Tugas Dan Bayar Upah

💕

💕

"Kalian tahu apa yang harus dibuat dari lakban sebanyak ini?" Mahendra menjatuhkan dua wadah berisi lakban yang Nania dan Mahira serahkan pagi tadi.

Dua perempuan yang baru saja selesai menikmati makan siangnya itu mendongak.

"Sebagai mahasiswa jurusan fashion, kalian harus membuat inovasi di bidang tata busana yang belum pernah ditemukan oleh desainer manapun," ucap Mahendra.

"Bikin baju maksudnya?" 

"Terserah kalian mau bikin apa? Dan yang pasti harus selesai di akhir ospek hari Jum'at ini ya?" Pria dengan rambut yang terikat itu meninggalkan mereka berdua.

"Itu serius dia nyuruh kita bikin baju dari lakban? Gila apa?" Nania meneguk air minumnya sampai habis.

"Emang dia nyuruh kita bikin baju?" Mahira menyahut.

"Itu tadi dia bilang."

"Gimana caritanya bikin baju dari lakban? Dia ngarang apa?" ujar Mahira.

"Nggak tahu."

"Hah, senior pada konyol emang! Ada aja caranya untuk ngerepotin kita?" Mahira membereskan bekas makan mereka sebelum kembali menjalani kegiatan hari itu.

***

"Kamu ada ide apa untuk desain bajunya?" Dua perempuan itu berjalan menuju gerbang ketika waktu pulang telah tiba.

Kegiatan ospek hari itu telah usai dan akan dilanjutkan besok pagim

"Belum tahu ih, aku harus cari ilham dulu." Nania dengan langkah gontai menatap ke sekeliling area parkir. Dia mencari keberadaan siapa pun yang sudah dijanjikan akan menjemputnya pada hampir sore itu.

Dan pandangannya terkunci pada satu sosok tinggi yang bersandar pada body Rubicon hitamnya. 

Nania menghentikan langkah sambil menghela napas, lalu seulas senyum tersungging di bibirnya ketika di saat yang bersamaan Daryl pun melempar senyum sambil melepaskan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

Pria itu menegakkan tubuh dan bersiap menyambut Nania yang berlari kecil ke arahnya.

"Kamu jemput aku?" Nania segera menghambur ke pelukannya. Tidak peduli mereka berada di mana dan banyak orang yang berlalu lalang di sekitar.

"Kerjaannya udah selesai?" Perempuan itu mendongak, dan kepalanya tampak kecil sekali dalam pelukan Daryl.

"Sudah, makanya aku mampir untuk menjemputmu." Dia menjawab.

Nania tertawa pelan, kemudian dia melepaskan diri ketika menyadari keberadaan Mahira.

"Dadd … ehm … Sayang, kenalin ini teman sekelas aku, Mahira." Nania memperkenalkan teman barunya.

"Mahira, kenalin ini suami aku." Dan sebaliknya, dia pun mengenalkan Daryl kepada Mahira.

"Selamat sore, saya Mahira." Gadis itu mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Namun tak Daryl sambut. Dia malah menatap uluran tangan itu sambil memasukkan kedua tangannya sendiri ke dalam saku celana.

"Eee …." Nania menangkap sinyal itu dengan cepat. "Maaf, mungkin karena bukan muhrim." Lalu dia berbisik kepada Mahira.

"Oh …." Dan temannya itu segera menarik tangannya kembali. 

"Kamu ada kegiatan lagi setelah ini?" Daryl menarik Nania kemudian sedikit berbisik di telinganya.

"Nggak, aku mau langsung pulang." 

"So what are you waiting for?" ujar pria itu yang melihat sekeliling di mana beberapa orang melirik ke arah mereka.

"Ya udah …." Dan Nania tertawa karenanya. 

"Mahira, kamu ada yang jemput?" Lalu dia beralih kepada teman barunya.

"Iya, aku nunggu papaku. Sebentar lagi nyampe kok." Mahira menatap jam di layar ponselnya.

"Ya udah, kalau gitu aku duluan ya?" ujar Nania menyerahkan barang-barang bawaannya ketika Regan datang menghampiri.

"Oke. Sampai ketemu besok." Mahira mengangguk-anggukkan kepala.

"Bye, Mahira?"

