3. Menyelidiki

Nathan kemudian meminta kepada Arya untuk menyelidiki tentang pesta yang dilaksanakan oleh pacarnya Abdi. Dia harus mendapatkan bukti kalau memang Abdi lah yang telah memberikan racun itu kepada dirinya.

" Maafkan saya Tuan. Karena saya telah membiarkan Anda untuk pergi sendiri ke pesta itu. Saya lupa kalau teman-teman anda itu tidak tulus untuk berteman dengan Anda!" ucap Arya merasa menyesal sekali.

Nathan kemudian menceritakan semua yang dia alami di dalam pesta tersebut di mana Dirinya hampir saja meniduri Natasha dan juga hampir saja menubruk Alana. Kalau saja dia tidak sekuatnya menahan diri untuk tidak berbuat hal yang akan mempermalukan dirinya sendiri di hadapan publik.

" Sungguh jahat sekali Tuan Abdi. Kenapa dia bisa melakukan hal terkutuk dan pengecut seperti itu? Dia pasti ingin menjebak Anda kemudian mengundang wartawan sehingga membuat anda menjadi sangat buruk di hadapan publik! Saya tidak akan memaafkan perbuatan yang tidak sportif seperti ini!" ucap Arya dengan mata berapi-api.

Arya dan Nathan memang bukan hanya sebagai atasan dan bawahan saja di dalam hal pekerjaan. Akan tetapi lebih daripada itu, mereka adalah saudara yang dipersatukan di dalam keterikatan batin yang saling memiliki satu sama lain.

" Arya, satu lagi! Kau harus menyelidiki wanita yang tadi malam telah menyelamatkanku dari racun jahat itu yang hampir saja berhasil membunuhku. Untung saja wanita itu muncul dan dia telah menolong aku untuk selamat! Aku takut kalau dia terkena masalah dengan suaminya gara-gara kejadian malam itu!" ucap Nathan sambil matanya menerawang jauh ke kejadian tadi malam di mana dia masih terkesiap dengan wajah ketakutan dan juga amarah yang dia lihat di wajah wanita itu.

" Memangnya kenapa Tuan? Kenapa anda seperti merasa terbebani? Bukankah wanita itu beruntung karena sudah menjadi wanita yang sudah berhasil mengambil keperjakaan seorang Nathan?" tanya Arya dengan senyum tengilnya yang benar-benar membuat Nathan tergoda untuk mengkeplak kepalanya.

" Aw, Tuan Anda suka sekali menganiyaya saya?" Tanya Arya ketika dia mendapatkan hadiah itu dari Nathan.

" Habisnya kamu menyebalkan sekali sih! Dari tadi aku sangat kesal karena masalah itu dan kau malah mengingatkanku akan hal itu!" ucap Nathan yang kemudian meninggalkan Arya di ruangan tamu karena dia mau bersiap untuk pergi ke kantornya.

" Sudah cepat pergi sana. Selidiki apa yang terjadi tadi malam dan kau juga harus segera mendapatkan identitas wanita yang sudah menolongku!" ucap Nathan sambil berjalan ke arah kamarnya sementara itu Arya hanya bisa memutar bola matanya dengan malas dan kemudian meninggalkan Nathan di kediamannya sendiri.

Kalau orang lain melihat hubungan antara Nathan dan Arya, pasti tidak akan percaya kalau mereka adalah asisten dan CEO kalau berada di dalam kantor.

Arya adalah orang nomor 2 di dalam perusahaan yang dipimpin oleh Nathan.

" Aku benar-benar penasaran sekali. Kenapa wanita itu mengaku sudah bersuami, akan tetapi, kenapa dia masih bersegel? Dan aku yang telah membuka segel itu tanpa ijin dari dia. Ah Nathan!!! Aku tidak pernah menyangka ternyata kau se brengsek itu! Menyebalkan sekali!!! Apakah pernikahan wanita itu dengan suaminya tidak bahagia? Duh, kenapa aku jadi tidak bisa fokus bekerja begini? Kenapa otak aku sekarang hanya berisi wanita itu?" tanya Nathan yang tidak ada henti-hentinya terus bermonolog dengan dirinya sendiri.

