Merintih...

Sinar matahari sudah mulai tampak melalui bayang bayang tirai

Tidak disangka  kelelahan membuat mereka tertidur nyenyak sampai pagi.

Padahal sebelum menikah mereka sudah merasakan beban yang sangat berat,  beban dari perjodohan yang menuntut mereka harus menyelesaikan beberapa perkara sebelum memasuki dunia per-suami istri.

Karena segala rencana dan pernikahan telah usai sepertinya beban mereka juga turut terlepas dari tubuhnya, dan itu membuat mereka bisa tidur lelap sampai pagi.

Seperti kebiasaannya bangun di pagi hari,

seolah tubuhnya sudah jadi alarm, Okta sudah sangat rapi dan siap menjalani hari pertama dengan status sebagai suami, setelan kemeja berwana putih dengan jas merah marun sudah di kenakan, kulit bersih, rambut indah dengan badan tinggi tegap hampir mendekati 190 cm di padukan dengan warna jas yang sempurna terkadang membuat beberapa karyawan wanita sampai berhenti bernafas, dan mencuri-curi pandang melihatnya.

Semua tampak rapi dan sempurna dari ujung rambut sampai ujung kaki, tidak ada yang tidak bisa jatuh hati, auranya, penampilanya, ketampanannya. (bahkan saat berita pernikahannya tersebar banyak hati yang terluka sehingga menjadi trending hari patah hati di beberapa media online).

Sebenarnya hari ini ada rapat penting, mengenai kualitas produk yang menurun, sehingga mempengaruhi omset penjualan produk. 

Okta tidak serta merta diam saja, sekalipun rapat ini bisa di wakilkan Direktur di bawahnya(adiknya), keluarganya pun sudah meminta untuk menikmati hari-hari  pernikahan sementara waktu.

Karena jabatannya sebagai Direktur Utama, dia merasa berkewajiban untuk tetap menghadiri rapat.

Okta adalah sosok pemimpin yang mempesona sekaligus kejam dengan karyawan, jika ada kesalahan sedikit saja maka Ia akan menelusuri sampai unit terkecil, menempuh jalur hukum juga sudah biasa terjadi.

Karyawan kepercayaan disekelilingnya bahkan sudah bisa membaca gerak gerik tubuh dan sorot matanya. Apakah keputusan itu disetujui atau tidak, Ia marah atau tidak.

Maka dari itu asisten Judika dengan sigap sudah menyiapkan ruangan virtual khusus untuk tuannya pagi-pagi buta.

Sekalipun diadakan rapat secara virtual pun, tidak membuat ketegangan para karyawan di perusahaan berkurang sedikitpun.

Sekalipun tidak dihadiri oleh Direktur utama secara langsung, suasananya tetap sama.

●●●●●

Kembali di kamar hotel

Cih, pemalas.Batin Okta.

Okta sedang menata pakaiannya, melihat Wilona masih tertidur pulas di sofa.

Wilona tertidur dengan posisi badan meringkuk, tangan dilipat ke depan dada, pakaiannya sudah tidak karuan, sampai lengannya terbuka dan memperlihatkan tali baju terkulai jatuh, rambut berantakan sampai menutupi sebagian wajahnya,membuat tampilan Wilona tampak kacau, entah kenapa handuk kemeja yang seharusnya di kamar mandi bisa terletak di lantai.

(huhuhu ini tidak menarik? Tidak sama sekali, Wilona! kamu kacau sekali... ini hari pertamamu T.T )

Okta mendesah sebal...

Pagi yang cerah, sudah di kacaukan dengan pemandangan wanita ini...(melirik sekali lagi, memastikan apa dia benar-benar manusia atau bukan?)

Daripada mengacaukan suasana hatinya, Okta berjalan sendiri menuju pintu untuk sarapan,

Dia sudah berpesan pada Judika semalam untuk tidak perlu membawa sarapan ke kamar.

Jangan sampai berlama-lama satu ruangan dengan wanita ini. batin Okta kesal.

Seperti itulah Okta memandangi wanita yang sudah menjadi istrinya ini, perasaan malas, benci dan marah jadi satu di kepalanya.

Asisten Judika sudah siap di depan pintu menyambut tuan dan nyonyanya. Namun sedikit kaget karena hanya tuannya saja yang ada di depannya.

"Selamat pagi Tuan"

"Hmmm"

  Okta jalan terlebih dahulu diikuti dengan Judika, mereka menuju ruang makan hotel, dan meninggalkan Wilona sendirian di kamar.

(Judika satu-satunya orang kepercayaan Okta, satu-satunya pula yang sudah tentu tahu bahwa pernikahan ini adalah untuk sementara, tapi tetap asisten Judika menganggap Wilona sebagai nyonya sementara dari tuan Okta,  yang wajib di hormati seperti tuannya)

"Tuan, apa perlu saya kirimkan pelayan untuk sarapan Nyonya di kamar? "

"Jud, biarkan saja dia turun sendiri, jangan menyusahkan pelayan." Tersenyum sinis mengangkat tangan sambil berjalan menuju lift

"Baik, Tuan."

Jam menunjukkan pukul 10 pagi, sudah cukup lama Okta menghabiskan waktu di ruang makan di lanjutkan dengan rapat virtual, semua laporan juga program perusahaan sudah di sampaikan.

Disebelah ruang makan, memang ada ruangan khusus untuk kegiatan rapat,meja yang besar dan kursi berjejer saling berhadapan, sebuah layar monitor besar menyala tampak beberapa karyawan dengan ekspresi tegang di dalam layar monitor.

"Tuan, kami sudah menemukan kendala yang terjadi, hasil kertas xx memang kualitasnya menurun dikarenakan bahan baku dan batubara kekurangan stok, maka dari itu beberapa sales menawarkan bahan baku lain dan karena kecerobohan kami mengirim ke customer tanpa teliti lebih dahulu mereka mengajukan complain.

Tim bagian produksi sudah menawarkan solusi yang terbaik untuk customer sehingga semua kembali berjalan baik-baik saja."kata karyawan pembicara

"Berapa hari masalah bisa di atasi?" kata Okta.

"tiga minggu Tuan karena pengiriman batubaranya sedikit terhambat."

Mata Okta tiba-tiba membesar, karyawan yang melihat sudah di pastikan mengetahui bahwa Direktur Utama marah saat itu juga.

Kalau hanya sampai pada gerakan tubuh berarti itu kemarahan tingkat awal yang bisa di selesaikan unit terkecil, kalau sampai mengeluarkan kemarahan dengan kata-kata berarti sudah mencapai kemarahan tingkat dewa, bisa berujung pada sanksi, pemecatan bahkan jalur hukum, tidak ada satupun yang bisa membantah.

Okta menuliskan angka tiga di lembar, Judika yang antenanya sangat tinggi langsung connect dan memberi perintah.

"Tuan Okta meminta tiga hari masalah sudah bisa diselesaikan!" begitu Judika membalas pesan.

Keputusan itu membuat beberapa karyawan di layar tampak lebih tegang, waktu yang di tentukan membuat mereka pasti lebih bekerja extra keras lagi.

"B-baik Tuan, sekarang juga akan kami kerjakan." karyawan di layar tampak menundukkan kepala.

Rapat telah usai. Okta segera meninggal kan meja dengan layar yang masih menyala.

Karyawan yang memastikan bahwa Direkturnya sudah pergi dari layar tiba-tiba bernafas lega, seolah-olah tadi dadanya dililit tali yang sangat kencang, duduk terkulai meregangkan badan serta lehernya ke kanan dan ke kiri.

"Jud, awasi bagian penjualan dan bahan baku!" perintah Okta sambil berjalan menyusuri koridor.

"Baik, Tuan." Judika berjalan sambil membuka hp nya dan memberi pesan pada Tim khusus sesuai perintah Tuan.

Akhirnya Okta berjalan kembali ke kamar utama.

"Silahkan, tuan." Judika membuka pintu kamar dan mempersilahkan tuannya masuk lalu menutup pintu dan menunggu di depan pintu.

Sambil mengusap-usap dahinya Okta dibuat kaget saat melihat Wilona di depannya.

Apa ini! Dia manusia atau sloth( salah satu hewan yang gerakannya superduper lambat di dunia), apa dia hibernasi di sini?

Okta mendekat memastikan apakah makhluk di depannya masih bernafas  atau tidak.

"Hei...hei.."menggoncang Wilona menggunakan kakinya.

(kakinya? 😫 dasar Okta)

 

Wilona tidak berkutik, masih terus tertidur dengan posisi sama seperti saat Okta meninggalkan ruangan, hanya alis saja yang berkerut sambil merintih:

 "Ibu...ibu...jangan pergi." rintih Wilona.

"Hah, apa?" Okta mencoba mendekatkan telingany.

Wilona tiba-tiba memegang tangan Okta digenggam erat ke dekapannya, hingga membuat Okta hampir jatuh tersungkur di tubuh Wilona.

"Ibu .." rintihannya hampir terdengar seperti tangisan saat ini.

Okta akhirnya merasakan bahwa tangannya yang di genggam Wilona terasa panas sekali, spontan ia meletakkan punggung tangannya yang lain ke dahi Wilona.

Badannya panas sekali!! jadi dia demam dari tadi(dengan matanya yang tiba tiba membesar)

...

Bersambung

Pengumuman ... novel ini terdiri dari 113 episode.

Mohon klarifikasi lewat komen di episode-episode awal, jika ada dari kalian yang tidak bisa buka sampai episode terakhir.

Karena ada beberapa reader yang tidak bisa buka. Mohon bantuannya ya

Terpopuler

Comments

l sw

l sw

Klw episode terakhir nak bisa di buka, ndak best lah ceritanya...episode yg terakhir lah yg sangat di nantikan

2023-03-14

0

Joen Marlina Lengkey

Joen Marlina Lengkey

next

2021-11-17

1

Yustina Rini

Yustina Rini

Bagus Thor awal ceritanya

2021-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Pertengkaran di kamar hotel 1
3 Pertengkaran Di kamar hotel 2
4 Merintih...
5 Aku Sakit!
6 Perjanjian 9 bulan
7 Baik...Aku Setuju
8 Karyawan tampan
9 Ketegangan
10 Menghadapi Sikapnya
11 Kenangan tak terlupakan
12 Sandiwara 1
13 Sandiwara 2
14 Persiapan Bulan Madu Palsu
15 Wilona dan Okta di Paris
16 Pertemuan Pertama Kali dengan Bobby dan Leony
17 Mereka Berpisah
18 Kelaparan
19 Bobby si penolong
20 Wilona kamu cantik!
21 Tolong Jangan Salah Paham...
22 Merayu di apartemen
23 Awas kamu Wilona ...
24 Pisah Kamar
25 Tiga Hari Lagi
26 Sepasang Cincin Ikatan
27 Mencoba Champagne pertama kali
28 Mereka Berpelukan Secara Tidak Sadar
29 Kejadian Semalam yang Terlupakan
30 Terkurung di Kamar
31 Tragedi Malam Sebenarnya
32 Malam bersama Okta*1
33 Malam bersama Okta *2
34 Hari Piknik 1
35 Hari Piknik 2
36 Di pantai
37 Sendiri
38 Lagu Penyemangat
39 Langganan
40 Pertemuan tak terduga
41 Berkunjung ke makam
42 Kesedihan dan Kemarahan
43 Pulang
44 Terbongkar
45 Baik atau buruk
46 Basah Kuyup
47 Author ijin sementara waktu
48 Ayo Kita Keluar
49 Setitik Cahaya
50 Bertemu Bastian 1
51 Bertemu Bastian 2
52 Tempat Terakhir
53 Malam yang Terlalu Cepat
54 Pria dalam mobil
55 Payung Hitam
56 Membayar kesalahan
57 Dua hari lagi.
58 Buket Baby Breath
59 Tuhan Jagai Wanita Ini
60 Lesu
61 Janji Pertemuan
62 Pengakuan Judika
63 Pembalasan
64 Menghindarimu
65 Kalian Berdua ?
66 Menepati janji
67 Kemarahan Besar
68 Maaf yang Sukar 1
69 Maaf yang Sukar 2
70 Mendadak!
71 Antara Dua Pilihan
72 Jujurlah!
73 Aku mencintainya
74 Aku Tidak Peduli Padamu
75 Pulang!
76 Taktik Leony
77 Perasaan apa ini?
78 Menjauh
79 Titik terang
80 Satu per satu
81 Semua karena Doamu
82 Usaha tersembunyi
83 Kontrak yang Mulai Tercium
84 Menutupi
85 Keceplosan
86 Anonim
87 Keputusan yang sulit
88 Pilihan Judika
89 Misi khusus *1
90 Misi Khusus *2
91 Penghiburan Wilona
92 Pengunduran Diri
93 Leony beraksi *1
94 Leony beraksi *2
95 Jujur
96 Pengumuman Author
97 Penguji Hati
98 Pakai cincin itu
99 Vonis
100 Kebaikan Wilona
101 Persekongkolan
102 Keputusan Part 1
103 Keputusan part 2
104 Hari Pelantikan Tiba
105 Tak Terduga
106 Mencurahkan
107 Persiapan cerai part 1
108 Persiapan cerai Part 2
109 Permohonan tulus
110 Maaf, Terimakasih, Kembalilah pada Wilona
111 Kembali
112 Kesetiaan Okta di Uji ... (The End)
113 SAPA AUTHOR
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Pernikahan
2
Pertengkaran di kamar hotel 1
3
Pertengkaran Di kamar hotel 2
4
Merintih...
5
Aku Sakit!
6
Perjanjian 9 bulan
7
Baik...Aku Setuju
8
Karyawan tampan
9
Ketegangan
10
Menghadapi Sikapnya
11
Kenangan tak terlupakan
12
Sandiwara 1
13
Sandiwara 2
14
Persiapan Bulan Madu Palsu
15
Wilona dan Okta di Paris
16
Pertemuan Pertama Kali dengan Bobby dan Leony
17
Mereka Berpisah
18
Kelaparan
19
Bobby si penolong
20
Wilona kamu cantik!
21
Tolong Jangan Salah Paham...
22
Merayu di apartemen
23
Awas kamu Wilona ...
24
Pisah Kamar
25
Tiga Hari Lagi
26
Sepasang Cincin Ikatan
27
Mencoba Champagne pertama kali
28
Mereka Berpelukan Secara Tidak Sadar
29
Kejadian Semalam yang Terlupakan
30
Terkurung di Kamar
31
Tragedi Malam Sebenarnya
32
Malam bersama Okta*1
33
Malam bersama Okta *2
34
Hari Piknik 1
35
Hari Piknik 2
36
Di pantai
37
Sendiri
38
Lagu Penyemangat
39
Langganan
40
Pertemuan tak terduga
41
Berkunjung ke makam
42
Kesedihan dan Kemarahan
43
Pulang
44
Terbongkar
45
Baik atau buruk
46
Basah Kuyup
47
Author ijin sementara waktu
48
Ayo Kita Keluar
49
Setitik Cahaya
50
Bertemu Bastian 1
51
Bertemu Bastian 2
52
Tempat Terakhir
53
Malam yang Terlalu Cepat
54
Pria dalam mobil
55
Payung Hitam
56
Membayar kesalahan
57
Dua hari lagi.
58
Buket Baby Breath
59
Tuhan Jagai Wanita Ini
60
Lesu
61
Janji Pertemuan
62
Pengakuan Judika
63
Pembalasan
64
Menghindarimu
65
Kalian Berdua ?
66
Menepati janji
67
Kemarahan Besar
68
Maaf yang Sukar 1
69
Maaf yang Sukar 2
70
Mendadak!
71
Antara Dua Pilihan
72
Jujurlah!
73
Aku mencintainya
74
Aku Tidak Peduli Padamu
75
Pulang!
76
Taktik Leony
77
Perasaan apa ini?
78
Menjauh
79
Titik terang
80
Satu per satu
81
Semua karena Doamu
82
Usaha tersembunyi
83
Kontrak yang Mulai Tercium
84
Menutupi
85
Keceplosan
86
Anonim
87
Keputusan yang sulit
88
Pilihan Judika
89
Misi khusus *1
90
Misi Khusus *2
91
Penghiburan Wilona
92
Pengunduran Diri
93
Leony beraksi *1
94
Leony beraksi *2
95
Jujur
96
Pengumuman Author
97
Penguji Hati
98
Pakai cincin itu
99
Vonis
100
Kebaikan Wilona
101
Persekongkolan
102
Keputusan Part 1
103
Keputusan part 2
104
Hari Pelantikan Tiba
105
Tak Terduga
106
Mencurahkan
107
Persiapan cerai part 1
108
Persiapan cerai Part 2
109
Permohonan tulus
110
Maaf, Terimakasih, Kembalilah pada Wilona
111
Kembali
112
Kesetiaan Okta di Uji ... (The End)
113
SAPA AUTHOR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!