"Bye, Nania."

Lalu mereka masuk ke dalam mobil dan segera pergi dari tempat itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Daryl menjatuhkan tubuhnya di sofa ujung ranjang. Rasa lelah setelah bekerja tentu saja sangat dia mendominasi.

Hari ini begitu banyak hal yang harus diselesaikan, dan dia benar-benar harus bekerja bersama timnya dia Fia's Secret untuk menaikkan segala penjualan majalah dan produk yang ada di tengah gempuran media online dan persaingan dagang.

"Daddy, hari ini kerjaannya lancar?" Nania bersimpuh di lantai untuk melepaskan sepatu dan kaus kaki suaminya.

"Lancar. Tapi sedikit sibuk." Daryl memijit pangkal hidungnya yang terasa nyeri.

"Tapi nggak ada masalah kan?" Perempuan itu bertanya dengan hati-hati karena dia mengetahui kondisi suaminya yang sedang kelelahan.

"Tidak, hanya sibuk saja." Daryl menjawab lagi.

"Syukurlah kalau gitu." Sementara Nania menggeser sepatu ke bawah sofa.

Daryl menatapnya sebentar lalu dia menggerakkan jari tangannya, memberi isyarat kepada perempuan itu untuk duduk di pangkuannya.

"Sekarang ceritakan kegiatanmu hari ini, Malyshka." katanya, yang merangkul pinggang Nania setelah dia menduduki pahanya.

"Biasa aja." 

"Ospeknya lancar?"

"Lancar. Hari ini ada pengenalan kampus sama jurusan masing-masing."

"Hanya itu saja?"

"Iya. Terus aku dapat tugas dari senior." Nania melepaskan kancing kemeja Daryl satu persatu.

"Benarkah? Masa baru dua hari ospek kamu sudah dapat tugas?"

"Serius."

"Tugas apa?"

"Bikin desain dari lakban yang tadi pagi aku bawa."

Daryl mengerutkan dahi.

"Nggak tahu, mungkin bikin baju atau apa ya? Aku belum kepikiran."

"Aneh sekali seniormu itu."

"Emang." Nania tertawa pelan.

"Hmm ….kamu akan menjadi desainer pakaian top di negara ini, aku yakin itu. Belum kuliah saja rancanganmu sudah sangat bagus, apalagi kalau semua ilmu itu sudah kamu serap. Kamu pasti akan membuatku bangga." Seperti biasa, Daryl membesarkan hatinya. 

Dan itu membuat Nania merasa senang mendengarnya. Keyakinannya menjadi semakin besar setiap kali pria itu mengucapkan kalimat tersebut.

"Kamu lapar nggak? Mau makan sekarang?" Nania bangkit dan turun dari pangkuan Daryl.

"Tidak terlalu. Memangnya kenapa? Kamu mau masak?" Daryl balik bertanya.

"Ya kalau kamu lapar."

"Nanti saja, tidak apa-apa. Sepertinya aku mau istirahat dulu sebentar. Rasanya aku lelah sekali." Daryl melepaskan jasnya kemudian kembali bersandar pada sofa.

"Beneran?"

"Ya."

"Kalau gitu aku mandi dulu ya?"

Pria itu menganggukkan kepala.

Nania melenggang ke arah kamar mandi meski pandangannya masih berpaling kepada suaminya yang tetap diam di tempat. Padahal biasanya pria itu langsung mengikuti ketika mendengar kata 'mandi'.

Namun kali ini tampaknya Daryl benar-benar kelelahan sehingga dia acuh-acuh saja kepadanya.

"Daddy?" Nania menyembulkan kepalanya di ambang pintu kamar mandi setelah melepaskan seluruh pakaiannya.

"Hmm …." Daryl hanya menjawab dengan gumaman dan dia tampak memejamkan mata.

"Kamu beneran mau istirahat dulu?" tanya Nania lagi.

"Ya, Malyshka. Aku lelah."

"Yakin?" Nania dengan nada mendayu-dayu dan dia sengaja ingin menggoda suaminya.

"Ya, Malyshka."

"Umm … nggak mau ikut mandi sama aku memangnya?" tanya Nania lagi, yang kali ini membuat pria itu berpaling. 

