalu khawatir berlebihan jika akan terjadi sesuatu pada Arjuna, dan ternyata semua kekhawatiran nya selalu terjadi, Arjuna akan pulang dengan kondisi wajah lebam atau lengan nya bengkak, bahkan pernah mengalami patah tulang, semuanya berawal dari perasaan tak enak yang di rasakan Bisma.

Dan hari ini pun Bisma merasakan perasaan tersebut, tak ingin saudara tertuanya terluka, sebisa mungkin Bisma mencegah kepergian Arjuna.

"Dengar kan mas Juna, apapun yang terjadi kamu harus tetap di rumah, mas Juna janji ini hanya sebentar saja, tidak sampai malam, mas Juna akan tiba di rumah lagi yah?" Bohong, hanya itu yang bisa Juna lakukan, karena ia tak ingin adik kecilnya meniru dirinya yang selalu memberontak pada Ayah nya.

"Tidak, apapun yang terjadi, aku ikut mas Juna, kalau mas tidak mau membawaku, aku akan minta om Panji mengantarku, mengikuti mas Juna." Bisma masih juga tidak ingin menyerah, ia sudah bertekad mencegah kepergian Juna.

Arjuna tak bisa mengingkari janji nya pada teman temannya, sementara jika ia membawa Bisma, akan sangat berbahaya, rasanya Arjuna sudah seperti hendak terjun ke peperangan besar yang melibatkan Pandawa dan Kurawa.

"Pokok nya kamu gak boleh ikut …" pungkas Arjuna.

Arjuna segera berjalan cepat menuju pintu depan seragam sekolah berbalut jaket dan helm berwarna hitam, melengkapi penampilannya, Helm adalah peralatan yang tidak boleh ia lepaskan selama tawuran berlangsung, Arjuna memang nekat, rapi tidak ingin bersikap konyol, dengan membiarkan kepala nya tanpa perlindungan.

"Om panji …" teriak Arjuna.

Dari arah samping, Panji yang tengah mencuci mobil, lari menghampiri Arjuna.

"Iya mas?" Tanya Panji pada anak majikannya tersebut.

"Tolong jaga Bisma, jangan sampai dia keluar apalagi mengikutiku, bisa habis aku di hajar kakung, kalau sampai Bisma mencontoh perbuatanku." Perintah Arjuna pada Panji, supir pribadi kakung nya.

"Baik mas, saya akan berjaga di teras," panji mengangguk hormat.

Arjuna segera menaiki motor kesayangannya, tanpa Arjuna dan Panji sadari, Bisma sudah berada di dalam taxi, ketika Arjuna berbicara dengan Panji, Bisma mengendap melalui pintu samping lalu memanjat pagar, dan saat itu ada taxi kosong sedang melintas, Bisma langsung menghentikan nya.

"Ikuti motor itu pak." Pinta Bisma, ia sudah menyodorkan 2 lembar uang berwarna merah, "jika kurang, nanti saya tambah," 

Sopir taxi itu mengangguk paham, kemudian melajukan taxinya mengikuti pergerakan Arjuna.

Walau mengikuti Arjuna agak susah, tapi sopir taxi tersebut sudah berumur, dan keahlian mengemudinya, tak bisa dianggap main main, ia membawa Bisma melalui jalanan yang tidak terlalu padat, hingga dengan mudah mengikuti kemanapun Arjuna bergerak.

Rupanya Arjuna menjumpai teman temannya di titik kumpul, setelah kedatangan Arjuna, rombongan siswa SMU itu bergerak menuju lokasi yang sudah kedua sekolah sepakati.

***

Sebuah lapangan luas membentang, jauh dari pemukiman warga dan hiruk pikuk ramainya ibukota.

Dua kubu sudah saling menatap penuh kebencian dan amarah, entah apa yang membuat darah muda mereka bergolak.

Masing masing orang sudah bersiap mengamankan dirinya sendiri, helm yang sudah di pastikan tak akan terlepas dan jangan lupakan senjata yang senak awal mereka sembunyikan, benda tumpul semacam tongkat baseball dan bahkan ada yang sengaja membawa senjata tajam.

😱

"Demi harga diri geng sekolah kita …" teriak Arjuna lantang.

