Bab 4 Tragedy

Dari kejauhan pemuda itu terlihat mengamati sebuah mobil melaju dengan kencang kearah mereka. Sementara di dalam mobil itu terlihat sepasang kekasih sedang bertengkar dalam keadaan sedikit mabuk.

Mobil itu melaju dengan kencang melintasi jalan raya yang Bianca lalui.

Tin Tin Tin

"Bianca awas!!" teriak Hades mendorong tubuh Bianca dan membiarkan tubuhnya di tabrak pengendara itu.

Brak!!!

Pyaar!!!

Pecahan kaca jendela mobil berceceran di jalan raya.

"Ha-Hades...." gumam Bianca dengan lirih membalikan tubuhnya. Bianca tertegun melihat kondisi tak berdaya Hades. Dengan tubuh bergetar Bianca melangkah mendekati Hades. Tatapan gadis itu tiba-tiba berubah kosong.

Bianca melihat dibawah tubuh Hades sudah dibanjiri banyak darah. Bianca berjongkok dan meletakkan kepala Hades di pahanya.

"Hades! bangun! apa kau akan melakukan hal yang sama seperti saat itu? Hades!!!" terik Bianca memanggil Hades dengan suara bergetar.

Hades dengan perlahan membuka kedua matanya. "Bianca---"

"Bukankah keinginanmu akan segera tercapai?"

"Aku sudah mengabulkan permintaan mu! mungkin ini terakhir kalinya kau melihatku dan juga aku mengingatmu."

"Bianca.... jika kau bertanya kepadaku.... jujur.... aku tidak pernah menyesal mengenalmu. Jika bisa di putar waktu. Aku tetap berharap bisa mengenalmu dan menjadi cinta pertama dan terakhir dalam hidupmu. Karena hanya denganmu hatiku bergetar dengan hebat." ungkap Hades tersenyum tulus.

"Jika suatu hari aku terlahir kembali. Aku ingin hatiku bergetar terhadap cinta yang sama." perkataan Hades sebelum memejamkan matanya.

"Hades! No! jangan melakukan hal yang sama lagi! aku tidak mau kehilangan mu lagi! Hades! bangun!" teriak Bianca menangis sesenggukan. Bianca dengan cepat mencari ponselnya menghubungi pihak rumah sakit.

"Hallo telah terjadi kecelakaan di jalan...."

#

#

Di rumah sakit

Lampu ruangan operasi masih terlihat berwarna merah. Hal itu menandakan bahwa dokter sedang berusaha menangani Hades. Tak beberapa lama datang seorang wanita menghampiri Bianca. Wanita itu melayangkan sebuah tamparan di pipi putih Bianca.

PLAK

"Apa kau masih saja berusaha mengusik kehidupan putraku! sifatmu terlihat sangat mirip dengan ibumu! tolong menjauhlah dari kehidupan putraku! karena putraku akan terus-menerus mengalami kesialan jika berada di dekatmu! sama seperti empat tahun yang lalu!" ketus wanita setengah baya itu dengan wajah berang.

"Apa Anda juga akan menyalahkan Saya atas kecelakaan ini? apa Anda juga akan terus mendesak Saya agar menjauh dari putra Anda? maka jawabannya hanya satu! Saya tidak akan meninggalkan putra Anda dalam kondisi seperti ini!" sahut Bianca tanpa rasa takut.

"Cih! buah jatuh tak jauh dari pohonnya!" sindir wanita itu menjauh dari Bianca. Sementara Bianca benar-benar tidak tahu maksud dari Mama Hades.

"Apa aku melewatkan sesuatu?" gumam Bianca dalam hati.

Drettt

Drettt

Drettt

Tak beberapa lama ponsel genggam Bianca berdering. Ia melihat pengasuh Maikel menelponnya.

Bianca dengan cepat mengangkat panggilan itu.

"Hallo? ada apa, Bi?" tanya Bianca dengan cepat.

[Nona... dari tadi Aden kecil tidak mau makan dan minum susu. Aden menangis terus menerus. Dan setelah saya cek kondisi tubuhnya, ternyata tubuh Aden hangat.]

"Bawa Maikel ke rumah sakit B secepatnya, Bik. Saya ada disini." ucap Bianca tiba-tiba menghawatirkan putranya. Ya, Bianca merupakan singel parent. Ia sudah memiliki seorang anak dan Bianca belum pernah menikah sebelumnya. Karena Bianca mengandung diluar nikah.

Sejam kemudian seorang pria terlihat mengawal seorang wanita paruh baya. Di dalam gendongan wanita paruh baya itu terlihat seorang anak kecil laki-laki berwajah pucat.

Mama Hades tentu saja terkejut melihat wajah familiar anak laki-laki itu. Ia terus memperhatikan wanita setengah baya itu hingga tiba di depan Bianca. Lagi-lagi wanita setengah baya itu terkejut melihat keadaan itu.

Sementara Bianca dengan cepat melangkah menuju ruangan dokter anak. Ia tidak mau putranya kenapa-napa.

