Obrolan

💕

💕

"Baby, apa kamu belum mau tidur?" Untuk kedua kalinya Daryl kembali ke galeri Nania yang terletak di belakang rumah.

Perempuan itu masih sibuk dengan kertas gambar dan alat tulisnya di meja kerja, membuat rancangan yang akan dia buat sebagai tugasnya dari senior.

"Dikit lagi, Dadd. Cuma nambahin detailnya doang." Warna-warna dia tambahkan pada gambarnya dan Nania memastikan semuanya terlihat sempurna.

"Dari tadi kamu bilang begitu, tapi tidak selesai-selesai." Daryl berjalan mendekat lalu berhenti di belakangnya.

"Udah …." Namun Nania meletakkan alat tulisnya di meja kemudian merenggangkan tubuhnya.

"Tinggal di realisasikan besok. Aku cuma punya waktu dua hari soalnya." ujar Nanja yang mendongak ke arah suaminya.

"Jangan khawatir, kamu pasti bisa."

"Hmm … tapi mungkin besok pulang kuliah Mahira akan mampir ke sini, nggak apa-apa?"

"Teman barumu itu?"

Nania menganggukkan kepala.

"Mau apa dia kemari?"

"Kan mau ngerjain ini. Soalnya tugasnya untuk dua orang."

"Kenapa untuk dua orang?"

"Ya emang begitu. Sebenernya sih ini tugas sekaligus hukuman." jelas Nania.

"Hukuman?"

"Iya."

"Hukuman apa?" Daryl dengan kedua alisnya yang tampak saling berkaitan.

"Hukuman karena aku sama Mahira ngobrol waktu hari pertama."

"Apa? Hanya mengobrol dan seniormu memberi hukuman seberat ini? Dia gila apa?"

"Eee …."

Aduh, salah ngomong nih! Batin Nania.

"Siapa nama seniormu? Dia tidak tahu ya sedang berhadapan dengan siapa? Berani-beraninya memberikan tugas sekonyol ini kepada istriku?"

"Dadd, ini memang salah aku sama Mahira kok. Kalau kemarin nggak ngobrol nggak bakalan dapat hukuman. Yang lain malah hukumannya lebih parah dari ini."

"Ya masa mahasiswa baru sudah diberi tugas semacam ini? Dia tidak punya akal!"

Nania malah tertawa.

"Diam! Kenapa kamu ini?" protes Daryl dengan raut kesal.

"Kamu benar, dia emang nggak punya akal. Kalau senior di kampus itu kayaknya semuanya gitu deh. Suka nyuruh-nyuruh bikin hal yang nggak ada hubungannya sama kuliah, atau apa gitu yang konyol."

"Ah, di sini saja. Waktu aku di Lomonosov tidak."

"Udah aku bilangin beda juga."

"Ya tetap saja."

"Udah ah, ayo kita bobok. Aku ngantuk." Nania merentangkan kedua tangannya.

"Ini apa lagi?" Daryl dengan wajah cemberut.

"Gendong."

"Jalan sendiri lah, kamu kan sudah besar. Sudah kuliah, bukan anak SMP lagi."

"Tapi aku mau tetep jadi anak SMP terus." Perempuan itu belum merubah posisi tangannya.

"Hmm … anak SMP yang sudah kuliah." Sementara Daryl bergumam.

"Iya bener. Hahaha." 

Pri itu mendengus keras, namun tak urung juga dia melakukan apa yang Nania inginkan. Dia meraup tubuh kecil Nania lalu menggendongnya seperti bayi koala.

Sementara dia yang ada dalam gendongannya tertawa riang sambil melingkarkan kedua tangannya di pundak dan kakinya di pinggang pria itu.

"Ah, aku membayangkan jika Sunny ada, mungkin sekarang ini yang aku gendong itu dua orang." Daryl menggerutu sambil melangkahkan kakinya menaiki tangga.

"Hmm … anggap aja ini latihan." Nania menanggapi.

"Setiap hari juga latihan."

"Ya, jadi kamu akan semakin kuat." Nania berbisik di telinganya.

"Memangnya selama ini aku kurang kuat ya? Padahal kamu sampai teriak-teriak kalau kita sedang bercinta."

