Dion yang paling malas pagi pagi ketemu dengan Intan, rela pagi pagi ketemu adik yang paling menyebalkan dalam hidupnya Dion.
" Mereka belum keluar dari kamar, ngapain saja sih, tikus kecil itu juga ngapain sih pakai tidur di kamarnya Fika jadi tidak bisa modusi Fika kan" Batin Dion kesal, karena Fika minta Intan nginep didalam kamarnya.
" Dion ngapain didepan kamarnya Fika nak?" Tanya Tomi saat lewat kamarnya Fika
" Eh papi, mau bangunin Fika dan Sarah, mereka lama sekali, takut kesiangan ke sekolah papi" Ucap Dion beralasan, tidak mungkin bilang sebenernya, bisa bisa masih pagi dimarahin oleh Tomi
" Selamat pagi papi dan selamat pagi buaya, pasti mau modusi karena Fika tuh" Ucap Intan tiba tiba keluar dari kamarnya Fika.
" Sembarangan kalo bicara tikus kecil" Protes Dion kesel, karena rencananya ketahuan oleh Intan
" Fika maafin kelakuan adik adik kamu yah nak, mereka selalu begitu setiap hari, tapi dasarnya mereka saling peduli dan sayang" Lanjut Tomi berusaha memaklumi pertengkaran Dion dan Intan.
" Iyah papi, insya Allah Fika lebih mengerti kebiasaan mereka" Ucap Fika berusaha santai, Fika bahagia sekali karena akhirnya punya adik cowok dan adik cewek yang akan menemani hari harinya Fika.
" Sarapan yuk anak anak, kalian kan akan sekolah, jadi sekarang sarapan dulu" Lanjut Tomi melihat Dion dan Intan buang muka
" Hayo ka Sarapan, jangan dilihat buaya bisa bisa matanya sakit ka." Ledek Intan senyum bahagia, karena melihat wajah keselnya Dion setiap kali keinginannya diganggu oleh Intan.
Fika cuman geleng geleng kepala melihat kelakuan Dion dan Intan, ternyata dirumahnya pun sama, ribut juga tapi Fika ingat ucapan Intan supaya tidak risih dengan ucapannya Dion demi menjaga perasaan Tomi tidak sedih melihat anaknya tidak nyaman dirumahnya
Dilain sisi, Pertama kalinya Gea sedih bangun tidur tidak ada Fika sama sekali, Gea masih belum bisa ikhlas membiarkan Fika tinggal bersama Tomi.
" Andaikan bisa hak asuh, sepenuhnya saya yang pegang, pasti saya tidak akan membiarkan Fika tinggal di sana dalam waktu tiga hari." Batin Gea tidak ikhlas harus jauh dari anaknya
" Pagi sayang, enaknya sarapan apa yah?" Tanya Yono sambil peluk Gea yang melamun di meja makan
" Ayah mau makan apa?" Tanya Gea membiarkan Yono naik naik kepuncak gunung
" Sarapan nasi goreng saja deh, aku yang buat kan teh hangatnya yah." Lanjut Yono yang masih betah naik naik kepuncak gunung, padahal tadi sebelum keluar kamar sudah mendapatkan vitaminnya.
" Aaahhh, Iyah ayah, sudah ah, sarapan sekarang bisa bisa nahan lapar aku." Lanjut Gea, tidak bisa menahan lagi untuk tidak mengeluarkan suara merdunya.
" Maaf maaf" Lanjut Yono yang masih ingin minta jatah, tapi harus sabar karena toko harus buka sebentar lagi.
Yono membiarkan Gea membuatkan nasi goreng, dan tidak lagi ganggu Gea masak bisa bisa tidak jadi sarapan karena Gea kesel.
Dilain sisi, Pertama kalinya Fika sarapan bersama Tomi ayah kandungnya, dan sarapan bersama kedua temen barunya yang sekarang berstatus adik tiri.
" Fika berangkat ke sekolah bareng saya dan Intan yah?" Tanya Dion yang ingin berangkat bersama Fika walaupun harus ada Intan yang pasti akan ganggu niat Dion.
" Pasti mau modus? isengin ah, kasihan juga dilarang terus?" Batin Intan sudah hafal keinginan Dion.