Dan kedua bola matanya membulat sempurna ketika mendapati Nania yang berdiri di ambang pintu kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat. Dia berdiri dengan pose menggoda seperti yang dilihatnya di majalah-majalah.

Dada indahnya menggantung bebas dan lekuk tubuhnya terlihat menggoda. Dan Daryl bahkan bisa melihat milik Nania, yang membuat berdebar meski telah setahun berlalu sejak pertama kali dia melihatnya dalam keadaan seperti itu.

"Biasanya kita mandi bareng lho, Dadd?" ucap Nania lagi. "Tapi kalau kamu capek, ya udahlah … aku mandi sendiri aja." katanya, yang masuk ke dalam kamar mandi dengan langkah mundur.

"Malyshka, kamu sedang menggodaku ya?" Daryl sedikit tertawa karena hal itu.

Dan apa yang dilihatnya sore ini benar-benar membuatnya merasa tak karuan.

"Tadinya iya. Tapi karena kamu lagi kecapean, jadinya ya … udah deh. Padahal aku mau bayar upah lho."

"Bayar upah?" Daryl sedikit menjengit.

"Ya." Nania berhenti di ruang berbilas lalu menyalakan shower, namun membiarkan pintu kamar mandi tetap terbuka sehingga Daryl masih dapat melihatnya beraktifitas di dalam sana.

"Upah apa?" Pria itu kemudian bangkit dan mendekati pintu.

"Upah karena udah nyariin aku lakban tambahan." Nania mengusap-usap tubuh basahnya yang masih diguyur air.

Daryl tertegun menatap perempuan itu yang dengan terang-terangan menggodanya. Dan dia berhasil membuat hasratnya terbakar dengan cepat.

"Tapi kalau nggak mau ya  … nggak apa-apa." ucap Nania yang menyeringai ketika pria itu melenggang masuk sambil melepaskan seluruh pakaiannya.

"Kamu benar-benar sudah nakal, Malyshka!" Daryl segera menghampirinya ke ruang berbilas dan membiarkan air dingin dari shower mengguyur seluruh tubuhnya yang memanas akibat godaan Nania.

"Bukankah kamu senang dengan aku yang begini?" Senyum lebar terukir di bibir Nania manakala pria itu merapatkan tubuh mereka berdua.

"Ya, sangat senang." Lalu Daryl mulai menyentuhnya seperti biasa, sehingga aktivitas panas itu segera berlangsung dengan intens.

💕

💕

💕

Bersambung ....