"Itu beda, tahu!" Nania tertawa sambil menepuk punggung Daryl.

"Aku rasa sama saja." Pria itu ikut tertawa sebelum akhirnya dia menjatuhkan tubuh mereka di atas tempat tidur sehingga saling menindih.

"Setiap hari menggendongmu seperti ini mau kurang kuat bagaimana aku?" Mereka masih dalam posisi berpelukan.

"Iya, iya. Kamu sangat kuat. Saking kuatnya bisa bikin rumah berguncang."

"Iya kan?" Daryl tertawa lagi.

"Oh iya, besok aku jadwal kb lho." Nania mengingat jadwal setelah melihatnya di ponsel beberapa saat yang lau.

"Benarkah? Kok rasanya cepat sekali sudah harus kb lagi ya?"

"Tiga bulan, Dadd."

"Benarkah?"

"Ya. Atau mau lepas aja? Kan udah enam bulan lebih, jadi kayaknya udah aman."

"Hmm … negatif."

"Kenapa negatif?"

"Kamu baru saja masuk kuliah dan ini sedang sibuk-sibuknya. Apa tidak sebaiknya ditunda lagi?"

Nania terdiam.

"Kasihan kamu nanti kelelahan. Jadi sebaiknya tunggu sebentar lagi." 

"Kalau misalnya setelah ini udah nggak terlalu sibuk boleh aku lepas kb nya?" Nania memberanikan diri untuk bertanya.

"Boleh, terserah kamu saja."

"Beneran?" Kedua bola mata Nania tampak berbinar.

"Ya, tentu saja."

"Terus kalau aku hamil pas lagi kuliah gimana?"

"Ya tidak bagaimana-bagaimana, kamu kan punya suami."

"Masih boleh kuliah?"

"Boleh kalau masih kuat."

"Pas nanti lahiran gimana?"

"Ya cuti sebentar."

"Habis itu?"

"Lanjutkan kalau anak kita sudah bisa dititip baby sitter."

"Sampai selesai?"

"Ya, percuma daftar kuliah kalau tidak sampai selesai kan?"

"Serius?"

"Iya, serius."

"Ugh, Daddy. Makasih. Belum apa-apa aku udah terharu!" Nania kembali merangkul pundak suaminya dengan erat. Sementara Daryl hanya tertawa.

"Oh iya, tadi Dinna meminta lagi rancanganmu. Aku bilang nanti aku rundingkan dulu denganmu." Kemudian Daryl mengalihkan topik pembicaraan.

"Masa?"

"Ya. Aku rasa sudah waktunya merealisasikan apa yang sudah kamu buat kan? Lagipula rancanganmu sudah sangat banyak. Lalu mau menunggu apa lagi?"

"Ah, aku belum pede, Dadd. Apalagi kalau dibikinnya secara mandiri."

"Why?"

"Kayak … ada takut-takutnya gitu."

"Kamu konyol. Memangnya apa yang kamu takutkan? Bukankah ini yang selalu kamu impikan?"

"Ya, tapi kayak belum saatnya aja gitu."

"Terus kapan?"

"Mungkin sebentar lagi, Dadd. Kan aku juga baru mulai kuliah. Masih sibuk. Nanti kalau aku udah agak santai ya?"

"Hmm … baiklah."

"Terus soal Mahira gimana?"

"Apa lagi?"

"Dia aku ajak kesini untuk ngerjain tugas?"

"Ya ajak saja."

"Boleh?"

"Ya boleh, masa tidak boleh?"

Nania tertawa lagi.

"Senang sekali ya kamu dapat teman baru?"

Perempuan itu menganggukkan kepala.

"Tapi harus selalu hati-hati, jangan sampai kamu dimanfaatkan." Daryl kembali mengingatkan.

"Iya, Dadd."

"Ingat kalau tidak semua orang punya pemikiran yang sama denganmu. Terkadang kamu tulus berteman tapi mereka malah sebaliknya."

"Hu'um."

"Baik, mau langsung tidur atau melakukan sesuatu dulu?" Daryl membenahi bantal untuk Nania.

"Kamu ih nanya nya gitu amat kayak mau ngapain aja?" Nania tertawa karena mendengar pertanyaan suaminya.

"Ya kan aku hanya memberimu pilihan."

"Tapi nggak gitu juga."

"Ah, tidak usah bertele-tele."

"Hmm … kayak tadi sore ya?"

"Tadi sore apa?"

"Pas aku ngenalin kamu sama Mahira."

"Apa hubungannya dengan Mahira?"

"Pas kamu nggak mau salaman sama dia?"

"Terus? Ada masalah dengan itu?"

"Emangnya kenapa sih kalau terima salamannya Mahira? Kan nggak dosa?"

"Aku malas mengakrabkan diri dengan orang lain."

"Itu bukan mengakrabkan diri, itu namanya bersikap ramah, Dadd."

"Kamu lupa ya, aku kan bukan orang yang ramah. Jadi kenapa harus memaksakan diri? Lagipula dia siapa? Kolega bukan, saudara juga bukan. Hanya teman barumu di kampus."

"Ah, kamu ini …."

"Memangnya kamu mau suamimu berakrab-akrab ria dengan perempuan lain?"

"Ya nggak lah!"

"Makanya."

Tapi memang ada benarnya juga.

"Sudah, jangan bicara terus. Cepat tidur kalau tidak mau melakukan apa-apa. Kalau tidak, nanti Eragon sulit ditenangkan."

Nania mengatupkan mulutnya rapat-rapat.

"Tidak usah begitu, seperti yang tidak kenal eragon saja?" Daryl tertawa.

"Ah, itu mah eragonnya aja yang baperan. Kesenggol dikit langsung bangun."

"Ya itu normal. Kalau tidak begitu berarti ada yang salah. Bahaya, bisa bubar rumah tangga kita." Daryl menjawab.

Nania terkikik geli membayangkan hal tersebut.

"Sudah, cepat tidur. Nanti eragon benar-benar bangun kamu mau tanggung jawab?"

"Nggak Dadd."

"Ya sudah. Makanya tidur!" Pria itu memeluk Nania erat-erat seperti takut akan terlepas. Hingga akhirnya mereka berdua sama-sama terlelap.

💕

💕

💕

Bersambung ...

Obrolan macam apa itu?🙄😏

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

smoga sll ber2 & romantis, g ada org ke 3
was" qu....

