"Bodoh". sambil tersenyum sinis, Okta pergi berlalu menuju kamar mandi.
Wilona yang mendengar perkataan itu seketika menjadi emosi kembali dan menoleh ke arah Okta yang ternyata sudah tidak ada lagi di ruangan itu.
Enak saja berkata bodoh, harusnya kamu tahu diri, apa yang kamu lakukan itu tidak pantas, main buka baju segala, siapa juga yang tidak berpikiran aneh-aneh kalau kondisinya cuma ada kita berdua( tanganya terkepal geram mendengar kata yang di ucapkan Okta tadi)
Wilona pun lantas berjalan dan menemukan tas kecilnya.
Ah tasku disini ....
Ia lantas duduk di sofa, merogoh sesuatu di dalam tas dan segera mengeluarkan ponselnya, karena setidaknya dia bisa dapat hiburan dari sana.
Tak lupa Wilona memberi kabar pada keluarga dirumah, membalas semua ucapan selamat yang masuk di nomornya.
Pikiran melintas pada kedua sahabatnya yang pasti sedang hepi-hepi di luar sana.
Sebaiknya aku telepon mereka saja. batin Wilona.
Jesi mengangkat panggilan dari ponsel nya.
"Wilonaaaa, hei kenapa telepon jam segini bukannya kamu seharusnya asik-asik dengan pengusaha tampan itu.hahahaha, "seru Jesika
"Heyyy, apaan sihhhh Jes, jangan bicara yang engga-engga, kamu sedang apa sekarang?" tanya Wilona.
"Yah biasa donk, kita lagi ngopi nih di kafe, lagi seru-serunya bahas tentang kamu, ngga habis-habisnya nih kita bicarakan tentang kamu?hahahahah"
"Apa? ...kalian masih berdua ya..ih aku jadi pengen kesitu, andai saja aku bisa bergabung".
Wilona mengekspresikan wajah manyun dengan bibir melengkung kebawah, membayangkan kedua wajah sahabatnya itu .
Tanpa di ketahui, Okta yang sudah selesai mandi mendengar percakapan mereka dari ruang ganti.
"Apa kalian berdua sudah merasakan nikmatnya bercinta ... terus ... gimana rasanya?
Aku tidak bisa membayangkan sudah tinggi, kaya, tampan, orang ternama hihihi?" Jesi tertawa sambil mengibaskan rambutnya geli lalu kemudian menutup mulutnya.
Petra yang duduk di sebelahnya cuma bisa berdecak, sambil geleng geleng kepala melihat tingkah sahabatnya ini.
"Nikmatnya bercinta?hahaha ... su-sudah pasti lah, iya-iya, ke-kenapa engga, hahaha ...hanya saja badan ini terlalu capek, mau langsung tidur ajalah sebentar lagi" Wilona mencoba mengarang indah sambil menunjukkan ekspresi mau muntah setelahnya .
"Aaaaa..Wilona dasaaarrr, udah ngga usah pamer yah kamu" jesika seru sendiri sambil tutup mulut membayangkan yang tidak-tidak.
Tidak tahan dengan kelakuan Jesika yang menggila, Petra menyaut ponsel Jesi dan gantian berbicara;
"Wil, udahan ah, temani suamimu sana, jangan di tinggal ngobrol sama kita.
OK...selamat istirahat ya cantik, semoga mimpi indah." Petra langsung mengakhiri pembicaraan tersenyum tenang masih sedikit melirik melihat Jesika yang senyum-senyum sendiri.
"Iyah, Pet kamu juga ya, Met bersenang senang semuanya." Wilona menaruh ponselnya di meja dekat sofa.
Setelah itu kembali lemas menghela nafas panjang, merebahkan tubuhnya di sansaran sofa.
Mereka bertiga adalah sahabat yang rasa sayangnya sudah seperti saudara sendiri, tidak ada satupun hal yang mereka tutupi.
Apalagi kalau mereka bertiga tidur bersama, hal sekecil apapun akan di bongkar habis tak tersisa.
Hanya saja akhirnya Wilona terpaksa berbohong pada mereka berdua tentang pernikahan ini, dia tidak akan tega melihat kedua sahabatnya bersedih ketika tahu bahwa pernikahan ini adalah perjodohan dan hanya sementara.
"Cih...nikmatnya bercinta? teman-temanmu itu mesum juga ternyata." sindir Okta sambil menggosok-gosok rambutnya.
"APA???" Wilona marah seketika dengan muka kesal, namun akhirnya kaget menutupi mulutnya.
Ia tersadar kalau percakapan tadi di dengar juga oleh Okta, dengan cepat Wilona menoleh ke samping sambil mengernyitkan mukanya kesal memukul mulutnya sendiri berkali-kali.
"Apa kamu benar-benar mau kita melakukanya disini?" lanjut Okta dengan nada menggoda namun ekspresi menghina.
"Huuuh, sudah gila ya anda Pak. Sudah berapa wanita yang ditiduri? Saya tidak akan mau sama laki-laki sepertimu."
"APA?... apa kamu bilang tadi?" nada tinggi keluar,Okta seketika marah, tangan yang sejak tadi merapikan baju tidurnya tiba tiba berhenti.