Sementara itu Delima yang saat ini sudah berada di dalam rumahnya. Terlihat Dia sedang sibuk di dapur dan mempersiapkan sarapan untuk suaminya.

" Ada apa dengan cara berjalan mu?" tanya Abdi ketika dia duduk di meja makan dan melihat delima yang berjalan tertatih-tatih.

Delima terlihat gugup ketika melihat Abdi bertanya tentang cara jalan dia yang memang agak mengegang karena terasa sakit di area sensitifenya yang telah di buka segelnya oleh Nathan, setelah pertempurannya tadi malam bersama dengan Nathan.

" Tidak apa-apa Mas. Tadi aku terpeleset di kamar mandi, saat membersihkan toilet!" dusta Delima sambil terus melanjutkan pekerjaannya di dapur.

Jantung Delima saat ini sedang berdegup sangat kencang dan dia tidak mau kalau sampai Abdi melihat wajahnya yang saat ini sedang gugup luar biasa.

" Dasar ceroboh! Bekerja kayak begitu saja kau sampai jatuh. Kalau nanti sampai kau mati, pasti aku yang akan disalahkan oleh kedua orang tuamu!" ucap Abdi tampak berdecak kesal karena mendengar kecerobohan istrinya.

" Oh ya. Apa kau sudah meminta kepada ayahmu untuk mentransferkan uang ke perusahaanku? Aku minggu depan mau mulai meluncurkan produk baru dan butuh dana segar untuk melancarkannya!" ucap Abdi sambil menatap tajam kepada Delima yang sontak langsung terkesiap mendengar perkataan suaminya.

" Maafkan saya Mas Abdi. Bukankah kalau harus seperti itu harusnya Mas Abdi yang berbicara langsung kepada papa?" tanya Delima sambil menatap tajam kepada Abdi yang sekarang malah mendekatinya.

Abdi langsung menarik tinggi dagu Delima dan melotot di hadapannya.

" Eh kamu wanita bodoh! Kalau aku yang mengatakannya, maka ayahmu pasti tidak akan mau mencairkan dananya. Tetapi kalau kau yang bicara langsung dengan ayahmu, pasti dia akan langsung mencairkannya, berapa miliar pun yang Kau minta!" ucap Abdi sambil menghempaskan tubuh Delima begitu saja sampai jatuh ke lantai.

" Tetapi aku tidak mengerti. Apa yang akan kau lakukan dengan produk itu? Sampai kau harus meminta uang 100 miliar kepada ayahku. Uang 100 miliar itu bukan uang yang sedikit mas. Aku tidak mau membuat masalah untuk perusahaan Ayahku hanya karena ingin menolong perusahaanmu!" ucap Delima dengan menatap nanar kepada Abdi.

Suami yang tadi dengan begitu tega telah membuat Delima jatuh ke lantai bahkan kening Delima sampai terantuk pinggir meja saat tadi dengan sengaja Abdi menghempaskan tubuhnya ke lantai.

" Eh gadis bodoh! Bukan urusan kamu kalau masalah itu! Sekarang tugasmu hanyalah meminta uang kepada ayahmu dan aku yang akan menghabiskannya! Paham kamu?" tanya Abdi yang kemudian menghempaskan makanan yang tadi sudah disiapkan oleh Delima hingga berserak di lantai.

" Sudah 3 tahun kau menjadi istriku. Akan tetapi kenapa masakan kamu masih saja tidak enak? Bahkan masakan pedagang asongan masih lebih baik daripada masakan kamu! Jijik aku untuk memakan itu!!" ucap Abdi tidak berperasaan sambil meninggalkan Delima yang saat ini sudah mulai menangis dengan semua penghinaan suaminya tadi.

" Ingat! Nanti siang uang itu harus sudah berada di dalam rekeningku. Kalau tidak, maka aku pasti akan mengurungmu di gudang sampai ayah kamu mau memberi uang itu untuk aku!" ucap Abdi saat dia hendak pergi keluar rumah.

Delima menatap nanar kepergian suaminya yang sudah seperti hantu dan selalu menteror hidupnya dengan semua permintaannya yang absurd kepada ayahnya.

Terpopuler

Comments

Sulasmi

Sulasmi

ternyata abdi kasar jadi suami dan delima kenapa gak minta cerai saja

2023-05-12

0

Ilan Irliana

Ilan Irliana

mereka nikh itu krn prjodohan p krn Delima emnk cny m Abdi??