2023-08-09

3

May Keisya

May Keisya

udah ky air mineral 😆

2023-06-13

1

May Keisya

May Keisya

anak SMP...duh kangen klo mrk debat waktu dulu😂😂

2023-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Ospek
2 Ospek 2
3 Tugas
4 Tugas Dan Bayar Upah
5 Obrolan
6 Antara Bekal Dan Teman
7 Tugas 2
8 Tugas 3
9 Hari Terakhir Ospek
10 Cerita Di Sabtu Pagi
11 Antara Remaja, Bayi Dan Aki-aki
12 Acara Keluarga
13 Acara Keluarga 2
14 Hari Pertama Kuliah
15 Hal Lucu
16 Percakapan Dua Pria
17 Menjemput Nania
18 Rasa
19 Percakapan Orang Tua
20 Jadwal
21 Sesuatu
22 Pekerjaan Mahira
23 Laporan
24 Antara Izin Dan Urusan Lain
25 Kecurigaan Nania
26 Idenya Ann
27 Kota Tua
28 Tentang Seseorang
29 Promosi Gratis
30 Bazar Kampus
31 Obrolan Di Malam Hari
32 Bazar Dan Cerita Di Dalamnya
33 Masalah Hati
34 Masalah Hati 2
35 Tujuan
36 Istirahat
37 Malam Minggu
38 Saranghae
39 Cemburunya Perempuan
40 Love Sign
41 Sebuah Tanda
42 Hari Yang Biasa
43 Masalalu Dan Pekerjaan
44 Percakapan Di Rooftop
45 Ingatan
46 Kecemburuan
47 Marahnya Nania
48 Marahnya Nania 2
49 Perdebatan Kecil
50 Jodoh Dan Keadaan Sekarang
51 Perasaan
52 Kemungkinan
53 Kebebasan
54 Dua Keadaan
55 Aturan
56 Peringatan
57 Reaksi Daryl
58 Hutan Di Belakang Rumah
59 Ceramah Perdamaian
60 Pagi Yang Damai
61 Anandita Love Story
62 Fia's Secret Fashion Week
63 Kejutan
64 After Show
65 Nikolai Tower
66 Hati
67 Kecemburuan Anandita Dan Kutukannya
68 Suara Hati
69 Kirana's Beauty
70 Kunjungan Nania
71 Kantor Fia's Secret
72 Biang Kerusuhan
73 Liburan Keluarga
74 Cerita Di Resort
75 Cerita Di Lembah
76 Cerita Di Lembah 2
77 Regan Dan Anandita
78 Love Language
79 Resort Dan Kisah Cinta
80 Cerita Cinta
81 Tracking
82 Hutan Pinus
83 Dua Anak Perempuan
84 Alasan
85 Alasan 2
86 Izin
87 Percakapan Pribadi
88 Ulah Nania
89 Modus
90 Interaksi
91 Pengawasan
92 Pertemuan Rahasia
93 Perasaan
94 Random Things
95 Keadaan Daryl
96 Tangisan Bahagia
97 Gejala Kehamilan
98 Kebahagiaan
99 Hutan Di Belakang Rumah
100 Let's Cuddle!
101 Kondisi Yang Berbeda
102 Kondisi
103 Janji
104 Ngidamnya Daryl Dan Kecurigaan Arfan
105 Rasa
106 Bertemu Ibu
107 Ayam Bakar Dan Cinta Kasih Di Dalamnya
108 Keinginan
109 Mereka
110 Balada Mangga Muda
111 Rujak Dan Kisah Cinta Dua Insan
112 Kencan
113 Mommy Dan Daddy
114 Jodoh
115 Rencana
116 Kemauan Nania
117 Menginap
118 Menginap #2
119 Obrolan Menyenangkan
120 Bandung
121 Regan Dan Anandita
122 Izin Daryl
123 Jalan Braga
124 Bandung Penuh Cinta
125 Pesan Arfan
126 Perasaan Cinta
127 Ulah Nania
128 Camping
129 Pemeriksaan
130 Ibu
131 Percakapan Malam
132 Ibu
133 Masa Berkabung
134 Bedrest
135 Pulang
136 Daryl Dan Aturannya
137 Ulang Tahun Ann
138 Keluarga
139 Hadiah Ulang tahun
140 Keadaan
141 Soal Jodoh
142 Soal Jodoh #2
143 Regan Dan Anandita
144 Regan Dan Anandita #2
145 Sepasang Kekasih
146 Sebuah Permintaan
147 Perasaan Anandita
148 Perpisahan
149 Kejutan Dan Sebuah Rasa
150 Musim Semi Di Zermatt
151 Senja Di Kaki Gunung Matterhorn
152 Tentang Perasaan
153 Situasi
154 Persalinan
155 Kabar
156 Keluarga
157 Rumah Dan Anak-anak
158 Kutukan Anandita
159 Perasaan Anandita
160 Seorang Ayah
161 Ayah Dan Anak Lelakinya
162 Fokus
163 Love
164 Pesta Untuk Bayi
165 Ayah Dan Putrinya
166 Pierre
167 Janji Arfan
