Interogasi

Suara orang-orang terdengar jelas kala Ilya keluar dari gate itu. Begitu ramai dan panas secara bersamaan—Ilya merasa agak gugup karena bertemu dengan manusia lain dengan jumlah yang banyak untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dia menyiapkan dirinya sendiri sambil berjalan di belakang Han Do Hwa.

"Itu nona Han!"

"Nona Han! Kami memiliki beberapa pertanyaan untuk anda!"

"Bagaimana dengan penelitiannya? Nona Han, Tolong lihat ke sini!"

Para wartawan langsung mengerubungi mereka bak seekor semut yang menemukan sebutir gula, mereka berlomba-lomba mendapatkan informasi untuk dijual ke media massa yang haus akan topik terbaru.

"I—itu!? Profesor Layla!?"

Salah satu wartawan menatap ke arah Ilya yang membawa tiga tubuh tak bernyawa. Melihat wajah Ilya yang datar dan dingin membuat mereka semua ketakutan, padahal Ilya tidak berniat untuk menakut-nakuti tapi mereka malah menjauh sendiri saat Ilya berjalan di belakang Do Hwa yang masih diam.

Bisik-bisik mulai terjadi. Beberapa wartawan lain malah bertanya dengan brutal pada Do Hwa, tak sedikit dari mereka yang menyalahkan perempuan itu karena para seniornya yang meninggal dunia.

Do Hwa berhasil berjalan melewati mereka karena dilindungi oleh beberapa Hunter yang menjaganya di luar, Hunter itu adalah mereka yang dipekerjakan agar para wartawan tidak bertindak kasar pada Do Hwa ataupun Ilya yang mengikutinya.

[Breaking news! Peneliti Junior Han Do Hwa keluar dalam keadaan terluka bersama jasad para seniornya yang terluka parah!]

[Siapa pria lusuh yang membawa para peneliti terkenal itu!? Apakah dia adalah sosok dibalik kematian para peneliti!?]

[Dicurigai sebagai dalang dari kematian para peneliti, saksi mata yang mengatakan Han Do Hwa adalah pembunuh utamanya!]

Saat itu juga media massa dipenuhi dengan berita tentang kembalinya Do Hwa bersama orang asing dan kematian para peneliti. Banyak diantara mereka berspekulasi bahwa Do Hwa sudah melakukan pembunuhan berencana lalu Ilya dicurigai sebagai pembunuh yang Do Hwa bayar untuk membantunya di dungeon.

Karena hal itu sekarang Ilya harus diam di kantor polisi, dia diintrogasi oleh detektif yang ada di sana untuk membuktikan apakah dia bersalah atau tidak.

"Jadi, anda hanya mengingat nama dan keluarga saja, untuk hal lainnya tidak?"

Orang yang mengintrogasi Ilya bertanya singkat, kembali mengucapkan jawaban Ilya beberapa menit yang lalu.

Ilya mengangguk. Dia akan memerankan diri sebagai orang yang lupa ingatan, jika tidak mungkin saja dia akan lebih dicurigai.

"Itu betul,"

"Umur anda?"

"27 tahun"

Usia awal Ilya masuk ke dungeon adalah dua puluh dua. Lima ribu tahun yang Ilya habiskan di sana setara dengan lima tahun di bumi, jadi usianya memang dua puluh tujuh.

Lelaki di depan Ilya mengangguk paham, ia mencatat sesuatu lagi kemudian menanyakan hal lain padanya. Sebenarnya sudah hampir tiga jam Ilya di tanya-tanya begini, tapi tampaknya mereka belum berniat untuk membebaskan Ilya meskipun sejak tadi Ilya sudah mengatakan kalau dia tidak bersalah.

"Saya bertanya sekali lagi. Apakah anda yakin tidak memiliki hubungan kerja sama dengan nona Han Do Hwa untuk membunuh para peneliti itu di dungeon?"

Ilya menghela nafas jengah. Saat ini tangannya diborgol dan kakinya pun dipasangkan rantai, Ilya diperlakukan seperti kriminal yang melakukan hal jahat padahal dia hanya membantu Do Hwa saja di sana.

'Lagipula yang membunuh para peneliti adalah monster, kenapa mereka tidak mau terima saat aku menjelaskan seperti itu sih!?'

Ilya tidak suka terus ditatap dengan tatapan curiga, tapi sekeras apapun dia mengatakan ketidakbersalahannya orang di depan Ilya malah semakin mencurigainya.

'Apa aku hancurkan saja gedung ini?'

Rantai yang mengekang tangannya tidak ada apa-apanya bagi Ilya, dia hanya perlu menarik tangannya lalu borgol itu akan hancur seketika. Untuk gedung kantor polisi ini pun mudah dia hancurkan, akan lebih mudah bagi Ilya untuk keluar dari sana sekarang juga.

Meskipun Do Hwa bilang dia akan membantunya tapi Ilya pikir perempuan itu tidak bisa membantunya sekarang, daripada menunggu bantuan seseorang lebih baik bertindak sendiri kan?

Ilya tersenyum tipis yang membuat suasana di ruang interogasi itu terasa dingin, si detektif mulai waspada dengan mengambil pistol miliknya sedangkan Ilya mulai bersiap mengumpulkan kekuatannya untuk meledakkan kantor itu.

["Berhenti, kau mau bikin masalah hah?"]

Lagi-lagi suara asing muncul di kepalanya.

'Siapa kau?'

Suaranya berbeda dengan yang terakhir kali, Ilya tidak berpikir bahwa pemilik suara itu adalah orang yang sama.