Katanya capek? 🙄

Terpopuler

Comments

eonnira

eonnira

obat capek katanya😂😂

2023-10-31

1

Nuraini

Nuraini

nania nakal ih 🙈

2023-06-18

1

May Keisya

May Keisya

ya ampuuuuuunnn 🤣🤣🤣

2023-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Ospek
2 Ospek 2
3 Tugas
4 Tugas Dan Bayar Upah
5 Obrolan
6 Antara Bekal Dan Teman
7 Tugas 2
8 Tugas 3
9 Hari Terakhir Ospek
10 Cerita Di Sabtu Pagi
11 Antara Remaja, Bayi Dan Aki-aki
12 Acara Keluarga
13 Acara Keluarga 2
14 Hari Pertama Kuliah
15 Hal Lucu
16 Percakapan Dua Pria
17 Menjemput Nania
18 Rasa
19 Percakapan Orang Tua
20 Jadwal
21 Sesuatu
22 Pekerjaan Mahira
23 Laporan
24 Antara Izin Dan Urusan Lain
25 Kecurigaan Nania
26 Idenya Ann
27 Kota Tua
28 Tentang Seseorang
29 Promosi Gratis
30 Bazar Kampus
31 Obrolan Di Malam Hari
32 Bazar Dan Cerita Di Dalamnya
33 Masalah Hati
34 Masalah Hati 2
35 Tujuan
36 Istirahat
37 Malam Minggu
38 Saranghae
39 Cemburunya Perempuan
40 Love Sign
41 Sebuah Tanda
42 Hari Yang Biasa
43 Masalalu Dan Pekerjaan
44 Percakapan Di Rooftop
45 Ingatan
46 Kecemburuan
47 Marahnya Nania
48 Marahnya Nania 2
49 Perdebatan Kecil
50 Jodoh Dan Keadaan Sekarang
51 Perasaan
52 Kemungkinan
53 Kebebasan
54 Dua Keadaan
55 Aturan
56 Peringatan
57 Reaksi Daryl
58 Hutan Di Belakang Rumah
59 Ceramah Perdamaian
60 Pagi Yang Damai
61 Anandita Love Story
62 Fia's Secret Fashion Week
63 Kejutan
64 After Show
65 Nikolai Tower
66 Hati
67 Kecemburuan Anandita Dan Kutukannya
68 Suara Hati
69 Kirana's Beauty
70 Kunjungan Nania
71 Kantor Fia's Secret
72 Biang Kerusuhan
73 Liburan Keluarga
74 Cerita Di Resort
75 Cerita Di Lembah
76 Cerita Di Lembah 2
77 Regan Dan Anandita
78 Love Language
79 Resort Dan Kisah Cinta
80 Cerita Cinta
81 Tracking
82 Hutan Pinus
83 Dua Anak Perempuan
84 Alasan
85 Alasan 2
86 Izin
87 Percakapan Pribadi
88 Ulah Nania
89 Modus
90 Interaksi
91 Pengawasan
92 Pertemuan Rahasia
93 Perasaan
94 Random Things
95 Keadaan Daryl
96 Tangisan Bahagia
97 Gejala Kehamilan
98 Kebahagiaan
99 Hutan Di Belakang Rumah
100 Let's Cuddle!
101 Kondisi Yang Berbeda
102 Kondisi
103 Janji
104 Ngidamnya Daryl Dan Kecurigaan Arfan
105 Rasa
106 Bertemu Ibu
107 Ayam Bakar Dan Cinta Kasih Di Dalamnya
108 Keinginan
109 Mereka
110 Balada Mangga Muda
111 Rujak Dan Kisah Cinta Dua Insan
112 Kencan
113 Mommy Dan Daddy
114 Jodoh
115 Rencana
116 Kemauan Nania
117 Menginap
118 Menginap #2
119 Obrolan Menyenangkan
120 Bandung
121 Regan Dan Anandita
122 Izin Daryl
123 Jalan Braga
124 Bandung Penuh Cinta
125 Pesan Arfan
126 Perasaan Cinta
127 Ulah Nania
128 Camping
129 Pemeriksaan
130 Ibu
131 Percakapan Malam
132 Ibu
133 Masa Berkabung
134 Bedrest
135 Pulang
136 Daryl Dan Aturannya
137 Ulang Tahun Ann
138 Keluarga
139 Hadiah Ulang tahun
140 Keadaan
141 Soal Jodoh
142 Soal Jodoh #2
143 Regan Dan Anandita
144 Regan Dan Anandita #2
145 Sepasang Kekasih
146 Sebuah Permintaan
147 Perasaan Anandita
148 Perpisahan
149 Kejutan Dan Sebuah Rasa
150 Musim Semi Di Zermatt
151 Senja Di Kaki Gunung Matterhorn
152 Tentang Perasaan
153 Situasi
154 Persalinan
155 Kabar
156 Keluarga
157 Rumah Dan Anak-anak
158 Kutukan Anandita
159 Perasaan Anandita
160 Seorang Ayah
161 Ayah Dan Anak Lelakinya
162 Fokus
163 Love
164 Pesta Untuk Bayi
165 Ayah Dan Putrinya