"Ah, tidak ... aku mau mandi saja." Cepat-cepat menuju kamar mandi menghindari perdebatan dan menutup pintu dengan keras.
Okta menarik nafas panjang, sejenak menutup mata, menahan nafas kemudian menghembuskan pelan-pelan sembari mencoba mencari ketenangan, meregangkan lehernya ke kanan dan kekiri dan langsung duduk di ranjang bersandar pada bantal sambil meluruskan kaki.
Membaca beberapa laporan penting dari ponsel nya, lalu setelah itu membuka galeri melihat berbagai foto kekasihnya Leony
(ponsel Okta merupakan sarana melepaskan kepenatan dalam hidupnya, benar saja di ponsel ini terdapat koleksi yang sering di curi-curi Okta saat bersama kekasihnya Leony; saat Leony tertidur di kursi, saat makan salad, saat bermain piano bahkan saat asik memainkan hpnya Okta sibuk mencuri-curi foto).
Jempol jarinya juga bergerak mengikuti alurnya
rambut Leony seolah-olah sedang membelai rambut kekasihnya itu.
Senyum tersungging pelan-pelan dari mulutnya membayangkan betapa manisnya pujaan hatinya saat itu, suaranya yang lembut, senyumannya bahkan tawanya membuat kepala Okta di penuhi dengan bayang-bayang Leony.
Sementara di sebelahnya
Wilona yang sudah selesai mandi dibuat penasaran,
kenapa Okta menjadi tenang, hanya memandang hp bisa terlihat senyum sendiri di kamar. batin Wilona.
Perlahan Wilona melangkahkan kaki maju sedikit mencuri lihat apa yg di pandangi Okta saat ini.
Ia sepertinya melihat samar-samar seorang wanita berambut panjang namun masih belum terlihat jelas oleh matanya.
Wilona berusah mengernyitkan mata untuk mendapatkan gambar dengan lebih fokus
Apa itu kekasihnya ya, tapi siapa wanita itu, di logika saja memang tidak mungkin juga sih kalau Okta sampai tidak punya kekasih, banyak yang cerita kalau wanita wanita di luar sana berusaha merebut hatinya, artis terkenal juga banyak yang menaruh hati padanya
Ah...aku ngapain sih ngga penting juga.
Rasa penasarannya membuat badannya maju perlahan-lahan untuk melihat siapa perempuan di ponsel itu.
Tak sadar Wilona menggeser tubuhnya, sampai remot TV yang ada di rak tempat tidur ikut bergeser dan ...
Prakk!!!
2 orang yang kaget tiba-tiba seirama melihat remot yang jatuh lalu seirama pula bertatapan mata, sempat diam beberapa detik, (entah mereka berdua kaku otot atau bagaimana^^)
"Huhhh, tidak berguna."Okta langsung memasang muka menyebalkan lagi dan langsung tidur membelakangi Wilona.
Ti-tidak berguna? ...
S**umpaaah aku kesel hari ini, gunting, mana gunting, aku mau potong rambutnya. Wilona kembali mengepalkan tangannya, sembari matanya coba mencari-cari siapa tahu ada gunting di sekitar sini.
Dasar Manusia kejam bisa bisanya berkata begitu, (mulutnya komat kamit tidak jelas, sembari kedua tangannya maju berusaha mencolok mata Okta dari belakang dan tersadar)tapi tunggu ... tunggu sebentar ... bed cuma ada satu.
Lalu aku? aku tidur dimana, masa Dia tega aku tidur di sofa.
Coba menenangkan diri sebentar kemudian berusaha bertanya sopan...
"Pak Okta, saya ... tidur dimana?"
tanya Wilona dengan nada yang super duper lembut.
"Kamu harus tahu batasanmu, mengerti?"
"Apa? Maksudnya apa?"Wilona menyaut dengan nada tinggi.
Okta Diam saja tidak membalas, Wilona yang kesal mengekspresikan muka marah sambil berusaha meninju, menendang udara seolah olah benar menghantam tubuh Okta
Andai aku bisa bawa truk pengangkut alat berat, sudah kutimbun kamu pakai batu besar.
baru hari pertama aku sudah dibuat emosi tingkat dewa. batin Wilona.
sambil mengacak-acak rambutnya kesal akhirnya Wilona berjalan ke arah sofa
ah...sudahlah sudah lelah aku tidak mau berdebat sama kepala batu ini. batinnya sekali lagi.
Berbaring di sofa melihat hp sebentar, pandangan sudah kabur dan mata yang sudah berat membawa mereka berdua masuk dalam mimpi
...
Bersambung
Halo semua, terimakasih sudah mau mampir dinovel ini ya, jangan lupa setelah membaca klik ♡ dan dukung author dengan kasih vote sebanyak-banyaknya, lewat poin yang kalian kumpulkan secara gratis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Yustina Rini
Awalnya saling musuhan deh
2021-11-09
1
anca
wilona syg klo ngumpat di utarakan aja jangan dlm hati 🤣🤣
2021-11-05
1
Imel Mel
hhh
2020-12-19
1