"Bawel kamu dek, gimana nanti aja? liat tuh mamah sama papah udah nungguin kita. Kamu sih lama jadi nggak enak kan mamah sama papah nungguin kita kaya gitu." kata Galang menjawab ucapan Viona tanpa kepastian sambil ia pun memberi tahu Viona untuk melihat mamah dan papah nya yang sedang ada di meja makan.
Secara otomatis Viona langsung melihat ke dua orang tuanya dan ia juga tak mengucapkan kata lagi.
Kini mereka berdua telah sampai di meja makan.
"Mah, pah udah dari tadi nunggu nya." kata Galang bertanya kepada ke dua orang tuanya.
"Belum ko kak, ya udah yuk kalian duduk." kata ayah menjawab ucapan Galang.
Sementara mamah Vina ia hanya diam tak berbicara sama sekali. Mungkin karena ia terlalu marah karena menunggu mereka lama untuk datang ke meja makan atau mungkin karena lelah dari tadi terus mengomel. Dan yang tau hanya mamah Vina sendirilah yang merasakannya.
Galang dan Viona mereka berdua kemudian menduduki salah satu kursi di meja tersebut.
Tanpa menunggu lama masing - masing dari mereka telah mengambil makanan yang akan mereka makan saat ini.
Dan makanan tersebut kini telah berada tepat di hadapan mereka.
Suap demi suap makanan yang ada di depan mereka perlahan demi perlahan telah memasuki perut mereka masing - masing.
Sampai tak terasa makanan tersebut hampir habis tak tersisa.
"Em... kenyang nya" kata Galang orang pertama yang telah selesai makan.
"Gimana nggak kenyang kak, kakak tadi yang paling banyak ambil makanan nya." kata Viona pada Galang.
"Masa sih dek perasaan sedikit ko ambilnya tadi."
"Sedikit apanya kak, tuh liat makanan yang ini aja cuman kakak yang paling banyak, terus lagi yang ini, yang ini sama yang ini, di tambah lagi yang ini. Em... darimana nya bisa di bilang sedikit." kata Viona sambil menunjuk makanan yang tadi di ambil oleh Gilang.
"Hehehe... kamu dek kayanya hafal banget kakak tadi ambil yang mana - mana aja. Padahal kakak yang ambil dan makannya aja lupa ambil yang mana - mana nya."
"Ckckck... kakak ini masa lupa sama yang di makan."
"Beneran dek kakak lupa. Em... emangnya tadi kakak ambil yang ini gitu dek, perasaan kakak nggak ambil deh." kata Galang sambil menunjukkan salah satu makannya pada Viona.
"Ambil kak yang ini tuh cuman kakak yang ambil. Masa lupa"
"Bentar deh kakak inget - inget dulu."
"Kalian ini berisik banget sih udah dari tadi lama datang ke sini sekarang malah pada berisik. Bisa diem kan ini mamah sama papah masih makan, terganggu sama ucapan kalian." kata mamah seketika berucap pada Galang dan Viona.
Galang dan Viona seketika terdiam saat mendengar ucapan mamah Vina yang cukup keras pada mereka.
Sabil menundukkan kepala dan melanjutkan kembali makannya Viona langsung meminta maaf pada mamah nya.
"Maaf mah"
"Iya mah maafin kakak, ini salah kakak."
"Adek juga salah mah, maaf"
Itulah kata yang mereka ucapkan pada mamah Vina.
Sementara di dalam hati mamah Vina merasa puas karena melihat tingkah mereka berdua yang seperti ini.
"Aduh... ko jadi pengen ketawa sih liat mereka berdua seperti ini. Em... tapi jangan sampai deh aku mengeluarkan suara. Bisa - bisa nanti malah berbalik lagi aku yang malah seperti mereka." kata mamah Vina dalam hatinya.
"Tapi kalau di pikir - pikir lagi ucapan aku tadi terlalu berlebihan deh. Apa karena aku kesel kali ya karena di buat nunggu lama tadi sama mereka. Makannya aku langsung berucap seperti itu." kata mamah Vina lagi dalam hati.
"Lain kali aku pikir - pikir dulu deh kalau marah sama mereka. Kasihan juga liat nya."