166 Pierre
167 Janji Arfan
168 The Ending
169 Ekstrapart 1
170 Ekstrapart 2
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Ospek
2
Ospek 2
3
Tugas
4
Tugas Dan Bayar Upah
5
Obrolan
6
Antara Bekal Dan Teman
7
Tugas 2
8
Tugas 3
9
Hari Terakhir Ospek
10
Cerita Di Sabtu Pagi
11
Antara Remaja, Bayi Dan Aki-aki
12
Acara Keluarga
13
Acara Keluarga 2
14
Hari Pertama Kuliah
15
Hal Lucu
16
Percakapan Dua Pria
17
Menjemput Nania
18
Rasa
19
Percakapan Orang Tua
20
Jadwal
21
Sesuatu
22
Pekerjaan Mahira
23
Laporan
24
Antara Izin Dan Urusan Lain
25
Kecurigaan Nania
26
Idenya Ann
27
Kota Tua
28
Tentang Seseorang
29
Promosi Gratis
30
Bazar Kampus
31
Obrolan Di Malam Hari
32
Bazar Dan Cerita Di Dalamnya
33
Masalah Hati
34
Masalah Hati 2
35
Tujuan
36
Istirahat
37
Malam Minggu
38
Saranghae
39
Cemburunya Perempuan
40
Love Sign
41
Sebuah Tanda
42
Hari Yang Biasa
43
Masalalu Dan Pekerjaan
44
Percakapan Di Rooftop
45
Ingatan
46
Kecemburuan
47
Marahnya Nania
48
Marahnya Nania 2
49
Perdebatan Kecil
50
Jodoh Dan Keadaan Sekarang
51
Perasaan
52
Kemungkinan
53
Kebebasan
54
Dua Keadaan
55
Aturan
56
Peringatan
57
Reaksi Daryl
58
Hutan Di Belakang Rumah
59
Ceramah Perdamaian
60
Pagi Yang Damai
61
Anandita Love Story
62
Fia's Secret Fashion Week
63
Kejutan
64
After Show
65
Nikolai Tower
66
Hati
67
Kecemburuan Anandita Dan Kutukannya
68
Suara Hati
69
Kirana's Beauty
70
Kunjungan Nania
71
Kantor Fia's Secret
72
Biang Kerusuhan
73
Liburan Keluarga
74
Cerita Di Resort
75
Cerita Di Lembah
76
Cerita Di Lembah 2
77
Regan Dan Anandita
78
Love Language
79
Resort Dan Kisah Cinta
80
Cerita Cinta
81
Tracking
82
Hutan Pinus
83
Dua Anak Perempuan
84
Alasan
85
Alasan 2
86
Izin
87
Percakapan Pribadi
88
Ulah Nania
89
Modus
90
Interaksi
91
Pengawasan
92
Pertemuan Rahasia
93
Perasaan
94
Random Things
95
Keadaan Daryl
96
Tangisan Bahagia
97
Gejala Kehamilan
98
Kebahagiaan
99
Hutan Di Belakang Rumah
100
Let's Cuddle!
101
Kondisi Yang Berbeda
102
Kondisi
103
Janji
104
Ngidamnya Daryl Dan Kecurigaan Arfan
105
Rasa
106
Bertemu Ibu
107
Ayam Bakar Dan Cinta Kasih Di Dalamnya
108
Keinginan
109
Mereka
110
Balada Mangga Muda
111
Rujak Dan Kisah Cinta Dua Insan
112
Kencan
113
Mommy Dan Daddy
114
Jodoh
115
Rencana
116
Kemauan Nania
117
Menginap
118
Menginap #2
119
Obrolan Menyenangkan
120
Bandung
121
Regan Dan Anandita
122
Izin Daryl
123
Jalan Braga
124
Bandung Penuh Cinta
125
Pesan Arfan
126
Perasaan Cinta
127
Ulah Nania
128
Camping
129
Pemeriksaan
130
Ibu
131
Percakapan Malam
132
Ibu
133
Masa Berkabung
134
Bedrest
135
Pulang
136
Daryl Dan Aturannya
137
Ulang Tahun Ann
138
Keluarga
139
Hadiah Ulang tahun
140
Keadaan
141
Soal Jodoh
142
Soal Jodoh #2
143
Regan Dan Anandita
144
Regan Dan Anandita #2
145
Sepasang Kekasih
146
Sebuah Permintaan
147
Perasaan Anandita
148
Perpisahan
149
Kejutan Dan Sebuah Rasa
150
Musim Semi Di Zermatt
151
Senja Di Kaki Gunung Matterhorn
152
Tentang Perasaan
153
Situasi
154
Persalinan
155
Kabar
156
Keluarga
157
Rumah Dan Anak-anak
158
Kutukan Anandita
159
Perasaan Anandita
160
Seorang Ayah
161
Ayah Dan Anak Lelakinya
162
Fokus
163
Love
164
Pesta Untuk Bayi
165
Ayah Dan Putrinya
166
Pierre
167
Janji Arfan
168
The Ending
169
Ekstrapart 1
170
Ekstrapart 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!