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Jebakan Musuhku
2 2. Kecelakaan Manis
3 3. Menyelidiki
4 4. Apa yang harus aku lakukan?
5 5. Aneh
6 6. Harus bagaimana?
7 7. Aku akan merebut dia!
8 8. Kemarahan Nathan
9 9. Ketemu lagi
10 10. Konfirmasi
11 11. Pingsan
12 12. Siuman
13 13. Amarah Bagaskara
14 14. Amarah Abdi
15 15. Tersinggung??
16 16. Usaha Abdi
17 17. Diskusi
18 18. Frustasi?
19 19. Pindahan
20 20. Perasaan Nathan
21 21. Kalut
22 22. Pulang
23 23. Kesedihan
24 24. Amarah
25 25. Harus bagaimana?
26 26. Jelaskan!
27 27. Nathan Frustasi
28 28. Rencana Nathan
29 29. Mengertilah!!
30 30. Sabar dan usaha
31 31. Mengalah??
32 32. Sabarlah
33 33. Lulus juga
34 34. Cerai
35 35. Bertemu rival
36 36. Akhirnya
37 37. Kelakuan Rosa
38 38. Amarah Rosa
39 39. Persidangan
40 40. Berbahagialah!
41 41. Kesal
42 42. Ayolah Om!!
43 43. Usaha aja dulu
44 44. Acara Lamaran
45 45. Kesal
46 46. Perasaan Delima
47 47. Haruskah??
48 48. Selalu saja
49 49.Cemburu
50 50. Gugup
51 51. Protes mulu!!
52 52. Usaha Abdi
53 53. Perang lagi??
54 54. Kesal
55 55. Tuhanku!!
56 56. Sabar
57 57. Kesal
58 58. Usahakan!!
59 59. Pameran
60 60. Sial!!
61 61. Usaha Bagas
62 62. OMG!!
63 63. Senjata makan tuan
64 64. Kesal
65 65. Bodoh!!
66 66. Pernikahan
67 67. Ending
68 Promosi dan Pengumuman novel baru author
69 69. Pengumuman novel baru author
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1. Jebakan Musuhku
2
2. Kecelakaan Manis
3
3. Menyelidiki
4
4. Apa yang harus aku lakukan?
5
5. Aneh
6
6. Harus bagaimana?
7
7. Aku akan merebut dia!
8
8. Kemarahan Nathan
9
9. Ketemu lagi
10
10. Konfirmasi
11
11. Pingsan
12
12. Siuman
13
13. Amarah Bagaskara
14
14. Amarah Abdi
15
15. Tersinggung??
16
16. Usaha Abdi
17
17. Diskusi
18
18. Frustasi?
19
19. Pindahan
20
20. Perasaan Nathan
21
21. Kalut
22
22. Pulang
23
23. Kesedihan
24
24. Amarah
25
25. Harus bagaimana?
26
26. Jelaskan!
27
27. Nathan Frustasi
28
28. Rencana Nathan
29
29. Mengertilah!!
30
30. Sabar dan usaha
31
31. Mengalah??
32
32. Sabarlah
33
33. Lulus juga
34
34. Cerai
35
35. Bertemu rival
36
36. Akhirnya
37
37. Kelakuan Rosa
38
38. Amarah Rosa
39
39. Persidangan
40
40. Berbahagialah!
41
41. Kesal
42
42. Ayolah Om!!
43
43. Usaha aja dulu
44
44. Acara Lamaran
45
45. Kesal
46
46. Perasaan Delima
47
47. Haruskah??
48
48. Selalu saja
49
49.Cemburu
50
50. Gugup
51
51. Protes mulu!!
52
52. Usaha Abdi
53
53. Perang lagi??
54
54. Kesal
55
55. Tuhanku!!
56
56. Sabar
57
57. Kesal
58
58. Usahakan!!
59
59. Pameran
60
60. Sial!!
61
61. Usaha Bagas
62
62. OMG!!
63
63. Senjata makan tuan
64
64. Kesal
65
65. Bodoh!!
66
66. Pernikahan
67
67. Ending
68
Promosi dan Pengumuman novel baru author
69
69. Pengumuman novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!