"Dokter! tolong periksa kondisi anak saya." pinta Bianca dngan cepat membaringkan Maikel di atas ranjang pasien.

"Tuhan.... apa mereka juga memiliki kontak batin hingga sama-sama harus di larikan ke rumah sakit." gumam Bianca dalam hati.

"Tidak usah takut! putra Anda hanya demam biasa saja. Besok pagi dia bisa pulang ke rumah setelah infusnya habis." ujar dokter itu tersenyum kecil. Ia tentu saja sering melihat kekhawatiran di raut wajah ibu muda para pasiennya.

"Saya permisi dulu." sambung Dokter itu setelah memeriksa keadaan Maikel.

Sementara di luar ruangan rawat Maikel, Mama Hades terlihat mengikuti langkah dokter itu menuju ruangannya. Ia benar-benar penasaran dengan anak laki-laki yang memiliki wajah mirip putranya. Ia tentu saja tidak bisa membedakan mana Hades kecil di masa lalu dan mana Hades kecil masa kini. Mereka benar-benar terlihat persis dan susah di bedakan.

"Dokter!" panggil Mama Hades melangkah mendekati dokter itu.

"Iya, Nyonya? ada yang bisa saya bantu?" tanya dokter itu tersenyum tipis.

"Dokter saya hanya ingin memastikan sesuatu. Bisakah Anda membantu saya?" kata Mama Hades penuh harapan.

"Saya bisa membantu Anda, Nyonya. Selagi hal tersebut tidak melanggar ataupun melenceng dari hukum ataupun sumpah saya sebagai seorang dokter." ujar dokter itu tersenyum tipis.

"Saya hanya ingin......."

Mama Hades terlihat berbisik di dekat telinga dokter itu. Entah apa yang Mama Hades pinta kepada dokter muda itu.

"Baik, Nyonya. Saya setuju membantu Anda." sahut dokter itu setelah mendengar penjelasan Mama Hades.

Mama Hades tentu saja senang mendengar persetujuan dokter itu.

Mama Hades berlalu dari sana setelah mengucapkan terima kasih kepada dokter itu.

Sementara di ruang rawat Maikel, Bianca termenung lama menatap sang putra. Ia menggenggam tangan hangat Maikel.

"Sayang.... Mama harap kamu cepat sembuh. Mama akan bawa kamu jalan-jalan ke taman bermain bersama Nanny. Apa kamu tidak mau pergi ke taman bermain?" kata Bianca mengecup sekilas tangan hangat Maikel

Tiba-tiba bayangan wajah Hades melintas di pikiran Bianca. Entah mengapa ada sedikit perasaan gelisah di dalam hatinya.

"Aku yakin Hades akan baik-baik saja. Aku yakin Hades merupakan Papa yang kuat."

Bianca menghela napas setelah bergumam pelan pada dirinya sendiri.

"Mama...." lirih Maikel dengan suara serak menyipitkan kedua matanya.

"Sayang.... are you okey? Mama sangat khawatir dengan kondisi kamu." kata Bianca mengecup kening putranya.

"Minum...." lirih Maikel dengan wajah pucatnya.

Pengasuh Maikel dengan cepat meyerahkan segelas air hangat kepada Bianca. Ia sudah terbiasa mengasuh dan memenuhi kebutuhan Maikel selama Bianca kuliah.

Bianca mengarahkan sedotan plastik kearah mulut putranya. Maikel yang melihat tindakan sang Mama langsung membuka mulutnya.

"Sudah...." seru Maikel mengeluarkan ujung sedotan itu dari mulutnya. Maikel kemudian mengamati sekitarnya.

"Apa Maikel berada di di rumah sakit?" tanya anak laki-laki itu menatap sang Mama.

"Ya, Sayang.... kata Nanny kamu tiba-tiba demam. Dan Nanny langsung membawa kamu ke rumah sakit."

"Berterima kasih dulu sama Nanny. Karena Nanny sudah merawat dan membawa Maikel ke rumah sakit." ujar Bianca menatap putranya.

Maikel langsung mengucapkan terima kasih kepada sang pengasuh.

"Terima kasih sudah merawat Maikel, Nanny."

Maikel terlihat tersenyum tipis menatap sang pengasuh.

Bianca sengaja mengajarkan 2 hal kepada putranya. Yaitu mengucapkan kata maaf saat berbuat salah dan menyakiti orang lain. Kedua mengucapkan terima kasih ketika orang lain sudah berbuat baik kepada kita. Agar suatu hari nanti putranya tumbuh menjadi laki-laki yang baik dan di hormati banyak orang.

"Aden jangan sungkan. Sudah sepatutnya Nanny merawat Aden kecil." sahut sang pengasuh tidak enak hati mendengar kata terima kasih dari putra Bianca. Ia juga sangat kagum dengan cara Bianca mendidik putranya. Bianca tidak pernah memanjakan putranya, meskipun Bianca terlahir dari keluarga kaya. Meskipun empat tahun lalu Bianca diusir sang Papa dari rumah.

...***Bersambung***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!