["Nanti saja perkenalannya. Aku sarankan untuk menghentikan pikiranmu itu, jika kau menghancurkan kantor maka masalah lain pasti datang padamu"]

Suara itu menjelaskan singkat, memberikan larangan pada Ilya yang hampir meledakkan kantor itu dengan api. Ilya tidak menurut begitu saja, siapa dia beraninya memerintahkan sesuatu padanya? Ilya tetap pada keinginannya untuk menghancurkan kantor itu.

'Terserah dengan masalah lain, apa bedanya jika mendapatkan satu masalah lagi?'

Ilya di kantor polisi saja sudah bermasalah, jadi dia pikir tidak apa-apa jika menambah masalah lain lagi.

Ilya hendak mengeluarkan kekuatannya, namun apa yang terjadi membuatnya terdiam.

'Apa? Kenapa aku tidak bisa mengendalikan tubuhku sendiri!?'

Detektif itu mengajukan beberapa pertanyaan pada Ilya dan Ilya menjawabnya dengan lancar, tapi yang berbicara saat ini bukanlah Ilya tapi seseorang yang mengendalikan tubuhnya!

'Sial! Keluar kau dari tubuhku!'

Ilya berusaha mengambil alih tubuhnya lagi, namun usahanya tampak sia-sia sebab tubuhnya kini bergerak sesuai dengan keinginan suara tadi seolah-olah itu adalah tubuh miliknya.

Detektif itu pergi setelah merasa cukup bertanya pada Ilya. Hukuman untuk Ilya belum ditentukan, karena itu sekarang ini dia sedang dipenjara dalam sel tahanan khusus untuk orang-orang yang berkemampuan.

Dari kesaksian Do Hwa Ilya dinyatakan sebagai seorang Hunter, meskipun rank nya tidak diketahui tapi tetap saja dia berbeda dengan orang biasa.

["Ini yang akan terjadi jika kamu tidak menuruti apa yang aku katakan. Kau harus tahu, semua ucapan ku ini adalah hal terbaik untukmu"]

Sekarang suara itu berbicara seperti orang tua Ilya dengan mengatakan apa yang dia lakukan adalah hal terbaik untuknya.

'Iya, iya! Aku paham! Sekarang kembalikan kendali tubuhku!'

Ilya tidak ingin memperpanjang masalahnya dengan suara itu, karenanya ia pun memilih untuk menurut saja. Setidaknya hari ini dia mengalah.

["Baiklah, sekarang tolong diam dan tunggu saja. Jangan berbuat macam-macam meskipun ada yang menganggu mu!"]

Lagi-lagi suara itu mengatakan peringatan padanya. Ilya mengangguk saja, lagipula dia pun sedang tak mau cari ribut.

"Akhirnya aku bisa berbicara juga." Ujarnya lega. Ilya bisa mengendalikan dirinya sendiri sekarang.

Saat ini Ilya sedang duduk di kursi dalam sebuah ruangan khusus yang memiliki pelindung dari artefak terbaik, penjara tempat para pemilik kemampuan memang dirancang berbeda dengan penjara biasa.

Meskipun penjara itu terlihat kuat, tapi jika Ilya ingin dia bisa membuat lubang besar di sana hanya dengan sekali menonjok nya.

'Janji adalah janji, aku tidak akan membuat masalah hari ini'

Ilya bersandar di dinding, menatap langit-langit penjara yang berwarna putih gading kemudian pikirannya berkelana jauh. Ilya memikirkan apa yang harus dia lakukan saat keluar dari sana, mencari keluarganya mungkin akan menjadi pilihan yang bagus.

Dia berharap mereka masih hidup di suatu tempat dan aman.

'Aku merindukan mereka'

Ibu dan adik perempuannya yang cantik, Ilya merindukan keluarganya.

"Ilya Sigma, anda sudah bebas dari sini."

Rasanya baru tadi Ilya memikirkan untuk merusak penjara, beberapa menit setelahnya dia malah dinyatakan bebas. Tunggu dulu, siapa yang membebaskan dirinya? Ilya memang yakin tidak bersalah tapi dibebaskan secepat ini membuatnya merasa curiga.

Ilya mengikuti langkah sipir penjara itu menuju ruangan lain, di sana sudah ada seorang lelaki berambut hitam agak panjang dan diikat—usianya lebih muda dari Ilya, terlihat dari pancaran matanya yang jernih.

Dia memakai jas rapi seperti seorang aristokrat, atau mungkin bisa dibilang orang kaya yang memiliki perusahaan? Ilya tak yakin tapi lelaki itu menatap Ilya singkat kemudian berbicara padanya.

"Tuan Ilya Sigma? Anda harus ikut dengan saya sekarang juga."

Dia berbicara tanpa menjelaskan apapun lagi, selain itu cara bicaranya pun terdengar ketus, rasanya seperti dia sudah dibenci padahal belum berbicara apapun.

Sebenarnya Ilya tidak ingin ikut dengan lelaki asing itu, tapi dia adalah orang yang membebaskan Ilya lebih cepat dari Do Hwa yang sekarang entah ada di mana.

Pada akhirnya Ilya mengikuti lelaki itu. Jika dia melakukan sesuatu yang buruk maka Ilya hanya perlu menghabisinya saja, mudah kan?

'Ha! Aku memang pintar!'

Ilya juga belum memiliki rencana apapun, tidak ada salahnya mengikuti seseorang yang sudah membebaskan dirinya dari penjara.

Terpopuler

Comments

Kelvin

Kelvin

MC Nya Terkekang Sama Sistem Hadeeh

2023-07-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!