Apa kamu

Fika melihat isi kulkas yang ada didalam kamarnya, membuat Fika merasa bahagia dan tidak menyangka, jika Tomi memberikan cemilan sebanyak ini, dan minuman segar yang cukup banyak.sampai kulkas penuh.

" Astaga ka Fika, Intan baru ingat, saat papi membagikan cemilan ini untuk Intan dan abang, Intan melihat cemilan ini ada didalam kartus yang ada didapur tapi besoknya kardus cemilan tidak ada lagi, kata mami sudah dibagikan yah sudah Intan percaya saja apa kata mami waktu itu, tidak menyangka ternyata untuk Ka Fika juga" Ucap Intan tidak menyangka jika Tomi menyiapkan cemilan juga untuk Fika

" Intan apa kamu senang, ternyata ka Fika adalah kaka tiri kamu? kok Dion sepertinya belum ikhlas yah menerima kenyataan ini?" Tanya Fika penasaran, takut Intan tidak menerima kehadirannya sebagai kaka tirinya

" Intan bahagia sekali ka, karena akhirnya Intan punya kaka cewek yang bisa diajak jalan jalan bareng ka, tidak seperti abang mungkin karena laki laki yah, sering tinggalin Intan setiap kali lagi belanja, kalo soal abang belum bisa terima kenyataan orang yang disukainya ternyata kaka tirinya, itu hal yang biasa kok ka, jangan risih dan biasa saja, kaka jangan marah sama abang, karena kasihan papi akan sedih melihat anaknya berantem walaupun abang  yang salah,apa lagi ka Fika kan baru ketemu papi,  jangan karena abang membuat ka Fika malas tinggal disini yah" Lanjut Intan berharap Fika bisa sabar setiap menghadapi Dion yang sering gombal dan modus, dan Intan berharap Fika tidak merasa risih setiap kali ada Dion.

" Kamu bener Intan, insya allah ka Fika tidak akan risih dengan sikap dan ucapannya Dion, demi menjaga perasaan papi, kasihan papi nantinya, sudah papi tidak ketemu ka Fika selama tujuh belas tahun karena bunda dan masa tidak ketemu lagi dengan ka Fika karena Dion yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa kita kaka dan adik tiri kan." Lanjut Fika berharap bisa sabar menghadapi Dion, yang masih berusaha melawan taktir yang ada

" Amin ka,ka Fika tenang saja, Intan akan berusaha membuat bang DIon sadar diri dan tidak membuat ka Fika risih terus, karena Intan seneng punya kaka dan tidak akan membiarkan kaka tidak betah disini karena buaya seperti bang Dion" Lanjut Intan janji tidak akan membiarkan Dion semakin seenaknya ke Fika

Fika yang mendengar ucapannya Intan cuman bisa berharap semuanya baik baik saja, setelah kehadiran  Fika dirumahnya Tomi dan tidak membuat Tomi sedih dan kesel cuman karena Dion membuat Fika tidak nyaman

:Dilain sisi, Tomi merasa bahagia sekali, akhirnya anak yang dirindukan selama ini akhirnya ketemu dan bahkan Fika sekarang tinggal dirumahnya walaupun harus dibagi waktu oleh Gea yang punya hak yang sama seperti Tomi.

" Alhamdulillah yah papi, akhirnya Fika tinggal disini juga, mami bahagia sekali akhirnya bisa merasakan menjalan kan hari hari bersama Fika, bisa jalan jalan bersama Fika, Dion, dan Intan.dan bisa pulang malam menghabiskan waktu bersama sama" Ucap Anggun yang berusaha menerima kehadiran Fika, dan berusaha memperlakukan Fika seperti anak kandung sendiri

" Mami bener, kita akan menghabiskan banyak waktu, selama Fika ada disini, sejujurnya papi ingin sekali, Fika selamanya tinggal disini bersama kita, tanpa harus dibagi waktu mami, seharusnya Gea mengijinkan tujuh belas tahun kita bersama Fika juga, sampai Fika menikah baru dia bisa tinggal bersama suami dan jauh dari orang tuanya biar adil" Ucap Tomi yang merasa bagi waktu tinggal untuk Fika kurang lama, dan pasti akan ada rasa rindu saat giliran Fika ada dirumahnya Gea

" Jangan egois dibalas egois sayang, kita tetep harus menghargai Gea sebagai ibu kandungnya, sudah jalanin saja yah, jangan berfikir seperti itu karena Fika akan sedih melihat orang tuanya rebutan hak asuh anak, walaupun ayah juga berhak untuk tinggal lama bersama Fika, tapi nanti Fika akan sedih melihat papi dan Gea berantem" Lanjut Anggun, yang tidak ingin ada masalah karena hak asuh ke Fika.

" Yah sudah mami, papi setuju dan berusaha tidak egois demi kebahagian anak anak, walaupun papi rasa tidak adil berusaha menerima dan menjalankannya sebaik mungkin" Lanjut Tomi yang tidak ingin melihat Fika sedih karena orang tuanya lagi.

Anggun ajak Tomi tidur kareena sudah lama dan Anggun tidak ingin melihat Tomi sedih sedih walaupun sudah malam seperti ini

Dilain sisi, Sarah bahagia sekali karena akhirnya, Dion tidak akan berani lagi deketin Fika karena Fika kaka tirinya dan saingan Sarah untuk deketin Dion tinggal Beby saja.

" Ayah, apa bisa Sarah deket dengan bang Dion?" Tanya Sarah melihat Bowo bawa mobilnya

" Apa tidak sebaiknya, kamu cari laki laki lain saja? Dion itu playboy, dia lagi deket dengan Beby saja masih berani deketin kamu dan Fika bersamaan kan? ayah tidak ingin kamu sedih karena sikap dan ucapan Dion yang seenaknya" Ucap Bowo yang tidak tega melihat Sarah sedih karena sikapnya Dion yang mempermainkan perasaan anaknya

" Bunda setuju sayang, Dion pantasnya jadi temen biasa, bukan pasangan sayang, karena dia saja tidak bisa setia seperti ini, Fika kalo bukan anak kandung om Tomi, bunda yakin sekali Dion masih berusaha mendekati Fika, tapi alhamdulillah takdir yang membuat Dion berhenti mendekati Fika, bunda harap kamu tidak bodoh menyukai cowok playboy seperti Dion" Tegas Jihan yang tidak ingin melihat anaknya menderita, karena merasa dipermainkan oleh Dion

Sarah mendengar larangan dari Bowo dan Jinan cuman bisa menahan sedih, karena sudah dilarang mendekati Dion lagi supaya tidak dipermainkan oleh Dion semakin lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!