" Boleh juga, kasihan papi jika harus antar ke sekolah baru ke kantor nya, yah tidak masalah bang kita bareng abang, bagaimana ka Fika mau kan bareng abang?" Tanya Intan sengaja, Intan sengaja mendukung keinginan Dion, padahal ada niat untuk ledekin Dion.
" Tidak Intan terimakasih, ka Fika mau bareng papi ke sekolah, boleh kan papi anterin Fika ke sekolah?" Tanya Fika melihat Tomi yang menikmati masakannya Anggun
" Tentu boleh nak, jangan kan Fika yang diantar ke sekolah, tapi Dion dan Intan juga boleh kok untuk bareng, ke sekolah juga." Ucap Tomi yang seneng seneng saja jika anak anaknya mau dianterin ke sekolah, dan pulangnya dijemput oleh Tomi.
" Yah sudah deh, Intan juga bareng papi ke sekolah, maaf yah bang kita bareng papi saja." Lanjut Intan sengaja, Intan memang ingin kerjain Dion, seolah olah dukung keinginan berangkat bersama Dion padahal menolaknya
" Yah tidak masalah, jika kalian ingin bersama ayah ke sekolah, kan masih ada pulang sekolah yang bisa bareng" Lanjut Dion yang tidak mempermasalahkan tidak jadi bareng, karena jika protes pasti dimarahin oleh Tomi.
" Yah sudah anak anak, ini ada cemilan, tadi mami beli didepan untuk kalian makan." Ucap Anggun sengaja beli tiga makanan, Anggun berusaha bersikap adil dan tidak pelit ke Fika.
' Terimakasih mami" Lanjut Fika, Dion, dan Intan. bersamaan
Fika, Dion, dan Intan. melanjutkan sarapannya lagi, sebelum berangkat ke sekolah, walaupun kesel tapi Dion berusaha untuk tidak kesal karena ajakannya ditolak oleh Fika
Dilain sisi, Beby yang tahu Dion dan Fika saudara tiri, merasa bahagia sekali karena akhirnya saingan untuk mempertahankan hubungannya tidak ada saingan lagi.
" Sekarang saya satu satunya perempuan yang disayang Dion, harus bisa mempertahankan Dion malu dong jika putus, apa lagi Dion terkenal playboy di sekolah." Ucap Beby yang rela mempertahankan hubungannya, karena Beby yakin bisa meluluhkan buaya seperti Dion dan bisa membuat Dion setia dengan satu cinta.
Dilain sisi, Fika seneng sekali ke sekolah diantar oleh Tomi, ayah kandungnya yang selama ini tidak ketemu dengan Fika.
" Sore kalian mau jalan jalan kemana?" Tanya Tomi yang ingin menghabiskan waktu bersama anak anaknya
" Belum tahu papi, memangnya kenapa?" Tanya Fika melihat Tomi bawa mobilnya
" Bagaimana kalo kita ke taman kota? papi ingin sekali bisa menikmati jalan jalan malam, kuliner bersama ketiga anak papi?" Tanya Tomi yang ingin merasakan jalan jalan di taman kota
" Ide yang bagus, boleh juga setelah kita belajar yah ka, bisa jalan jalan santai sekeluarga " Ucap Intan yang setuju ke taman kota
" Iyah setelah belajar, supaya jalan jalannya tidak kefikirann dengan pelajaran besok, supaya jalan jalannya bisa santai" Lanjut Fika yang ikutan setuju untuk jalan jalan di taman kota.
" Yah sudah setelah ayah pulang kerja, kita ajak Dion dan mami juga yah, untuk kuliner di taman kota." Lanjut Tomi bahagia sekali, karena Intan dan Fika mau diajak jalan jalan ke taman kota
Tomi melihat kedua Putri nya sangat kompak, dan akur merasa bahagia sekali, karena tidak sulit ajak anak anaknya jalan jalan bersama.
Dilain sisi, Dion sampai duluan ke sekolah, langsung masuk kedalam kelasnya ternyata Fika belum sampai di sekolah juga
" Apa mereka terjebak macet yah? membuat mereka telat sampai sekolah" Batin Dion kesel karena niat mau modusi kakaknya gagal, karena Fika belum muncul juga di kelasnya.
Dion langsung duduk di bangkunya sambil menunggu kedatangan Fika
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments