BAB 3. LIBURAN YANG DINANTIKAN

Lana berada di kamar asramanya, sedang mengerjakan tugas sekolahnya saat suara ponsel nya berdering. Ia beranjak dari tempat duduknya dan mengambil ponsel yang kebetulan sedang diisi dayanya di seberang kasur nya. Dilihatnya nama si penelpon yang ada di layar, senyuman tersungging di wajahnya ketika mengenal sosok yang menelpon nya.

“Halo, Kak! Aku senang kau menelpon ku. Aku baru saja selesai mengerjakan tugas sekolahku. Sungguh menyebalkan! Matematika membuatku tidak bisa turun hanya untuk sekedar makan. Untung, teman sekamar ku baik. Dia mau membawakan makanan ke kamar ku. Oh ya, Kak. Bagaimana kabar mu? Pekerjaanmu baik-baik saja?”

“Bagaimana mengatakannya, ya?”

“Ada apa? Apa kau dalam masalah?” terdengar nada khawatir dan cemas dari bibir Lana.

“Sedikit. Hanya saja, aku sudah melakukan kesalahan di kantor.”

“Apakah sangat fatal?”

“Tidak juga sih, untungnya aku bisa menyelesaikan tanpa ada satupun yang merasa dirugikan atau pun dipecat.”

“Memang apa masalahnya, Kak?”

“Aku salah tidak mengecek ulang jadwal pengiriman kontainer yang dilakukan di hari dan jam yang sama di dua gudang berbeda. Isi dalam kontainernya juga tertukar. Harusnya kontainer yang berisi biji plastik di kirim ke gudang yang tertera di list jadwal, tetapi malah di kirim ke gudang Legi di Wudus. Dan sebaliknya juga begitu.”

Lana yang mendengar sungguh-sungguh cerita kakaknya hanya bisa tertawa geli. Laura sangat senang mendengar suara tawa lepas adik satu-satunya itu.

“Jadi, Pak Bimo marah besar kak?”

“Seperti singa tua.”

“Dasar manusia perfeksionis.”

“Itu adalah haknya sebagai kepala divisi impor. Aku memang yang salah. Di tempat kerjaku, tidak boleh kehilangan fokus dan konsentrasi karena akibatnya sangat parah.”

“Karena uang?”

“Bukan sekedar uang biasa. Tapi puluhan hingga ratusan juta jika kau berbuat salah. Apalagi aku sedang mengincar promosi tahun ini.”

“Jangan takut, Kak. Kau pasti yang akan mendapatkan promosi itu.”

Laura mengetuk-ngetukkan jarinya di belakang ponsel nya, seolah ia sedang memikirkan sesuatu sebelum berkata, “Lana, bagaimana menurut mu kalau aku ambil cuti selama seminggu ini?” sebelum sempat dijawab oleh adiknya yang berada di seberang telepon. Laura segera menjelaskan duduk persoalannya, sehingga terkesan bahwa ia yang meminta izin ke adiknya. Ia butuh pertimbangan Lana dan minta didengarkan, sebelum Lana mempertanyakan apakah ia sudah kehilangan akal.

“Menurutku itu

adalah ide yang sangat bagus, Kak.”

“Jadi, maksudmu aku tetap sesuai rencana atau batalkan saja dulu?”

“Sesuai rencana dong, Kak. Aku berdoa agar kau bertemu dengan lelaki keren di sana. Pasti akan

banyak sekali lelaki dari segala penjuru dunia yang sesuai dengan tipe kakak. Berbadan atletis, kulit kecokelatan, dan hmm…apalagi resor-resor pribadi itu.”

“Ah, jangan terlalu percaya hal-hal semacam itu. Itu hanya sebuah iklan untuk menarik banyak pelancong,” tukas Laura sambil tersenyum. “Jadi, kau setuju?”

“Setuju sekali. Pergilah dan bersenang-senang sepuas nya.”

“Tapi, kau harus menghabiskan akhir pekan mu di asrama.”

“Jangan cemaskan aku, Kak. Aku akan mencari orang yang mau mengundang ku untuk berakhir pekan bersama. Sudahlah. Tak perlu dirisaukan. Pergilah. Manja kan dirimu sepuas hatimu. Sudah sepantasnya kau melakukannya.”

“Tapi jika aku melakukannya, maka tabungan kita ditambah dengan uang kompensasi itu akan banyak berkurang. Bagaimana?”

“Jangan terlalu dipikirkan uang kompensasi itu, Kak. Gunakan saja semua selama kau berlibur. Kau berhak menggunakannya dan juga layak menghabiskannya. Aku yakin tabungan kita akan bertambah, setelah kau mendapatkan promosi yang kau incar itu.”

Laura berusaha menahan napasnya, memejamkan matanya, lalu menggenggam erat-erat ponsel nya. “Baiklah

kalau begitu. Aku pergi.” tutup nya sebelum pikirannya berubah kembali.

“Selamat bersenang-senang, Kak.”

“Sampai ketemu lagi.”

Ketika ponsel sudah mulai menjauh dari telinga, Laura masih sempat mendengar sang adik berucap, “Jangan lupa cari lelaki yang tampan. Yang wajahnya mirip antara George Clooney dan Brad Pitt, tapi punya selera humor seperti Adam Sandler.

Mendengar hal itu, Laura mendekatkan ponsel nya kembali ke telinga dan menjawab, “Akan aku usahakan.” Benarkah? Apa salahnya? Kalau sudah berniat untuk mengepakkan sayap,kenapa tidak terbang yang tinggi sekalian. Kalau bisa, sampai ke bulan. Tentu saja ia tidak akan dengan sengaja mendatangi setiap bar atau pun kafe seperti yang dilakukan orang-orang yang single dan bebas. Hanya jika ada kesempatan…

“Aku akan menghubungi mu lagi begitu akan berangkat. Aku juga akan memberitahu mu dimana

aku akan menginap. Berjaga-jaga jika kau---“

“Oh, tenanglah, Kak. Sudah hentikan semua kekhawatiranmu itu, untuk sekali ini saja. Pikirkan

saja dirimu sendiri dan jangan mencemaskan apapun.”

Laura sengaja tidak meletakkan ponsel nya, tapi langsung menekan tombol sebelum nomor lain berikutnya. Ia takut jika dilakukannya nanti, ia semakin berubah pikiran. Mungkin ada seribu alasan yang membuatnya tidak jadi pergi. Namun, hanya ada satu alasan yang kenapa ia mesti pergi. Yaitu, menyelamatkan hidupnya.

Jika seorang wanita dihadapkan pada kenyataan pahit seperti yang dialami Laura selama setahun ini---ditinggalkan suami karena suami menginginkan perempuan lain---maka ia hanya mempunyai dua pilihan. Larut dalam depresi nya dan kalah, atau meneruskan kehidupannya dengan tegar.

Laura telah mengambil keputusannya malam itu. Ia memilih yang kedua. Sambil membaca nomor yang tertera di brosur, ia memencet tombol itu. Ia menghitung hingga tiga, setelahnya, terdengar sapaan dari ujung telepon.

“Halo,” sahut Laura dengan suara sedikit ragu, “Saya ingin memesan tiket ke Motorai.”

Terpopuler

Comments

Naraaulia

Naraaulia

nikmati hidup uang bisa di cari laura.

2023-04-12

0

Ria Santika

Ria Santika

Hubungan kakak beradik yang saling sayang sesungguhnya nih. Demen cerita begini. Lanjutkan,Thor.

2023-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KEPUTUSAN SULIT
2 BAB 2. CUTI DAN KOMPENSASI
3 BAB 3. LIBURAN YANG DINANTIKAN
4 BAB 4. BOSAN
5 BAB 5. MELARIKAN DIRI
6 BAB 6. PRIA BERMATA KUCING
7 BAB 7. PENASARAN
8 BAB 8. MISI RAHASIA
9 BAB 9. TANTANGAN TERBUKA
10 BAB 10. MUNDUR UNTUK KEMENANGAN
11 BAB 11. MAKAN MALAM BERSAMA
12 BAB 12. MATI DAN HIDUP KEMBALI
13 BAB 13. CIUMAN TERBUKA
14 BAB 14. RISIKO MENAHAN HASRAT
15 BAB 15. KESAN CIUMAN MEMBEKAS
16 BAB 16. TARIK ULUR
17 BAB 17. PRIA TAMPAN BIKIN NYAMAN
18 BAB 18. PENGUNTIT BIKIN MATA SAKIT
19 BAB 19. SELINGKUH BAK AIR KERUH
20 BAB 20. TRAUMA TAKUT BERSAMA
21 BAB 21. TERSAKITI SAMPAI INGIN MATI
22 BAB 22. MALAM PANJANG BIKIN MELAYANG
23 BAB 23. TRAUMA SIRNA BERSAMA DILEMA
24 BAB 24. INDAH SEPERTI SEJARAH
25 BAB 25. AWALI PAGI SALING MEMUJI
26 BAB 26. BERBARING MESKI TERASA ASING
27 BAB 27. MIMPI TAK INGIN MENEPI
28 BAB 28. BUKAN SEPENGGAL MERASA TERTINGGAL
29 BAB 29. HATI PATAH TAK TERBANTAH
30 BAB 30. INTEROGASI BIKIN SENSI
31 BAB 31. BUKAN RUBAH HIDUPNYA TIBA-TIBA BERUBAH
32 BAB 32. RAHASIA LEWAT KENYATAAN TERCEKAT
33 BAB 33. TAWARAN BUKAN PERMINTAAN
34 BAB 34. RAHASIA PERNIKAHAN POLITIK
35 BAB 35. PERNYATAAN MENIMBULKAN PERDEBATAN
36 BAB 36. CALON SUAMI SERASA MIMPI
37 BAB 37. DINILAI CAMER
38 BAB 38. HATI SEPI NYATA BUKANLAH MIMPI
39 BAB 39. SYARAT PEMULA BIKIN GILA
40 BAB 40. SUMPAH PERNIKAHAN
41 BAB 41. MENDADAK SATU KELUARGA
42 BAB 42. LUAPAN KEJUTAN
43 BAB 43. KEBAHAGIAAN PALSU
Episodes

Updated 43 Episodes

1
BAB 1. KEPUTUSAN SULIT
2
BAB 2. CUTI DAN KOMPENSASI
3
BAB 3. LIBURAN YANG DINANTIKAN
4
BAB 4. BOSAN
5
BAB 5. MELARIKAN DIRI
6
BAB 6. PRIA BERMATA KUCING
7
BAB 7. PENASARAN
8
BAB 8. MISI RAHASIA
9
BAB 9. TANTANGAN TERBUKA
10
BAB 10. MUNDUR UNTUK KEMENANGAN
11
BAB 11. MAKAN MALAM BERSAMA
12
BAB 12. MATI DAN HIDUP KEMBALI
13
BAB 13. CIUMAN TERBUKA
14
BAB 14. RISIKO MENAHAN HASRAT
15
BAB 15. KESAN CIUMAN MEMBEKAS
16
BAB 16. TARIK ULUR
17
BAB 17. PRIA TAMPAN BIKIN NYAMAN
18
BAB 18. PENGUNTIT BIKIN MATA SAKIT
19
BAB 19. SELINGKUH BAK AIR KERUH
20
BAB 20. TRAUMA TAKUT BERSAMA
21
BAB 21. TERSAKITI SAMPAI INGIN MATI
22
BAB 22. MALAM PANJANG BIKIN MELAYANG
23
BAB 23. TRAUMA SIRNA BERSAMA DILEMA
24
BAB 24. INDAH SEPERTI SEJARAH
25
BAB 25. AWALI PAGI SALING MEMUJI
26
BAB 26. BERBARING MESKI TERASA ASING
27
BAB 27. MIMPI TAK INGIN MENEPI
28
BAB 28. BUKAN SEPENGGAL MERASA TERTINGGAL
29
BAB 29. HATI PATAH TAK TERBANTAH
30
BAB 30. INTEROGASI BIKIN SENSI
31
BAB 31. BUKAN RUBAH HIDUPNYA TIBA-TIBA BERUBAH
32
BAB 32. RAHASIA LEWAT KENYATAAN TERCEKAT
33
BAB 33. TAWARAN BUKAN PERMINTAAN
34
BAB 34. RAHASIA PERNIKAHAN POLITIK
35
BAB 35. PERNYATAAN MENIMBULKAN PERDEBATAN
36
BAB 36. CALON SUAMI SERASA MIMPI
37
BAB 37. DINILAI CAMER
38
BAB 38. HATI SEPI NYATA BUKANLAH MIMPI
39
BAB 39. SYARAT PEMULA BIKIN GILA
40
BAB 40. SUMPAH PERNIKAHAN
41
BAB 41. MENDADAK SATU KELUARGA
42
BAB 42. LUAPAN KEJUTAN
43
BAB 43. KEBAHAGIAAN PALSU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!