"Banyak bacot … seraaaang … sekalian kita bersihkan Kroco kroco Bina Ban*954t …" 

Teriakan keras memulai ajang uji kekuatan tersebuh, siapa saja yang menyaksikannya pasti merinding, entah apa yang yang menguasai pikiran mereka, hingga begitu mudah nya melakukan aksi yang akan membahayakan nyawa.

Seolah sudah kehilangan rasa takut, pukulan, tendangan, dan bahkan sabetan, mereka lancarkan, beberapa mulai terluka dan berdarah, tapi masih tetap ingin melanjutkan, demu harga ego mereka masing masing.

Sementara sopir taxi yang membawa Bisma, sejak tadi hanya bisa menatap ngeri, "nak … dari mana kamu tah akan ada tawuran disini?" Tanya sopir taxi tersebut pada Bisma, jujur saja, tangannya sugah gemetar ketakutan, hendak melerai, tapi takut mati konyol.

"Kakak saya ada di sana pak," jawab Bisma dengan bibir bergetar, ia mulai berurai air mata, menatap pada sang saudara sulung yang tengah terlibat tawuran. "Tolong pak, hubungi siapa saja, polisi kah, atau dinas sosial, atau bahkan menteri dan presiden, siapa saja yang bisa menghentikan tawuran itu." Bisma memohon dengan tangisan pilu nya. 

Walau masih gemetar ketakutan, sopir taxi yang bernama Pendi itu, menghubungi polisi, dan alangkah terkejutnya ia ketika usai menghubungi polisi, penumpang yang tadi bersama nya sudah menghilang, "kemana kah anak itu?" Pendi bertanya tanya dalam hati, ia resah dan mulai takut, jika penumpang kecilnya tersebut akan menghampiri anak anak yang sedang terlibat tawuran, demi menyelamatkan kakak nya 

Pendi pun keluar dari dalam taxi, pandangannya beredar mencari cari, dan benar saja, dari jauh ia melihat Bisma berlari melawan rasa takutnya, Bisma menghampiri dua orang yang sedang saling hajar hingga salah satunya terkapar di tanah, sebelum, lawannya mengayunkan pukulan terakhir, Bisma memeluk erat tubuh Arjuna yang sudah terkapar tak berdaya, dan detik berikutnya …

"Bismaaaaa …" raung Arjuna, kala melihat kepala Bisma sudah bersimbah darah, akibat hantaman benda tumpul.

Arjuna seperti mendapatkan kekuatan penuh, ia segera bangkit dan balik mengahajar orang yang sudah melukai adiknya, seperti kesetanan, Arjuna bahkan bertubi tubi menendang kepala lawannya.

Jika saja ia tak mengingat adiknya yang saat ini butuh pertolongan, mungkin Arjuna sudah jadi seorang pembunuh.

Arjuna berbalik dan melihat pendi tengah menatap iba pada tubuh Bisma yang sudah kehilangan kesadaran.

Arjuna melepas helm nya, "Pak, apa bapak yang membawa adik saya kemari?" Tanya Arjuna panik 

"I … i … Iya…" jawab Pendi ketakutan.

"Tolong pak, tolong antarkan kami ke rumah sakit, adik saya harus mendapat pertolongan." Raung Arjuna, memohon, ia ketakutan, bukan takut di marahi kakung dan ayahnya, melainkan takut kehilangan satu satunya adik kandung nya, sebelum ibunda nya meninggal, ia sudah berjanji akan menjaga dan menyayangi Bisma, lebih dari nyawanya sendiri.

#para pembaca sepasang mantan 2, pasti sudah mulai bisa menebak, kenapa sekarang Arjuna terdampar di William Medical Center.

.

.

.

💙💙💙

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

mulai intrik kah /Shhh/

2024-12-25

1

sherly

sherly

hrs baca sepasang mantan 2 dulu ya baru baca ini?

2025-02-26

0

efvi ulyaniek

efvi ulyaniek

wehhhhh ngeri......aq ga baca novel sebelumnya semoga bs ngikutin alurnya krl nya menarik

2024-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65.
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135 (The End)
137 Promo novel baru
138 NEW NEW NEW!!!
Episodes

Updated 138 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65.
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135 (The End)
137
Promo novel baru
138
NEW NEW NEW!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!