168 The Ending
169 Ekstrapart 1
170 Ekstrapart 2
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Ospek
2
Ospek 2
3
Tugas
4
Tugas Dan Bayar Upah
5
Obrolan
6
Antara Bekal Dan Teman
7
Tugas 2
8
Tugas 3
9
Hari Terakhir Ospek
10
Cerita Di Sabtu Pagi
11
Antara Remaja, Bayi Dan Aki-aki
12
Acara Keluarga
13
Acara Keluarga 2
14
Hari Pertama Kuliah
15
Hal Lucu
16
Percakapan Dua Pria
17
Menjemput Nania
18
Rasa
19
Percakapan Orang Tua
20
Jadwal
21
Sesuatu
22
Pekerjaan Mahira
23
Laporan
24
Antara Izin Dan Urusan Lain
25
Kecurigaan Nania
26
Idenya Ann
27
Kota Tua
28
Tentang Seseorang
29
Promosi Gratis
30
Bazar Kampus
31
Obrolan Di Malam Hari
32
Bazar Dan Cerita Di Dalamnya
33
Masalah Hati
34
Masalah Hati 2
35
Tujuan
36
Istirahat
37
Malam Minggu
38
Saranghae
39
Cemburunya Perempuan
40
Love Sign
41
Sebuah Tanda
42
Hari Yang Biasa
43
Masalalu Dan Pekerjaan
44
Percakapan Di Rooftop
45
Ingatan
46
Kecemburuan
47
Marahnya Nania
48
Marahnya Nania 2
49
Perdebatan Kecil
50
Jodoh Dan Keadaan Sekarang
51
Perasaan
52
Kemungkinan
53
Kebebasan
54
Dua Keadaan
55
Aturan
56
Peringatan
57
Reaksi Daryl
58
Hutan Di Belakang Rumah
59
Ceramah Perdamaian
60
Pagi Yang Damai
61
Anandita Love Story
62
Fia's Secret Fashion Week
63
Kejutan
64
After Show
65
Nikolai Tower
66
Hati
67
Kecemburuan Anandita Dan Kutukannya
68
Suara Hati
69
Kirana's Beauty
70
Kunjungan Nania
71
Kantor Fia's Secret
72
Biang Kerusuhan
73
Liburan Keluarga
74
Cerita Di Resort
75
Cerita Di Lembah
76
Cerita Di Lembah 2
77
Regan Dan Anandita
78
Love Language
79
Resort Dan Kisah Cinta
80
Cerita Cinta
81
Tracking
82
Hutan Pinus
83
Dua Anak Perempuan
84
Alasan
85
Alasan 2
86
Izin
87
Percakapan Pribadi
88
Ulah Nania
89
Modus
90
Interaksi
91
Pengawasan
92
Pertemuan Rahasia
93
Perasaan
94
Random Things
95
Keadaan Daryl
96
Tangisan Bahagia
97
Gejala Kehamilan
98
Kebahagiaan
99
Hutan Di Belakang Rumah
100
Let's Cuddle!
101
Kondisi Yang Berbeda
102
Kondisi
103
Janji
104
Ngidamnya Daryl Dan Kecurigaan Arfan
105
Rasa
106
Bertemu Ibu
107
Ayam Bakar Dan Cinta Kasih Di Dalamnya
108
Keinginan
109
Mereka
110
Balada Mangga Muda
111
Rujak Dan Kisah Cinta Dua Insan
112
Kencan
113
Mommy Dan Daddy
114
Jodoh
115
Rencana
116
Kemauan Nania
117
Menginap
118
Menginap #2
119
Obrolan Menyenangkan
120
Bandung
121
Regan Dan Anandita
122
Izin Daryl
123
Jalan Braga
124
Bandung Penuh Cinta
125
Pesan Arfan
126
Perasaan Cinta
127
Ulah Nania
128
Camping
129
Pemeriksaan
130
Ibu
131
Percakapan Malam
132
Ibu
133
Masa Berkabung
134
Bedrest
135
Pulang
136
Daryl Dan Aturannya
137
Ulang Tahun Ann
138
Keluarga
139
Hadiah Ulang tahun
140
Keadaan
141
Soal Jodoh
142
Soal Jodoh #2
143
Regan Dan Anandita
144
Regan Dan Anandita #2
145
Sepasang Kekasih
146
Sebuah Permintaan
147
Perasaan Anandita
148
Perpisahan
149
Kejutan Dan Sebuah Rasa
150
Musim Semi Di Zermatt
151
Senja Di Kaki Gunung Matterhorn
152
Tentang Perasaan
153
Situasi
154
Persalinan
155
Kabar
156
Keluarga
157
Rumah Dan Anak-anak
158
Kutukan Anandita
159
Perasaan Anandita
160
Seorang Ayah
161
Ayah Dan Anak Lelakinya
162
Fokus
163
Love
164
Pesta Untuk Bayi
165
Ayah Dan Putrinya
166
Pierre
167
Janji Arfan
168
The Ending
169
Ekstrapart 1
170
Ekstrapart 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!