"Mah ko malah diem" kata papah Gilang menyadarkan kembali mamah Vina yang sedang berbicara dalam hatinya.
"Eh... apa pah?"
"Mamah ko malah diem" kata ayah mengulang ucapannya itu pada mamah Vina.
"Em... pengen aja pah"
"Oh papah kira mamah kenapa - kenapa."
"Nggak papa ko pah. Eh iya papah makannya udah."
"Udah mah perut papah udah kenyang."
"Ya udah pah kalau papah kenyang. Mamah mau lanjutin makan dulu."
"Iya mah abisin mah biar kenyang"
"Iya pah pasti"
Galang lalu membisikan sesuatu pada telinga Viona.
"Dek bukannya tadi mamah bilang ke kita berisik ya. Tapi ko sekarang mamah sama papah juga bicara. Terus kamu denger nggak mereka bicara saat ini."
"Iya kak tadi mamah memang bilang kaya gitu ke kita. Dan kakak ini masa iya aku nggak denger mamah sama papah lagi bicara. Apalagi saat ini mamah sama papah bicaranya di depan aku. Ya pasti kedengaran lah kak. Tapi ya udah lah kak kalau kakak protes emangnya bisa jamin kakak bakalan nggak di marahin lagi sama mamah." kata Viona menjawab ucapan Galang sambil berbisik juga.
"Bener juga dek ucapan kamu itu."
Belum sempat Viona menjawab ucapan Galang mereka berdua malah mendengar suara mamah Vina lagi.
"Kalian berdua kenapa bisik - bisik kaya gitu. Jangan coba - coba ya bicara in mamah di depan mamah. Awas aja kalau beneran lagi bicarain mamah."
"Em... nggak ko mah, itu kakak cuman bilang ke adek buat cepetan makannya. Itu aja ko mah bener. Iya nggak dek tadi kakak bilang kaya gitu ke kamu." kata Galang yang langsung menjawab ucapan mamahnya sambil memberikan kode pada Viona untuk mengiyakan ucapannya itu.
Viona yang melihat kode dari Galang seketika langsung berucap pada mamah nya.
"Iya mah tadi kakak cuman bilang kaya gitu ko ke adek."
"Bener cuman itu aja"
"Em... i..ya mah i..tu aja." kata Viona gelagapan.
"Tapi ko adek jawabnya malah kaya gitu. Seperti nggak meyakinkan tau nggak bicaranya kamu itu dek."
"Em... itu mah adek kayanya masih gugup deh waktu mamah marahin tadi. Iya nggak dek." kata Galang mencoba membantu Viona untuk meyakinkan mamah nya.
"Iya kak bener"
"Tuh kan mah apa yang kakak bilang."
"Ya udah deh mamah percaya ucapan kalian. Tapi awas aja kalau nanti mamah tau kalian bener - bener lagi bicarain mamah. Liat aja apa yang akan mamah lakuin buat kalian." kata mamah pada mereka berdua.
"Nggak berani ko mah, bener nggak ya dek nggak berani ngatain mamah." kata Galang menjawab ucapan mamah Viona sambil berkata juga pada Viona.
"Iya mah gak berani."
"Nggak percaya mamah sama ucapan kalian. Jadi karena mamah nggak percaya mamah mau kasih kalian hukuman."
"Lah ko gitu mah, kita berdua bener ko nggak ngatain mamah." kata Galang pada mamah Vina.
"Tapi tadi mamah denger kalian bisikin tentang mamah."
"Em... bisikin apa gitu mah?" kata Galang menjawab ucapan mamah Vina.
"Tuh kan apa mamah bilang mamah nggak percaya ucapan kalian itu bener. Terbukti sekarang kamu aja langsung terlihat panik kaya gitu kak. Padahal mamah cuman bilang kaya gitu aja."
"Em... tapi mah..."
"Ya udah deh sekarang kalian dapat hukuman dari mamah."
"Lah ko jadi gini sih mah"
"Terus kalian mau apa?"
"Em..."
"Lama kamu kak, ya udah bentar lagi kalian dapat hukuman dari mamah."
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments